A. PENDAHULUAN
Halaman 1
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
5. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 yang digantikan dengan PP No. 38
Tahun 2008 tentang Perubahan PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
6. Perdirjen Perbendaharaan No. 40 Tahun 2006 tentang Pedoman Akuntansi
Persediaan
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun
Standar, yang disempurnakan dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor 80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan
Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar
8. PMK No. 96 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan
dan Kodefikasi Barang Milik Negara, sebagaimana digantikan oleh Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi Barang Milik Negara
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah Pusat
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun
Standar, yang disempurnakan dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaraharaan Nomor PER-80/PB/2011
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156 Tahun 2008 yang digantikan
dengan PMK No. 248 Tahun 2010 tentang Perubahan PMK No. 156 Tahun
2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
14. Undang-undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tatacara
Rekonsiliasi BMN dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat
17. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 07/KN/2009 tentang
Tatacara Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam rangka Penyusunan
Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penggolongan
dan Kodefikasi Barang Milik Negara
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor No. 125 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Dana Dekonsentrasi dan
Halaman 2
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
Halaman 3
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
D. STRUKTUR LAPORAN
LBMNT Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ............................. Tahun
Anggaran 2013 ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
a. Kata Pengantar
b. Catatan atas LBMN Tahun Anggaran 2013 ;
Catatan atas LBMN Tahun Anggaran 2013 menyajikan informasi mengenai
perbandingan Nilai BMN Satker Dinas dan Kelautan dan Perikanan
Provinsi ......................................... Per 31 Desember 2012 Audited dan 31
Desember 2013 , catatan ringkas mutasi BMN pada UAKPB Dinas dan Kelautan
dan Perikanan Provinsi ......................................... periode 31 Desember 2013,
serta informasi mengenai progres tindak lanjut Temuan Pemeriksaan BPK RI
Tahun 2012 dan periode sebelumnya sampai dengan pelaporan LBMNT Tahun
Anggaran 2013, serta pengungkapan penting lainnya;
c. Lampiran, yang terdiri dari:
1) Laporan Barang Persediaan per 31 Desember 2013 , yang
2) Alur migrasi lengkap, dari cetakan aplikasi Migrasi Penyusutan dan
SIMAK-BMN 2013
3) Laporan Barang Kuasa pengguna (LBKP) BMN Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi ................................ Intrakomptabel, Ekstrakomptabel,
dan Aset Tak Berwujud Per Sub-subkelompok Barang
4) Catatan atas Laporan BMN Kuasa Pengguna Anggaran (CRBMN)
Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Aset Tak Berwujud Per Sub-
subkelompok Barang
5) Laporan Kondisi Barang per 31 Desember 2013 .
Halaman 4
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
periodik dan tepat waktu, yang dimulai dari proses pencatatan, penggolongan,
dan penyajian secara sistematis dalam satu set informasi sesuai dengan
ketentuan. Dalam PP Nomor 6 Tahun 2006, proses yang sistematis ini disebut
penatausahaan.
Penatausahaan BMN bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi dan
mendukung tertib pengelolaan BMN yang meliputi penatausahaan pada
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola Barang sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara.
Gambar 1
Hubungan Penatausahaan BMN
inventarisasi, dan
pelaporan BMN sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.
LBMNT Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ................................ sebagai
output utama penatausahaan BMN, merupakan media pertanggungjawaban
pengelolaan BMN yang dilakukan oleh Kuasa Pengguna Barang dalam suatu
periode tertentu, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam
pengambilan keputusan masa depan (prediction value) mengenai BMN lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Agar dapat dimanfaatkan seperti uraian di atas, maka informasi yang
disajikan dalam LBMN harus memenuhi karakteristik kualitatif suatu laporan,
yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Dalam rangka
mencapai kualitas LBMN sebagai pemenuhan syarat kualitatif, maka dalam
pencatatan dan pelaporan BMN dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyeragaman penggolongan dan kodefikasi barang
Penggolongan dan kodefikasi BMN digunakan untuk memudahkan dalam
melakukan akuntansi, pelaporan, dan inventarisasi BMN. Kodefikasi BMN yang
seragam dan diterapkan secara menyeluruh pada setiap kuasa
pengguna/pengguna dan pengelola BMN akan menjamin bahwa informasi
yang disajikan pada LBP BMN KKP dapat dibandingkan dan mudah dipahami.
Penggolongan dan Kodefikasi BMN ini diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara.
2. Penyajian BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS)
Agar LBMN relevan dengan tujuannya, maka pelaporan BMN harus disajikan
sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan neraca; antara lain sesuai dengan
akun-akun neraca sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar, yang disempurnakan
dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 80/PB/2011
tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer
pada Bagan Akun Standar
3. Kebijakan kapitalisasi BMN
Halaman 5
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
Gambar 2
Diagram Rekonsiliasi Internal dan Eksternal LBMN
Halaman 6
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
KERANG
KA
PELAPOR
AN DAN
REKONSI
LIASI
UANG
DAN
BARANG
Halaman 7
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
Halaman 8
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013
oleh aplikasi; yaitu perbaikan terhadap saldo-saldo negatif, baik kuantitas maupun
nilai rupiah BMN.
Perbedaan saldo awal 31 Desember 2012 Audited dengan saldo awal per 1
Januari 2013, per akun, ditunjukkan dalam tabel berikut.
Halaman 9
Tabel 1a
Perbedaan Nilai Saldo Awal BMN Intrakomptabel Per 31 Desember 2013 Audited
Pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................
Halaman 10
5
1
1 Konstruksi Dalam Pengerjaan 0 0 0 0
3
6
1
1
1
1 Aset Tak Berwujud 0 0 0 0
6
2
1
1 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 0 0 0 0
6
6
1
1
2
TOTAL 0 0 0 0
Tabel 1b
Halaman 11
Perbedaan Nilai Saldo Awal BMN Ekstrakomptabel 31 Desember 2013 Audited
Pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................
SALO AWAL
Kode Akun Uraian Akun 31 Des 2012
Normalisasi Selisih Lain 1 Jan 2013
Aud
1
31
Tanah 0 0 0 0
11
1
1
32
Peralatan dan Mesin 0 0 0 0
11
1
1
33
Gedung dan Bangunan 0 0 0 0
11
1
1
34 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0 0 0 0
11
1
35 Aset Tetap Lainnya 0 0 0 0
1
1
36
Konstruksi Dalam pengerjaan 0 0 0 0
11
1
1
62 Aset Tak Berwujud 0 0 0 0
1
1
66
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 0 0 0 0
11
2
TOTAL 0 0 0 0
Halaman 12
b. Nilai BMN Pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi ............................ Per 31 Desember 2013
Nilai BMN Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ............................... per
31 Desember 2013 adalah RpXXX.XXX.XXX.XXX,00 << PPERSEDIAAN +
INTRAKOMPTABEL + EKTRAKOMPTABEL>>; yang terdiri dari Persediaan
RpXX.XXX.XXX,00, BMN intrakomptabel RpXXX.XXX.XXX,00, dan BMN
ekstrakomptabel RpXX.XXX.XXX,00.
Halaman 13
Tabel 2
Perubahan Nilai BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................
Per 31 Desember 2012 Audited dan 31 Desember 2013
Halaman 14
I. MUTASI BMN TAHUN ANGGARAN 2013
1. PERSEDIAAN
Posisi akun persediaan terdiri dari barang habis pakai dan barang
untuk diserahkan kepada masyarakat. Barang habis pakai meliputi barang
konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, Pita Cukai,
materai dan Leges, bahan baku, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-
jaga, serta persediaan lainnya. Sedangkan barang persediaan untuk
diserahkan kepada masyarakat/Pemda meliputi Tanah Bangunan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; Hewan dan tanaman untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; peralatan dan mesin untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; jalan,irigasi dan jaringan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; aset tetap lainnya untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat; aset lainnya untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat; serta barang persediaan lainnya untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Saldo Persediaan gabungan antara barang habis pakai dan barang
untuk diserahkan kepada Pemerintah Daerah pada neraca per 31
Desember 2012 Audited adalah RpXXX.XXX.XXX,00. Sedangkan saldo
persediaan per 31 Desember 2013 adalah RpXXX.XXX.XXX,00; bertambah
RpXXX.XXX.XXX,00 atau naik/turun 11.27% jika dibandingkan dengan
periode 31 Desember 2012 Audited.
Halaman 15
Rincian nilai seluruh persediaan Tahunan 2013 per 31 Desember 2013
dan per 31 Desember 2012 Audited, disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3a
RIncian Nilai Persediaan dalam Neraca
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Audited
Halaman 16
SALDO AKHIR Tahunan, Per 31 Desember 2013 700.000
Saldo awal Barang Habis Pakai per 31 Desember 2012 Audited senilai
Rp400.000,00, berupa alat tulis kantor yang digunakan untuk kegiatan
operasional kantor. Sedangkan saldo awal Persediaan untuk Diserahkan
kepada Masyarakat/Pemda senilai Rp13.000.000,00, berupa satu unit
laptop merk Sony Vaio seri VPCEA36FG. Laptop digunakan oleh operator
SAK untuk kegiatan perekaman data sehari-hario dan pelaporan SAI.
Selama periode Tahun Anggaran 2013, terdapat pembelian Barang
Habis Pakai senilai total Rp2.000.000,00; berupa alat tulis kantor, tinta
printer, dan bahan pemeiharaan (bahan pembersih lantai dan toilet).
Mutasi keluar barang habis pakai karena pemakaian pada Tahun
Anggran 2013 adalah Rp1.700.000,00,00.
Selain itu, terdapat Persediaan untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda yang telah dikeluarkan dari catatan SIMAK-Persediaan
serta Neraca SIMAK-BMN, berupa:
1. satu unit laptop merk Dell, seri HENHAO-4474, senilai RpXXXXXXX,00,
berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor XXXXXXXXXXXXXX, tanggal XX
Maret 2013. Pencatatan keluar persediaan dilakukan dengan menu transaksi
hibah keluar, tanggal transaksi 1 April 2013.
2. dua unit printer merk HP, seri HUAI-5656i, senilai RpXXXXXXX,00, berdasarkan
Berita Acara Serah Terima Nomor XXXXXXXXXXXXXX, tanggal XX September
2013. Pencatatan keluar persediaan dilakukan dengan menu transaksi hibah
keluar, tanggal transaksi XX September 2013.
2. TANAH
Saldo tanah pada neraca per 31 Desember 2012 Audited adalah seluas
15.462.691 m2, senilai Rp1.645.228.836.530,00. Sedangkan saldo Tanah per 31
Desember 2013 adalah seluas 16.525.526 m2, senilai Rp1.939.105.329.406,00.
Pada Tahun Anggaran 2013 ini, nilai tanah naik Rp293.876.492.876,00 atau
(17,86%). Sedangkan luas tanah naik 937.165 m2 atau 5,37%.
Kenaikan nilai tersebut diakibatkan karena pengadaan tanah baru yang
terletak di Jl. Kolopaking nomor 17, Semarang, sesuai dengan Akta Jual Beli
Nomor 003/AJB/2013, tanggal 10 Maret 2013.
Rincian tanah, luas tanah, nilai, serta tempat kedudukan tanah menurut
KIB per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Rincian Tanah
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Per 31 Desember 2013
No
KIB Luas Nilai Alamat
.
1 99990807 10,000 m2 400.000.000 Jl. Arungbinang No. 5 Semarang
2 99990808 2,000 m2 200.000.000 Jl. Joko Sangkrib No. 8 Semarang
3 99990809 5,000 m2 250.000.000 Jl. Kolopaking No. 17 Semarang
Halaman 17
Total Rp - 850.000.000
Perbandingan jumlah unit dan nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember
2012 Audited dan per 31 Desember 2013, menurut kelompok barang adalah
sebagai berikut:
Tabel 5a
Perkembangan Unit dan Nilai Peralatan dan Mesin Menurut Kelompok Barang
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Tahun Anggaran 2013
Jumlah Nilai Naik (Turun) %
Naik
Kelompok 31-12-12 %)
31-12-13 (Turun) 31-12-13 31-12-12 Aud
Aud
3.01-Alat Besar 10.074 9.219 855 9,27 97.360.407.458 87.082.084.923 10.278.322.535 11,8
3.02-Alat Angkutan 2.078 1.837 241 13,1 13.300.196.734 11.118.055.279 2.182.141.455 19,6
3.03-Alat Bengkel dan 40.279 38.992 1.287 3,3 381.560.642.902 345.740.051.506 35.820.591.396 10,4
Alat Ukur
3.04-Alat Pertanian 41.024 37.549 3.475 9,25 532.438.352.369 399.256.744.711 133.181.607.65 33,4
8
3.05-Alat Kantor dan 22.212 18.379 3.833 20,9 487.108.627.608 407.666.777.375 79.441.850.233 19,5
Rumah Tangga
Halaman 18
3.06-Alat Studio, 18.824 18.030 794 4,4 255.103.567.476 248.653.297.262 6.450.270.214 2,59
Komunikasi dan
Pemancar
3.07-Alat Kedokteran dan 21.287 20.308 979 4,82 184.196.398.892 174.061.363.053 10.135.035.839 5,82
Kesehatan
3.08-Alat Laboratorium 21.065 19.581 1.484 7,58 316.588.098.849 182.617.009.027 133.971.089.82 73,4
2
3.09-Alat Persenjataan 59.304 49.600 9.704 19,6 588.326.226.348 534.785.339.219 53.540.887.129 10,01
260.32 237.31 2.642.865.098.88 475.956.558.39
Total 23.015 9,7 3.118.821.657.279 18,01
9 4 8 1
Tabel 5b
Penyusutan Peralatan dan Mesin Pertama Kali
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Audited (Sblm Normalisasi Data) Rp.....................................
Normalisasi Data Rp.....................................
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Setelah Normalisasi Data (BMN
yang dapat disusutkan), tercatat dalam aplikasi per 1 Januari 2013 Rp.....................................
Akumulasi Penyusutan Pertama kali (31 Desember 2012) (Rp......................................
)
Saldo Per 1 Januari 2013 Setelah Penyusutan Pertama Kali Rp.....................................
Halaman 19
Periode Tahunan, Per 31 Desember 2013
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Setelah Normalisasi Data (BMN
yang dapat disusutkan), tercatat dalam aplikasi per 1 Januari 2013 Rp.....................................
Mutasi Tambah Rp.....................................
Penambahan Saldo Awal (100) Rp.....................................
Pembelian (101) Rp.....................................
Transfer Masuk (102) Rp.....................................
... dst ... Rp.....................................
Mutasi Kurang (Rp.....................................)
Transfer Masuk (302) Rp.....................................
Hibah Keluar (303) Rp.....................................
Reklasifikasi Keluar (304) Rp.....................................
... dst ... Rp.....................................
BMN yang dapat Disusutkan Rp.....................................
Akumulasi Penyusutan (Rp......................................
)
Saldo Akhir Tahunan, Per 31 Desember 2013, Setelah Penyusutan Rp.....................................
a. 3.01-Alat Besar
Saldo Alat Besar per 31 Desember 2012 Audited adalah XX.XXX unit,
senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00. Sedangkan saldo per 31 Desember 2013
adalah XX.XXX unit, senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00.
Terdapat normalisasi data Alat Besar senilai total RpXXXXXXXXX yang
terjadi pada saat migrasi data menggunakan aplikasi Migrasi Penyusutan.
Normalisasi data ini menyebabkan perbedaan saldo Alat Besar per 31
Desember 2012 Audited dengan saldo per 1 Januari 2013. Dengan
demikian, saldo Peralatan dan Mesin per 1 Januari 2013, setelah
normalisasi data adalah RpX.XXX.XXX.XXX,00.
Pada Tahun Anggaran 2013, Alat Besar bertambah/berkurang sebanyak
X.XXX unit, senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00 sehingga saldo Alat Besar per 31
Desember 2013 menjadi XXX.XXX unit, senilai RpXX.XXX.XXX.XXX,00.
Rincian mutasi Alat Besar pada Tahun Anggaran 2013, disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 5d
Ringkasan Transaksi Mutasi Alat Besar
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Periode Tahunan, 31 Desember 2013
Kode Uraian Luas Nilai
SALDO AWAL, Per 31 Des 2012 Audited 17.462.691 1.645.228.836.530
Normalisasi Data
Mutasi Tambah 8.350.545 442.736.401.284
100 Penambahan Saldo Awal 343.054 11.344.130.917
101 Pembelian 18.913 21.253.385.600
103 Hibah Masuk 1.424.815 131.423.634.615
Halaman 20
202 Pengembangan Nilai Aset 15 4.264.423.182
204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) (997) 182.801.058
205 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (+) (173.758) 130.389.793.080
Mutasi Kurang (9.287.710) (148.859.908.408)
204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) (8.660) (7.095.859.987)
205 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (-) (305.405) (24.183.595.404)
302 Transfer Keluar (3.724.600) (42.632.398.022)
304 Reklasifikasi Keluar (4.087.036) (71.069.915.715)
305 Koreksi Pencatatan (255.230) (2.098.559.280)
401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (906.779) (1.779.580.000)
BMN Per 31 Desember 2013 Sebelum Disusutkan (Nilai Bruto) 0 (999999)
Akumulasi Penyusutan 730 (99999999) (9999999999999)
SALDO AKHIR Tahunan, Per 31 Desember 2013 16.525.526 1.939.105.329.406
Halaman 21
Saldo Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2012 Audited
adalah Rp328.386.263.832,00. Sedangkan saldo per 31 Desember 2013
adalah Rp0,00; turun Rp328.386.263.832,00 atau (100%).
Penurunan nilai ini merupakan penyelesaian pembangunan KDP Gedung
dan Bangunan atas pembangunan gedung laboratorium. Telah dilakukan
reklasifikasi pencatatan dalam SIMAK-BMN terhadap penyelesaian KDP
tersebut menjadi aset definitif Gedung dan Bangunan, senilai
Rp328.386.263.832,00, berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor
XXXXXXXXXX, tanggal xx November 2013.
Reklasifikasi ini menambah nilai dan unit gedung bangunan, yang
tercatat dengan NUP 4.
Halaman 22
Mutasi Tambah 20 935.407.875
100 Penambahan Saldo Awal 1 187.640.000
101 Pembelian 12 634.119.745
102 Transfer Masuk 7 18.898.130
202 Pengembangan Nilai Aset 0 94.750.000
Mutasi Kurang (50) (5.428.180.791)
302 Transfer Keluar (15) (34.500.000)
401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (35) (5.393.680.791)
BMN Per 31 Desember 2013 Sebelum Disusutkan (Nilai Brito) 730 33.033.574.486
Akumulasi Penyusutan 0 0
SALDO AKHIR Tahunan, Per 31 Desember 2013 730 33.033.574.486
Halaman 23
PNBP yang Berasal dari Pemanfaatan BMN
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .......................
Periode Tahunan, Per 31 Desember 2013
Halaman 24
Peralatan dan Mesin; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; serta Aset Tetap Lainnya yang
berupa Aset Tetap Renovasi (ATR) dan alat musik modern.
Penyusutan pertama dilakukan pada 31 Desember 2012, atas aset tetap
BMN sampai dengan nilai buku per 31 Desember 2012 Audited. Selanjutnya,
dilakukan penyusutan secara periodik per semester.
Penyusutan Tahun Anggaran per 31 Desember 2013; dilakukan terhadap:
- Peralatan dan Mesin tahun 2012 yang telah disusutkan pertama kali.
Selanjutnya disusutkan secara reguler pada Semester I dan Semester II.
- Peralatan dan Mesin perolehan Tahun Anggaran 2013.
Dengan demikian, nilai akumulasi penyusutan tahunan Tahun Anggaran 2013, per
31 Desember 2013, merupakan penjumlahan nilai-nilai:
- penyusutan pertama kali, per 31 Desember 2013 (yang dijalankan oleh aplikasi
pada tanggal 1 Januaeri 2013),
- penyusutan reguler Semester I 2013 (yang dijalankan oleh aplikasi pada
tanggal 30 Juni 2013), dan
Proses penyusutan dilakukan menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2013
serta menggunakan aplikasi pendukung berupa aplikasi Migrasi Penyusutan.
Migrasi atau perpindahan data dari database SIMAK-BMN 2010 dilakukan
menggunakan aplikasi Migrasi Penyusutan. Penyusutan pertama kali
dijalankan oleh aplikasi Migrasi Penyusutan. Sedangkan Penyusutan Semester I
dan periode-periode selanjutnya menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2013.
a. Nilai penyusutan
Nilai BMN yang menjadi obyek penyusutan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara yang
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, dibagi menjadi (dua), yaitu:
(1) Nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012, merupakan
nilai buku per 31 Desember 2012, merupakan objek penyusutan pertama kali
(2) Nilai Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 (termasuk
penambahan saldo awal), yang merupakan nilai perolehan serta BMN perolehan
tahun 2012 dan sebelumnya yang masih memiliki masa manfaat; merupakan
objek penyusutan semester I 2013
Dalam hal nilai perolehan tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar yang
merupakan nilai estimasi. Apabila terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai
akibat penambahan atau pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang
memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan,
maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang
dapat disusutkan.
Pada Satker <<NAMA SATKER>> nilai aset tetap BMN per 31 Desember
2012 Audited adalah RpXXXXX. Terdapat normalisasi data senilai RpXXXXX pada
1 Januari 2013 sehingga nilai aset tetap BMN setelah normalisasi data (Nilai aset
tetap BMN yang dapat disusutkan) adalah RpXXXXX.
Akumulasi penyusutan pertama kali, per 31 Desember 2012, adalah
RpXXXXX, tercatat pada Neraca BMN per 1 Januari 2013 sehingga nilai aset
tetap BMN per 1 Januari 2013 setelah penyusutan pertama kali adalah RpXXXX.
Pada Semester I 2013, terdapat mutasi tambah aset tetap BMN senilai
Rpxxxxx dan mutasi kurang Rpxxxxx. Dengan demikian, nilai aset tetap BMN
yang dapat disusutkan adalah RpXXXXX <<NILAI SETELAH PENYUSUTAN
PERTAMA DITAMBAH MUTASI TAMBAH, DIKURANGI MUTASI KURANG>>
Ringkasan nilai aset tetap yang dapat disusutkan dijelaskan dalam uraian di
bawah ini:
(1) Nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012, merupakan nilai buku per 31
Desember 2012.
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Audited (Sblm Normalisasi Rp............................
Halaman 25
Data)
Normalisasi Data Rp............................
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Setelah Normalisasi Data
(BMN yang dapat disusutkan), tercatat dalam aplikasi per 1
Januari 2013 Rp............................
(2) Nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut.
Penambahan Saldo Awal (100) Rp.....................................
Pembelian (101) Rp.....................................
Transfer Masuk (102) Rp.....................................
... dst ... Rp.....................................
Total (Rp.....................................
)
Masa Akumulasi
No Aset Tetap Manfaat Nilai Perolehan Penyusutan Nilai Buku
A Peralatan dan Mesin 0 0 0
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 0 0 0
2 Alat Kantor 0 0 0
3 Alat Rumah Tangga 0 0 0
Halaman 26
4 Alat Komunikasi 0 0 0
5 Komputer Unit 0 0 0
6 Peralatan Komputer 0 0 0
7 Peralatan Olah Raga 0 0 0
B Gedung dan Bangunan 0 0 0
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 0 0 0
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 0 0 0
C Jaringan 0 0 0
1 Jaringan Listrik 0 0 0
2 Jarungan Telepon 0 0 0
D Aset Tetap Lainnya 0 0 0
1 Barang Bercorak Kesenian 0 0 0
E Aset Tetap yang Tidak Digunakan 0 0 0
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 0 0 0
2 Alat Kantor 0 0 0
3 Alat Rumah Tangga 0 0 0
4 Komputer Unit 0 0 0
5 Peralatan Komputer 0 0 0
Jumlah Akm Penyusutan Aset Tetap 0 0 0
Jumlah Akm Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya 0 0 0
Pada tanggal 7 Mei 2013, telah diterima pekerjaan Aset Tetap Renovasi
(ATR) dari Satker <<NAMA SATKER>> atas Aset Tetap berupa gedung
(x.xx.xx.xx.xxx) dengan NUP xxxx, sebagaimana tertuang pada Berita Acara
Serah Terima nomor xxx/xx/2013. ATR yang diserahkan tersebut tidak
menambah masa manfaat, dengan perolehan ATR pada tanggal 2 Maret
2013. Atas kondisi tersebut di atas, telah dilakukan penyesuaian akumulasi
penyusutan atas Aset Tetap berupa gedung (x.xx.xx.xx.xxx) dengan NUP
xxxx.
Apabila terdapat perbedaan antara nilai BMN yang tersaji dalam aplikasi
dengan eksistensi BMN, maka akan dilakukan pemeriksaan fisik yang nilainya
akan dikonfirmasikan kepada instansi berwenang, yaitu:
1) KPKNL, untuk seluruh kriteria BMN
2) BPN, untuk taksiran nilai tanah
3) Dinas PU, untuk gedung dan bangunan, sesuai tabel yang berlaku bagi
kabupaten/kota masing-masing
4) SAMSAT, untuk kendaraan dan alat berat, sesuai tabel yang berlaku bagi
kabupaten/kota masing-masing
5) Selain 4 instansi di atas, penentuan harga wajar dilakukan dengann
membandingkan harga pasar wajar dengan keterangan (dikenal sebagai
certificate of origin) dari manufacture/pabrikan aset tersebut atau surat
keterangan dari distributor aset dengan dilampiri surat keterangan
penunjukan distributor oleh manufacture/pabrikan atau minimal surat
keterangan berasal dari
Halaman 27
URAIKAN PENJELASAN MENGENAI TEMUAN PEMERIKSAAN BPK RI ATAS
OENGELOLAAN DAN/ATAU PENATAUSAHAAN BMN DAN PROGRES
PENYELESAIANNYA. JIKA TERDAPAT REKAPITULASI PROGRES TEMUAN
PEMERIKSAAN, SILAKAN DILAMPIRKAN DALAM LAPORAN INI, BESERTA
DOKUMEN PENDUKUNG INFORMASI.
4. KONTINJENSI
URAIKAN PENJELASAN MENGENAI KONTINJENSI.
KOINTINJENSI ADALAH POTENSI KERUGIAN YANG DIALAMI OLEH SATKER,
YANG PROBABILITAS KETERJADIANNYA DAPAT DIPERKIRAKAN. MISALNYA
TERDAPAT KASUS SENGKETA LAHAN DENGAN PIHAK KETIGA, YANG
SEDANG DIPROSES DALAM PENGADILAN, DAN BERPOTENSI (BESAR)
AKAN DIMENANGKAN OLEH PIHAK KETIGA.
Halaman 28