Anda di halaman 1dari 8

Sayembara Kebohongan

Suatu hari, Raja membuat sayembara.

Sayembara yang terasa aneh memang. Ia akan memberikan seluruh kerajaannya


dan kekayaannya kepada siapa saja yang berhasil memenangkan sayembara
tersebut.

Sayembara ini tentang bohong. Barangsiapa yang bisa membuat cerita bohong dan
berhasil membuat orang duduk menjadi berdiri, serta orang tidur menjadi terbangun,
maka dialah pemenangnya.

Seluruh penjuru negeri sangat senang mendengar sayembara itu. Banyak orang
yang mengikuti sayembara tersebut. Tetapi, tak kunjung ada orang yang berhasil
memenangkannya.

Seorang penjahit mencoba mengikuti sayembara itu. Ia membuat cerita bohong


kepada raja. "Wahai raja, tahukah kau, beberapa waktu yang lalu aku berhasil
menjahit hujan yang lebat dengan benang yang terbuat dari kutu," ujar Penjahit.

Raja lalu menjawab sambil tertawa, "Tetapi kemudian jahitan yang kau buat rapuh
sehingga hujan tak juga reda sampai pagi."

Penjahit itu tak berhasil memenangkan sayembara. Kemudian datanglah si


penggembala.

"Raja, aku memiliki cambuk sakti yang bisa mencambuk semua binatang," ucap
Penggembala.

"Aku lebih hebat, aku memiliki cerobong asap yang bisa mengikat semua hewan,"
ucap Raja, tertawa senang. Si penggembala itu pun pulang dengan kecewa.
Kemudian datanglah seorang pengemis. Dengan baju yang lusuh dan kumal, ia
mendatangi Raja.

"Raja, aku ke sini untuk menagih utang. Bukankah kau berutang satu peti emas
kepadaku?" ucap Pengemis.

Seketika raja sangat marah. Ia langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Apa kau bilang?! Aku berutang kepadamu?! Sungguh itu kebohongan yang tak
dapat diampuni!" seru Raja.
Para pengawalnya yang tertidur langsung terbangun mendengar teriakan
Raja."Pengawal, tangkap pengemis ini! Dia telah berbohong kepadakul" perintah
Raja.

"Tunggu dulu, Raja. Aku memang telah berbohong. Tapi itu karena aku mengikuti
sayembara yang kau adakan. Aku telah memenangkannya. Aku mampu membuat
Raja yang sedang duduk jadi berdiri, dan aku mampu membuat orang tidur jadi
terbangun, yaitu para pengawal. Jadi sekarang semua yang kau miliki adalah
milikku," ucap Pengemis.

Raja tak bisa berkata apa-apa. Ia tak ingin menyerahkan semua yang ia miliki
kepada si Pengemis. Akhirnya Raja pun terpaksa membenarkan perkataan
Pengemis, bahwa ia berutang satu peti emas kepadanya. Raja memerintahkan
pengawal untuk mengambil satu peti emas untuk diberikan kepada si Pengemis.
Kemudian pengemis itu pun pulang dengan hati senang.
Pesan moral dari Kisah Dongeng Anak Anak : Sayembara Kebohongan adalah
pikirkan baik-baik sebelum bertindak jika tidak ingin merugi.
Raja Gorila Yang Baik Hati
Sudah lama kaum gorila tidak memiliki pemimpin yang baik untuk mereka. Mereka
tak tahu apa yang harus dilakukan. Tak ada satu pun dari para gorila yang
orangutan tahu tentang hal itu dan bermaksud mau dinobatkan menjadi pemimpin.
Seekor Orang utan tahu tentang hal itu dan bermaksud memanfaatkan keadaan
tersebut. Apalagi fisik orangutan dan gorila hampir sama.

Suatu hari, ketika para gorila sedang sibuk beraktivitas, orangutan mendatangi dan
menyapa mereka dengan sangat ramah. Begitu setiap harinya. Itu adalah cara
orangutan untuk menarik simpati dari para gorila.

"Aha!" cetus seekor gorila, gembira. "Sepertinya dia sangat cocok untuk menjadi
raja. Dia ramah dan baik hati sekali," katanya, membicarakan orangutan.

Gorila-gorila lain dengan cepat mengangguk tanda setuju. Orangutan yang


sebenarnya memang sangat ingin menjadi raja, tentu saja senang bukan kepalang.
Penobatannya sebagai raja dari para gorila dilakukan tidak lama setelah itu.

Orangutan memimpin kerajaan gorila dengan sangat baik. Para gorila sangat
senang dengan rajanya yang baru diangkat itu. Hingga suatu saat, sebuah peristiwa
naas terjadi. Para gorila mengetahui bahwa rajanya itu bukanlah seekor gorila,
melainkan seekor orangutan. Hal itu membuat gempar seluruh kerajaan. Semua
gorila sangat marah.

"Kita hukum saja orangutan itu! Berani-beraninya ia menipu kita," ucap salah satu
gorila.

Orangutan pasrah ketika ia digiring oleh para gorila. Ini memang sudah salahnya
sejak awal karena telah menipu para gorila agar dia bisa menjadi raja. Namun, tiba-
tiba seekor gorila angkat bicara.

"Apa kalian tidak keterlaluan? Meskipun dia telah membohongi kita dengan pura-
pura menjadi gorila, tetapi selama ini ia memimpin kita dengan sangat baik. Lantas
kenapa kita malah menghukum raja yang sangat baik hati itu?" katanya dengan
tegas.

Semua gorila terdiam. Benar yang dikatakannya. Meskipun orangutan telah


berbohong, namun ia tetaplah raja yang baik. Hanya saja cara mendapatkan
posisinya itu yang salah. Akhirnya orangutan tidak jadi dihukum karena dianggap
telah berjasa kepada kaum gorila selama ia menjadi raja. Namun, ia tetap
diturunkan dari jabatannya itu.
Pesan moral dari Kumpulan Cerpen Untuk Anak : Raja Gorila Yang Baik Hati
adalah Segala sesuatu yang diawali dengan kebohongan, meskipun kemudian
dijalani dengan baik, pada akhirnya pasti akan menjadi tidak baik.
Katak Yang Nakal dari Nigeria
Hari ini katak sangat senang. Udara yang cerah membuatnya bisa pergi bermain dan mencari
makan. Katak pun melompat-lompat dengan riang. Saat sedang melompat, katak melihat seekor
tikus sedang berjalan sendirian. Muncul niat dalam benak Katak untuk mengerjai si tikus.

"Hai tikus, mau ke mana?" tanya Katak.

"Aku mau ke ladang gandum untuk mencari makan," jawab tikus.

"Bagaimana kalau kita ke sana bersama-sama?" ajak Katak.

"Baiklah," seru Tikus, senang karena ada teman pergi ke ladang gandum.

Katak kembali melompat dengan riang, sementara tikus berjalan dengan lamban. Hal itu membuat
Tikus tertinggal di belakang.

"Lambat sekali jalanmu. Aku punya ide agar kau secepat aku. Baiknya, kau ikatkan saja kakimu
ke kakiku agar kau ikut melompat denganku," seru Katak. Tanpa pikir panjang, Tikus pun
menyetujuinya.

Katak kembali melompat, sementara tikus ikut melompat dan sering terjatuh mengikuti Katak.
Kasihan sekali Tikus. Sesampainya di ladang gandum, Tikus memakan gandum, sementara Katak
memakan serangga yang ada di sekelilingnya. Tetapi, kaki Tikus masih terikat di kaki Katak.
Meskipun kesulitan, namun Tikus sama sekali tak mengeluh.

Usai makan, Katak mengajak Tikus ke pinggir sungai. Katak akan langsung melompat ke dalam
sungai. Tikus merasa sangat ketakutan, karena dia takut dengan air.

"Katak, aku nggak bisa berenang. Jangan kau tarik aku ke sungai," kata Tikus.

"Kau kan tak pernah mandi. Jadi sekarang aku akan mengajakmu mandi di sungai. Biar badanmu
bersih dan tak bau," balas Katak.

Katak tak menghiraukan tikus yang ketakutan. Ia tetap saja melompat. Dan saat hendak
melompat ke sungai... hap! Seekor elang menyambar tikus. Karena kaki tikus terikat dengan kaki
katak, akhirnya mereka berdua pun menjadi santapan elang. Coba jika katak tak berbuat jahil
kepada tikus, pastilah bencana itu tak akan terjadi.
Pesan moral dari Cerita Singkat Untuk Anak : Katak Yang Nakal dari Nigeria adalah jika berbuat
nakal dengan teman, maka kau akan terkena akibatnya. Perbuatan buruk akan selalu
mengakibatkan hal yang buruk pula.
Kucing Kota Dan Kucing Desa
Suatu hari di saat matahari hampir tenggelam seekor kucing kota dengan bulu lebat
dan menawan datang menjenguk saudaranya di sebuah desa, kucing desa amat
senang dengan kedatangan sang kucing kota, sang kucing kota berbincang-bincang
mengenai pengalamanya, dan sang kucing desa hanya mendengarkan cerita itu.
Sang kucing desa menjamu sang kucing kota dengan makanan yang sederhana.
Sang kucing kota mengunyah makanan-makanan hidangan itu dengan sangat
sopan meskipun itu hanyalah sekedar basa-basi belaka. Sang kucing desa sangat
tertarik mendengar cerita dari kucing kota itu sang kucing ingin sekali mencicipi
bagaimana enaknya hidup di sebuah perkotaan yang penuh dengan makanan.

Hingga akhirnya mereka tidur berdua dengan tenang dan nyaman di atas
rerumputan dan jerami kering di bawah sebuah pohon yang rindang hingga ayam
berkokok menandakan pagi hari telah tiba. Ketika tidur semalam sang kucing desa
bermimpi hidup di sebuah kota dengan segala kemewahaannya hingga dia mau
ketika sang kota mengajaknya untuk pergi ke kota bersamanya dengan janji bahwa
sang kucing kota akan memberikan kesenangan, kemewahan dari kehidupan kota.
Lalu mereka berdua berangkat ke kota dengan penuh harapan.

Sampailah mereka di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah ketika mereka
masuk sang kucing desa kaget dengan makanan di atas meja, dia mencium aroma
yang sangat enak dan lezat hingga semangat makannya kini meningkat. Tidak lama
kemudian penghuni rumah datang dan melihat sang kucing desa telah berada di
meja makan mengendus-ngendus makanan mereka.

Dengan penuh amarah penghuni rumah mengambil sapu lalu memukul sang kucing
desa, sang kucing desa merasa ketakutan dengan kelakuan penghuni rumah dia
berlari menjauh darinya, lalu sang kucing kota menjelaskan kepada kucing desa
bahwa bukan begitu cara mendapatkan makanan disini. “Pertama biarkan para
penghuni rumah makan dengan tenang, kemudian kau harus mendekatinya sambil
meminta-minta dan mengesek-gesekan tubuhmu ke penghuni rumah itu maka cara
itu akan berhasil kau pasti mendapatkan makanan dari penghuni rumah.” jelas sang
kucing kota, sang kucing desa mencoba apa yang dikatakan sang kucing kota,
memang benar dia mendapatkan makanan dari penghuni rumah namun makanan
itu adalah makanan sisa seperti tulang belulang.

Sang kucing desa kecewa dengan keadaannya di kota dia berbicara kepada sang
kucing kota “aku memang memiliki kemewahan disini tapi apa mewahnya jika aku
hanya mendapatkan sisa makanan, dan hidupku tidak tenang ketika aku akan
mencicipi makanan di meja itu sebilah kayu menghantam tubuhku.” lalu sang kucing
keluar dan meninggalkan kota tersebut, kini dia kembali ke desa dengan makanan
yang sederhana namun penuh dengan kedamaian dan ketenangan.
Pesan moral dari Contoh Cerita Hewan Fabel : Kucing Kota Dan Kucing Desa
adalah bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini.

Anda mungkin juga menyukai