Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR

TELEKOMUNIKASI
DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
(DTG1E3)

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


Yuyun Siti Rohmah, ST., MT
DEFINISI TELEKOMUNIKASI
Telekomunikasi adalah pertukaran
informasi (dimana terjadi perubahan
format informasi ) pada hubungan
komunikasi jarak jauh yang terjadi
secara elektris/elektronis.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
Sistem Telekomunikasi adalah suatu
kesatuan (totalitas) yang terdiri dari
bagian-bagian yang disebut subsistem
yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
SISTEL terdiri dari :
1. Pengirim, pemancar
2. Penerima, tujuan
3. Media transmisi
4. Informasi
Istilah-istilah Komunikasi

SIMPLEX = Komunikasi satu arah


Broadcast, misal : Radio , TV.

HALF DUPLEX = Komunikasi 2 arah bergantian


Contoh : CB, radio amatir.

FULL DUPLEX = Komunikasi 2 arah bersamaan


* Contoh Handout
: Telephone.
- DASTEL - PT.1123
BLOK SISTEM KOMUNIKASI
Message Sinyal Sinyal
Input Input Kirim

TI Tx
Transducer Transmitter
Input
Medium
Transducer
Comm.
Output Receiver

TO Rx
Loss,
Message Sinyal Signal Distorsi,
Output Output Terima Noise,
Interferensi
Message : informasi seperti suara, data, gambar, video, kode
Signal : bentuk listrik dari informasi
Transducer : mengubah informasi menjadi sinyal listrik dan sebaliknya
GAMBARAN UMUM SISTEL
MEDIA KABEL
Sumber Informasi Transducer
Penguat Hubungan Kabel Penguat
Transducer Penerima Info

MEDIA UDARA/RADIO
Sumber Informasi Transducer Penguat
Pemancar radio Penerima radio
Penguat Transducer Penerima
Info.
BLOK SISTEM KOMUNIKASI
RADIO ANALOG
Baseband
from Baseband Modulator IF Equipment Up- PA
Multiplex Limiter
Equipment Analog Converter

Waveguide
Local
Filter
Oscillator

ANTENNA

Local
Oscillator

Baseband to Down -
Demultiplex Baseband Demodulat IF Filter & Waveguide
Equipment or Analog Amplifier Converter Filter
BLOK SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL
Source Other Pulse Bandpass Multiple
Coding Channel
Coding Sources Modulation Modulation Access
Information Freq.
Source Spread

Digital Encry- MUX XMT

Medium
input ption
mi Digital Digital
Bit Baseband Bandpass
Source Stream Waveform Waveform
Digital Decoding
output Channel Detection
mi Decoding RCV

Information Decry- Multiple


8 Modul 00 - Siskom I -Demulti-
Introduction Demodulation
Sink ption plexing Freq. Access
Sampling
Block diarsir optional De-spread
JENIS-JENIS INFORMASI
1. Suara = Teleponi
2. Suara & gambar = Videophone
3. Tulisan yg dicetak (berita) = Telegrafi/Telex
4. Tulisan yg dicetak (data) = Komunikasi
Data
5. Tulisan yg dicetak (text) = Teletex
6. Dokumen = Telefax
7. Gambar = Televisi, Videotex
8. Gambar,tulisan & suara = Multimedia
Sinyal Analog dan Digital
A Amplitude

Sinyal kontinu (waktu)


memiliki variabel waktu
Continous / analog

kontinu (terus menerus


ada)
Sinyal diskrit (waktu)
hanya ada pada waktu
tertentu
t Time
A Amplitude

Sinyal analog dapat


Discrete / digital memiliki sembarang nilai
level amplituda pada
interval waktu kontinu.

t Time Sinyal digital hanya


memiliki nilai level
amplituda tertentu dgn
waktu diskrit
Transmisi Digital Tegangan

Analog

Digital

Bentuk tegangan pada analog sesuai dengan perubahan informasi


Bentuk tegangan pada digital adalah bit (tegangan tinggi 1 atau teg
rendah 0)
Transmisi digital lebih mudah karena :
1. Untuk deteksi on dan off mudah
2. Pembuatan rangkaian digital lebih mudah. (Menggunakan IC VLSI)
3. Dengan sistem pengkodean, maka cacat yang terjadi selama
perjalanan pada sinyal digital dapat diperbaiki.
4. Sinyal digital dapat di-compress walau dengan mengorbankan
kualitas
5. Sistem digital dapat diproses terpadu dengan sistem komputer.
(misalnya Video CD, dll)
6. Transmisi digital lebih handal dibandingkan transmisi analog.
7. Sinyal digital jauh lebih mudah digabungkan (Multiplexing) dengan
sinyal dari berbagai sumber maupun tujuan dan sangat flexibel
(ANALOG TO DIGITAL Converter)
Continous/ analog
Sistem transmisi digital menyalurkan informasi
digital.

1. Proses sampling (pencuplikan)


t
2. Proses kuantisasi (penilaian ke dlm level tertentu) Time

3. Proses pengkodean (kode tertentu) Discrete / digital

Out put adalah sinyal digital.


t
Time

Contoh : Sampling Kuantisasi Pengkodean

Laju sampling ~ 2 x 4000 sample/s

Jumlah bit kuantisasi = 4 bit/sample PAM

Maka jumlah bit per detik adalah


6 9 7 4
Kuantisasi
2 x 4000 x 4 = 32.000 bit /det Bit rate
0110 1001 0111 0100 Bit stream
Pengkodean
A/D Converter PCM
Sampling Kuantisasi Pengkodean

PAM

6 9 7 4 Kuantisasi
0110 1001 0111 0100
Pengkodean

Bit stream

Anda mungkin juga menyukai