DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Keperawatan
Keluarga dan Penyuluhan Kesehatan (Pijat Bayi).
Semoga makalah ini memberi manfaat pada pembaca dan juga menjadi
pembelajaran bagi kami. Tak lepas dari banyak kekurangan untuk itu kami
menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pelajaran kami
di masa mendatang. Semoga apa yang kami harapkan dapat di capai dengan
sempurna
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
3.1 Pengkajian...............................................................................................13
2
3.7 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan................................................26
BAB IV PENUTUP...............................................................................................29
4.1 Kesimpulan..............................................................................................29
4.2 Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................30
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh
yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan
pelukan dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi
dilakukan secara teratur akan meningkatkan hormon katekolamin
(epinefrin dan norepinefrin) yang dapat memicu stimulasi tumbuh
kembang karena dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat
badan, dan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi otak
(Riksani, 2012).
1.3 Tujuan
a. Mengetahui konsep bayi
b. Mengetahui pertumbuhan bayi
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi
d. Mengetahui definisi pijat bayi
e. Mengetahui manfaat pijat bayi
f. Mengetahui waktu pemijatan bayi
g. Mengetahui prosedur pemijatan bayi
2
h. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga terkait pijat bayi
BAB II
TINJAUAN TEORI
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan
dalam kebutuhan zat gizi (Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi
sepenuhnya tergantung pada perawatan dan pemberian makan oleh ibunya.
Nursalam, dkk (2005) mengatakan bahwa tahapan pertumbuhan
pada masa bayi dibagi menjadi masa neonatus dengan usia 0-28 hari dan
masa pasca neonatus dengan usia 29 hari-12 bulan. Masa bayi merupakan
bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi
terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya
3
organ-organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).
4
pengalaman hidup, kesehatan lingkungan, kesehatan prenatal,
nutrisi, istirahat, tidur dan olah raga, status kesehatan, serta
lingkungan tempat tinggal.
Nutrisi memiliki pengaruh paling penting pada
pertumbuhan. Bayi dan anak-anak memerlukan kebutuhan kalori
relatif besar, hal ini dibuktikan dengan peningkatan tinggi dan
berat badan.
Pijat bayi sebagai salah satu alternatif upaya guna meraih derajat
kesehatan yang paling sederhana dan bisa dilakukan di rumah kini sudah
bisa diterapkan sendiri oleh ibu, bahkan tanpa bantuan dukun pijat
sekalipun. (Nugraheni, 2013)
5
proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, kemudian meningkatkan
kenaikan berat badan, membantu meringankan ketidaknyamanan dalam
pencernaan dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan sistem
saraf, selanjutnya meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan,
menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan,
memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan nafsu makan,
meringankan gejala masuk angin, mengajari bayi sedini tentang bagian
tubuh, meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel. Meningkatkan
kepercayaan diri ibu, lebih lanjut memudahkan orangtua mengenali
bayinya, hiburan menyenangkan keluarga, membina ikatan yang kuat
antara orangtua dengan anak yang terbentuk atas dasar cinta dan
keterbukaan komunikasi, dan menurunkan hiperaktivitas serta
meningkatkan kelembutan sifat anak (Roesli, 2008).
Pijat bayi memudahkan pembelajaran terhadap kesiagapan,
perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot untuk
meningkatkan kepercayaan diri serta keberanian. Bagi orangtua dan
kakaknya, pemijatan meningkatkan kesadaran akan manajemen
pengelolaan mental dan teknik meredakan stress. Memudahkan acara
pelenturan setiap hari, baik bagi orangtua maupun anak. Mengurangi
komplikasi pada bayi dari ibu pecandu obat-obatan, memperbaiki perasaan
positif bayi yang dilahirkan secara sesar (caesar), meringankan asma dan
mengobati depresi atau syok (shock) (Roesli, 2008). Pemijatan
menawarkan keuntungan kepada orangtua akan pemahaman mengenai
sifat anak dan menemukan keuntungan tersendiri dalam meningkatkan
komunikasi verbal, serta menciptakan suasana pemahaman akan
pentingnya kreativitas dalam merawat anak, dan mengajarkan anak
mengenai perbedaan sentuhan baik maupun buruk, selanjutnya
mengenalkan kepada bayi mengenai kontrol badan mereka, anak-anak
yang memiliki hubungan dekat dengan orangtuanya cenderung memiliki
hubungan lebih baik dengan teman seusianya dan orang yang lebih
6
dewasa. Manfaat lain akan diteruskan oleh anak ketika ia besar dan
menjadi orangtua (Roesli, 2008).
Menurut Minarti (2012) penelitian klinis menunjukkan bahwa
sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur
lebih nyenyak Sebelum diberikan pijat bayi terdapat 26,67% atau 8
responden dengan tingkat kualitas tidur buruk, 43,33% atau 13 responden
dengan tingkat kualitas tidur sedang, dan 30% atau 9 responden dengan
tingkat kualitas tidur baik. Setelah diberikan pijat bayi, tidak terdapat
responden dengan tingkat kualitas tidur buruk (0%), 20% atau 6 responden
dengan tingkat kualitas tidur sedang, dan 80% atau 24 responden dengan
tingkat kualitas tidur baik. Hasil penelitian juga menunjukkan mean atau
rata-rata kualitas tidur pre sebesar 23,77 dan mean kualitas tidur post
sebesar 30,83.
Menurut Sumini (2011) bertambahnya kemampuan dari struktur
atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat di
perkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensi sel, jaringan
tubuh, organ organ dan sistemnya yang terorganisasi. Sehingga pijat bayi
mempengaruhi pertambahan berat badan bayi hasil penelitian dapat
diketahui bahwa 30 responden sebagian besar yaitu 27 responden (90%)
mengikuti pijat bayi dan hanya sebagian kecil responden 10% tidak
mengikuti pijat bayi. Dari perubahan berat badan bayi naik dengan
frekuensi 30 dan presentasi 100%, perubahan berat badan bayi tetap
dengan frekuensi 0 dan prsentasi 0%, dan perubahan berat badan bayi
turun dengan frekuensi 0 dan presentasi 0%.
Putri (2016) juga melakukan penelitian tentang manfaat pijat bayi
bagi kualitas tidur bayi, penelitian dilakukan pada bayi berusia 0-3 bulan
yang berkunjung ke RB Suko Asih. Didapatkan hasil bahwa setelah
dilakukan pijat bayi kualitas tidur bayi baik dan pada bayi yang tidak
dilakukan pijat kualitas tidurnya buruk.
7
2.6 Waktu Pijat Bayi
Bayi dapat dipijat setelah bayi lahir. Semakin cepat bayi dipijat
akan semakin besar manfaatnya terlebih bila dilakukan setiap hari
(Gichara, 2006). Sebaiknya pemijatan dilakukan pagi harisebelum mandi,
bisa juga malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang
hari yang cukup melelahkan. Tindakan pijat dikurangi seiring dengan
bertambahnya usia bayi (Prasetyono, 2009). Menurut Gichara (2006) pijat
bayi dilakukan pada: saat tidur, saat menyusui, saat menangis.
8
1. Letakkan telapak tangan kanan di bawah tulang iga dan hati,
gerakkan telapak tangan kanan ke bawah dengan tekanan lembut
sampai di bawah pusar.
2. Gerakan I Love You, yaitu:
a. Pijat dengan tiga ujung jari tangan dari perut kiri atas bayi lurus
ke bawah seperti mmembentuk huruf I.
b. Pijat dengan tiga ujung jari tangan dari kanan atas ke kiri atas
perut bayi kemudian ke bawahh membentuk huruf L terbalik.
c. Pijat dengan tiga ujung jari tangan dari perut kanan bawah ke
atas kemudian dari kanan atas ke kiri atas perut bayi, lalu ke
bawah membentuk huruf U terbalik.
3. Tekan seluruh bagian dinding perut dengan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis bergantian berjalan dari sebelah kanan ke
kiri untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
4. Akhiri pijatan perut dengan mengangkat dan menekuk kedua kaki
bayi hingga bagian paha menyentuh perut, kemudian menekan
perlahan ke arah perut
d. Tangan
Manfaat:
Untuk relaksasi tangan
1. Pegang kedua lengan bayi dengan kedua telapak tangan, buat
gerakan seperti memerah.
2. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti
menggulung, mulai dari pangkal lengan menuju pergelangan
tangan.
3. Pijat telapak dan punggung tangan. Pijat seluruh permukaan tangan
mulai dari pergelangan tangan ke arah jari-jari menggunakan kedua
ibu jari.
4. Goyang dan tarik lembut setiap jari tangan bayi.
5. Pijatan memutar pada telapak dan punggung tangan.
6. Pijat seluruh permukaan telapak tangan mulai dari pergelangan
tangan menuju pangkal jari dengan gerakan memutar
menggunakan ibu jari.
7. Pijat seluruh punggung telapak tangan mulai dari pergelangan
tangan menuju pangkal jari dengan gerakan memutar
menggunakan ibu jari.
9
e. Kaki
Manfaat:
Untuk relaksasi otot kaki
Meningkatkan perkembangan otot kaki
1. Pegang tungkai bayi dengan kedua telapak tangan, buat gerakan
seperti memerah.
2. Lakukan gerakan memutar dan memeras dengan lembut dari
pangkal paha ke pergelangan kaki dengan kedua tangan.
3. Pijat seluruh permukaan kaki muai dari tumit ke arah jari-jari
menggunakan kedua ibu jari
4. Usapan telapak kaki, lewat telapak tangan ibu diusapkan dari tumit
bayi ke arah atas.
5. Goyang dan tarik lembut setiap jari kaki bayi
f. Punggung
Manfaat:
Untuk relaksasi otot punggung
Menguatkan tulang belakang
Melancarkan saluran pembuangan
1. Posisi telapak tangan tegak lurus terhadap tulang punggung bayi
lakukan gerakan maju mundur menggunakan telapak tangan di
sepanjang punggung dari leher sampai ke pantat bayi.
2. Letakkan telapak tangan kanan tegak lurus terhadap tulang
belakang, gerakkan telapak tangan kanan ke bawah dengan tekanan
lembut sampai bokong atau pantat.
3. Buat gerakan melingkar kecil di sepanjang otot punggung mulai
dari bahu sampai bokong sebelah kiri dan kanan dengan
menggunakan tiga jari.
4. Akhiri dengan gerakan memutar ke dalam di kedua bokong bayi.
10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Muhlis
2. Umur Kepala Keluarga : 32 th
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Konstruksi
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Alamat Kepala Keluarga : Jln. Paris Haji Husein II, Pontianak
Tenggara
6. Daftar Anggota Keluarga
11
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal laki-laki
: Meninggal Perempuan
Keterangan :
Penghasilan kepala keluarga tidak menentu. Untuk makan minum sehari-hari keluar
Tn.M masih bergantung kepada orang tuanya. Orang tua Tn.M mempunyai usaha kos
kostan dan sewa kontrakan. Tn.M merupakan karyawan borongan yang penghasilann
tidak setiap bulan, sekali borongan Tn.M dapat penghasilan sekitar 4-5 juta. Jika tidak a
borongan sehari-hari Tn.M membantu pekerjaan istri mengurus anak dan mengawasi kos
kostan.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, kadang-kadan
berkumpul dengan sanak saudara.
12
tidak nyenyak dan sering terbangun tengah malam.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ibu Tn.M menderita stroke tahun 2014 dirawat di Rumah Sakit selama 25 hari.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tipe: Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar 6 x 13 m 2 (700m2), terdiri atas 1 ruang tam
1 ruang keluarga, 3 ruang kamar, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi, dan di depan ada ter
rumah. Bangunan rumah berbentuk memanjang ke belakang. Di setiap ruangan terdap
jendela minimal 1 tanpa teralis.Lantai rumah keramik dengan penataan yang cukup rap
Air untuk mandi dan cuci sehari-hari berasal dari PDAM. Untuk minum keluarg
menggunakan air galon isi ulang.
Denah Rumah
Teras Rumah
Kamar 1 Ruang Tamu
Ruang Tv Kamar 2
Dapur
13
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan wak
untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar. Tn.
juga ikut serta jika diadakan kerja bakti.
D. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Diantara anggota keluarga terbina hubungann yang harmonis. Dalam menghadapi suatu
permasalahan seperti ketika Anak pertama mereka sakit mereka melakukan musyawarah
untuk membawa anaknya ke Puskesmas. Komunikasi dilakukan dengan cara tebuka
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara lain yang saling
membantu dan memerhatikan satu sama lain.
3. Struktur Peran
Tn.M sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab mengatur rumah tangganya.
Ny.H sebagai istri yang mengurus anak dan rumah tangganya
Alif sebagai anak pertama yang masih berumur 6 bulan dan masih butuh perhatian lebih.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
2. Fungsi Sosial
14
Keluarga bersosialisasi dengan baik dan turut serta jika diadakan kegiatan sosial sepe
kerja bakti.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mampu mengenali masalah yang terjadi pada anak mereka seperti demam yan
diatasi dengan obat dari puskesmas. Keluarga mengaku anaknya tidak diberikan ob
tradisional lain. Keluarga mengaku anaknya pernah dipijat kampung (tradisional) dan tid
tahu apa tujuan dari pijat tersebut. Untuk masalah tidur anak yang kurang lelap mere
hanya membiarkannya dan tidak memberikan terapi apapun untuk mengatasinya
4. Fungsi Reproduksi
Ny.H menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan.
5. Fungsi Ekonomi
Tn.M bekerja borongan jika ada yang menawarkan jika tidak Tn.M
membantu istri mengurus rumah tangga dan mengawasi kost-kostan.
Ny.H merupakan ibu rumah tangga yang sehari-harinya mengurus anak
dan rumah.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor yang dirasakan Ny.H adalah takut jika anaknya demam karena pengalaman
laki-laki Ny.H meninggal karena demam tinggi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga sudah mengetahui Mengetahui mengatasi demam yang terjadi pada an
dengan memberikan obat generik dari puskesmas.
15
3.2 Pemeriksaan Fisik
A. Tn. Muhlis (Kepala Keluarga)
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum Tn.M masih kuat (energik), badannya cukup berisi
dengan tubuh tegap dengan TB 170cm dan BB 70kg. Tekanan darah
Tn.M 120/60 mmHg, Nadi 64x/menit, RR 18x/menit dan Suhu 36,5oC.
Pemeriksaan Khusus
- Kepala dan leher. Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan
kelainan, bentuk kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya
peningkatan vena jugularis, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid.
- Mata. Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak dan
masalah mata lainnya. Penglihatan masih baik.
- Telinga. Pendengaran masih baik
- Hidung. Tidak ada kelainan yang ditemukan dan penciuman masih
berfungsi dengan baik.
- Mulut. Tidak ada kelainan.
- Dada. Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, tidak terdapat palpitasi. Suara nafas normal.
- Abdomen. Pada pemeriksaan abdomen tidak ada kelainan dan luka
habis operasi.
- Ekstremitas atas dan bawah. Tidak terdapat edema, tidak ada
kelainan lain.
B. Ny. H (Istri)
Pemeriksaan Umum
Ny.H keadaannya masih kuat (energik), dengan TB 153cm dan BB
50kg. Tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 72x/menit, RR 20x/menit dan
Suhu 36,8oC.
Pemeriksaan Khusus
- Kepala dan leher. Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan
kelainan, bentuk kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya
peningkatan vena jugularis, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid.
- Mata. Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak dan
masalah mata lainnya. Penglihatan masih baik.
- Telinga. Pendengaran masih baik
16
- Hidung. Tidak ada kelainan yang ditemukan dan penciuman masih
berfungsi dengan baik.
- Mulut. Tidak ada kelainan.
- Dada. Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, tidak terdapat palpitasi. Suara nafas normal.
- Abdomen. Pada pemeriksaan abdomen tidak ada kelainan, ada
bekas luka operasi SC.
- Ekstremitas atas dan bawah. Tidak terdapat edema, tidak ada
kelainan lain.
C. An.A (Anak ke-1)
Pemeriksaan Umum
Keadaan anak Tn.M dan Ny.H baik, badan berisi, aktif. Sekarang sudah
bisa tengkurap. TD 96/65 mmHg, Nadi 115x/menit, Suhu 36,5 oC, RR
30x/menit.
Pemeriksaan Khusus
- Kepala dan leher. Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan
kelainan, bentuk kepala normal. Pada leher tidak nampak adanya
peningkatan vena jugularis, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid.
- Mata. Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak dan
masalah mata lainnya. Penglihatan masih baik.
- Telinga. Pendengaran masih baik
- Hidung. Tidak ada kelainan yang ditemukan dan penciuman masih
berfungsi dengan baik.
- Mulut. Tidak ada kelainan.
- Dada. Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2
tunggal, tidak terdapat palpitasi. Suara nafas normal.
- Abdomen. Pada pemeriksaan abdomen tidak ada kelainan
- Ekstremitas atas dan bawah. Tidak terdapat edema, tidak ada
kelainan lain.
17
dan kesehatan bayi pijat bayi dalam
pijat bayi
mengatasi masalah
manfaatnya
b. Ny.H mengatakan kesehatan bayi
tidak ada yang
memberi informasi
terkait pijat bayi
Do:
2 Kurangnya
Ds: Resiko penurunan derajat
a. Ny.H mengatakan pengetahuan
terkait kesehatan bayi b.d
anaknya demam dan penatalaksanaan pijat
ketidakmampuan keluarga
kadang dibawa ke bayi untuk mengatasi
mengatasi masalah bayi.
puskesmas atau masalah bayi
dibiarkan sembuh
sendiri
b. Ny.H mengaku tidak
menerapkan terapi
lain selain pemberian
obat generic dari
puskesmas untuk
mengatasi masalah
bayinya
18
Do:
19
mudah mempengaruhi
dalam penyerapan
informasi
c. Potensial 2 1 2/3 x 1 Keluarga mau
masalah untuk = 2/3 diajak bekerja sama
dicegah: cukup (kooperatif)
d. Menonjolnya 1 1 x 1 = Masalah kesehatan
masalah: ada bayi (demam,
masalah, tetapi gangguan tidur)
tidak perlu segera kadang terjadi
ditangani namun jika tidak
ditangani dapat
mempengaruhi
derajat kesehatan
bayi
Total 2 1/3
2 a. Sifat masalah: 2 1 2/3 x 1 Keluarga tidak tahu
ancaman = 2/3 Mengetahui
kesehatan penerapan pijat
bayi dan tehnik-
tehniknya
b. Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 Keluarga mau
masalah dapat =2 didorong untuk
diubah: dengan mendemonstrasika
mudah n pijat bayi
c. Potensial 2 1 2/3 x 1 Keluarga bersedia
masalah untuk = 2/3 menerapkannya
dicegah: cukup dalam kehidupan
sehari-hari
d. Menonjolnya 1 1 x 1 = Penatalaksanaan
masalah: ada yang kurang pada
masalah, tetapi masalah bayi dapat
tidak perlu segera menurunkan derajat
20
ditangani kesehatan dan
mengganggu
tumbuh kembang
bayi
Total 2 1/3
21
masalah teknik- Mengetahui
kesehatan teknik peningkatan
bayi pemijata pengetahuan klien
n bayi setelah diberi
penyuluhan
e. Berikan pujian
positif terkait
peningkatan
pengetahuan klien
2 Setelah Demonstrasi a. Klien a. Kaji pengalaman
Klien mampu:
Verbal
dilakukan dapat klien dalam pijat
a. Mendemo
demonstrasi mendem bayi
nstrasikan b. Berikan contoh
pijat bayi onstrasik
ulang teknik pemijatan
keluarga an teknik
Mengetah sesuai prosedur
mampu pemijata
ui pijat c. Dorong keluarga
menerapkan n dengan
bayi mendemonstrasik
kembali b. Menerapk benar
an ulang
b. Klien
annya d. Motivasi klien
mau
dalam untuk
menerap
kehidupa menerapkannya
kannya
n sehari- di kehidupan
dalam
hari sehari-hari
kehidupa
n sehari-
hari
c. Klien
menging
at apa
yang
telah
diajarkan
22
3.7 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No Diagnosis
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx Keperawatan
1 Kurang 4/12/2016 Memberi penyuluhan 1. Struktur
a. Keluarga Tn.M dapat
pengetahuan tentang pijat bayi dan
bekerja sama dengan
Tn.M dan Ny.H manfaatnya
mahasiswa
tentang
b. Keluarga klien
penatalaksanaan
khususnya Ny.H
demam dan
mengerti maksud
masalah tidur
kunjungan mahasiwa
pada bayi b.d 2. Proses
a. Keluarga bersedia
kurangnya
meluangkan waktu
informasi
untuk mengikuti
kegiatan
b. Keluarga antusias dalam
penyampaian materi
c. Keluarga dapat
memberikan respon
verbal dan nonverbal
yang baik
d. Keluarga memerhatikan
dengan baik
penyampaian materi
3. Hasil
a. Keluarga dapat
menjelaskan apa itu
pijat bayi
b. Keluarga dapat
menjelaskan manfaat
dari pijat bayi
c. Keluarga dapat
menyebutkan teknik-
teknik pijat bayi sesuai
23
prosedur
2 Resiko penurunan 04/12/201 Memberi penyuluhan 1. Struktur
a. Keluarga Tn.M dapat
derajat kesehatan 6 dan demonstrasi
bekerja sama dengan
bayi b.d terkait teknik-teknik
mahasiswa
kurangnya pemijatan bayi sesuai
b. Keluarga klien
pengetahuan prosedur
khususnya Ny.H
penatalaksanaan
mengerti maksud
demam dan
kunjungan mahasiwa
masalah tidur 2. Proses
a. Keluarga terutama Ny.H
bayi
mau memerhatikan
demonstrasi dengan baik
b. Ny.H
mendemonstrasikan
ulang Mengetahui
teknik pijat sesuai
prosedur
3. Hasil
a. Keluarga terutama Ny.H
mampu mempraktekkan
pijat bayi sesuai
prosedur
b. Keluarga bersedia
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid Iqbal, Chayatin Nurul, Santoso Bambang Adi. 2012. Ilmu
Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Ns. Ni Made Aries Minarti, S.Kep. M.Ng., Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep .
2012. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Ii Denpasar Timur Tahun 2012.
(http://download.portalgaruda.org/article.phparticle&val&titleTheImpact
BabyMassageSleepQualityonBabyAgeofMonthsatWorkDistrict
Puskesmas II Denpasar Timur).
Field, T & Scafidi (1986 & 1990) dalam Roesli, U. 2008. Pedoman Pijat Bayi
Prematur & Bayi Usia 0-3 Bulan. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Gichara, J. 2006. Manfaat Pijat Untuk Ibu Hamil, Pasca Melahirkan & Bayi.
Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2. Jakarta:EGC.
Putri, Dewi Astriana, Surati Ningsih. 2016. Hubungan Pijat Bayi Dengan
Kualitas Tidur Bayi. (http://ejurnal.stikesmhk.ac.id, diakses 14 Desember
2016)
Roesli, U. 2008. Pedoman Pijat Bayi Prematur & Bayi Usia 0-3 Bulan.
Jakarta: Trubus Agriwidya
Sumini, Ani Rosita, dan Susi Ariesta R .2011. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
Pertambahan Berat Badan Bayi di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwara
26
Kabupaten Madiun. Diambil dari
http://akbidharapanmulya.ac.id/atm/konten/editor/samples/jurnal/file_jur
nal/t_11.pdf
27