Hai kau Kancil kurang ajar, tunggu aku. Akan aku gigit kau!
Lah? Ko marah, bukannya kau sendiri yang ingin menggantikan ku menjadi menantu Pak Tani?
jawab si Kancil sambil berlari kencang.
Dasar penipu. Kau bilang akan dijadikan menantu oleh Pak Tani, ternyata Pak Tani akan
menyembelihmu dan dijadikan sate.
Kancil memang bertubuh kecil tetapi otaknya sangat cerdas. Jika kancil terus berlari pasti si Ireng
Anjing peliharaan Pak Tani bisa mengejarnya. Lalu Kancil bersembunyi di balik rumput yang
belukar. Si Ireng terus mengejarnya dan ia tidak tahu bahwa si Kancil bersembunyi.
Cukup lama Kancil bersembunyi. Setelah ia merasa aman. Kancil keluar dari persembunyiannya.
Kancil berjalan ke arah yang berbeda dengan Anjing. Hingga Kancil tiba di tepi sungai.
Kancil mencari akal dan merenung sejenak. Akhirnya Kancil menemukan cara untuk
menyebrangi suangai itu.
Dengan sekuat tenaga ia ia mendorong-dorong pohon pisang hingga satu persatu roboh. Kancil
berpikir bahwa pohon pisang itu akan menolongnya. Kancil berpikir akan membuat rakit untuk
menyebrangi sungai.
Ia rakit pohon pisang itu dengan rapi. Kancil meniru apa yang pernah dilakukan oleh anak-anak
Petani. Dengan sekuat tenaga, akhirnya rakit itu jadi.
Aduhhh berat sekali. Kancil mengeluh. Tenaganya sudah habis dan ia kelaparan. Aku harus
bisa mendapatkan makanan di seberang sana.
Tanpa ia sadari si Kancil. Seekor buaya besar yang memperhatikan dari belakang dan . Hup !
dalam sekejap kaki Kancil di terkam sang Buaya.
Jangan khawatir Pak Buaya, aku tidak bisa melawanmu. Tapi saat ini aku pun sedang
kelaparan. Jadi biarkan aku mencari makanan dulu.
Buaya segera memanggil teman-temannya. Dalam waktu singkat temen-temanya sudah berada
di permukaan air.
Salah satu dari kalian tolong antarkan aku ke seberang sana untuk mencari makanan agar
tubuhku menjadi gendut dan cukup untuk di makan kalian semua.
Hati Kancil sangat senang. Sementara Pak Buaya punya rencana lain. Kancil segera naik ke
punggung Pak Buaya untuk menyebrang.
Nikmatilah kegembiraan mu Cil. Karena sebentar lagi kau akan masuk ke dalam perutku. Kata
Pak Buaya dalam hati.
Ingat Cil jangan coba-coba menipuku. Kata Pak Buaya sambil menunggu di pinggir sungai.
Sementara Kancil mencari buah-buahan untuk di makan sepuasnya.
Tak lama kemudian Kancil muncul lagi dengan perut yang lebih gendut. Kancil sudah merasa
kenyang .
Terus bagaimana cara membagi dagingku nanti? Kau sendiri tidak tau berapa banyak temanmu.
Baiklah. Aku akan menghitung jumlah kalian. Sekarang berbarislah dengan rapi hingga sebrang
sana.
Para buaya berjajar rapi. Kancil melompat dari punggung buaya ke punggung yang lain sambil
menghitung dengan keras hingga di seberang sungai. Begitu sampai di seberang sungai Kancil
melambaikan tangannya.
Pak Buaya. Terima Kasih sudah mengantarku ke sini dan selamat tinggal !
Dasar Kancil penipu. Kau tidak dapat dipercaya. Kata Buaya yang sangat marah.
Pesan Moral dari Cerita Rakyat Fabel : Kancil Menipu Buaya adalah gunakan akal pikiranmu
walaupun disaat paling sulit sekalipun, karena masalah sesulit apapun pasti ada jalan keluarnya jika
kita berusaha.