1
Lalu Kancil melintasi orang-orangan sawah itu.
Ternyata tidak banyak yang dia makan, hanya tiga buah timun
ia sudah merasa kenyang. Ia juga tidak merusak buah timun yang
lain.
“Cil kau boleh makan timunku tapi jangan kau rusak buah yang
lain.”
Pak Tani tak percaya omongan Kancil ia ikat leher Si Kancil dan
di seret pulang kerumah.
2
Di rumah Pak Tani Kancil diletakkan di dalam kurungan ayam.
“Batu ini cukup berat, tak mungkin kau bisa meloloskan diri,
aku akan pergi kepasar untuk beli bumbu sate.”
Pak Tani pergi kepasar, pada saat itu ada seekor Anjing
mendatangi kurungan Kancil.
“Begini, aku ini akan diambil menantu oleh Pak Tani. Makanya
sekarang Pak Tani pergi kepasar untuk membelikan baju dan
makanan yang lezat-lezat untukku.”
“Wah kau tak pantas Cil, tubuhmukan kecil lebih baik aku saja
yang menggantikanmu menjadi menantu Pak Tani.”
3
“Selamat jadi menantu Pak Tani tuan Anjing.”
“Ampuuuuun....!”
4
“Wah gawat, Anjing sudah ada di belakangku,” Kata Kancil
dalam hati. “Aku harus segera bersembunyi.”
5
MENIPU PARA BUAYA
" Ku kira sudah sangat jauh Anjing itu berlari, saatnya keluar
nih !".
6
"Ia berjalan ke arah rerumpunan pohon pisang yang masih
kecil.
7
"Ya, betul banyak Cil "
Tak berapa lama Kancil muncul lagi dengan perut lebih gendut,
rupanya sudah kenyang dia makan.
8
"Wah payah bagaimana cara membagi dagingku nanti ?"
" Apa mau memakan dagingku? Sorry aja yah !" teriak Kancil
sambil berlari sekuat tenaganya.