Anda di halaman 1dari 18

INTRODUKSI

Pada awalnya, peminat, pengguna, pembuat, atau "penggiat" peta


(analog atau dijital) berasal dari berbagai kalangan di sekitar
o bidang-bidang militer (belum termasuk kepolisian),
o (urusan pendaftaran) pertanahan,
o dinas survei & pemetaan [topografi],
o geodesi/geomatika (G&G),
o hidrografi,
o kartografi,
o fotogrametri,
o navigator, lembaga pengelola sumber daya alam (termasuk
geologi, pertambangan, dan perminyakan),
o dan perencanaan & teknik sipil.
Aktivitas komunitas penggiat peta ini adalah survei (data) lapangan,
pembuatan, dan penggunaan peta itu sendiri.
Peta adalah masukan (utama) aktivitas sekaligus merupakan sebuah
produk; peta dasar digunakan sebagai referensi bagi aktivitas suatu
survei & pemetaan baru.
Hampir semua komunitas baik pemilik, pelaksana/ pengelola, maupun
pelanggan ingin menampilkan atau melihat entitas (beserta
atributnya) terkait bisnisnya secara keseluruhan d i a t a s p e t a ,
d a n d i harapkan mendapatkan gambaran yang komprehensif.

Dari gambaran ini diharapkan akan memperoleh informasi (minimal


secara umum dan visual) mengenai
o progres suatu pekerjaan,
o konteks, lingkungan,
o entitas e k s t e r n a l ,
o c o m p e t i t o r,

1
o dan atau entitas yang menjadi rekanan/pendukung
bisnisnya.
Pemilik & pelaksana bisnis dapat segera membuat rencana
pembagian wilayah kerja, strategi promosi & distribusi, dan
ekspansi bisnisnya ke wilayah atau ke lokasi yang strategis dan
akan mendapatkan berbagai sumber (lokasi atau distributor) untuk
mendapatkan produk barang dan jasa yang ditawarkan.

1.1 Komunitas Binis Terkait Data Spasial


Peta yang akurat dan aktual (up to date) makin banyak dicari.
Beberapa komunitas binis pengguna, penggiat, atau pembuat peta
(analog dan dijital) yang telah mempopulerkan penggunaan peta
melalui:
o Website, portal, online business & maps (tentang produk barang
dan jasa, informasi mengenai kondisi global, jaringan jalan,
lokasi-lokasi objek penting yang diperlukan oleh pengguna,
contohnya adalah Google Earth, Google Ocean, Google Map, Detik
Map, Indo 30 menit, Cyber Map, Finance Map, Geoplan, dan masih
banyak lagi.
o Utilitas (komunitas pengelola beserta pelanggannya):
o Setiap pengelola juga menginventarisasikan data spasial dan
non-spasial pelanggannya dan menginventarisasikan semua
entitas yang dimilikinya.
a) Jaringan listrik.
b) Jaringan air minum/bersih.
c) Jaringan kabel telepon / telekomunikasi / internet.
d) Jaringan (pelayanan) TV Kabel.
e) Jaringan saluran atau pila gas dan minyak bumi.
o Transportasi (pengelola, pemelihara, dan pengguna):
a) Jaringan jalan darat.
b) Jaringan jalan kereta api.
c) Jaringan jalan sungai dan laut.
d) Armada kendaraan jasa transportasi / travel biro.
e) Jasa angkutan umum dan kargo.
m Politik (Sosial dan Budaya):
a) Lembaga pemerintah pengelola data pemilihan umum dan
pilkada.
a) LSM atau Partai politik yang memantau data pemilihan
umum dan pilkada (analisis basis pendukung [suara],
potensi jumlah pemilih, dan hasil akhir berbasis wilayah
tertentu hingga ke lokasi tempat pengambilan suara).
b) LSM atau partai politik yang memonitor dan meneliti data
terkait sosial kemasyarakan dan industri baik secara
makro maupun makro.
m Perbankan & Keuangan:
2
a) Pengelola atau kelompok per-bankan (data aset, lokasi bank,
kantor cabang, ATM, wilayah pelayanan, lokasi nasabah,
competitor, dan entitas pendukung).
a) Pengelola jasa keuangan non-bank (penawaran [kelayakan]
[kartu] kredit / peminjaman uang dan barang, jasa
penagihan).
b) Pengelola lembaga penggadaian (barang berharga).
m Perpajakan & pertanahan:
a) Lembaga perpajakan (wilayah pelayanan, lokasi kantor, potensi
pajak, objek pajak).
a) Lembaga pertanahan (wilayah pelayanan, status persil/lahan,
pengukuran persil dan penerbitan sertifikat).
m Bisnis supermarket, waralaba, retail, dan swalayan (wilayah
pelayanan, lokasi existing customer, dan perluasan usaha untuk
meraih potensi pelanggan baru, lokasi pendukung, lokasi
kompetitor, daya bell masyarakat di area pelayanan, rute akses).
m Reportase & jurnalistik seperti halnya media eletronik (televisi),
surat kabar, dan majalah (laporan atau liputan tematis yang terkait
suatu wilayah, [lute] perjalanan, dan point of interest yang bisa jadi
bersifat time series, berulang secara periodik, atau berulang
secara tidak terduga).
o Periklanan (penyelenggara jasa penyebaran atau distribusi brosur
iklan, jasa periklanan seperti halnya di dalam surat kabar,
majalah, atau yellow pages yang dapat mem-plot-kan lokasi para
client-nya sebagai informasi bagi peminat iklan).
o Rental atau sewa rumah, persil, atau kendaraan (pengelola
perlu mem-plot-kan lokasi properti sewaan dan [calon] peminat
barang sewaan sebagai sebuah pertimbangan).
o Real-estate, kondominium, rumah-susun, dan apartemen
(pengelola perlu mem-plot-kan lokasi properti yang
bersangkutan, situasi lingkungan [termasuk jaringan jalan],
wilayah pelayanan, beserta pengguna potensial).
o Sensus & statistik (lembaga pengelola mem-plot-kan
[menyediakan] data sensus dan statistiknya [hasil survei resmi] ke
dalam batas-batas administrasi dengan berbagai tingkatan untuk
dapat diakses oleh umum sebagai pertimbangan untuk berbagai
studi).
o Parawisata & turisme (lembaga koordinasi terkait parawisata,
turisme, perhotelan, tempat rekreasi, travel biro, outlet, dan
bisnis kuliner perlu bekerja sama dalam pembagian informasi
untuk membentuk sebuah format promosi yang lengkap dan
menarik; melalui tampilan peta).
o Dan lain sejenisnya

3
Gambar 1.2: Contoh Tampilan beberapa Aplikasi SIG (Sumber
Brosur ESRI)
Visualisasi (informasi spasial) dan kesan yang diberikan (simbol,
warna, ukuran, anotasi, style, dan jenis font) akan membantu proses
pengambilan keputusan.

1.2 Peranan Komponen Spasial


Dengan makin banyaknya aktivitas yang memerlukan informasi
dalam bentuk peta (khususnya tematik), beberapa pihak melakukan
penelitian mengenai sejauh mana kandungan atau persentase
komponen spasial di dalam data.
Secara umum, kandungan komponen spasial di dalam data berada
dalam kisaran antara 50% hingga 90%, ini menjelaskan makin
banyak dan beragamnya bisnis yang memerlukan data spasial
sebagai alat bantu.
Beberapa kutipan (sumber pustaka) mengenai kisaran persentase
atau kandungan komponen spasial di dalam data:
Tabel 1

4
5
6
7
Gambar 1.3 : Contoh TampIlan Aplikasi SIG untuk Penyediaan
Informasi Pelanggan Bisnis (Sumber gambar
http://www.esri.cominews/)

8
1.3 Beberapa Fungsionalitas Penting
Sejak dahulu, peta analog (hardcopy) digunakan sebagai media
penyedia informasi spasial dan sarana berkomunikasi dengan
jumlah yang sangat terbatas. Analisis terkait dilakukan atas dasar
visualisasi semata.
Saat ini, hampir semua peta dapat ditemukan dalam bentuk dijital
(softcopy), dalam berbagai format (raster-image, raster-grid, layer
vektor mandiri, layer vektor di dalam tabel relasional [DBMS yang
her-spatial support], dan atau geodatabase) dan bentuk layer-layer
yang sesuai dengan tema yang diwakilinya.
Setiap layer entitas spasial memiliki atribut yang ditampung di
dalam sebuah tabel relasional, inilah yang kemudian menggeser isu
sekadar peta menjadi isu "data spasial", atau "basis data spasial"
(yang memiliki pengertian lebih luas dan lentur).
Untuk mengelola data spasial seperti ini diperlukan "SIG" sistem
informasi geografis.
Sistem ini dianggap sebagai hasil sinergi dari sistem CAD, DBMS,
Digital Image Processing, dan Digital cartography yang berkembang
hingga memiliki fungsionalitas seperti berikut:
Alat konversi (ekspor-impor, transformasi koordinat/datum, dan
proyeksi peta) dan integrasi berbagai format standard dari berbagai
sistem (spasial) yang ada.
Display atau representasi dan manipulasinya (zoom-in, zoom-out,
pan/grab, zoom-fullextent, dan sejenisnya).
Masukan (data capturer) dan editor data spasial (khususnya format
vektor).
Alat implementasi konsep struktur data, raster, vektor, topologi
(termasuk network), dan lain sebagainya.
Masukan dan pengelolaan data atribut (tabel-tabel basis data).
Kartografi & pencetakan (penyusunan simbol, warna, style, legenda,
skala, grid, anotasi, peta indeks, layout, dan pencetakan ke media
softcopy dan harcopy dengan kualitas tinggi).
Pengolahan citra, manipulasi, konversi dari dan ke raster-vektor, dan
analisis spasial & query yang berbasiskan data raster.
Analisis & query yang berbasiskan tabel-tabel atribut dan basis
data.
Analisis & query yang berbasiskan unsur-unsur spasial (khususnya
yang berbasiskan data raster & vektor).
Pemodelan 3 dimensi (DEM (Digital Evaluation Modul)/DTM (Digital
Terain Modul) beserta beberapa layer tematik di atasnya dalam
usaha membentuk sajian true 3D.

9
Analisis & query (plus modeling) yang merupakan kombinasi dari
basis raster, vektor, dan tabel-tabel atribut basis data relasional.
Navigasi & tracking; beberapa implementasi perangkat lunak SIG
dikembangkan untuk membangun aplikasi navigasi dan tracking
kendaraan yang bergerak di atas tampilan latar-belakang peta.

Gambar 1.4 : Contoh Tampitan Jenis Data Masukan SIG

1.4 Teknologi Perolehan Data Spasial


Dengan kemajuan teknologi dan sifat keterbukaan yang meluas,
perolehan data spasial makin cepat, mudah, murah, dan berkualitas.
Beberapa faktor yang mendukung hal ini seperti berikut:
o Tersedia beberapa sistem satelit penentuan posisi (dan navigasi)
yang makin akurat dan bisa diakses oleh publik kapan dan
dimana saja mereka berada; sebagai contoh adalah Glonass, GPS,
dan Galileo (plus program post-processing-nya).
o Tersedia perangkat total station (plus program post-processing-
nya) yang dapat menghasilkan data ukuran terestris tiga-dimensi
berskala besar dengan (relatif) cepat dgn format dijital.
o Tersedia perangkat digital echo-sounder single/multi-beam (plus
program post-processing-nya) yang terintegrasi dengan
perangkat receiver GPS yang dapat menghasilkan data ukuran
perairan dangkal tiga-dimensi berskala besar dengan (relatif) cepat
dan akurat dengan format dijital.
o Tersedia sensor-sensor (termasuk sistem RADAR) atau kamera yang
beresolusi tinggi yang dapat menghasilkan data spasial tiga
dimensi yang akurat dalam format dijital. Perangkat ini dibawa

10
oleh platform satelit, pesawat terbang, dan pesawat ulang-alik
(SRTM).
o Tersedia beberapa institusi (resmi) yang menyediakan data spasial
(berupa citra satelit, foto udara, dan DEM) secara cepat, mudah,
dan murah (atau bahkan gratis) dalam format dijital; sebagai
contoh adalah Google Earth, Google Map, Google Ocean, USGS,
NOAA, Detik Map, dan lain sebagainya.
o Tersedianya teknologi pendukung perangkat keras & lunak,
telekomunikasi, dan jaringan internet yang makin canggih.
1.5 Konklusi
Dengan mempertimbangkan bahwa:
o Permukaan bumi adalah sarana hidup dan tempat berpijaknya
manusia yang terbatas (bumi tidak bertambah luas sementara
jumlah populasi manusia terus bertambah). Manusia dapat
melakukan apa saja untuk mempertahankan wilayah beserta
apa apa yang terdapat di atasnya.
o Permukaan bumi beserta unsur-unsur yang terdapat di atas
hamparannya merupakan fenomena yang dinamis (selalu berubah
mengikuti waktu) hingga perlu diantisipasi oleh aktivitas survey,
pengukuran, dan perekaman secara rutin untuk mendapatkan data
spasial yang aktual untuk mendukung setiap aktivitas
pembangunan & pengembangan.
o Kandungan komponen spasial di dalam data cukup besar (dalam
kisaran 50% hingga 90%).
o Komunitas pembuat, penggiat, dan pengguna data spasial makin
luas dan beragam dari waktu ke waktu.
o Perolehan data spasial cenderung makin mudah, cepat, dan
murah, sementara kualitas hasil dan teknologi pendukungnya
semakin baik.
o Banyak fungsi penting yang terkait dengan pengelolaan data
spasial (masukan/perekaman, representasi, pemodelan, analisis,
konversi, dan lain sebagainya) pada suatu sistem yang dikenal
sebagai SIG;
SIG sebagai (sub) system integrator, banyak berurusan dengan
data spasial dan perangkat sistem informasi geografis pada saat
ini.

1.6 Esensi Sistem Informasi Geografis


Secara umum terdapat dua jenis data yang digunakan untuk
merepresentasikan atau memodelkan fenomena yang terdapat di
dunia nyata.
Yang pertama adalah jenis data yang merepresentasikan aspek
keruangan. Jenis data ini sering disebut sebagai data posisi,

11
koordinat, ruang, atau spasial.
Yang kedua adalah jenis data yang merepresentasikan aspek
deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Aspek deskriptif ini
mencakup items atau properties dari fenomena yang
bersangkutan hingga dimensi waktunya. Jenis data ini sering
disebut sebagai data atribut atau data non-spasial.
Jenis data mengenai spasial ini banyak digunakan oleh sistem yang
digunakan sebagai alat bantu sistem perancangan (CAD computer
aided design) dan sistem kartografis yang berbasiskan komputer
(CAC computer assisted cartografi) [Bern92].
Sistem ini telah digunakan di berbagai bidang seperti perencanaan
dan rekayasa teknik sipil, pemetaan dijital, kartografi ,
perencanaan kota, arsitektur, perancangan dan
penggambaran mesin (tools), wired frame & rangkaian skema
elektronik, dan bahkan perancangan aplikasi di bidang industri
pertekstilan. Jenis data spasial yang digunakan disini kebanyakan
adalah vektor.
Sistem CAD memiliki fungsionalitas di dalam pembuatan grafik,
sketsa, diagram, dijitasi peta & gambar rancangan (drawing),
pemberian anotasi, pembentukan gambar perspektif, pemodelan
gambar 2 dan 3 dimensi, dan beberapa analisa spasial sederhana.
Analisa spasial dalam setiap sistem CAD ini bervariasi: melakukan
analisa spasial berupa hitungan jarak (length atau distance)
antar node, verteks, atau bahkan keseluruhan sebuah unsur
spasial (polyline dan polyline), keliling (perimeter), luas (area),
membentuk zone buffer, dan lain sebagainya.
Bidang pengindraan jauh (inderaja = remote sensing).
Bidang ini membahas pengumpulan informasi mengenai suatu objek
(spasial), kejadian (fenomena), atau area melalui analisis data
dengan menggunakan peralatan tetapi tidak terjadi kontak
langsung dengan objek yang diamati. Menggunakan peralatan
berupa kamera, scanner, atau sensor lainnya yang dibawa oleh
wahana pengangkut (platform.) yang dapat bergerak cepat.
Salah satu aktifitas di bidang inderaja yang paling tua adalah
pemotretan (foto) udara dengan menggunakan balon udara dan
pesawat terbang.
Perekaman data unsur permukaan bumi dengan
menggunakan wahana satelit.
Teknologi satelit inderaja beserta sensornya telah sangat maju
sehingga dapat membuat resolusi spasial setiap piksel data citra
hasil perekaman mencapai puluhan dan belasan meter (untuk citra-
citra Landsat dan Spot), bahkan mencapai satu (1) meter (untuk
citra IKONOS pankromatik) di permukaan bumi.
Proses perekaman dilakukan dengan efektif dan efisien dalam waktu
yang relatif singkat sehingga pengguna yang membutuhkan hanya

12
perlu mengirimkan permohonan (pemesanan) perekaman citra, pada
agen citra satelit yang bersangkutan, dengan menentukan kisaran
waktu perekaman, batas koordinat wilayah yang akan diliput dan
jumlah scenes citra yang diperlukan.
Permukaan bumi (terutama wilayah daratan) selalu berubah,
pemantauan perubahan spasial ini sudah menjadi kebutuhan penting
bagi manusia. Karena permukaan bumi untuk area yang relatif luas
hanya dapat dilakukan dengan pengamatan metode inderaja, maka
sebagian besar aktifitas di bidang inderaja pada saat ini kemungkinan
besar akan didominasi oleh perekaman foto udara dan citra satelit
yang beresolusi tinggi berikut proses pengolahannya hingga
akhirnya siap disajikan dalam bentuk peta rupa bumi dan tematik
yang aktual.
Jenis data spasial yang umum digunakan adalah raster (image),
Sistem ini memiliki kemampuan analisis spasial maka sistem
pengolahan citra dijital (pada awalnya) hanya dapat menjawab
pertanyaan (query) spasial.
Jenis data atribut (non-spasial) banyak digunakan oleh sistem
manajemen basis data (DBMS database management system).
DBMS (pada awalnya) memiliki kelemahan' 27, yaitu `hanya' dapat
menjawab pertanyaan (queries) seputar (tabel) atribut (atau
pertanyaan non-spasial).
Dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya di bidang
teknologi informasi, (perangkat keras & lunak) komputer grafik,
akhirnya dapat mencakup jenis data spasial maupun atribut (non-
spasial).
Sistem yang menawarkan solusi terintegrasi untuk masalah ini adalah
sistem informasi geografis (Geographic Information System/ GIS,
selanjutnya akan dituliskan sebagai SIG).
SIG adalah suatu teknologi (yang relatif) baru yang pada saat ini
menjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial di dalam proses
menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan
kembali kondisi-kondisi alam (termasuk jaringan utilitas yang terdapat
di atasnya) dengan bantuan data atribut dan spasial (grafis).

1.7 Beberapa Alasan Penggunaan SIG


Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa konsep SIG
beserta sistem aplikasinya menjadi menarik untuk digunakan. Di
antaranya adalah:
m SIG sangat efektif di dalam membantu proses pembentukan,
pengembangan, atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki
oleh setiap orang yang selalu berdampingan dengan
lingkungan fisik dunia nyata; yang penuh dengan kesan visual.
(pustaka [Campbello2] menyebutnya sebagai kecerdasan

13
visual-spasial; satu dari tujuh macam kecerdasan yang telah
teridentifikasi).
m SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif,
menarik, dan menantang untuk meningkatkan pemahaman,
pengertian, pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide atau
konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan, dan unsur
geografis yang terdapat di atas permukaan bumi.
m SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif
terhadap suatu masalah nyata terkait spasial permukaan
bumi; semua entitas (terutama [tipe titik, garis, dan poligon])
yang terlibat dapat divisualkan untuk memberikan informasi yang
tersirat (implicit) maupun yang tersurat (eksplisit).
m SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara
terintegasi hingga sistemnya dapat menjawab pertanyaan spasial
(berikut pemodelannya) maupun non-spasial.
m SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi
dengan datanya (basis data spasial) sehingga memiliki
kemampuan untuk mengubah presentasi dalam berbagai
bentuk dan format.
m SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur yang
terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa layer,
tematik, atau coverage data spasial.
m SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi
warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk
merepresentasikan unsur permukaan bumi dapat dilakukan
dengan mudah. Hampir semua perangkat lunak SIG memiliki
gallery atau pustaka yang diperlukan untuk memenuhi
kepentingan kartografis atau produksi peta. Proses transformasi
koordinat, rektifikasi, dan registrasi data spasial sangat didukung,
sehingga manipulasi bentuk dan tampilan visual data spasial
dalam berbagai skala yang berbeda dapat dilakukan dengan
mudah, cepat, dan fleksibel.
m Hampir semua fungsionalitas atau operasi (termasuk
analisisnya) yang dimiliki oleh perangkat lunak SIG (terutama
desktop GIS) dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan
graphical user-interface dalam bentuk menu dan help yang
umumnya user friendly.
m SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis dan dengan
mudah dapat menghasilkan data spasial tematik yang
merupakan (hasil) turunan dari data spasial yang lain (primer)
dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya (beberapa
operator logika dan matematis juga dapat dilibatkan).
m Hampir semua aplikasi SIG dapat dibentuk dengan
menggunakan perintah di dalam bahasa pemrograman (script)
14
untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara otomatis, cepat,
lebih menarik, informatif, dan user friendly.
m Perangkat lunak SIG, sudah menyediakan fasilitas untuk
berkomunikasi dengan aplikasi perangkat lunak lainnya hingga
dapat bertukar data secara dinamis baik melalui fasilitas DDE, OLE
(dengan aplikasi container OLE), driver ODBC (untuk mengakses
basis data remote), dan lain sebagainya. Perangkat lunak SIG juga
sudah banyak diimplementasikan dalam bentuk komponen
perangkat lunak (OCX atau VCL yang dijual secara terpisah) yang
dapat digunakan kembali oleh para pengguna yang
menginginkan tampilan peta dijital (terutama dalam format
vektor) pada aplikasinya dengan kemampuan dan kualitas
tampilan standard.
m SIG, sudah dapat diimplementasikan sehingga dapat bertindak
sebagai map-server atau GIS-server yang siap melayani
permintaan-permintaan (queries) baik para clients melalui
jaringan lokal (intranet) maupun jaringan internet (web-based).
Oleh karena itu, beban kerja tidak selalu diberikan pada satu
sistem komputer saja, tetapi dapat dipisahkan menjadi sisi
clients dan server.
Aplikasi-aplikasi SIG dapat dibuat baik di sisi server maupun di
sisi clients-nya. Server akan mengatur dan memberikan layanan
terhadap semua query yang masuk dari user (clients). Sehingga,
produk aplikasi SIG juga dapat dipublikasikan secara bebas di
jaringan internet dan dapat diakses oleh siapa saja dengan
menggunakan program aplikasi browser internet. Pihak-pihak
yang ingin melihat, mempelajari, menggunakan, atau mengambil
manfaat dari aplikasi SIG yang telah dikembangkan seperti ini,
dapat mengunjungi situs-situs yang bersangkutan tanpa
keharusan selalu bertemu secara fisik.
m SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan
bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Pada saat ini hampir
semua disiplin ilmu (terutama yang berkaitan dengan
informasi spasial) juga mengenal dan menggunakan SIG
sebagai alat analisis dan representasi yang menarik. Sehingga
SIG juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan integrasi
antar disiplin ilmu.
1.8 SIG itu Sederhana Mudah
Dengan beragamnya bidang dan keakhlian komunitas pengguna,
tipe aplikasi, tingkat kedalaman kebutuhan aplikasi, jenis perangkat
lunak, dan komponen sistem yang membentuknya, tidak berarti
bahwa (aplikasi) SIG itu selalu berurusan dengan masalah -
masalah yang rumit atau canggih hingga tidak banyak pihak yang
bisa menjangkaunya. Perangkat yang banyak dibalut oleh istilah
asing ini tidak sulit untuk dibangun, tidak memerlukan waktu yang
lama, dan juga tidak mahal.

15
Setiap pengembang atau (terutama) pengguna juga tidak
selalu harus menggunakan semua fungsionalitas yang disediakan
oleh sistemnya untuk dapat dikatakan sebagai aplikasi SIG yang
canggih atau serba "wah". Yang harus dilakukan adalah melibatkan
semua fungsionalitas atau prosedur yang benar-benar dapat
memenuhi kebutuhannya (user's needs atau user's requirements).
Oleh karena itu, seorang pengguna bahkan sudah dapat
memanfaatkan SIG walaupun sekadar untuk memenuhi kebutuhan
sederhana: membentuk beberapa layer tematik beserta tabel atribut
terkait (basis data spasial), menampilkan dan mencetaknya di dalam
sebuah komposisi (layout), dan melakukan query sederhana.
Di lain pihak, sudah banyak publikasi & realitas yang
bahkan menyatakan hal yang sebaliknya; pengembangan SIG
itu sangat bermanfaat, mudah, tidak lama, dan murah. Oleh
karena itu, setiap (kandidat) pengguna perlu mencoba sendiri
perangkat lunak terkait SIG untuk membuktikannya. Ternyata,
(aplikasi atau sistem) SIG juga bisa merupakan suatu perangkat
lunak yang gratis, murah, mudah, dan dapat digunakan dengan
cepat untuk mernenuhi kebutuhan yang (nampaknya) paling
sederhana sekalipun.
Sebagai ilustrasi, pada bidang kepolisian, praktis aplikasi SIG bisa
saja bertindak sebagai pengganti peta dinding beserta pin pin
yang tertempel di atasnya. Peta-peta dinding digantikan dengan
tampilan layer-layer peta dijital (basis data spasial), pin pin akan
digantikan oleh simbol dengan variasi bentuk, ukuran, dan warna
yang sangat menarik, sementara catatan terkait pin-pin tersebut
akan digantikan oleh tooltip atau info yang dimunculkan dari
(tabel-tabel) basis data atribut yang merekam kejadian
kecelakaan atau kejahatan (beserta modus operandinya) di
lapangan.

16
Gambar 1.5: Contoh Tampiian Beberapa-Entitas di daiam Aplikasi SIG
Kepolisian
Dengan cara pandang yang sama, khususnya di bidang
keamanan perairan laut atau militer, aplikasi SIG juga bisa
digunakan untuk menginventarisasikan dan mengompilasikan
lokasi-lokasi kejadian pembajakan atau perompakan yang sering
menimbulkan korba jiwa dan kerugian harta hingga miliaran rupiah.

Gambar 1.6 : Contoh Tampilan Beberapa Lokasi Kejadian di


Perairan (taut)
Dengan menggambarkan lokasi-lokasi kejadian (kriminal) berikut
layer-layer "feature/point of interest" beserta kondisi lingkungan fisik
hidro-oseanografisnya, maka coverage area terkait beserta poly atau
kecenderungan (modus operandi terkait ruing, waktu, dan kondisi
hidro-oseanografis) peristiwa yang bersangkutan dapat diprediksi.
Pola atau kecenderungan ini dapat menjadi arahan atau prioritas
bagi patroli keamanan hingga dapat menurunkan potensi kejadian
yang sama di masa yang akan datang.
Dengan segala daya-tarik SIG y a n g l u a r b i a s a i t u ,
komunitasnya menjadi sangat luas dan beragam. Demikian
kuatnya daya tarik ini sehingga m e m b u a t S I G b e g i t u
mempesona banyak pihak yang pada asalnya berada di luar
komunitas profesionalnya.
SIG tidak sekadar dianggap sebagai bagian dari aktivitas pekerjaan

17
profesional semata; tetapi juga merupakan suatu kegiatan yang
menyenangkan di mana banyak orang boleh berpartisipasi dan
bergembira bersama dengan hobi yang sama pula di dalam
pendidikan geografi dan kepedulian geografi.

18

Anda mungkin juga menyukai