Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayla Azuhro

Kelas : 4D

Kancil Mencuri Timun


Pagi yang cerah,matahari bersinar dengan indahnya.Pak Tani berangkat ke ladang
dengan riang gembira sembari memanggul pancul.

“Aku akan memeriksa kebun timunku , barangkali besok sudah siap panen” demikian gumam
Pak tani. Tetapi, sesampainya di kebun timun...Alangkah kagetnya pak tani. Buah timun
dikebun nya banyak yang rusak.

“Aduh! Siapa yang merusak kebun timunku ini. Mengapa harus dirusak, kalau mau ambil
boleh saja tinggal ambil aku bukan petani yang pelit.”

Dengan hati muram Pak tani pulang kerumah. Ia menduga duga hewan apakah yang suka
mentimun. “Ha...pasti si Kancil,” gumam pak tani. Pak Tani mencari akal untuk menjebak
kancil, lalu ia membuat orang orangan yang diberi perekat sangat kuat. Menjelang sore orang
orangan itu sudah selesai dan dibawa ke tengah kebun timun untuk dipasang. “Aku tahu
Kancil hewan yang cerdik,ia akan mengejek orang orangan ini...tapi rasakan nantinya ya...”
pikir Pak tani. Benar saja,malam harinya kancil mendatangi kebun itu, ia tertawa sinis
melihat ada orang orangan itu. “Cuma orang orangan,siapa takut?” Lalu kancil melintasi
orang orangan itu.Dan kini dia makan buah mentimun yang mudah mudah. Teryata tidak
banyak yang dimakan kancil, hanya tiga uah saja ia mulai merasa kenyang. Ia juga tidak
merusak timun lain. Puas makan timun, Kancil lalu menghampiri orang orangan, sifat jahil
mya kambuh, ia pukul orang orangan itu dengan kaki depannya. “Aduh! Kenapa kok
melekat!” pekik Kancil kaget! “ Hai orang orangan jelek, lepaskan kakiku kalau tidak
kupukul lagi kau! ” Tentu saja orang orangan itu hanya diam saja. Kancil memukul nya
dengan kaki depan nya satu lagi. “Plak!” kini kedua kaki depan nya merekat dibaju orang
orangan. Perekat yang dipasang dianju orang orangan itu sangat kuat, Kancil tak bisa
melarikan diri, semalaman ia menangis.

Pagi harinya Pak tani datang membawa pentung. “Ha ini dia biang keroknya. Ku tangkap
kau!” “ Cil,kau boleh makan timunku tapi jangan kau rusak buah yang lain.” “Ampun pak
tani bukan aku yang merusak timunmu,aku Cuma makan dua sampai tiga buah saja kok!”

Pak tani tak percaya omongan Kancil ia ikat leher si Kancil dan diseret pulang kerumah. Di
rumah Pak tani, Kancil diletakkan didalam kurungan ayam. “Batu ini cukup berat, tak
munkin kau bisa meloloskan diri, aku akan pergi kepasar untuk membeli bumbu sate.” “
Ampun Pak tani aku jangan disate!” rengek si Kancil. Pak tani pergi kepasar, pada saat itu
ada seekor Anjing mendatangi kurungan si Kancil. “ Cil kenapa kau dikurung begitu?”
Tanya si Anjing

“Lho? Apa kau tidak tahu njing?” Kancil balas bertanya “ Katakan ada apa cil?”
“Begini njing, aku ini akan diambil menantu oleh Pak Tani. Maka nya pak tani pergi ke pasar
untuk membelikan baju dan makanan yang lezat lezat untukku.” “Wah, kamu nggak pantas
cil, tubuhmu kan kecil, lebih baik aku saja yang menggantikanmu jadi menantu Pak Tani. ” “
How...enak saja, sudah sana pergilah anjing!” Anjing tiba tiba menggereng marah, “ Cil,
kalau kau tak mau kugantikkan sekarang batu diatas kurungan akan kudorong dan lehermu
akan ku gigit sampai putus!” “Wah jangan begitu dong!” “ Mau apa tidak?”

“Baik...baik, terpaksa aku turuti kemauan mu.” Anjing mendorong batu hingga jatuh
kurungan dibuka, kancil keluar sedangkan anjing masuk ke dalam kurungan. “Selamat jadi
menantu Pak Tani tuan Anjing!” kata Kancil sembari berlari kencang. Sesaat kemudian pak
tani datang.ia kaget bukan kepalang melihat kancil yang berada di dalam kurungan berubah
jadi Anjing.

“ Hormat kepada calon mertua” kata Anjing. “ Kancil memberikan hakmya sebagai calon
menantu Pak Tani kepada saya si Anjing yang gagah perkasa.”

“Terus mana si Kancil?” tanya Pak Tani “ Sudah pergi ke hutan pak tani!”

“ Kamu mau jadi menantuku?” “ Benar Pak Tani...” jawab Anjing dengan gembira “
sekarang keluar lah dari kurungan, lalu duduk yang manis dan pejamkan mata mu, aku akan
memanggil putriku di dalam rumah.”

Anjing menunggu dengan hati berdebar . Pak Tani muncul kembali teteapi tidak bersama
putri nya melainkan pentungan. “ Nih,hadiah untuk mu!” teriak Pak Tani sembari memukul
kepala dan punggung si Anjing. “Tuggg! Bleg! Bleg!” “Ampuuun..!” Anjing menjerit dan
melarikan diri sambil membawa dendam rasa tertipu karena si Kancil . “ Awas kau ya cil,
jika ketemu langsung ku gigit kau!” Kancil sudah sedari berlari kencang, namun karena
jalannya lambat maka beberapa saat saja Anjing sudah bisa menyusul dibelakangnya. “ Wah
gawat, Anjing sydag berada di belakangku,” kata si Kancil dalam hati. “ Aku harus segera
bersembunyi.” Anjing sangat marah karena ditipu Kancil, sekujur tubuhnya masih merasa
terasa sakit setelah dipukuli Pak Tani , Anjing berlari kencang mengejar Kancil. “ Hai Kancil
kurangajar, tunggu aku, ku gigit kakimu! ” “ Lho? Kok marah, kau sendiri kan yang minta
diambil jadi menantu Pak Tani?” Sahut Kancil sembari mempercepat larinya “Tapi kau
menipuku!”

“ Salahmu sendiri kok mau!” “ Pokoknya kalau kutangkap ku hajar kau!” “ Hehehehe..! Tak
mungkin kau bisa menangkapku!” “ Hug-hug-huu! Dasar penipu..! kau bilang untuk
dijadikan menantu padahal Pak Tani mau menyembelih mu untuk dijadikan sate!” Kancil
memang bertubuh kecil tapi otaknya cerdas, kalau adu lari ia pasti kalah,makanya ia
bersembunyi dibalik rerumputan belukar,Anjing tak mengetahui hal itu.Anjing terus berlari
dan alhasil sang Kancil selamat.

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai