Abstrak
Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu penyidik menentukan identitas seseorang.
Identifikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam kasus pidana maupun perdata. Menentukan identitas personal
dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses peradilan.
Metode identifikasi forensik yang biasa dilakukan dalam menentukan identitas personal adalah identifikasi forensik
komparatif dan rekonstruktif. Identifikasi forensik rekonstruktif dijadikan sebagai alternatif jika syarat dilakukannya
identifikasi komparatif tidak terpenuhi. Pengukuran indeks kefalometris merupakan salah satu parameter yang digunakan
dalam identifikasi rekonstruktif. Kefalometri merupakan metode pengukuran manusia yang lebih difokuskan pada bagian
kepala dan wajah manusia. Berdasarkan titik-titik kefalometris, maka dapat dilakukan pengukuran indeks kefalometris.
Indeks kefalometris terdiri atas indeks sefalik, indeks nasal, indeks fasial, dan indeks frontoparietal. Indeks sefalik adalah
perbandingan antara lebar kepala dengan panjang kepala. Indeks nasal adalah perbandingan antara lebar hidung dengan
panjang hidung. Indeks fasial adalah perbandingan antara panjang wajah dengan lebar wajah. Indeks frontoparietal adalah
perbandingan antara lebar minimum frontal dengan lebar wajah. Indeks kefalometris dapat digunakan untuk membantu
menentukan identitas personal, terutama perbedaan ras, etnis dan jenis kelamin.
Kata kunci : identifikasi forensik, identifikasi personal, identifikasi forensik rekonstruktif, indeks kefalometris
Keywords : forensic identification, personal identification, reconstructive forensic identification, cephalometry index
Korespondensi : Abdul Rois Romdhon, alamat Jalan Bumi Manti II, Gang Hj. Sarni, Kampung Baru, HP 081274765689, e-mail
abdulroiss@gmail.com
360 suku bangsa. Mereka mendiami pulau dan dapat dilakukan rekonstruksi wajah.8 Dengan
memiliki adat dan kebudayaan tersendiri. demikian, identifikasi pada kerangka manusia
Suku-suku bangsa tersebut awalnya berasal termasuk salah satu metode identifikasi
dari ras Mongoloid dan Australomelanesid forensik secara rekonstruksi.
yang membentuk sub-ras Proto Melayu. Identifikasi forensik secara rekonstruksi
Selanjutnya sub-ras Proto Melayu dengan ras adalah metode identifikasi dengan cara
Mongoloid membentuk ras Deutro Melayu. 3,4 merekonstruksi data hasil pemeriksaan post-
Kelompok etnik yang berbeda tersebut, mortem ke dalam perkiraan-perkiraan
cenderung memiliki pola bentuk tengkorak dan mengenai jenis kelamin, umur, ras, tinggi dan
rahang berbeda.5 Pola tersebut seringkali bentuk serta ciri-ciri spesifik tubuh.9
dipengaruhi variasi individual.6 Dengan adanya Metode identifikasi forensik lainnya
indeks, lebih mudah untuk mengelompokkan adalah identifikasi secara komparatif, yaitu
manusia ke dalam golongan yang mempunyai identifikasi yang dilakukan dengan cara
ciri-ciri yang sama.7 Dengan demikian, proses membandingkan antara data ciri hasil
identifikasi forensik dapat terbantu melalui pemeriksaan hasil orang tak dikenal dengan
pengukuran indeks kefalometris ini. data ciri orang yang hilang yang diperkirakan
yang pernah dibuat sebelumnya.9
Isi Untuk dapat melakukan identifikasi
Identifikasi forensik merupakan upaya dengan cara membandingkan data, diperlukan
yang dilakukan dengan tujuan membantu syarat yang tidak mudah, yaitu harus
penyidik untuk menentukan identitas tersedianya data ante-mortem berupa medical
seseorang. Identifikasi personal sering atau dental record yang lengkap dan akurat
merupakan suatu masalah dalam kasus pidana serta up to date, memenuhi kriteria untuk
maupun perdata. Menentukan identitas dapat dibandingkan dengan data post-
personal dengan tepat amat penting dalam mortemnya.9
penyidikan karena adanya kekeliruan dapat Apabila tidak dapat dipenuhi syarat
berakibat fatal dalam proses peradilan.8 tersebut, maka identifikasi forensik dengan
Peran ilmu kedokteran forensik dalam cara membandingkan tidak dapat diterapkan.
identifikasi terutama pada jenazah tidak Jika demikian keadaannya, maka akan
dikenal, jenazah yang telah membusuk, rusak, dilakukan identifikasi forensik secara
hangus terbakar dan pada kecelakaan masal, rekonstruksi. Perkiraan-perkiraan identitas
bencana alam atau huru-hara yang yang dihasilkan dapat mempersempit dan
mengakibatkan banyak korban mati, serta memberikan arah penyidikan. Pengukuran
potongan tubuh manusia atau kerangka. Selain indeks kefalometris merupakan salah satu
itu, identifikasi forensik juga berperan dalam parameter identifikasi kerangka dalam
berbagai kasus lain, seperti penculikan anak, identifikasi forensik secara rekonstruksi yang
bayi yang tertukar atau diragukan orangtuanya. dapat membantu proses identifikasi forensik
Identitas seseorang dipastikan bila paling jika syarat identifikasi secara komparatif tidak
sedikit dua metode yang digunakan terpenuhi.9
memberikan hasil positif (tidak meragukan).8 Kefalometri merupakan metode
Penentuan identitas personal dapat pengukuran manusia yang lebih difokuskan
menggunakan metode pemeriksaan sidik jari, pada bagian kepala dan wajah manusia.
metode visual, pemeriksaan dokumen, Kefalometri dapat mengindikasikan variasi
pemeriksaan pakaian dan perhiasan, bentuk manusia pada berbagai suku.
identifikasi medik, pemeriksaan gigi, serologik, Pengamatan variasi bentuk manusia
metode eksklusi, identifikasi potongan tubuh berdasarkan perbandingan karakter-karakter
manusia dan identifikasi kerangka.8 morfologi yang diukur dapat menentukan nilai
Upaya identifikasi pada kerangka indeks kefalometris.4 Karakter morfologi yang
bertujuan membuktikan bahwa kerangka diukur untuk menentukan nilai indeks
tersebut adalah kerangka manusia, ras, jenis kefalometris tersebut dinamakan titik
kelamin, perkiraan umur, tinggi badan, ciri-ciri kefalometris. Titik-titik kefalometris tersebut
khusus, deformitas dan bila memungkinkan dapat dilihat melalui gambar 1.
columella, lebar ala nasi dan alare yang dapat bizygomatic, yaitu jarak antara kedua zygion
dilihat pada tabel 3. (zy-zy). Zygion (zy) adalah titik paling lateral
Indeks fasial adalah perbandingan antara pada lengkung pipi (arcus zygomaticus).10
panjang wajah dengan lebar bizygomatic Berdasarkan indeks fasial, tipe wajah pada
dikalikan 100. Indeks ini menggambarkan manusia dibagi menjadi lima, dapat dilihat
bentuk wajah. Indeks fasial dapat ditentukan pada tabel 4.
berdasarkan rumus berikut.11 Indeks frontoparietal adalah
perbandingan lebar minimum frontal dengan
panjang wajah (n-gn) lebar wajah dikalikan 100. Indeks ini
Indeks fasial = 100
lebar wajah (zy-zy) menggambarkan bentuk dahi. Indeks
frontoparietal dapat dihitung berdasarkan
Seseorang mampu mengenal ribuan rumus berikut.11
wajah karena ada kombinasi unik dari kontur
nasal, bibir, rahang dan sebagainya yang lebar min. frontal (ft-ft)
Indeks frontoparietal = 100
memudahkan seseorang untuk mengenal satu lebar wajah (zy-zy)
sama lain. Bagian-bagian yang dianggap
mempengaruhi wajah adalah tulang pipi, Lebar minimum frontal diukur antara
hidung, rahang atas, rahang bawah, mulut, kedua frontotemporale (ft), yaitu titik paling
dagu, mata, dahi dan supraorbital.4 proksimal (mendalam) pada linea temporalis
Panjang wajah diukur dari titik nation tulang dahi. Lebar wajah diukur dari lebar
sampai titik gnation (n-gn). Gnation (gn) adalah bizygomatic, yaitu jarak antara kedua zygion
titik paling bawah pada rahang bawah (zy-zy).10 Berdasarkan indeks frontoparietal,
(mandibula) yang dipotong oleh bidang tipe dahi pada manusia dibagi menjadi tiga,
median- sagital. Lebar wajah diukur dari lebar dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 2. Klasifikasi Tipe Hidung berdasarkan Indeks Nasal menurut Matory dan Falces 13
Tipe Hidung Indeks Nasal
Leptorrhine (hidung sempit) 65
Mesorrhine (hidung sedang) 65 < x < 85
Platyrrhine (hidung lebar) 85
Terdapat banyak penelitian yang telah dapat mempersempit dan memberikan arah
dilakukan terkait indeks kefalometris di penyidikan dalam identifikasi forensik
Indonesia sebagai negara yang multietnik. rekonstruktif.
Kebanyakan dari penelitian tersebut bertujuan
untuk mengetahui variasi indeks kefalometris Ringkasan
dari masing-masing suku yang ada di Indonesia Identifikasi forensik merupakan upaya
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan yang dilakukan dengan tujuan membantu
yang akan mempersempit dan memberikan penyidik untuk menentukan identitas
arah penyidikan. Salah satu penelitian yang seseorang. Pengukuran indeks kefalometris
pernah dilakukan adalah penelitian variasi merupakan salah satu parameter yang
indeks kefalometris pada beberapa suku di digunakan dalam identifikasi forensik
Sumatera Barat. rekonstruktif, jika syarat dilakukannya
Suku Minang, Mentawai dan Nias di identifikasi forensik komparatif tidak
Sumatera Barat memperlihatkan adanya variasi terpenuhi. Kefalometri merupakan metode
karakter kefalometri yang berbeda nyata. pengukuran manusia yang lebih difokuskan
Berdasarkan variasi tersebut dapat diketahui pada bagian kepala dan wajah manusia.
bahwa Suku Minang dan Mentawai memiliki Karakter morfologi yang diukur untuk
tipe kepala mesocephal sedangkan pada suku menentukan nilai indeks kefalometris tersebut
Nias adalah brachycephal. Suku Minang dan dinamakan titik kefalometris.
Mentawai memiliki tipe hidung mesorrhine Indeks kefalometris yang dapat diukur
sedangkan pada suku Nias adalah platyrrhine. untuk identifikasi forensik rekonstruktif adalah
Suku Nias dan Mentawai memiliki tipe wajah indeks sefalik, indeks nasal, indeks fasial, dan
hypereuryprosop sedangkan pada suku Minang indeks frontoparietal. Indeks sefalik adalah
adalah euryprosop. Ketiga suku tersebut perbandingan antara lebar kepala dengan
memiliki tipe dahi yang lebar. Karakteristik panjang kepala. Indeks nasal adalah
kefalometris antara ketiga suku tersebut dapat perbandingan antara lebar hidung dengan
dilihat pada tabel 6.16 panjang hidung. Indeks fasial adalah
Berdasarkan penelitian-penelitian yang perbandingan antara panjang wajah dengan
telah dilakukan terkait indeks kefalometris, lebar wajah. Indeks frontoparietal adalah
dapat dikatakan bahwa variasi ras, etnis, dan perbandingan lebar minimum frontal dengan
jenis kelamin memberikan karakteristik lebar wajah.
kefalometris yang berbeda. Variasi Penelitian indeks kefalometris pernah
berdasarkan ras, etnis, dan jenis kelamin ini dilakukan pada Suku Minang, Mentawai dan