Anda di halaman 1dari 28

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...............................................
TAHUNAN
PER 31 DESEMBER 2013

A. PENDAHULUAN

Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dalam mewujudkan konsep good


governance merupakan suatu syarat mutlak untuk memenuhi reseponsibilitas,
keakuratan, dan keandalan penyajian data Barang Milik Negara dalam Neraca
Kementerian Negara/Lembaga sebagai sarana pertanggung jawaban pelaksanaan
anggaran pada periode tahun berjalan secara berkelanjutan.
Untuk mendukung pengelolaan BMN tersebut, telah diterbitkan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (BMN/D), yang telah diubah dengan PP Nomor 38 Tahun 2008,
sebagai peraturan pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara. Pengelolaan BMN sebagaimana diatur dalam PP Nomor 6 Tahun 2006
dan PP Nomor 38 Tahun 2008, meliputi perencanaan kebutuhan dan
penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan
pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pembinaan, serta pengawasan dan pengendalian. Lingkup pengelolaan BMN
tersebut merupakan siklus logistik yang lebih terinci sebagai penjabaran dari
siklus logistik sebagaimana yang diamanatkan dalam penjelasan pasal 49 ayat 6
UU Nomor 1 Tahun 2004, yang antara lain didasarkan pada pertimbangan
perlunya penyesuaian terhadap siklus perbendaharaan.
Berkenaan dengan kegiatan pengelolaan BMN tersebut, dalam PP Nomor 6
Tahun 2006 telah ditetapkan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan c.q.
Sekretaris Jenderal, selaku Pengguna Barang, diharuskan menyusun Laporan
Barang Pengguna Barang Milik Negara Semesteran (LBP BMNS) dan Laporan
Barang Pengguna Barang Milik Negara Tahunan (LBP BMNT) secara periodik
sebagai bahan salah satu penyusunan Laporan Barang Milik Negara Pemerintah
Pusat pada tingkat tertinggi lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Laporan Barang Pengguna Barang Milik Negara Kementerian Kelautan dan
Perikanan (LBP BMN KKP) merupakan gabungan dari data seluruh BMN yang
dihimpun berdasarkan Laporan Barang Pembantu Pengguna (LBPP) yang
disampaikan oleh Eselon I, selaku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang
tingkat Eselon I.
Laporan Barang Milik Negara Tahunan (LBMNT) Satker Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi .......................................(01) Tahun Anggaran 2013 ini
merupakan bagian dari Laporan Barang Pengguna (LBP) Kementerian Kelautan
dan Perikanan, di bawah koordinasi Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang
Sekretariat Jenderal. Selanjutnya, LBMNT tingkat satuan kerja ini akan dikompilasi
pada Laporan Barang Pembantu Pengguna (LBPP) Eselon I. Kemudian, LBPP-E1
akan dikompilasi menjadi LBP KKP.

Halaman 1
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
5. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 yang digantikan dengan PP No. 38
Tahun 2008 tentang Perubahan PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
6. Perdirjen Perbendaharaan No. 40 Tahun 2006 tentang Pedoman Akuntansi
Persediaan
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun
Standar, yang disempurnakan dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor 80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan
Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar
8. PMK No. 96 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan
dan Kodefikasi Barang Milik Negara, sebagaimana digantikan oleh Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi Barang Milik Negara
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah Pusat
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun
Standar, yang disempurnakan dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaraharaan Nomor PER-80/PB/2011
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156 Tahun 2008 yang digantikan
dengan PMK No. 248 Tahun 2010 tentang Perubahan PMK No. 156 Tahun
2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
14. Undang-undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tatacara
Rekonsiliasi BMN dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat
17. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 07/KN/2009 tentang
Tatacara Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam rangka Penyusunan
Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penggolongan
dan Kodefikasi Barang Milik Negara
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor No. 125 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Dana Dekonsentrasi dan

Halaman 2
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

Tugas Pembantuan sebelum Tahun Anggaran 2011, sebagaimana telah diubah


dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 98/PMK.06/2013
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan
Barang Milik Negara yang berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat
21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Sistem Akuntansi instansi dan Pelaporan Keuangan Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan
22. Keputusan Menteri Keuangan No. 271 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Penertiban Barang Milik Negara pada
Kementerian/Lembaga dan
23. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan
Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat
24. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
25. Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan.

C. RUANG LINGKUP LAPORAN


LBMNT Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ...............................
Tahun Anggaran 2013 disusun berdasarkan data seluruh transaksi perode 1
Januari hingga 31 Desember 2013, baik belanja modal maupun belanja barang.
Nilai saldo BMN Tahun Anggaran 2013 per 31 Desember 2012 Unudited
merupakan penjumlahan nilai BMN per 31 Desember 2012 Audited (sebagai saldo
awal tahun 2013) dengan nilai mutasi BMN selama kurun waktu 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2013. Laporan ini menyajikan nilai BMN secara
menyeluruh, baik intrakomptabel maupun ekstrakomptabel berdasarkan
penggolongan dan kodefikasi BMN serta per akun neraca.
Penyajian LBMN dilakukan berdasarkan penggolongan dan kodefikasi BMN
yang disusun menurut klasifikasi golongan, bidang, dan kelompok BMN
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010
tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Penyajian BMN
berdasarkan akun Neraca meliputi nilai BMN yang dalam pencatatannya telah
memenuhi persyaratan kapitalisasi (intrakomptabel) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan
Barang Milik Negara. Klasifikasi dalam akun neraca mengikuti ketentuan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun
Standar, yang disempurnakan dengan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaraharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan
Akun Belanja dan Transfer pada Bagan Akun Standar.
BMN yang tidak memenuhi persyaratan kapitalisasi dinyatakan sebagai
BMN ekstrakomptabel. BMN ekstrakomptabel tidak dilaporkan dalam neraca,
namun dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Barang Milik Negara sebagai
informasi yang tidak terpisahkan.

Halaman 3
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

D. STRUKTUR LAPORAN
LBMNT Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ............................. Tahun
Anggaran 2013 ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
a. Kata Pengantar
b. Catatan atas LBMN Tahun Anggaran 2013 ;
Catatan atas LBMN Tahun Anggaran 2013 menyajikan informasi mengenai
perbandingan Nilai BMN Satker Dinas dan Kelautan dan Perikanan
Provinsi ......................................... Per 31 Desember 2012 Audited dan 31
Desember 2013 , catatan ringkas mutasi BMN pada UAKPB Dinas dan Kelautan
dan Perikanan Provinsi ......................................... periode 31 Desember 2013,
serta informasi mengenai progres tindak lanjut Temuan Pemeriksaan BPK RI
Tahun 2012 dan periode sebelumnya sampai dengan pelaporan LBMNT Tahun
Anggaran 2013, serta pengungkapan penting lainnya;
c. Lampiran, yang terdiri dari:
1) Laporan Barang Persediaan per 31 Desember 2013 , yang
2) Alur migrasi lengkap, dari cetakan aplikasi Migrasi Penyusutan dan
SIMAK-BMN 2013
3) Laporan Barang Kuasa pengguna (LBKP) BMN Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi ................................ Intrakomptabel, Ekstrakomptabel,
dan Aset Tak Berwujud Per Sub-subkelompok Barang
4) Catatan atas Laporan BMN Kuasa Pengguna Anggaran (CRBMN)
Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Aset Tak Berwujud Per Sub-
subkelompok Barang
5) Laporan Kondisi Barang per 31 Desember 2013 .

E. KEBIJAKAN UMUM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, Pasal 1, menyatakan bahwa


BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) PP Nomor
6 Tahun 2006, barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah meliputi :
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan
atau yang sejenis;
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak;
c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan
undang-undang; atau
d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
BMN yang telah diperoleh tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai
dengan asas-asas pengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum,
transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai.
Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara

Halaman 4
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

periodik dan tepat waktu, yang dimulai dari proses pencatatan, penggolongan,
dan penyajian secara sistematis dalam satu set informasi sesuai dengan
ketentuan. Dalam PP Nomor 6 Tahun 2006, proses yang sistematis ini disebut
penatausahaan.
Penatausahaan BMN bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi dan
mendukung tertib pengelolaan BMN yang meliputi penatausahaan pada
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola Barang sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara.

Gambar 1
Hubungan Penatausahaan BMN

Mengacu pada Pasal 1 butir 20


PELAPORAN
PP Nomor 6 Tahun 2006,
penatausahaan BMN adalah
rangkaian kegiatan yang INVENTARISASI
meliputi pembukuan, PEMBUKUAN

inventarisasi, dan
pelaporan BMN sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.
LBMNT Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ................................ sebagai
output utama penatausahaan BMN, merupakan media pertanggungjawaban
pengelolaan BMN yang dilakukan oleh Kuasa Pengguna Barang dalam suatu
periode tertentu, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam
pengambilan keputusan masa depan (prediction value) mengenai BMN lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Agar dapat dimanfaatkan seperti uraian di atas, maka informasi yang
disajikan dalam LBMN harus memenuhi karakteristik kualitatif suatu laporan,
yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Dalam rangka
mencapai kualitas LBMN sebagai pemenuhan syarat kualitatif, maka dalam
pencatatan dan pelaporan BMN dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyeragaman penggolongan dan kodefikasi barang
Penggolongan dan kodefikasi BMN digunakan untuk memudahkan dalam
melakukan akuntansi, pelaporan, dan inventarisasi BMN. Kodefikasi BMN yang
seragam dan diterapkan secara menyeluruh pada setiap kuasa
pengguna/pengguna dan pengelola BMN akan menjamin bahwa informasi
yang disajikan pada LBP BMN KKP dapat dibandingkan dan mudah dipahami.
Penggolongan dan Kodefikasi BMN ini diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi
Barang Milik Negara.
2. Penyajian BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS)
Agar LBMN relevan dengan tujuannya, maka pelaporan BMN harus disajikan
sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan neraca; antara lain sesuai dengan
akun-akun neraca sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar, yang disempurnakan
dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 80/PB/2011
tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer
pada Bagan Akun Standar
3. Kebijakan kapitalisasi BMN

Halaman 5
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

Sesuai dengan Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan Nomor


120/PMK.06/2007, yang menyatakan bahwa BMN disajikan sebagai
intrakomptabel dan ekstrakomptabel. Intrakomptabel adalah BMN yang
memenuhi syarat kapitalisasi dan disajikan dalam neraca pemerintah pusat,
sedangkan ekstrakomptabel adalah BMN yang tidak memenuhi syarat
kapitalisasi dan biasanya hanya disajikan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) dan Catatan atas Laporan Barang Milik Negara (CaLBMN).
Suatu BMN dinyatakan memenuhi syarat kapitalisasi apabila memenuhi
batasan minimum jumlah biaya kapitalisasi (capitalization thresholds), yaitu:
a) BMN berupa gedung dan bangunan yang nilainya Rp10.000.000,00 atau
lebih;
b) BMN berupa peralatan dan mesin serta alat olahraga yang nilainya
Rp300.000,00 atau lebih;
c) BMN berupa tanah, jalan, irigasi, dan jaringan, koleksi perpustakaan, dan
barang bercorak kesenian, yang nilainya Rp1 atau lebih.
Kapitalisasi juga harus memenuhi syarat kualitatif, yaitu:
a) Bertambahnya umur ekonomi atau masa manfaat
b) Bertambahnya kinerja dan/atau kapasitas
Kebijakan kapitalisasi BMN berkaitan erat dengan penyajian BMN dalam
neraca pemerintah, untuk setiap jenjang pelaporan.
4. Rekonsiliasi nilai BMN
Rekonsiliasi ditujukan untuk memastikan bahwa setiap transaksi/kejadian
yang berpengaruh terhadap nilai BMN telah dicatat, diklasifikasikan, disajikan,
dan diungkapkan dalam laporan BMN secara tepat dan memadai sehingga
diperoleh laporan dengan kualifikasi relevan, andal, dapat dibandingkan, dan
dapat dipahami.
Oleh karena itu, mekanisme rekonsiliasi BMN harus dilakukan pada setiap
jenjang pelaporan secara periodik, dimulai dari rekonsiliasi internal pada
tingkat Kuasa Pengguna Barang (KPB) dengan Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA), rekonsiliasi eksternal antara KPB dengan Bengelola Barang, dan
rekonsiliasi internal Bendahara Umum Negara, yang dilakukan secara
berjenjang sebagaimana tersaji pada diagram berikut:

Gambar 2
Diagram Rekonsiliasi Internal dan Eksternal LBMN

Halaman 6
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

PMK 102/PMK.05/2009 dan Peraturan Dirjen Kekayaan Negara No. 07/KN/2009

KERANG
KA
PELAPOR
AN DAN
REKONSI
LIASI
UANG
DAN
BARANG

Mekanisme rekonsiliasi sebagaimana tergambar di atas telah berjalan


meskipun belum sempurna. Rekonsiliasi saat ini masih terbatas pada proses
pemutakhiran (updating) data BMN antara pengelola dengan pengguna
barang dilakukan secara semesteran dan tahunan. Pada LBMNT Tahun
Anggaran 2013 ini, nilai BMN yang disajikan telah diupayakan untuk dilakukan
rekonsiliasi dengan nilai BMN yang akan disajikan dalam LBPP-E1
Ditjen ......................... dan LBMNT LBP KKP Per 31 Desember 2013.
Untuk selanjutnya, pada tingkat UAPB, dilakukan rekonsiliasi BMN dengan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan serta rekonsiliasi
dengan Laporan keuangan untuk penyusunan LKPP.

F. IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN


AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK-BMN)
Pelaksanaan penatausahaan BMN pada Pengguna Barang didukung dengan
aplikasi SIMAK-BMN pada setiap tingkat unit penatausahaan (UAPB, UAPB-E1,
UAPPB-W, dan UAKPB). Pencatatan Barang Milik Negara pada seluruh
Kementerian Negara dilakukan dengan menggunakan aplikasi SIMAK-BMN sejak
Tahun Anggaran 2008. Aplikasi ini merupakan sistem pencatatan yang berjenjang
dan terintegrasi mulai dari tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
(UAKPB)/satuan kerja, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
(UAPPB-W), Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-E1), dan
Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)/kementerian. Aplikasi ini di-update
secara berkala. SIMAK-BMN 2008 merupakan versi pertama.
Selanjutnya, sejak pelaporan BMNS Semester I Tahun Anggaran 2011 hingga
LBMN Tahun Anggaran 2012, pelaporan data transaksi BMN dilakukan dengan
menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2010. Aplikasi SIMAK-BMN 2010 di-update
secara periodik. Versi terakhir update aplikasi SIMAK-BMN KPB adalah tanggal 23
Januari 2013, dengan update referensi database bulan Oktober 2012.

G. PENYUSUTAN ASET TETAP BARANG MILIK NEGARA

Halaman 7
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

Mulai Tahun Anggaran 2013, pemerintah memberlakukan penyusutan BMN,


berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4/KML.06/2013 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang
Penerapan Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Pelaksanaan penyusutan aset tetap berpedoman pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara yang
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Objek penyusutan adalah aset
tetap dan sebagian aset tetap lainnya.
Pemerintah memberlakukan penyusutan aset tetap BMN mulai tahun 2013,
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4/KML.06/2013 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang
Penerapan Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Pelaksanaan penyusutan aset tetap berpedoman pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara yang
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Objek penyusutan adalah aset tetap, yaitu: Gedung dan Bangunan;
Peralatan dan Mesin; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; serta Aset Tetap Lainnya yang
berupa Aset Tetap Renovasi (ATR) dan alat musik modern.
Penyusutan pertama dilakukan pada 31 Desember 2012, atas aset tetap
BMN sampai dengan nilai buku per 31 Desember 2012 Audited. Selanjutnya,
dilakukan penyusutan secara periodik per semester.
Proses penyusutan dilakukan menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2013 serta
menggunakan aplikasi pendukung berupa aplikasi Migrasi Penyusutan, yang
mulai diberlakukan sejak pelaporan BMN Semester I Tahun Anggaran 2013.
Migrasi atau perpindahan data dari database SIMAK-BMN 2010 dilakukan
menggunakan aplikasi Migrasi Penyusutan. Penyusutan pertama kali dijalankan
oleh aplikasi Migrasi Penyusutan. Sedangkan Penyusutan Semester I dan periode-
periode selanjutnya menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2013 (SIMAK-BMN KPB
atau tingkat satker).
Aplikasi ini pertama kali dirilis bulan Mei 2013. Selanjutnya, dirilis update
aplikasi SIMAK-BMN KPB versi Bulan Juli 2013. Update terbaru adalah versi Bulan
Desember 2013.
H. PERKEMBANGAN NILAI BARANG MILIK NEGARA SATKER DINAS DAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI .............................

a. Saldo Awal LBMN Dinas Kelautan dan Perikanan


Provinsi ............................ Tahun Anggaran 2013
Saldo awal BMN Tahunan Anggaran 2013 merupakan nilai BMN Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi .............................. per 31 Desember 2012
Audited , yaitu RpXXX.XXX.XXX.XXX,00 << PPERSEDIAAN +
INTRAKOMPTABEL + EKTRAKOMPTABEL>>; yang terdiri dari Persediaan
RpXX.XXX.XXX,00, BMN intrakomptabel RpXXX.XXX.XXX,00, dan BMN
ekstrakomptabel RpXX.XXX.XXX,00.
Terdapat perbedaan antara saldo awal BMN tanggal 31 Desember 2012
Audited dengan tanggal 1 Januari 2013, senilai (Rpxxxxxxxx,00) sehingga saldo
BMN intrakomptabel dan ekstrakomptabel per 1 Januari 2013 adalah
Rp10.515.876.035.412,00. Hal ini disebabkan oleh proses normalisasi data
dalam Aplikasi SIMAK-BMN. Normalisasi data terjadi sebelum proses penyusutan
pertama kali, yaitu pada saat proses migrasi data dengan aplikasi Migrasi
Penyusutan.
Proses normalisasi merupakan perbaikan data yang dilakukan secara otomatis

Halaman 8
CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA
SATKER DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI ...........................................
TAHUNAN, 31 DESEMBER 2013

oleh aplikasi; yaitu perbaikan terhadap saldo-saldo negatif, baik kuantitas maupun
nilai rupiah BMN.
Perbedaan saldo awal 31 Desember 2012 Audited dengan saldo awal per 1
Januari 2013, per akun, ditunjukkan dalam tabel berikut.

Halaman 9
Tabel 1a
Perbedaan Nilai Saldo Awal BMN Intrakomptabel Per 31 Desember 2013 Audited
Pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................

Nilai BMN Nilai BMN


Kode Akun Uraian Akun Normaliasai Selisih Lainnya
31 Des 2012 Aud 1 Januari 2013
1 Persediaan 0 0 0 0
1
7
1
1 Tanah 0 0 0 0
3
1
1
1
1
1 Peralatan dan Mesin 0 0 0 0
3
2
1
1
1
1 Gedung dan Bangunan 0 0 0 0
3
3
1
1
1
1 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0 0 0 0
3
4
1
1
1 Aset Tetap Lainnya 0 0 0 0
3

Halaman 10
5
1
1 Konstruksi Dalam Pengerjaan 0 0 0 0
3
6
1
1
1
1 Aset Tak Berwujud 0 0 0 0
6
2
1
1 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 0 0 0 0
6
6
1
1
2
TOTAL 0 0 0 0

Tabel 1b

Halaman 11
Perbedaan Nilai Saldo Awal BMN Ekstrakomptabel 31 Desember 2013 Audited
Pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................

SALO AWAL
Kode Akun Uraian Akun 31 Des 2012
Normalisasi Selisih Lain 1 Jan 2013
Aud
1
31
Tanah 0 0 0 0
11
1
1
32
Peralatan dan Mesin 0 0 0 0
11
1
1
33
Gedung dan Bangunan 0 0 0 0
11
1
1
34 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0 0 0 0
11
1
35 Aset Tetap Lainnya 0 0 0 0
1
1
36
Konstruksi Dalam pengerjaan 0 0 0 0
11
1
1
62 Aset Tak Berwujud 0 0 0 0
1
1
66
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 0 0 0 0
11
2
TOTAL 0 0 0 0

Halaman 12
b. Nilai BMN Pada Satker Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi ............................ Per 31 Desember 2013
Nilai BMN Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ............................... per
31 Desember 2013 adalah RpXXX.XXX.XXX.XXX,00 << PPERSEDIAAN +
INTRAKOMPTABEL + EKTRAKOMPTABEL>>; yang terdiri dari Persediaan
RpXX.XXX.XXX,00, BMN intrakomptabel RpXXX.XXX.XXX,00, dan BMN
ekstrakomptabel RpXX.XXX.XXX,00.

c. Perkembangan Nilai BMN Per 31 Desember 2012 Audited ke BMN


Tahunan 2013
Apabila dibandingkan dengan LBMN Tahunan 2012, per 31 Desember
2012 Audited, nilai BMN gabungan intrakomptabel dan ekstrakomptabel yang
disajikan pada LBMN Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi ............................... Tahunan 2013, per per 31 Desember 2013,
bertambah/berkurang RpXX.XXX.XXX.XXX,00 atau naik/turun XX,XX%; yaitu
dari nilai RpXX.XXX.XXX.XXX,00 pada periode 31 Desember 2012 Audited,
menjadi RpXX.XXX.XXX.XXX,00 pada periode 31 Desember 2013.
BMN intrakomptabel disajikan dalam Neraca LBMN; terdiri dari Persediaan,
Aset Tetap, dan sebagian dari Aset Lainnya yang berasal dari penghentian
aset serta usulan penghapusan pada satker-satker lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
BMN ekstrakomptabel tidak disajikan dalam neraca, namun
diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Catatan atas
Laporan Barang Milik Negara (CaLBMN).
Perkembangan nilai BMN intrakomptabel dan ekstrakomptabel pada
LBMNT Tahun Anggaran 2013 Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi ............................... disajikan dalam tabel berikut.

Halaman 13
Tabel 2
Perubahan Nilai BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................
Per 31 Desember 2012 Audited dan 31 Desember 2013

Halaman 14
I. MUTASI BMN TAHUN ANGGARAN 2013

1. PERSEDIAAN
Posisi akun persediaan terdiri dari barang habis pakai dan barang
untuk diserahkan kepada masyarakat. Barang habis pakai meliputi barang
konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, Pita Cukai,
materai dan Leges, bahan baku, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-
jaga, serta persediaan lainnya. Sedangkan barang persediaan untuk
diserahkan kepada masyarakat/Pemda meliputi Tanah Bangunan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; Hewan dan tanaman untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; peralatan dan mesin untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; jalan,irigasi dan jaringan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat; aset tetap lainnya untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat; aset lainnya untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat; serta barang persediaan lainnya untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Saldo Persediaan gabungan antara barang habis pakai dan barang
untuk diserahkan kepada Pemerintah Daerah pada neraca per 31
Desember 2012 Audited adalah RpXXX.XXX.XXX,00. Sedangkan saldo
persediaan per 31 Desember 2013 adalah RpXXX.XXX.XXX,00; bertambah
RpXXX.XXX.XXX,00 atau naik/turun 11.27% jika dibandingkan dengan
periode 31 Desember 2012 Audited.

Halaman 15
Rincian nilai seluruh persediaan Tahunan 2013 per 31 Desember 2013
dan per 31 Desember 2012 Audited, disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3a
RIncian Nilai Persediaan dalam Neraca
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Audited

31 Des 2013 31-Des-12 Naik


Akun Uraian %
Audited (Turun)
117111 Barang Konsumsi 19.239.426.702 5.752.097.459 13.487.329.243 234,48
117112 Amunisi 3.093.750 92.333.750 (89.240.000) (96,65)
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 801.239.353 875.701.007 (74.461.654) (8,50)
117114 SukuCadang 9.345.835.210 11.675.293.648 (2.329.458.438) (19,95)
117121 Pita Cukai, Materai dan Leges 3.636.200 2.344.000 1.292.200 55,13
117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual atau 147.478.563.973 514.061.355.167 (366.582.791.194 (71,31)
diserahkan kepada Masyarakat )
117125 Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk 8.245.519.057 371.564.000 7.873.955.057 2.119,14
diserahkan kepada Masyarakat
117131 BahanBaku 13.515.298.890 10.564.775.598 2.950.523.292 27,93
117199 Persediaan Lainnya 14.632.890.130 19.590.958.846 (4.958.068.716) (25,31)
(410.361.234.782
Total 335.432.858.964 745.794.093.746 (55,02)
)

Mutasi persediaan pada Tahun Anggaran 2013 adalah:


Tabel 3b
Mutasi Barang Persediaan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Audited
Uraian Nilai
SALDO AWAL, Per 31 Des 2012 Audited 13.400.000
Barang Habis Pakai 400.000
Persediaan utk Diserahkan kpd
13.000.000
Masyarakat/Pemda
Mutasi Tambah 2.000.000
a) Pembelian 2.000.000
- Barang Habis Pakai 2.000.000
- Persediaan utk Diserahkan kpd
-
Masyarakat/Pemda
b) ..................................................................... -
...........- ................................ -
- ................................ -
Mutasi Kurang (14.700.000)
Habis Pakai (1.700.000)
Rusak/Usang -
Diserahkan kepada Pemda (13.000.000)

Halaman 16
SALDO AKHIR Tahunan, Per 31 Desember 2013 700.000

Saldo awal Barang Habis Pakai per 31 Desember 2012 Audited senilai
Rp400.000,00, berupa alat tulis kantor yang digunakan untuk kegiatan
operasional kantor. Sedangkan saldo awal Persediaan untuk Diserahkan
kepada Masyarakat/Pemda senilai Rp13.000.000,00, berupa satu unit
laptop merk Sony Vaio seri VPCEA36FG. Laptop digunakan oleh operator
SAK untuk kegiatan perekaman data sehari-hario dan pelaporan SAI.
Selama periode Tahun Anggaran 2013, terdapat pembelian Barang
Habis Pakai senilai total Rp2.000.000,00; berupa alat tulis kantor, tinta
printer, dan bahan pemeiharaan (bahan pembersih lantai dan toilet).
Mutasi keluar barang habis pakai karena pemakaian pada Tahun
Anggran 2013 adalah Rp1.700.000,00,00.
Selain itu, terdapat Persediaan untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda yang telah dikeluarkan dari catatan SIMAK-Persediaan
serta Neraca SIMAK-BMN, berupa:
1. satu unit laptop merk Dell, seri HENHAO-4474, senilai RpXXXXXXX,00,
berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor XXXXXXXXXXXXXX, tanggal XX
Maret 2013. Pencatatan keluar persediaan dilakukan dengan menu transaksi
hibah keluar, tanggal transaksi 1 April 2013.
2. dua unit printer merk HP, seri HUAI-5656i, senilai RpXXXXXXX,00, berdasarkan
Berita Acara Serah Terima Nomor XXXXXXXXXXXXXX, tanggal XX September
2013. Pencatatan keluar persediaan dilakukan dengan menu transaksi hibah
keluar, tanggal transaksi XX September 2013.

Dengan demikaian, saldo persediaan per 31 Desemberr 2013 adalah


Rp700.000,00, yang merupakan alat tulis dan tinta printer. Seluruh
persediaan dalam kondisi baik.

2. TANAH
Saldo tanah pada neraca per 31 Desember 2012 Audited adalah seluas
15.462.691 m2, senilai Rp1.645.228.836.530,00. Sedangkan saldo Tanah per 31
Desember 2013 adalah seluas 16.525.526 m2, senilai Rp1.939.105.329.406,00.
Pada Tahun Anggaran 2013 ini, nilai tanah naik Rp293.876.492.876,00 atau
(17,86%). Sedangkan luas tanah naik 937.165 m2 atau 5,37%.
Kenaikan nilai tersebut diakibatkan karena pengadaan tanah baru yang
terletak di Jl. Kolopaking nomor 17, Semarang, sesuai dengan Akta Jual Beli
Nomor 003/AJB/2013, tanggal 10 Maret 2013.
Rincian tanah, luas tanah, nilai, serta tempat kedudukan tanah menurut
KIB per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Rincian Tanah
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Per 31 Desember 2013
No
KIB Luas Nilai Alamat
.
1 99990807 10,000 m2 400.000.000 Jl. Arungbinang No. 5 Semarang
2 99990808 2,000 m2 200.000.000 Jl. Joko Sangkrib No. 8 Semarang
3 99990809 5,000 m2 250.000.000 Jl. Kolopaking No. 17 Semarang

Halaman 17
Total Rp - 850.000.000

Tanah di Jalan Arungbinang Nomor 5 merupakan tempat lokasi gedung


kantor yang digunakan untuk kegiatan operasional sehari-hari. Tanah di Jalan Joko
Sangkrib merupakan tempat bangunan laboratorium dan perpustakaan.
Sedangkan tanah di Jalan Kolopaking yang merupakan hasil pengadaan baru,
direncanakan untuk dibangun aula.

3. PERALATAN DAN MESIN


Saldo akun Peralatan dan Mesin secara keseluruhan per 31 Desember
2012 Audited adalah XXX.XXX unit, senilai RpXX.XXX.XXX.XXX,00.
Sedangkan saldo per 31 Desember 2013 adalah XXX.XXX unit, senilai
RpXX.XXX.XXX.XXX,00.
Jika dibandingkan dengan saldo awal per 31 Desember 2012 Audited, nilai
Peralatan dan Mesin turun Rpxxxxxxx, atau XXX%.
Penurunan nilai secara signifikan ini, sebagian besar disebabkan oleh penyusutan
Peralatan dan Mesin.
Penyusutan pertama dilakukan pada 31 Desember 2012, atas BMN Peralatan dan
Mesin sampai dengan nilai buku per 31 Desember 2012 Audited.
Penyusutan Tahun Anggaran per 31 Desember 2013; dilakukan terhadap:
- Peralatan dan Mesin tahun 2012 yang telah disusutkan pertama kali.
Selanjutnya disusutkan secara reguler pada Semester I dan Semester II.
- Peralatan dan Mesin perolehan Tahun Anggaran 2013.
Dengan demikian, nilai akumulasi penyusutan tahunan Tahun Anggaran 2013, per
31 Desember 2013, merupakan penjumlahan nilai-nilai:
- penyusutan pertama kali, per 31 Desember 2013 (yang dijalankan oleh aplikasi
pada tanggal 1 Januaeri 2013),
- penyusutan reguler Semester I 2013 (yang dijalankan oleh aplikasi pada
tanggal 30 Juni 2013), dan
- penyusutan reguler Semester II 2013, (yang dijalankan oleh aplikasi pada
tanggal 31 Desember 2013

Perbandingan jumlah unit dan nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember
2012 Audited dan per 31 Desember 2013, menurut kelompok barang adalah
sebagai berikut:
Tabel 5a
Perkembangan Unit dan Nilai Peralatan dan Mesin Menurut Kelompok Barang
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Tahun Anggaran 2013
Jumlah Nilai Naik (Turun) %
Naik
Kelompok 31-12-12 %)
31-12-13 (Turun) 31-12-13 31-12-12 Aud
Aud
3.01-Alat Besar 10.074 9.219 855 9,27 97.360.407.458 87.082.084.923 10.278.322.535 11,8
3.02-Alat Angkutan 2.078 1.837 241 13,1 13.300.196.734 11.118.055.279 2.182.141.455 19,6
3.03-Alat Bengkel dan 40.279 38.992 1.287 3,3 381.560.642.902 345.740.051.506 35.820.591.396 10,4
Alat Ukur
3.04-Alat Pertanian 41.024 37.549 3.475 9,25 532.438.352.369 399.256.744.711 133.181.607.65 33,4
8
3.05-Alat Kantor dan 22.212 18.379 3.833 20,9 487.108.627.608 407.666.777.375 79.441.850.233 19,5
Rumah Tangga

Halaman 18
3.06-Alat Studio, 18.824 18.030 794 4,4 255.103.567.476 248.653.297.262 6.450.270.214 2,59
Komunikasi dan
Pemancar

3.07-Alat Kedokteran dan 21.287 20.308 979 4,82 184.196.398.892 174.061.363.053 10.135.035.839 5,82
Kesehatan
3.08-Alat Laboratorium 21.065 19.581 1.484 7,58 316.588.098.849 182.617.009.027 133.971.089.82 73,4
2
3.09-Alat Persenjataan 59.304 49.600 9.704 19,6 588.326.226.348 534.785.339.219 53.540.887.129 10,01
260.32 237.31 2.642.865.098.88 475.956.558.39
Total 23.015 9,7 3.118.821.657.279 18,01
9 4 8 1

Sebelum dilakukan penyusutan pertama kali, terdapat normalisasi data,


yaitu pada saat proses migrasi data dengan aplikasi Migrasi Penyusutan,
senilai total RpXXXXXXXXX. Normalisasi data ini menyebabkan perbedaan
saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2012 Audited dengan saldo per 1
Januari 2013. Dengan demikian, saldo Peralatan dan Mesin per 1 Januari 2013,
setelah normalisasi data adalah Rp..........................
Pada Tahun Anggaran 2013, Peralatan dan Mesin bertambah/berkurang
sebanyak X.XXX unit, senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00 sehingga saldo Peralatan
dan Mesin per 31 Desember 2013 yang dapat disusutkan adalah XXX.XXX
unit, senilai RpXX.XXX.XXX.XXX,00.
Akumulasi penyusutan Peralatan dan Mesin periode Tahun Anggaran
2013, per 31 Desember 2013, adalah RpXXXXXXXXX,00. Akumulasi
penyusutan ini sudah termasuk nilai penyusutan pertama kali, per 31
Desember 2012, yang dijalankan oleh aplikasi pada tanggal 1 Januari 2013,
yaitu senilai RpXXXXXXXXXX,00.
Alur penyusutan Peralatan dan Mesin pertama kali, dijelaskan dalam tabel
berikut:

Tabel 5b
Penyusutan Peralatan dan Mesin Pertama Kali
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Audited (Sblm Normalisasi Data) Rp.....................................
Normalisasi Data Rp.....................................
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Setelah Normalisasi Data (BMN
yang dapat disusutkan), tercatat dalam aplikasi per 1 Januari 2013 Rp.....................................
Akumulasi Penyusutan Pertama kali (31 Desember 2012) (Rp......................................
)
Saldo Per 1 Januari 2013 Setelah Penyusutan Pertama Kali Rp.....................................

Ringkasan mutasi BMN Peralatan dan Mesin, per 31 Desember 2012


Audited 31 Desember 2013, lengkap dengan akumulasi penyusutan, disajikan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 5c
Perkembangan Nilai Peralatan dan Mesin
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................

Halaman 19
Periode Tahunan, Per 31 Desember 2013
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Setelah Normalisasi Data (BMN
yang dapat disusutkan), tercatat dalam aplikasi per 1 Januari 2013 Rp.....................................
Mutasi Tambah Rp.....................................
Penambahan Saldo Awal (100) Rp.....................................
Pembelian (101) Rp.....................................
Transfer Masuk (102) Rp.....................................
... dst ... Rp.....................................
Mutasi Kurang (Rp.....................................)
Transfer Masuk (302) Rp.....................................
Hibah Keluar (303) Rp.....................................
Reklasifikasi Keluar (304) Rp.....................................
... dst ... Rp.....................................
BMN yang dapat Disusutkan Rp.....................................
Akumulasi Penyusutan (Rp......................................
)
Saldo Akhir Tahunan, Per 31 Desember 2013, Setelah Penyusutan Rp.....................................

Berdasarkan uraian di atas, saldo Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran


2013, per 31 Desember 2013, adalah RpXXXXXXXXX,00.
Sedangkan uraian mutasi Peralatan dan Mesin per kelompok disajikan di
bawah ini:

a. 3.01-Alat Besar
Saldo Alat Besar per 31 Desember 2012 Audited adalah XX.XXX unit,
senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00. Sedangkan saldo per 31 Desember 2013
adalah XX.XXX unit, senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00.
Terdapat normalisasi data Alat Besar senilai total RpXXXXXXXXX yang
terjadi pada saat migrasi data menggunakan aplikasi Migrasi Penyusutan.
Normalisasi data ini menyebabkan perbedaan saldo Alat Besar per 31
Desember 2012 Audited dengan saldo per 1 Januari 2013. Dengan
demikian, saldo Peralatan dan Mesin per 1 Januari 2013, setelah
normalisasi data adalah RpX.XXX.XXX.XXX,00.
Pada Tahun Anggaran 2013, Alat Besar bertambah/berkurang sebanyak
X.XXX unit, senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00 sehingga saldo Alat Besar per 31
Desember 2013 menjadi XXX.XXX unit, senilai RpXX.XXX.XXX.XXX,00.
Rincian mutasi Alat Besar pada Tahun Anggaran 2013, disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 5d
Ringkasan Transaksi Mutasi Alat Besar
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .....................................
Periode Tahunan, 31 Desember 2013
Kode Uraian Luas Nilai
SALDO AWAL, Per 31 Des 2012 Audited 17.462.691 1.645.228.836.530
Normalisasi Data
Mutasi Tambah 8.350.545 442.736.401.284
100 Penambahan Saldo Awal 343.054 11.344.130.917
101 Pembelian 18.913 21.253.385.600
103 Hibah Masuk 1.424.815 131.423.634.615

Halaman 20
202 Pengembangan Nilai Aset 15 4.264.423.182
204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) (997) 182.801.058
205 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (+) (173.758) 130.389.793.080
Mutasi Kurang (9.287.710) (148.859.908.408)
204 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (-) (8.660) (7.095.859.987)
205 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (-) (305.405) (24.183.595.404)
302 Transfer Keluar (3.724.600) (42.632.398.022)
304 Reklasifikasi Keluar (4.087.036) (71.069.915.715)
305 Koreksi Pencatatan (255.230) (2.098.559.280)
401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (906.779) (1.779.580.000)
BMN Per 31 Desember 2013 Sebelum Disusutkan (Nilai Bruto) 0 (999999)
Akumulasi Penyusutan 730 (99999999) (9999999999999)
SALDO AKHIR Tahunan, Per 31 Desember 2013 16.525.526 1.939.105.329.406

Normalisasi data terdapat pada xxxxxxxx, senilai RpXXXXXXXXXXXXXX.


Hal ini disebabkan oleh ........................
Penambaahan Saldo Awal merupakan pencatatan atas ......................
sebanyak XX unit, senilai RpX.XXX.XXX.XXX,00. Pencatatan dilakuakn
berdasarkan BAST Nomor <DIISI DENGAN NOMOR, NAMA, DAN TANGGAL DOKUMEN
SUMBER>.
Pembelian alat berat berupa Xxxxxxx sebanyak XXX unit, senilai
RpX.XXX.XXX.XXX,00. Xxxxxxx digunakan oleh xxxxx...
dst
b. 3.03-Alat Bengkel dan Alat Ukur
c. 3.04-Alat Pertanian
d. 3.05-Alat Kantor dan Rumah Tangga
e. 3.06-Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
f. 3.07-Alat Kedokteran dan Kesehatan
g. 3.08-Alat Laboratorium
h. 3.09-Alat Persenjataan

<URAIKAN PENJELASAN YANG SAMA


DENGAN PENJELASAN AKUN PERALATAN
DAN MESIN, UNTUK AKUN-AKUN
BERIKUT >>>>
4. GEDUNG DAN BANGUNAN
5. JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
6. ASET TETAP LAINNYA
7. ASET YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI PEMERINTAH

8. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Halaman 21
Saldo Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2012 Audited
adalah Rp328.386.263.832,00. Sedangkan saldo per 31 Desember 2013
adalah Rp0,00; turun Rp328.386.263.832,00 atau (100%).
Penurunan nilai ini merupakan penyelesaian pembangunan KDP Gedung
dan Bangunan atas pembangunan gedung laboratorium. Telah dilakukan
reklasifikasi pencatatan dalam SIMAK-BMN terhadap penyelesaian KDP
tersebut menjadi aset definitif Gedung dan Bangunan, senilai
Rp328.386.263.832,00, berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor
XXXXXXXXXX, tanggal xx November 2013.
Reklasifikasi ini menambah nilai dan unit gedung bangunan, yang
tercatat dengan NUP 4.

9. ASET TAK BERWUJUD


Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2012 Audited adalah sebanyak 760
unit, senilai total Rp37.526.347.402,00, terdiri dari 4 unit Hak Cipta senilai
Rp94.963.700,00; 612 unit software komputer senilai Rp32.355.227.702,00, 5 lisensi
senilai Rp12.925.000,00, 93 unit Hasil Penelitian senilai Rp1.230.897.500,00, dan 46
unit ATB Lainnya senilai Rp3.832.333.500,00.
Pada Tahun Anggaran 2013, Aset Tak Berwujud berkurang 30 unit, senilai
(Rp4.492.772.916,00) atau turun 11,97%; yakni pada Software. Dengan demikian,
saldo Aset Tak berwujud per 31 Desember 2013 adalah Rp33.033.574.486,00.
Aset Tak Berwujud bukan merupakan objek penyusutan BMN sehingga
tidak disusutkan.
Perkembangan jumlah unit dan nilai Aset Tak Berwujud per jenis akun, pada
Tahun Anggaran 2013, adalah sebagai berikut:
Tabel XXa
Perkembangan Unit dan Nilai Aset Tak Berwujud
Semester I 2013
Jumlah Naik Nilai Naik (Turun) %
Kelompok 31-12-12 %
31-12-13 (Turun) 31-12-13 31-12-12 IAud
Aud
Hak Cipta
4 4 - - 94.963.700 94.963.700 0 -
(Copy Right)
Software 585 612 (27) (4,41) 27.825.954.786 32.355.227.702 (4.529.272.916) (14,00)
Lisensi 5 5 - - 12.925.000 12.925.000 0 -
Hasil
Kajian/Penelitia 93 93 - - 1.230.897.500 1.230.897.500 0 -
n
ATB Lainnya 43 46 (3) (6,52) 3.868.833.500 3.832.333.500 36.500.000 0,95
Total 730 760 (30) (3,95) 33.033.574.486 37.526.347.402 (4.492.772.916) (11,97)
Mutasi menurut jenis transaksi, diuraikan bawah ini.
Tabel XXb
Mutasi Aset Tak Berwujud
Periode Tahunan, Per 31 Desember 2013
Aku
Uraian Unit Nilai
n
SALDO AWAL Per 31 Des 2012 Audited pada Neraca 760 37.526.347.402
209 Normalisasi 0 0
Total Mutasi (30) (4.492.772.916)

Halaman 22
Mutasi Tambah 20 935.407.875
100 Penambahan Saldo Awal 1 187.640.000
101 Pembelian 12 634.119.745
102 Transfer Masuk 7 18.898.130
202 Pengembangan Nilai Aset 0 94.750.000
Mutasi Kurang (50) (5.428.180.791)
302 Transfer Keluar (15) (34.500.000)
401 Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (35) (5.393.680.791)
BMN Per 31 Desember 2013 Sebelum Disusutkan (Nilai Brito) 730 33.033.574.486
Akumulasi Penyusutan 0 0
SALDO AKHIR Tahunan, Per 31 Desember 2013 730 33.033.574.486

Saldo awal 31 Desember 2012 Audited menurut masing-masing akun adalah


sebagai berikut.
Saldo Awal Aset Tak Berwujud Menurt Jenis Akun
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Per 31 Desember 2012 Audited
Kd.
Uraian Kuantitas Nilai
Akun
162121 Hak Cipta 4 94.963.700
162151 Software 612 32.355.227.702
162161 Lisensi 5 12.925.000
162171 Hasil Kajian/Penelitian 93 1.230.897.500
162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 46 3.832.333.500
166112 ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintah 13 45.050.000
TOTAL 773 37.571.397.402

Sedangkan incianan transaksi mutasi pada Tahun Anggaran 2013 adalah


sebagai berikut:
a. Penambahan Saldo Awal (Kode Transaksi 100)
Penambahan Saldo Awal merupakan pencatatan XXXXXXX, yang merupakan
(misalnya) pembelian tahun 2012 yang belum tercatat dalam Aplikasi
SIMAK-BMN. Transaksi ini dicatat pada tanggal 5 Juli 2013.
b. Pembelian (Kode Transaksi 101)
Pembelian (misalnya) satu unit software berupa aplikasi Monitoring
Surat Masuk-Keluar, senilai RpXxxxxx,00, digunakan untuk kegiatan
operasional satuan kerja sehari-hari.
c. Dst....
ANG MILIK NEGARA SATKER DINAS DAN
J. PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) YANG BERASAL DARI
PENGELOLAAN BMN PERIODE TAHUNAN ANGGARAN 2013
PNBP kumulatif pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi ........................
yang merupakan hasil pemanfaatan Barang Milik Negara serta aktivitas yang
melibatkan penggunaan Barang Milik Negara pada Tahun Anggaran 2013 adalah
Rp21.410.600.410,00.
PNBP tersebut, jika dirinci menurut jenis akun pendapatan adalah sebagai
berikut:
Tabel 99

Halaman 23
PNBP yang Berasal dari Pemanfaatan BMN
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi .......................
Periode Tahunan, Per 31 Desember 2013

Kd Akun Nama Akun Jumlah


423116 Pendapatan Penjualan Informasi Penerbitan Film & Survey 3.535.000
423119 Pendapatan Penjualan Lainnya 1.793.023.347
423121 Pendapatan Penjualan Tanah, Gedung & Bangunan 100.100.000
423122 Pendapatan Penjualan Peralatan & Mesin 22.950.000
423129 Pendp. Pemindahtanganan BMN Lainnya 1.259.945.000
423141 Pendp. Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 2.988.032.361
423142 Pendp. Sewa Peralatan dan Mesin 722.224.771
423143 Pendp. Sewa Jalan, Irigasi dan Jaringan 173.259.200
423144 Pendp. KSP Tanah, Gedung, dan Bangunan 203.022.785
423149 Pendp. Pemanfaatan BMN Lainnya 309.960.818
Grand Total 21.410.600.410

K. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

1. PENYUSUTAN ASET TETAP BMN


Pemerintah memberlakukan penyusutan aset tetap BMN mulai tahun
2013, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4/KML.06/2013
tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012
tentang Penerapan Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat. Pelaksanaan penyusutan aset tetap berpedoman pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan
Barang Milik Negara yang berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Objek penyusutan adalah aset tetap, yaitu: Gedung dan Bangunan;

Halaman 24
Peralatan dan Mesin; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; serta Aset Tetap Lainnya yang
berupa Aset Tetap Renovasi (ATR) dan alat musik modern.
Penyusutan pertama dilakukan pada 31 Desember 2012, atas aset tetap
BMN sampai dengan nilai buku per 31 Desember 2012 Audited. Selanjutnya,
dilakukan penyusutan secara periodik per semester.
Penyusutan Tahun Anggaran per 31 Desember 2013; dilakukan terhadap:
- Peralatan dan Mesin tahun 2012 yang telah disusutkan pertama kali.
Selanjutnya disusutkan secara reguler pada Semester I dan Semester II.
- Peralatan dan Mesin perolehan Tahun Anggaran 2013.
Dengan demikian, nilai akumulasi penyusutan tahunan Tahun Anggaran 2013, per
31 Desember 2013, merupakan penjumlahan nilai-nilai:
- penyusutan pertama kali, per 31 Desember 2013 (yang dijalankan oleh aplikasi
pada tanggal 1 Januaeri 2013),
- penyusutan reguler Semester I 2013 (yang dijalankan oleh aplikasi pada
tanggal 30 Juni 2013), dan
Proses penyusutan dilakukan menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2013
serta menggunakan aplikasi pendukung berupa aplikasi Migrasi Penyusutan.
Migrasi atau perpindahan data dari database SIMAK-BMN 2010 dilakukan
menggunakan aplikasi Migrasi Penyusutan. Penyusutan pertama kali
dijalankan oleh aplikasi Migrasi Penyusutan. Sedangkan Penyusutan Semester I
dan periode-periode selanjutnya menggunakan aplikasi SIMAK-BMN 2013.
a. Nilai penyusutan
Nilai BMN yang menjadi obyek penyusutan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara yang
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, dibagi menjadi (dua), yaitu:
(1) Nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012, merupakan
nilai buku per 31 Desember 2012, merupakan objek penyusutan pertama kali
(2) Nilai Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 (termasuk
penambahan saldo awal), yang merupakan nilai perolehan serta BMN perolehan
tahun 2012 dan sebelumnya yang masih memiliki masa manfaat; merupakan
objek penyusutan semester I 2013
Dalam hal nilai perolehan tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar yang
merupakan nilai estimasi. Apabila terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai
akibat penambahan atau pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang
memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan,
maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang
dapat disusutkan.
Pada Satker <<NAMA SATKER>> nilai aset tetap BMN per 31 Desember
2012 Audited adalah RpXXXXX. Terdapat normalisasi data senilai RpXXXXX pada
1 Januari 2013 sehingga nilai aset tetap BMN setelah normalisasi data (Nilai aset
tetap BMN yang dapat disusutkan) adalah RpXXXXX.
Akumulasi penyusutan pertama kali, per 31 Desember 2012, adalah
RpXXXXX, tercatat pada Neraca BMN per 1 Januari 2013 sehingga nilai aset
tetap BMN per 1 Januari 2013 setelah penyusutan pertama kali adalah RpXXXX.
Pada Semester I 2013, terdapat mutasi tambah aset tetap BMN senilai
Rpxxxxx dan mutasi kurang Rpxxxxx. Dengan demikian, nilai aset tetap BMN
yang dapat disusutkan adalah RpXXXXX <<NILAI SETELAH PENYUSUTAN
PERTAMA DITAMBAH MUTASI TAMBAH, DIKURANGI MUTASI KURANG>>
Ringkasan nilai aset tetap yang dapat disusutkan dijelaskan dalam uraian di
bawah ini:
(1) Nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012, merupakan nilai buku per 31
Desember 2012.
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Audited (Sblm Normalisasi Rp............................

Halaman 25
Data)
Normalisasi Data Rp............................
Nilai Buku Per 31 Desember 2012 Setelah Normalisasi Data
(BMN yang dapat disusutkan), tercatat dalam aplikasi per 1
Januari 2013 Rp............................
(2) Nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut.
Penambahan Saldo Awal (100) Rp.....................................
Pembelian (101) Rp.....................................
Transfer Masuk (102) Rp.....................................
... dst ... Rp.....................................
Total (Rp.....................................
)

b. Metoda Penyusutan yang Digunakan


Penyusutan atas seluruh aset tetap Barang Milik Negara yang menjadi
objek penyusutan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
1/PMK.06/2013 dilakukan dengan Metoda Garis Lurus.

c. Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan


Masa manfaat aset tetap BMN dalam rangka penerapan penyusutan
mengacu pada Tabel Masa Manfaat I dan Tabel Masa Manfaat II
sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor
59/KMK.6/2013 tanggal 13 Maret 2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam
Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat.

d. Nilai Perolehan BMN, Masa Manfaat, Akumulasi Penyusutan, dan


Nilai BMN pada Akhir periode, 31 Desember 2013.
Penyajian atas nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai
buku atas BMN berupa Aset Tetap per kodefikasi barang sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 29/PMK.06/2010, dengan engacu
pada Laporan Penyusutan yang merupakan bagian dari Laporan Barang
Kuasa Pengguna/Laporan Barang Pengguna.
Nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku akhir aset
tetap BMN per akun neraca, disajikan dalam uraian di bawah ini:

Nilai Perolehan BMN, Masa Manfaat, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai


BMN pada Akhir periode, 31 Desember 2013

Masa Akumulasi
No Aset Tetap Manfaat Nilai Perolehan Penyusutan Nilai Buku
A Peralatan dan Mesin 0 0 0
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 0 0 0
2 Alat Kantor 0 0 0
3 Alat Rumah Tangga 0 0 0

Halaman 26
4 Alat Komunikasi 0 0 0
5 Komputer Unit 0 0 0
6 Peralatan Komputer 0 0 0
7 Peralatan Olah Raga 0 0 0
B Gedung dan Bangunan 0 0 0
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 0 0 0
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 0 0 0
C Jaringan 0 0 0
1 Jaringan Listrik 0 0 0
2 Jarungan Telepon 0 0 0
D Aset Tetap Lainnya 0 0 0
1 Barang Bercorak Kesenian 0 0 0
E Aset Tetap yang Tidak Digunakan 0 0 0
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 0 0 0
2 Alat Kantor 0 0 0
3 Alat Rumah Tangga 0 0 0
4 Komputer Unit 0 0 0
5 Peralatan Komputer 0 0 0
Jumlah Akm Penyusutan Aset Tetap 0 0 0
Jumlah Akm Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya 0 0 0

Pada tanggal 7 Mei 2013, telah diterima pekerjaan Aset Tetap Renovasi
(ATR) dari Satker <<NAMA SATKER>> atas Aset Tetap berupa gedung
(x.xx.xx.xx.xxx) dengan NUP xxxx, sebagaimana tertuang pada Berita Acara
Serah Terima nomor xxx/xx/2013. ATR yang diserahkan tersebut tidak
menambah masa manfaat, dengan perolehan ATR pada tanggal 2 Maret
2013. Atas kondisi tersebut di atas, telah dilakukan penyesuaian akumulasi
penyusutan atas Aset Tetap berupa gedung (x.xx.xx.xx.xxx) dengan NUP
xxxx.

Apabila terdapat perbedaan antara nilai BMN yang tersaji dalam aplikasi
dengan eksistensi BMN, maka akan dilakukan pemeriksaan fisik yang nilainya
akan dikonfirmasikan kepada instansi berwenang, yaitu:
1) KPKNL, untuk seluruh kriteria BMN
2) BPN, untuk taksiran nilai tanah
3) Dinas PU, untuk gedung dan bangunan, sesuai tabel yang berlaku bagi
kabupaten/kota masing-masing
4) SAMSAT, untuk kendaraan dan alat berat, sesuai tabel yang berlaku bagi
kabupaten/kota masing-masing
5) Selain 4 instansi di atas, penentuan harga wajar dilakukan dengann
membandingkan harga pasar wajar dengan keterangan (dikenal sebagai
certificate of origin) dari manufacture/pabrikan aset tersebut atau surat
keterangan dari distributor aset dengan dilampiri surat keterangan
penunjukan distributor oleh manufacture/pabrikan atau minimal surat
keterangan berasal dari

2. TINDAK LANJUT TEMUAN PEMERIKSAAN BPK-RI

Halaman 27
URAIKAN PENJELASAN MENGENAI TEMUAN PEMERIKSAAN BPK RI ATAS
OENGELOLAAN DAN/ATAU PENATAUSAHAAN BMN DAN PROGRES
PENYELESAIANNYA. JIKA TERDAPAT REKAPITULASI PROGRES TEMUAN
PEMERIKSAAN, SILAKAN DILAMPIRKAN DALAM LAPORAN INI, BESERTA
DOKUMEN PENDUKUNG INFORMASI.

3. KEJADIAN LUAR BIASA ATAU EXTRAORDINARY ITEM


URAIKAN PENJELASAN MENGENAI KEJADIAN LUAR BIASA, MISALNYA
BENCANA ALAM, KEBAKARAN, PENCURIAN ASET, DAN SEBAGAINYA .

4. KONTINJENSI
URAIKAN PENJELASAN MENGENAI KONTINJENSI.
KOINTINJENSI ADALAH POTENSI KERUGIAN YANG DIALAMI OLEH SATKER,
YANG PROBABILITAS KETERJADIANNYA DAPAT DIPERKIRAKAN. MISALNYA
TERDAPAT KASUS SENGKETA LAHAN DENGAN PIHAK KETIGA, YANG
SEDANG DIPROSES DALAM PENGADILAN, DAN BERPOTENSI (BESAR)
AKAN DIMENANGKAN OLEH PIHAK KETIGA.

5. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA ATAU SUBSEQUENT EVENT


URAIKAN PENJELASAN MENGENAI TEMUAN PERISTIWA YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2013, YANG BERKAITAN LANGSUNG
DENGAN PENGELOLAAN DAN/ATAU PENATAUSAHAAN BMN. MISALNYA
KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN, DAN SEBAGAINYA.

Halaman 28

Anda mungkin juga menyukai