Anda di halaman 1dari 15

KANCIL MENCURI TIMUN

Pagi yang cerah, mata hari bersinar dengan indahny. Pak Tani berangkat ke ladang dengan riang
gembira sembari memanggul pacul “Akan akan memeriksa kebun timun ku, barangkali besok
sudah bisa dipanen. “demikian gumam Pak Tani. Tetapi...sesampainya dikebun timun...Alangkah
kaget nya Pak Tani. Buah timun di kebunnya banyak yang rusak. “Aduh ! siapa yang merusak
kebun timun ku ini. Mengapa harus di rusak, kalau mau ambil boleh saja tinggal ambil aku
bukan petani yang pelit.” Dengan hati muram Pak Tani pulang ke rumah. Ia menduga-duga
hewan apakah yang suka mentimun. “Ha..pasti si kancil,”gumam Pak Tani. Pak Tani mencari
akal untuk menjebak kancil lalu ia membuat orang-orangan yang diberi perekat sangat kuat.
Menjelang sore orang-orangan itu sudah selesai dan dibawa ketengah kebun timun untuk
dipasang. “Aku tahu kancil hewan yang cerdik, ia akan mengejek morang-orangan ini..tapi
rasakan nantinya ya..”pikir Pak Tani. Bener saja, malam harinya kancil mendatangi di kebun itu,
ia tertawa sinis melihat adanya orang-orangan itu. “Cuma orang-orangan siapa takut/” lalu kancil
melintasi orang-orangan itu. Dan kini dia makan buah timun yang muda-muda. Ternyata tidak
banyak yang dimakan kancil, hanyan tiga buah timun ia sudah merasa kenyang. Ia juga tidak
merusak timun yang lain. Puas makan timun, kancil lalu menghampiri orang-orangan, sifat jail
nya kambuh, ia pukul orang-orangan itu dengan kaki depannya. “Aduh ! Kenapa kok melekat
!”pekik kancil kaget ! “Hai orangorangan jelek, lepaskan kaki ku kalau tidak kupukul lagi kau !”
tentu orang-orangan itu hanya diam saja. Kancil memukulkan kaki depannya yang satu lagi.
“Plak! “kini kedua kaki depannya melekat erat di baju orang-oranagn. Perekat yang di pasang
dibaju orang-orangan sangat kuat, kancil tak bisa melepaskan diri, semaleman ia menangis. Pagi
harinya Pk Tani datang membawa pentungan. “Hai ini dia biangkerok nya. Ku tangkap kau !”Cil
kau boleh makan timunku tapi jangan kau rusak buah yang lain.” “Ampun Pak Tani bukan aku
yang merusak timunmu. Aku Cuma memakan dua atau tiga buah saja, kok !” Pak Tani tak
percaya omongan kancil ia ikat leher si kancil dan di seret pulang ke rumah. Di rumah Pak Tani,
kancil diletekan di dalam kurungan ayam. “batu ini cukup berat, tak mungkin kau bisa
meloloskan diri, aku akan pergi ke pasar untuk beli bumbu sate.” “Ampun Pak Tani aku jangan
di sate !”renggek si kancil. Pak Tani pergi ke pasar, pada saat itu ada seekor Anjing kurungan si
kancil. “kancil kenapa kau dikurung begitu ?”Tanya si Anjing. “Lho? Apa kau tidak tahu Anjing
?”Kancil balas bertanya. “katakan ada apa cil?” “Begini Njing, aku ini akan di ambil menantu
oleh Pak Tani. Makanya sekarang Pak Tani pergi ke pasar untuk membelikan baju dan makanan
yang lezat-lezat untukku.” “Wah kau nggk pantas cil, tubuhmu kan kecil lebih baik aku saja yang
menggantikan jadi menantu Pak Tani.” “How...Kok enak, sudah sana pergilah anjing !” Anjing
tiba-tiba menggeram marah., “Cil kalau kau tak mau kugantikan sekarang juga batu di atas
kurungan akan ku dorong dan lehermu akan kugigit sampai putus !” “Wah jangan begitu dong !”
Mau apa tidak ?” “Baik ..baik, terpaksa aku turuti kemauanmu.” Anjing mendorong batu hingga
jatuh kurungan dibuka, kancil keluar sedangkan Anjing masuk ke dalam kurungan. “Selamat jadi
menantu Pak Tani tuan Anjing...! “kata kancil sembari berlari kencang sesaat kemudian Pak Tani
datang. Ia kaget bukan kepalang melihat kancil yang berada dikurungan berunah menjadi Anjing.
“Hormat pada calon mertua, “kata Anjing. “Kancil memberikan haknya sebagai calon menantu
Pak Tani kepada saya si Anjing yang gagah perkasa.” “Terus...mana si kancil ?”Tanya Pak Tani.
“Sudah pergi kehutan Pak Tani!” “Kamu mau jadi menantu ku?” “Benar Pak Tani..”jawab
Anjing dengan gembira. “sekarang keluarlah dari kurungan, lalu duduklah yang manis dan
pejamkan mata mu, aku akan memanggil putri ku di dalam rumah. Anjing menunggu dengan hati
berdebar. Pak Tani muncul kembali, tapi bukan dengan putrinya, melainkan dengan pentungan.
“Nih hadiah untuk mu!” teriak Pak Tani sembari memukul kepala dan punggung si Anjing.
‘Tunggg...!Bleg !Bleg !” “Ampunnnn...! Anjing menjerit dan melarikan diri sambil membawa
dendam karena merasa di tipu si kancil. “Awas kau ya cil, jika ketemu langsung kugigit kau!”
kancil suadah sedari tadi berlari kencamg, namun karena jalannya lambat maka dalam beberapa
saat saja anjing suadah bisa menyusul di belakangnya. “Wah gawat, anjing sudah berada di
belakangku,”Kata kancil dalam hati.”Aku harus segera bersembunyi.” Anjing sangat marah
karena ditipu kancil, sekujur tubuhnya masih terasa sakit setelah dipukuli Pak Tani, anjing
berlari kencang mengejar kancil. “Hai kancil kurang ajar, tunggu aku, ku gigit kakimu !” “Lho?
Kok marah, kau sendiri kan yang minta diambil menantu Pak Tani ?” sahut kancil sembari
mempercepat lariny. “Tapi kau menipuku !” “Salah mu sendiri kok mau!” “Pokoknya kalau
ketangkap kau akan ku hajar !” “Hehehe..! Tak mungkin kau bisa menangkapku !”

MOUSE DEER CUCUMBER

Sunny morning, the sun shines beautifully, Mr. Farmer went to teh field happily while carrying
a hoe “I will inspect my cucumber garden, maybe tomorrow it can be harvested,”murmured Mr.
Farmer. But ..when he got ti the cucumber garden.. how surprised Mr. Farmer. Cucumber in his
garden many are damaged.”Ouch! Who destroyed my cucumber garden. Why should it be
destroyed, if you want to take it, you can just take it. I’m not a sting farmer.”With a grim heart
Mr. Farmer returnet home. He wondered what animals like cucumber. “Ha...definitely the
mouse dee,”murmured Mr. Farmer Pak Tani looked for a way to trap the mouse deer and then he
made a scarecrowed man with a very strong adhesive by the afternoon the puppets were finished
and taken to the middle of the cucumber garden to be installed. “I know that clever animal mouse
deer, he will mock this scarecrow... but feel it later..”thought the farmer. Sure enogh, the evening
the hare came to the garden, he laughed cynically at the presence of the scarecrow.”just a
scarecrow, who’s afraid?”then mouse deer crossed the scarecrow. And now he eats young
cucumbers. Apparently not much is eaten deer, only there cucumber he already feels full. He also
does not damaged the other cucumber. Satisfied with cucmber, kancil then approaches the
scarecrow, his jailiness recurs, he hits the scarecrow with his front leg.”Ouch! why does it stich!
“screamed mouse deer surprised!O ugly scarecrow, let go of my legs if I don’t hit you again!”of
course the scaracrow was silent. Mouse deer hitting his other front foot”Plaque”now both front
legs are firmly attached to the clothes of the scaracrow. The adhesive that is installed in a
scaracrow is very strong, mouse deer can’tescape, all night he cries, In the morning Mr. Farmer
came with a club. “Ha, here is the culprit, I’ll catch you!”Cil, you can eat my cucumber, but
don’t break the other fruit.”Even though Mr. Farmer is not me who damaged your cucumber. I
only ate two or there, anyway!”Mr. farmer could not believe kancil’s words, he tied the kancil’s
neck and was dragged home. At Mr. Farmer’s house, mouse deer are placed in chicken
cages.”this stone is quite heavy, there’s no way you can escape, I’ll go to the market to buy satay
spices.”Mr. Farmer, don’t satay me!”whined the mouse deer. Mr. Farmer went to the market, at
that time a dog came to the mouse deer’s cage.”Cil, why are you locked up like that?”ask the
dog,”you know? Don’t you know Njing?”Mouse Deer replied.”Tell me what’s wrong?” “Look,
Njing, I will be taken by the son in law by Mr. Farmer, so now Mr. Farmer goes to the market to
buy clothes and delicious food for me.”Wow, you don’t deserve to be a little, your body is small,
it’s better for me to replace you as Mr. Farmer’s son in law.”How...how come it’s delicius, there
you go, dog!”The dog suddenly grunted angrly,”Cil, if you don’s want to replace the stone I will
push over the cage now and I’ll bite your neck off” “Wow, don’t be like that!”Do you want it or
not?”Fine... well, I am forced to obey your wishes. The dog pushes the rock until the cage is
opened, the mouse deer comes out while the dog enters the cage.”mouse deer while running fast
a moment later Mr. Farmer came, He was shocked to see that Mouse Deer who was in captivity
turned into a dog “Respect to prospective in laws,”said the dog.”Mouse Deer gave his rights as a
prospective son in law to me the mighty dog. “Then ...where is the Mouse Deer?”Asked Mr.
Farmer.”Has gone to the forest Mr. Farmer!”Do you want to be my son in law?”Right Mr.
Farmer..”answered the dog happily.”Now come out of the cage, that sit sweet and close your
eyes, I will call my daughter in the house. The dog wait with a pounding heart. Mr. Farmer
reappears, but not with his daughter, but with a club.”Here is a gift for you!”Farmer while hitting
the dog’s head and back.”wait..Bleg!Bleg!”Ampunnn..!The dog screamed and ran away while
carrying a grudge because he felt deceived by the Mouse Deer,”watch you, Cil, if I meet you I
will bite you!”Mouse Deer has been running fast, but because the road is slow then in a few
moments the dog can catch up behind him.”Wow, the dog is behind me,”said Mouse Deer in my
heart. “I must angry because of being triched by the mouse deer, his whole body still hurt after
being beaten by Mr. Farmer, the dog ran fast chasing the Mouse Deer.” “Wait for me, I’m bitting
your leg!”How angry are you, aren’t you the one who asked Mr. Farmer’s son in law to take
it?”said Mouse Deer while speeding his run.”How could you do it yourself!”Anyway, if you get
caught, I’ll beat you up!”Hehehe..!There’s no way you can arrest me!”

KANCIL DI KALAHKAN OLEH SIPUT


Alam pedesaan yang subur. Puluhan hektar sawah membentang hijau. Di tengah sawah-sawah
yang hijau membentang, terdapat sebuah parit itu tinggal lah sekelompok siput yang hidup rukun
penuh kedamaian. Antara satu dengan yang lain saling tolong-menolong bahu-membahu tidak
pandanga bulu. Yang tua menyayangi yang muda dan yang muda pun selalu menghormati yang
lebih tua. Setiap pagi mereka pergi untukmencari maka. Ada di antara mereka yang berjalan
menyusuri sepanjang parit hingga sampai ke ujung. Namun ada pula yang menyebar di sawah-
sawah yang ada di kanan dan kiri parit. Ketika sore tiba, mereka baru pulang ke rumahnya
masing-masing. Adakalanya diantara mereka yang membawa makanan untuk diberikan kepada
anak-anak yang masih kecil di rumah. Pada suatu hari, tiba-tiba mereka didatangi oleh si kancil.
Dengan langkah yang begitu meyakinkan, si kancil menyapa seekor siput yang agak jauh dari
kawan-kawannya. “selamat pagi siput? Bagaimana kabarmu? Sapa si kancil dengan wajah
berseri-seri. “Baik-baik saja?Jawab siput.”Bagaimana dengan dirimu?”seperti yang kamu lihat
sendiri, aku tidak kurang apa pun!”Cil kenapa kamu disebut binatang paling cerdik?sudahlah put,
aku memang dikenal sebagai binatang paling pintar dan kau dikenal sebagai binatang paling
malas karena jalan yang lambat. Lambat tahu!”tukas kancil, walau jalan ku lambat tapi aku
bukan pemalas. Kalau Cuma adu lari cepat dengan mu aku jamin kau pasti kalah. Lho? Kau
menantang ku adu lari cepat?”kamu berani adu lari cepat Cil?”tanya siput wah-wah, kau nekad
ya put, baik mari kita berlomba lari cepat kapan dilaksanakan?”Besok pagi jawab siput dengan
mantap. Si kancil menjadi heran mendengar jawaban siput seperti itu “Baiklah besok pagi aku
akan datang ke parit ini.”Si kancil melangkah menuju ke hutan. Sedangkan siput meneruskan
usahanya untuk mencari makan. Baru setelah sore hari siput pulang ke rumah. Sesampainya di
rumah, siput berfikir keras untuk menemukan cara yang paling tepat guna memberi pelajaran
pada si kancil. Baru setelah tengah malam, siput menemukan gagasan yang dianggap paling jitu,
malam itu juga ia segera menghubungi semua siput yang ada disekitar tempat itu. Dengan
sifatnya yang suka tolong-menolong akhirnya semua siput bersepakat untuk menaklukan si
kancil dalam perlombaan lari besok pagi. Ketika matahari sudah mulai muncul di ufuk timur,
semua siput jalan sudah berkumpul di tempat yang telah ditentukan sebagai arena perlombaan.
Satu persatu siput-siput tersebut mulai berjejer di sepanjang parit. Mereka semua masuk ke
dalam air, kecuali satu siput pun datang pula di tempat tersebut.”selamat pagi siput! Apakah
kamu sudah siap melawan ku hari ini?”tanya si kancil dengan sombong.”Oh tentu, Cil”sahut
siput yang sejak tadi telah menunggu.”aku sudah siap untu kengalahkan mu. “Baik ayo kita
laksanakan!”sahut kancil.”Begini, cil karena aku tidak bisa berlari di daratan, maka aku nanti
akan berlari dalam parit, sementara kamu nanti berlari di daratan di atas pematang,”kata siput
menjelaskan aturan perlombaan.”saya setuju. Mari sekarang kita mulai jawab si kancil yang
sudah tidak sabar lagi setelah aba-aba di bunyikan, segera keduanya memulai perlombaan. Si
kancil langsung berlaridi atas pematang, pembatas dianggap antara parit dengan sawah.
Sementara itu, siput pun masuk ke dalam air di parit sebelahnya. Si kancil berlari cukup cepat.
Dalam hatinya, ia sudah yakin bahwa dirinya yang akan jadi pemenang. Setelah beberapa saat
berlari, ia kemudian berhenti, ia ingin memastikan. Apakah siput mampu mengejarnya ataukah
masih ketinggalan jauh di belakang?”siput...!sipuuut!sampai di manakah kamu sekarang?”teriak
si kancil untuk mengetahui posisi siput “kuk..Hai Cil, mengapa kau baru sampai di situ?Aku
sudah berada di depanmu. Si kancil terkejut melihat siput muncul berada di depanny. Ia tak
binatang menyangka kalau siput mampu mendahului kecepatannya. Si kancil pun kepada berlari
lagi.”sipuuut.! Berkeliling sampai dimanakah kamu sekarang?”sambil menampakan diri di
permukaan air, siput pun menyahut, “kuk, hai...Cil ada apa. Mengapa kamu tetap saja di
belakang ku! Berulang kali si kancil memanggil siput untuk mengetahui posisinya tapi saat itu
pula si kancil terkejut karena melihat siput selalu berada di depannya. Akhirnya si kancil tak
sanggup lagi meneruskan latinya. Ia baru mengakui bahwa siput diam-diam dapat berlari dengan
cepat sekali, jauh melebihi kecepatannya. Apa yang terjadi sesungguhnya, sehingga si kancil
dapat di kalahkan oleh si siput? Si kancil ternyata kalah cerdik dengan siput. Dia tidak menyadari
bahwa di dalam parit itu sudah ada ratusan bahkan ribuan siput-siput yang berjajar sampai
diujung. Sehingga setiap kali dia memanggil siput untuk mengetahui posisinya, saat itu pula
yang muncul dan menjawab adalah siput yang berada di depannya. Jadi dengan begitu siput yang
paling awal sebenarnya tetap saja masih di belakang, di garis start, namun hal ini tidak diketahui
oleh si kancil hingga selesai perlombaan.
MOUSE DEER DEFEATED BY THE SNAIL
Fertile rural nature, tens of hectares of rice fields stretches green. In the middle of the green
stretches of rice fields, there is a ditch that divides enough. Long in the trench lived a group of
snails who lived peacefully in harmony. Between one another, helping each other hand in hand is
not discriminating. The old one loves the young and the young always respects the older one.
Every morning they go to look for food. Some of them walked along the moat to get to the end.
But some are spread in the rice fields that are on the right and left of the moat. When the their
homes. Sometimes those who bring food to give to young children at home. One day, sunddnly
they were visited by the Mouse Deer. With such a convicing step, the Mouse Deer greeted a snail
that was some distance from his friends.”good morning snail? How are you?”said the Mouse
Deer with a radiant face fine!”said the snail.” What about you?”as you can see, I’m not lacking
anything!” Cil why are you called the smartest animal? Never mind Put, I am indeed khown as
the smartest animal and you are known as the laziest animal because of the slow road. Slow you
know!”tomorrow the answer snails steadily. To his trench.”the Mouse Deer stepped into the
forest. While the snail continued it’s efforts to find food. Only after the afternoon the snail
returned home. Arriving at home, the snail thought hard to find the most appropriate way gave a
lesson to the Mouse Deer. Just after midnught, the snail found and idea that was considered the
most telling. That night he immediately contacted all the snails around that place. with his
helping nature. Finally all snail agreed to conquer the Mouse Deer in the race tomorrow
morning. When the sun had begun to appear in the eastern horizon, all the road snail had
gathered at the designated place as a race arena. One by one the snail began to line up along the
moat. They all entered the water, except for one snail who yesterday met the Mouse Deer. After
waiting a few moments, the Mouse Deer also arrived at the place.”Good morning snail! Are you
ready to fight me today?”asked the mouse Deer proudly. “Oh sure, Cil,”said the snail who had
been waiting.”I’m ready to defeat you.”Okay, let’s do it!”said Mouse Deer.”Look, cil. Because I
can’t run on land, I will run in the trench, while you will run on the land on the
embankment,”said snail explain the rules of the race.”Iagree. let us now begin to answer the here
who can not wait anymore after the is sounded, immediately the two start the race. The Mouse
Deer immediately ran over the emankment, the barrier between the trench and the rice fields.
Mean while, the snail entered the water in the ditch next to it. The Mouse Deer ran pretty fast. In
his heart, he was sure that he would be the winner. After a few moments of running, he then
stpped. He wanted to be sure , was the snail able to chase him or was he staill far
behind?”snail...!sipuut! where are you now?”shouted the Mouse Deer to find out the position of
the snail “kuk.. Hi Cil, why did you just get there? I’m already in front of you. The Mouse Deer
was surprised to see a snail appear in front of him. He did not think animals that snails could
over take it’s speed. The mouse deer also ran again. This time, he ran faster then before. He did
not want to be defeated by a snail. A few moments later the mouse deer called the snail
again.”sipuut.! where are you now?” While appearing on the surface of the water the snail also
replied, the thee”kuk, hai..Cil what’s up. Why are you still behind me! Repeatedly the Mouse
Deer was surprised to see that the snail was always in front of him. Deployed, but still, the snail
always shows it self and is in front of it. Finally, the Mouse Deer is not longer able to continue
running. He just admitted that the snail can secretly run very fast, happened, so that the can be
defeated by a snail? The Mouse Deer has been cleverly defeated by a snail. He did not realize
that in the treaches there were hundreds or even thousands of snails that lined up to the end. And
answer is the snail in front of him, so that the very first snail is actually still behind, at the start
line, however this is not know by the mouse Deer until the race finishes.

KANCIL MENIPU KERA


Ada seekor kera menemukan kebun pisang yang luas dan banyak buahnya. Ia senang bukan
kepalang. Ia ceritakan temuannya itu kepada hewan-hewan lainnya”Tapi ingat ya kebun itu milik
Pak Tani, jika kalian kesana pasti kalian akan di bunuhnya,”kata kera. Si kancil juga mendengar
kabar tentang kebun pisang yang luas itu. Setelah berupaya ia akhirnya menemukan kebun
pisang milik Pak Tani. Kancil menyusup ke dalam, namun ia tak bisa mengambil pisang di atas
pohon. Lagi berfikir keras tiba-tiba kancil di lempar kulit pisang. Ia bermaksud lari, takut yang
melemparnya adalah Pak Tani. Ketika ia mendongak ke atas tahulah pelemparan nya adalah si
kera nakal. Sialan ternyata kau si kera! Dasar kera jelek dan bodoh!” “Hehehe! Biar bodoh
begini aku bisa memanjat dan menikmati pisang matang sepuas hatiku!”Dasar kera
bodoh!Lemparanmu tadi sebenarnya tidak mengenai tubuhku. Sebab kau menggunakan kulitnya
saja coba lempari aku dengan pisangnya pasti kena ! tapi apa kau bisa kera bodoh!”kera
tersinggung disebut bodoh lalu ia melempar kancil dengan pisang betulan yang matang “Nih
!benjut kau!” Kancil berkelit, pisang tidak mengenai tubuhnya. “Dasar kera bodoh! Lemparan
mu meleset coba lagi!” Cukup banyak pisang matang yang dilempar kera, ada tiga puluh buah
kini tinggal dua buah pisang matang yang ada di pohon,”Hehehe...ayo masih mau mencoba
melempar lagi?”ejek kancil. Kera nekat melempar lagi namun lemparannya tetap meleset! Kini
kera mulai sadar bahwa kancil memang sengaja mengibuliny. Karena tinggal satu buah, dan kera
masih lapar ia tak jadi melempar kancil lagi. Ia makan buah pisang yang tinggal sebuah itu.
Sementara kancil segera mengumpulkan pisang-pisang yang berceceran, dan memakannya
dengan sepuas hati. “Hehehe dasar kera bodoh!”

DEER DECEIVED APES


A monkey found a vast banana garden and lost fruit. He was absurdly pleased. Tell the findings
to other animals “but remember that the garden belongs to Mr. Farmer, if you go there, he will
definitely kill him,”said the monkey.”Mouse Deer also heard the news about the banana
plantation that are not extensive. After struggling, he finally found the banana garden owned by
Mr. Farmer, again thinking hard, suddenly hare thrown banana skin. He intended to run away,
afraid that the one who therew it was Mr. Farmer. When he looked up knew that the pitching was
the mischievous monkey. It turns out you’re an ape! You ugly and stupid monkey ! “Hehehe! Let
me be stupid like this, I can clim up and enjoy ripe bananas to my heart’s content! You stupid
monkey! Your pitch was actually not about my body. Because you just use the skin, try to throw
me with a banana! Stupid then He threw a mouse deer with a real ripe bananas do not hit his
body. You stupid monkey! You missed, try again! Quite a lot of ripe bananas are tossed, there
are thirty fruit now only two ripe bananas are in the there. “Hehehe...let’s still try to throw again?
“taunted Mouse Deer. The monkey is determined to throw again, but the throw still misses! Now
the apes begin to realize that deer are deliberately fooling him. Because there was only one left,
and the monkey was still hungry, he didn’t throw a mouse deer anymore. He ate a banana that
remained a thing. While the mouse deer immediately gathered bananas scattered banana cows,
and ate them to their heart’s content.”Hehehe, stupid monkey!”.

KANCIL DAN BERUANG


Ada seekor beruang coklat bertubuh gendut. Ia selalu terpesona mendengar burung-burung
bernyanyi riang. Beruang coklat ingin bisa bernyanyi atau bersiul tapi ia tak mampu. Suatu haru
ia tersesat di ladang dekat perkampungan. Ia sangat takjub melihat anak gembala meniup
seruling dengan suara yang merdu sekali. Beruang kembali masuk hutan dan menceritakan
pengalaman nya itu kepada kancil. Suatu hari kancil berjalan-jalan, sampailah ia di rerumpunan
pohon bambu. Karena capek ia istirahat di tempat itu. Tiba-tiba ia mendengar derit suara bumbu.
Timbul sifat jailnya ia punya gagasan gila untuk temannya si beruang. Berhari-hari kancil
mencari beruang, akhirnya ia temukan juga si beruang yang sedang mandi di sebuah telaga. “Cil!
Kita berendam, udara sangat panas nih! “Hai Beruang yang sedang....” kata kancil.” Kau dan
suka musik? Ayo ikut aku, Kutunjukkan konser musik alami yang sangat merdu sekali. “wah,
benarkah, Cil? Ayo kita berangkat!” Dari kejauhan beruang melihat kancil seolah-olah sedang
memainkan seruling dari bumbu “Cil, dari pada aku Cuma melihat, ajarilah aku mempermainkan
seruling itu,”kata beruang sambil mendekati kancil. “boleh, julurkan lidah mu, tempelkan ke
celah seruling bambu yang panjang ini,”kata kancil. Kancil segera bersiul memanggil angin. Tak
beberapa lama angin bertiup sepoi-sepoi cukup untuk menggoyang-goyangkan pohon bambu.
Bambu berderit, menjepit ujung lidah beruang. Beruang menjerit kesakitan. Dengan sepasang
tangan nya yang kuat ia menahan gerakan bambu dan segera mencabut lidahnya. Sadarlah si
beruang, kancil sengaja meniupnya. Tapi ia tidak marah, sebab derit suara bambu itu memang
terdengar merdu. Begitu merdunya derit suara bambu itu sehingga membuat beruang terlena dan
akhirnya ia tertidur lelap. Dalam tidurnya ia bermimpi dapat meniup seruling seperti anak
gembala. Hatinya senang bukan kepalang.

DEER AND BEAR


There is a fat brown bear, he was always fascinated by the birds singing happily. Brown bear
wants to be able to sing or whistle but he can’t. One day he was lost in a field near the village.
He was amazed to see the shepherd boy blow his flute with a very sweet voice. The bear returned
to the forest and shared his experience with the here. One day, Mouse Deer walked around. He
arrived at clumps of bambo trees. Because he was tired he rested in that place. Sunddenly he
heard a sdueaky bambo sound that was quite melodious though not as soft as the shepherd’s
flute. Heard the creak of bambo. The ignorance arises. He had a crazy idea for his friend the Bear
for days hare looking for a bear, he finally found the bear who was bathing in a lake.”Cil! We
soak, the water is very hot! “Hai Bear...”said Mouse Deer.”Do you like music? Come with me,
I’ll show you a very melodious nature music concert.”Wow, really, Cil? Let’s go! From a
distance the Bear sees the mouse deer as if playing a bambo flute”Cil, rather than just watching,
teach me to play the flute,”said the Bear as he approached the Mouse Deer. “ You may, stick out
your tongue, stick it into the gap of this long bambo flute,”said Mouse Deer. Mouse Deer
immediately whistled to call the wind. Before long the breeze was gentle enough to snake the
bambo tree. Bambo creaked, pinching the tip of a bear’s tongue. The bear screamed in pain. With
a pair of strong hands he restrained the movements of the bambo and immediately pulled out his
tongue. Realize the bear, Mouse Deer deliberately deceived him but he was not angry, becaese
the squeak of the bambo sound was sweet. so melodious squeak the sound of bambo that made
the bear fall asleep and finally he fell into a deep sleep. In his sleep he dreamed he could blow a
flute like a shepherd’s child. His heart is happy absurdly.

KANCIL DAN BURUNG PUYUH


Pak congkak adalah pedagang kaya yang sombong. Ia dibenci oleh penduduk yang tinggal di
desanya. Bahkan binatang di sekitarnya juga memusuhinya. Pada setiap pertemuan mereka
sering membicarakan kejahatan Pak congkak. Burung pernah dilempari batu di perkarangan Pak
congkak. Kayu kopi juga mengadukan nasibnya “perhatikan badan ku ini Bengkak-bengkak,
kulit ku lecet-lecet ini akibat tali kambing Pak congkak itu di ikatkan di tubuhku”, kata kayu
kopi kepada si puyuh. Mereka segera mencari sahabat yang ada di sekitar kawasan hutan itu.
Tidak berapa lama mereka menemukan kancil yang terkenal cerdik. Mereka akan membuat
siasat yang jitu untuk menghadapi Pak congkak. Tapi kancil merasa tidak mampu bertindak
sendiri. “Aku hanya punya siasat, kita butuh bantuan dari yang lain!” Melihat ada tanggapan dari
kancil, si puyuh semakin bersemangat sambil berkata, “Nah kalau begitu kita cari teman satu lagi
untuk membantumu?” mereka berjalan bersama-sama. Akhirnya mereka menemukan napal
(seonggoktanah liat yang licin, biasanya terdapat di lereng-lereng bukit sekitar hutan lindung).
Langsung mereka mempersiapkan siasat yang jitu untuk menghadapi Pak congkak agar tidak
sombong lagi. Malam harinya Pak congkak sedang tidur pulas. Sama sekali Pak congkak tidak
menyadari bahwa nanti akan terjadi bahaya yang bakal menimpa dirinya. Malam itu juga empat
sekawan telah beraksi melaksanakan perhitungan kepadanya. Mereka ada yang menyelinap
masuk, ada juga yanga tetap tinggal di luar rumah. Mereka mengerjakan sesuai rencana yang
matang. Yang pertama kali bergerak adalah kayu kopi. Ia mulai mengetuk pintu. Pak congkak
kaget sekali ada orang mengetuk pintu di malam hari,” Ada maling” katanya dalam hati. Pak
congkak segera bangun dari tidurnya. Ia khawatir kalau ada yang membawa dagangannya atau
merusak rumahnya. Perlahan menuju pintu. Tapi setelah tiba di pintu depan ia tidak melihat apa-
apa, ia hendak segera turun dari tangga menuju dapur mau mencari korek api. Ketika kakinya
menginjak tangga terdapat seongok napal licin membuatnya tergelincir jatuh ke tanah. Mana
mungkin Pak congkak mengira kalau ada seongkok tanah liat di tangga rumahnya! Walaupun
tangga itu tidak begitu tinggi. Namun di bawah tangga ada batu-batuan yang menghantam
dadanya. Maka seperti dihajar habis-habisan. “Aduh...”, Pak congkak berteriak keras sekali.
Keadaan itu mengejutkan kancil yang dari tadi menunggu giliran untuk melampiaskan dendam
kepada Pak congkak. Dalam keadaan kegelapan mata kancil bisa menembus suasana malam
dengan jelas. Segera ia menerjang mata kanan Pak congkak. Pak congkak menjerit keras-keras.
Ia benar-benar geram. Tetapi ia tidak putus asa untuk tetap berusaha merangkak-rangkak
mendekati dapur. Tujuannya ingin mencari korek api untuk menyalakan lampu. Bila suasana
terang ia bisa melihat siapa lawannya. Di dapur telah menunggu si burung puyuh. Ketika
tangannya hendak menggapai korek api, tiba-tiba si burung puyuh mengepak-ngepaakkan
sayapnya sehingga abu dapur beterbangan memenuhi ruangan. Mata kiri pak congkak
kemasukan debu. Pak congkak tidak bisa melihat lagi. Ia berlari kesana kemari sambil berteriak
kesakitan. Dia inginnya lekas menuju tangga dan berlindung di dalam rumahnya. Tetapi
sepasang matanya tidak bisa melihat lagi. Maka ia menabrak apa saja. Pak congkak makin panik,
sepasang matanya sangat pedih dan berair. Sambil menahan rasa sakit dia mencoba berusaha
merayapi tangga. Ia berisaha terus menaiki tangga sekali pun tangga badannya sudah terasa
remuk karena jauh tergelincir dari tangga tadi. Satu anak tangga telah pak congkak raih ia merasa
agak sedikit lega. Ia menahan nafas. Dua anak tangga sudah di lewati. Ketika kakinya hendak
menaiki tangga yang ketiga, tiba-tiba sebuah pukulan keras dan berat bersarang di kuduknya.
Pak congkak tidak tahu kalau sejak tadi ada kayu kopi yang menunggu dari tadi. Kayu kopi
itulah yang memukulnya hingga ia jatuh lagi dari anak tangga. Ia jatuh ke tanah dengan keras
sekali, kepalanya terantuk batu hingga keluar darah. Ketika ia ambruk ke tanah nyawanya sudah
melayang. Matilah Pak congkak. Kayu kopi memanggil teman-teman untuk di ajak berunding
mengenai penyelesaian sepeninggal Pak congkak. Sebab pak congkak tidak memiliki keturunan
atau ahli waris harta peninggalannya. Keesokan harinya mereka mengundang masyarakat dan
sepakat akan berkumpul di rumah pak congkak untuk berunding. Satu persatu warga kampung
desa Hulu sungai mulai berdatangan. Mereka juga ingin membuktikan bagaimana orang yang
kikir itu bisa mati. Bahkan ada juga wanita yang ingin melihat kejadian yang cukup mengerikan
itu. pak congkak di kerjai oleh burung puyuh dan kawasannya. Mereka ingin menjadikannya
sebagai pelajaran hidup yang baik untuk anak cucunya. Setelah mereka berkumpul maka hasil
mufakatnya adalah menguburkan pak congkak sebagaimana mestinya. Mengenai harta
peninggalan pak congkak yang ada, nanti akan dibagikan kepada mereka yang telah berjasa
kepada kampung, antara lain untuk membantu para warga yang tidak mampu dalam kehidupan
sehari-hari. Kampung Hulu sungai pun menjadi damai sejahtera.

DEER AND QUAIL


Mr. Congkak is a rice, arrogant marchat. He was hated by the people who lived in his village.
Even the animal around him are hostile to him, at each meeting they often talk about the crime of
Mr. Congkak. Quails have been stoned in the yard of Mr. Congkak. Coffe wood also complained
of his fate “Look at my body is swollen’s, my skin is chafed to Mr. Congkak goat straps tied to
my body.” Said coffee wood to the quail.”We are looking for friends to take revennge on Mr.
Congkak”, said the quail. They immediately lookeds for who were around the forest area. Not
long after they found the famous mouse deer clever. They will make a surefire strategy to face
Mr. Congkak. But the deer feel unable to act alone “I just have a strategy, we need help from
others!”Seeing a respones from the mouse deer, the quail grew more excited as he said,”Well,
then, should we find one more friend to help? “They walked together, Finally found napal (a
piece of slippery clay, usualy found on hillsides around proctected forest). Immediately they
prepared the right strategy to face Mr. Congkak so he would not be arrogant anymore. In the
evening Mr. Congkak was fast asleep. Mr. Congkak did not realize that there would be a danger
that would befall him. That same night, four friends had carried out his calculations. There are
those who sneak in, some are still living oustide the home. They work according to a mature
plan. The first tp move was coffee wood. He began to knock on the door. Mr. Congkak was
shocked that someone knocked on the door at night, “There is a thief, “he told himself, congkak
immediately got up from his sleep. He was worried that someone night bring his wares or
damaged his house. He slowly headed for the door. But after arriving at the front door he saw
nothing, he was about to go down the stairs to the kitchen to find a matcth. When his foot
stepped on the stairs there was a slippery. Slippery slime made him fall to the ground. How could
Mr. Congkak think that there was a lump of clay on the steps of his house! Although the stairs
are not so high. But at the bottom of the stairs there are rock that hit his chest. Then like beaten
up. “Ouch...”,Mr. Congkak shouted very loudly. The situation surprised the deer who had been
waiting for their turn to take revenge on Mr. Congkak. In a state of dark deer eyes can penetrate
the atmosphere of the night clearly, he immediately lunged at Mr. Congkak’s right ayes. Mr.
Congkak screamed loudly. He was furious. But he was not desperate to keep trying to crawl
toward the kitchen. The goal is to find a match to light a lamp. When the atmosphere is bright he
is in the kitchen waiting for the quail. When his hand was about to reach for a match, suddenly
the quail flapped its wings so that the kitchen ashes flew to fill the room. Mr .congkak’s left eye
has dust, Mr. Congkak can’t see anymore. He ran to and fro while screaming in pain. He wanted
to hurry to the stairs and take shelter in his house, But a pair of eyes can not see anymore. So he
bumped into anything. Mr. Congkak is increasing panicking. His eyes are very poignant and
runny. While enduring the pain he tried to crawl up the stairs. He tried to keep going up the stairs
even though his body was crumbling from falling off the ladder. One step has been achieved by
Mr. Congkak he felt a little releived, he held his breath. He has passed the two steps, when his
feet were about to climb the third ladder, suddenly a hard and heavy blow lodget in his neck. Mr.
Congkak did not know that there had been coffee wood waiting for earlier. It was the coffee
wood that hit him until he fell down the stairs. He fell to the ground very hard. His head was hit
by a rock until it bled. When he collapsed to the ground his life was already lost. Death, congkak.
Wood coffee called his friend to talk about. Settlement after Mr. Congkak did not have any
children or heirs of his inheritance. The next day they invited the community and agreed to
gather at Mr. Congkak’s house to negotiate. One by one the residents of the Hulu river village
began to arrive. They also want to prove how the miser can die. In fact there are also women
who want to see a pretty horrible incident. But Mr. Congkak was fooled by quail and his flock.
They want to take it a life lesson for their children and grandchildren. After they gathered, the
result of the consensus was to bury Mr. Congkak properly. Regarding the inheritance of Mr.
Congkak that is available, it will be distributed to those who, who have served the village, among
others, to help poor citizens in their daily lives. Capable Hulu river became peace.
HARIMAU BERGURU PADA KUCING
Pada zaman dahulu kucing dikenal sebagai binatang yang hebat. Kucing sangat pandai dan
penuh wibawa sehingga banyak binatang yang hormat padanya, banyak juga yang berguru
kepadanya, akhirnya sang kucing mendapat julukan sebagai guru besar. Di antara sekian banyak
muridnya, singa dan harimau adalah muid yang cerdas. Mereka adalah murid setia. Mereka rela
mengikuti kemampuan kucing pergi. “sebenarnya ilmu yang kuturunkan pada kalian sudah
cukup banyak, apalagi yang kalian inginkan dariku,”tanya kucing suatu hari. “kami ingin guru
sudi sekiranya mengajari cara memanjat pohon...”jawab harimau. “Wah itu ilmu yang
langka...”sahut kucing. “Ya, kami ingin mempelajarinya...” kemudian kucing mulai berpikir,
bahwa dia harus lebih pintar dari binatang lain, mulai lah berniat tidakbaik. Diam-diam kucing
tidak mau menurunkan ilmu memanjat itu. Kucing ingin ilmu memanjat pohon menjadi miliknya
sendiri. Dia berusaha mengulur waktu dan beberapa para binatang yang minta ilmu memanjat
pohon itu melupakannya. Dia mengalihkan perhatian dengan mengajari bermain dan menerkam
yang indah dan lain sebaliknya. Khusus pada singa dan harimau, kucing mengajari cara
berenang di air yang arusnya deras. Kucing berharap kedua muridnya yang cerdas itu tidak lagi
menuntut ilmu memanjat pohon.pada suatu hari harimau sudah tidak sabar ingin diberi ilmu
memanjat pohon. Pagi-pagi ia menemui kucing. Kucing berusaha menunda lagi dengan
menghiburnya.”akan kau gunakan untuk apa ilmu itu?”kata kucing. “Ya sebagai bekal” jawab
harimau. Kucing pun melanjutkan dengan berusaha menambahkan uraian jawaban yang lebih
baik lagi dan masuk akal. “ilmu itu tidak cukup hanya sebagai bekal saja”, kata kucing agar
dengan kesalahan jawabannyaharimau, ia tidak perlu menurunkan ilmu itu. “Ya dimanfaatkan
untuk apa? “ujar sang harimau. Kucing menjelaskan manfaat ada yang baik dan buruk. Panjang
lebar kucing berkhutbah membuat harimau jauh dan mengerutu. “Guru mau menurunkan ilmu
itu atau tidak?”tanya harimau. Kucing tersenyum. “Sabar..sabar...tunggu sebentar.” “Jangan
menunda-nunda terus guru...!” “Memangnya kenapa?” “Saya jadi kesal!” “terus kalau kau kesal
mau apa?” “saya bisa bertindak kasar!” kata harimau. “Lho kok berani mengancam gurumu, aku
kan gurumu?” “Tidak pedulu! Sekarang juga turunkan ilmu itu?” “saya tidak mau menurunkan
ilmu sepadamu, karena aku tahu apa yang terbaik bagimu!” kata kucing sambil berlari
meninggalkan harimau. Harimau merasa dibohongi, gusar dan marah. Ia mengejar kucing.
Harimau yang bertubuh besar mempunyai langkah lebih panjang dari pada kucing. Dalam tempo
singkat kucing sudah tersusul. Kucing jadi gentar. Tapi kucing lebih pintar dalam menggunakan
ilmunya. Ia sering menukik dengan kelok tajam dari pada berpacu dengan sang harimau,
sehingga kucing begerak lebih gesit dari harimau walau dengan langkahnya yang pendek.
Ternyata benar, harimau takjub dengan kelincahan sang kucing dan tidak menyadari bahwa ada
pohon di depannya. Kesempatan bagi kucing untuk menentukan langkah untuk memanjat pohon.
Kucing yang selama itu hanya menyiasati perhatian agar bisa menciptakan langkah untuk
memanjat pohon. Setelah ada kesempatan maka kucingsegera melompat dengan gesit dan
merayap ke pohon yang ada didepannya. Harimau hanya bengong melihat kucing dari jauh.
Harimau menyadari ilmu memanjat pohon itu adalah impiannya. Setelah harimau tahu bahwa
ilmu itu dimiliki oleh kucing sang guru besar, ia hanya tercengang. Ia menyesal karena telah
memaksa gurunya. Ia masih terpesona campur kagum, andaikata ia bisa melompat dan memanjat
pohon seperti kucing oh alangkah enaknya. Harimau mulai marah pada diri sendiri. Kini
perasaan dendam harimau tidak bisa di bendung lagi. Harimau bersumpah akan membunuh
gurunya. “Aku bersumpah akan membunuhmu walau kau guruku sendiri!” mendengar sumpah
harimau, kucing tidak berani turun dari pohon sementara harimau menungguinyadi bawah
pohon. Tapi lama-lama harimau merasa lapar, ia pergi meninggalkan pohon. Dengan hati-hati
akhirnya sang kucing dapat turun dari pohon. Ia berkelana di tempa-tempat yang agak jauh dari
harimau. Ia terus mencari tempat yang aman baginya.

TIGERS LEARN FROM CATS


In ancient times cats were known as great animals, cats are very cleaver and full of authoristy so
many animals resppect him, many also learn from him, finally the cat earned the nickname as a
professor, among his many students, lions and tigers are intelligent students. They are loyal
studens. They are willing to follow wherever the cat goes. “Actually, the knowledge that cat I
have passed on not you is quite a lot what else do you want from me,”asked the cat one day. “we
want the teacher to be willing to teach you how to climb trees..”replied the tiger” wow that’s
arare science...”said the cat. “ Yes, we want to learn it ... then the cat starts to think, that it must
be smarter than other animals, start intending not to well. Cats secretly do not want to reduce the
science of climbing trees to be their own. He tried to buy time and hope the animals that asked
for knowledge to climb the tree forget it. He tirned his attention to teach you how to play and
pounce on beautiful things, and so on. Especially for lions and tigers, cat’s teach how to swim in
the swift water. The cat hopes that the two intelligent students will no longer study tree climbing
one day the tiger was impatient to be taught to climb trees. Early in the morning he met the cat.
The cat tries to delay again by comforting it. “What will you use it for?”said the cat. “Yes, as a
provision,” answered tiger. The cat continues to try to add better and more reasonable answer.
“knoeledge is not enough just as a provision, said the cat so that with the wrong answer the tiger,
he does not need to lower the knowlodge me.”Yes, it is used for anything?”said the tiger. Make
the tiger bored and grumble, “Teacher want to lower that knowledge or not?”asked the tiger . the
cat smiled.”patiet...patiet..wait a minute.”Don’t procrastinate, teacher..!”so what? “I’m getting
annoyed! “then what are you upset about?”I can act rude! “said tiger “Why do you dare to
threaten your teacher, I’m your techer? “It does not matter! Now also pass on that knowledge to
you, because I know what is best for you! Said the cat while running away from the tiger. Tigers
feel cheated, angry and angry. He chases the cat. A big tiger has a step longer than a cat. In a
short time the cat was overtaken. The cat is afraid. But cats are smarter in using their
knowledged. He often swooped with a sharp turn rather than racing agaist the tiger, so the cat
moved more swiftly than the tiger despite its short strides. It was true, the tiger was amazed by
the agility of the cat and did not realize that there was a tree in front of him. Opportunity for cats
to determine the steps to climn trees. Cats that have only been getting around attention in order to
create steps to climb trees once there is a chance the cat immediately jumps nimbly and crawls
into the tree in front of him. Tigers can only stare at a cat from afar. Tiger realizes that climbing
the tree is his dream. After tiger knew that knowledge was possesed by the great Teacher’s cat,
he was simply astonished. He was sorry for forcing his teacher. He was still fascinated and
mixed with admiration, if could jump and climb strees like a cat oh no nice. Tiger start to get
angry at themselves. Now the feelings of revenge for the tigers cannot be stopped. The tiger
vowed to kill his teacher. I answer I’ll kill you even though you’re my teacher ! Hear the tiger
oath, the cat does not dare to come down from the tree. While the tiger waits for him under the
tree. But after a long time the tiger felt hungr, he left the tree. Carefully, the cat can finally come
down from the tree. He wandered in places some distance from the tiger. He continued to look
for a safe place for him..

KANCIL MATI
Penduduk lereng gunung merapi cemas, karena puncak gunung itu mengeluarkan awan panas.
Mereka khawatir jika gunung itu akan meletus. Mereka mengirim utusan ke juru kunci gunung
merapi, “Mbah apakah kita harus mengungsi?” Tidak! “Jangan khawatir! Aku belum melihat
tanda-tanda gunung itu akan meletus!” kata juru sang kunc. Tetapi lama-lama situasi semakin
gawat. Gunung itu mulai mengeluarkan asap dan lava panas. Udara di lereng gunung yang
biasanya sejuk kini mulai berubah menjadi panas mungkin karena udara gunung mulai panas
maka banyak hewan yang turun gunung. Mereka berlarian mencari udara yang lebih segar
termasuk kancil. Penduduk beramai-ramai mendatanngi juru kunci,” Bagaimana sekarang
mbah?” Ya, kalian boleh menangis ke tempat yang aman, walaupun sebenarnya gunung ini
hanya mengeluarkan letusan-letusan kecil.”maka penduduk mulai mengungsi. Turun dari gunung
yang menampakkan kemurkaannya. Hewan-hewan di sekitarnya juga gerah, mereka tak betah
udra panas. Termasuk kancil yang ingin menyelamatkan diri dari lahar panas. Kancil terus
berjalan menjauhi gunung hingga tak terasa ia masuk ke perkampungan penduduk anak kecil
mengetahi kedatangan kancil. “Pak lihat! sepertinya itu kancil! Yuk kita tangkap!” anak kecil itu
mengajak kawan-kawanya untuk menangkap kancil. Kalau tertangkap rencananya kancil akan di
jadikan gulai. “Wah! Gawat ! aku ketahuan anak kecil” umpat kancil. Hewan cerdik ini berlarian
kesana kemari. Anak-anak petani beramai-ramai mengejarnya sambil berteriak-teriak . kancil
menjadi panik, semakin lama semakin banyak anak-anak yang mengejarnya. Karena terdesak ia
akhirnya masuk ke dalam sebuah rumah kosong. Anak-anak dan orang tua masuk ke rumah itu
pula. Mereka mengepung kancil. Kancil tak bisa meloloskan diri. “Mati aku kali ini...”desis
kancil putus asa. Ya! Kancil akhirnya tertangkap. Ia di ikat di belakang rumah pak tani. Meski
tali pengikat itu kuat kancil tetap berusaha meloloskan diri, Namun usahanya sia-sia belaka.
“Aku harus tetap cari akal !” sementara pak tani masih mengasah pisau dan merebus
air.”sebentar lagi anak-anak akan makan gulai kancil hahaha...”Kata pak tani. Tapi apa yang
terjadi. Entah ketakutan atau terbelit tali di lehernya, kancil tampak tergeletak dekat kayu
tambatan. Banyak lalat yang mengerubutinya. Apakah kancil mati? Sepertinya iya ! Pak Tani
dan anak-anak kecewa saat melihat kancil mati sampai di kerubuti lalat. Mereka mempunyai
kepercayaan yang tidak boleh di langgar yaitu tidak boleh menyembelih dan memakan hewan
yang sudah mati tau jadi bangkai. Maka mereka membawa kancil ke tepi sungai. Binatang kecil
itu di lempar ke tengah sungai. Anak-anak yang ikut membuang bangkai kancil itu banyak yang
mengerutu. “Gagal deh, padahal aku sangat ingin makan gulai kancil, pasti enak rasanya!”
sebagian anak-anak itu masih berdiri di atas sungai. Mengamati kancil yang terseret arus sungai.
Setelah hanyut agak jauh terbawa arus sungai. Kancil menggeliat dan berenang ke tepi. Ya kancil
tadi memang berpurapura mati. Untuk mendukunga akdsinya ia sengaja mengundang lalat agar
mengerubungi tubuhnya. Dasar hewan cerdik!

MOUSE DEER ARE DEAD


Residents of the slopes of mount merapi is anxious, because the peack of the mountain emits hot
clouds. They worry if the mountain will erupt. They sent an envoy to the merapi mount key
Locksman, “I’am do we have to evacuate? “no, don’t worry, I have not seen any signs that the
mountain will erupt! “said the key interpreter. Hot lave the water on the slopes which is usually
cool now began to turn into heat. Maybe because the mountain water began to heat, many
animals came down the mountain. They ran for fresh water including deer. The population
floked to the key interpreter, “How is mbah now ?”Yes, you may evacuate to a safe place,, even
though his mountain actually only produced small eruptions. Then the population began to flee.
Down from the mountain which began to show its wrath. The animals around the mountain are
also hot, they don’t like then hot water. Including deer who want to save themeselves from hot
lave. Mouse deer kept walking away from the mountain until he didi not feel he entered the
village residents. Incidentelly there is a small child knowing the arrival of the mouse deer. “sir,
look ! that’s deer ! Let’s catch it!” The little boy invited his friends to catch the mouse deer. If
you are cought, the deer will became curry.”Wow ! This is bad! I was cought by a child,”said the
mouse deer. These ingenious animals run here and there. The children of the peasants rushed to
chased him while screaming. The mouse deer panicked, but more and more children were
chasing him. Beacuse he was forced he finally entered into an empty house. Children and parents
enter the house as well. They surrounded the deer. Mouse deer can’t escape. “I’m dead this
time...hissing despairs. Yes! The here finally caught. He was tied behind the farmer’s house.
Even though the straps are strong, the deer are still triying to escape. But his efforts were i vain.
“I still have to find a way!” Whilw Mr. Farmer is still sharpening a knife and boiling water.”soon
the children will eat here hahah.”curry...”said Mr. Farmer But what happened. Either scared or
entangled in a rope around his neck, the mouse deer seemed to be lying near the moor wood.
Many flies surrounded him. Is the mouse deer dead? It seems yes! Mr. Farmer and children are
disappointed when they see a mouse deer dead to the flies. They have a belief that cannit be
broken, that is, they cannot slaughter and eat animals that have died or became carcasses. So they
brought deer to the river bank. The little animal was thrown into the middle of the river. Many of
the children who participated in reamoving the mouse deer wrinkled “Failed, even though I
really want to eat the mouse deer, it must be delicious!” some of the children are still standing on
the river, Observing deer that dragged river currents. After drifting a bit away the river flowed.
Mouse deer stretched and swam to the edge. Yes deer had inded pretended to die. To support the
action he deliberately invited the flies to surround his body. Clever animal!

Anda mungkin juga menyukai