Sop PL Ttu
Sop PL Ttu
1. Tujuan : * Untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja, belajar yang bersih, sehat, aman dan nyaman serta bebas
dari terjangkitnya atau penularan penyakit
* Untuk mengetahui persyaratan hygiene sanitasi institusi pendidikan yang benar sehingga dapat dilaksanakan
pengawasan yang benar dan tepat
* Teridentifikasinya masalah yang terjadi di sarana pendidikan yang memenuhi syarat kesehatan
atau tidak memenuhi syarat kesehatan oleh petugas sanitarian
2. Ruang Lingkup : - Prosedur Persiapan dan pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan pembinaan
- Pengawasan dan Pembinaan oleh sanitarian ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk institusi pendidikan
agar terciptanya suatu kondisi lingkungan yang bersih ,sehat,aman, nyaman serta bebas dari terjangkitnya
atau penularan penyakit
3. Uraian umum : Pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi institusi pendidikan merupakan upaya pengawasan , perlindungan
dan mencegah timbulnya penularan penyakit di lingkungan sekolah terutama bangunan, fasilitas sanitasi termasuk
penyediaan air bersih, tempat cuci tangan, jamban, kamar mandi,tempat sampah dan termasuk kantin sekolah
4. Langkah-langkah Kegiatan :
a. Persiapan
1. Menentukan sekolah yang akan diberikan pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasinya
2. Menyiapkan data /informasi/bahan dapat digunakan sebagai dasar pengenalan situasi dan masalah
dan media penyebaran informasi atau penyuluhan di sekolah
b. Pelaksanaan
1. Pemantauan / observasi
a. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah atau guru UKS terkait dengan akan dilakukan
pembinaan sehingga adanya dukungan penuh oleh pihak sekolah
b. Melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi sanitasi di lingkungan sekolah, mencatat temuan
sarana yang diperiksa, apakah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat kesehatan
c. Memberikan penjelasan hasil pemantauan, apabila sarana belum memenuhi syarat maka perlu di beri
kan masukan/saran serta dampak terhadap kesehatan
2. Penyuluhan
a. Sebelum dilakukan penyuluhan perlu diadakan pencatatan dari hasil pemantauan pengawasan sanitasi
dengan rumusan masalah kemudian disampaikan kondisi yang ada,terutama letak bangunan, halaman
sekolah, bangunan sekolah, ruang kelas termasuk fasilitas air bersih, tempat cuci tangan, kamar mandi,
jamban, tempat sampah dan kantin sekolah.
b. Melakukan penyuluhan berdasarkan permasalahan keadaan sanitasi, dengan tehnik ceramah, tanya
jawab, diskusi dan demonstrasi
3. Pembinaan dan pengawasan
a. Kegiatan pembinaan dan pengawasan dilakukan sebagai upaya pengawasan faktor - faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan institusi pendidikan terutama agara anak didik
senantiasa sehat dan tidak tergangu kesehatan baik fisik maupun mental,serta tidak mengganggu dalam
proses belajar mengajar
b. Pengawasan faktor - faktor lingkungan sebagaimana dimaksud yaitu persyaratn minimal sanitasi sekolah
adalah: Lokasi bangunan sekolah, halaman sekolah, bangunan, ruang kelas, perlengkapan ruang kelas,
termasuk fasilitas air bersih, tempat cuci tangan, kamar mandi, jamban, tempat sampah dan kantin
sekolah.
6. Rujukan : Pedoman Pelaksanaan penyuluhan dalam pengawasan dan pemeriksaan Sanitasi Tempat - Tempat Umum
Depkes RI. 1983
OP )
Disahkan Oleh
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur,
1. Tujuan : * Untuk menciptakan kondisi lingkunganrumah sakit yang nyaman, besih, dan sehat agar tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap pasien, pengunjung dan karyawan serta masyarakatdi lingkungan rumah sakit.
* Untuk mengetahui persyaratan hygiene sanitasi rumah sakit yang benar sehingga dapat dilaksanakan
pengawasan yang benar dan tepat
* Teridentifikasinya masalah yang terjadi di sarana sanitasi rumah sakit yang memenuhi syarat kesehatan
atau tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Ruang Lingkup : - Prosedur Persiapan dan pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan pembinaan
- Pengawasan dan Pembinaan oleh sanitarian ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk sanitasi rumah sakit
sebagai upaya pengendalian berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi, dan biologo yang dapat menimbulkan dampak
buruk pada kesehatan jasmani dan rohani maupun kesejahteraan sosial bagi petugas, penderita, pengunjung
maupun masyarakat di lingkungan rumah sakit.
3. Uraian umum : Pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi rumah sakit merupakan upaya pengawasan , perlindungan
dan mencegah timbulnya penularan penyakit di lingkungan rumah sakit maka perlu usaha -usaha sanitasi seperti kualitas
gedung dan isinya harus sesuai kebutuhan terutama ruang perawatan ( ruang perawatan untuk penyakit menular harus
terisolasi dari ruang penyakit tidak menular),ventilasi, penyediaan air bersih, tempat sampah, kamar mandi, wc, loundry
tempat pakaian kotor, serta pengaturan aliran bahan baku air, makanan, obat dan bahan kimia serta peralatan bekas
pakai perlu perhatian serius juga masalah limbah
4. Langkah-langkah Kegiatan :
a. Persiapan
1. Menentukan Lokasi/ sasaran yang akan di periksa hygiene sanitasinya
2. Menyiapkan rencana kegiatan pengawasan hygiene sanitasi rumah sakit
b. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kesehatan lingkungan (insfeksi sanitasi)
a. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan yaitu: lantai, dinding, ventilasi,langit -
konstruksi, pintu, pagar,halaman jaringan instalasi, saluran air limbah
b. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan ruang bangunan yaitu: ruang perawa
Lingkungan RS, ruang oprasi, ruang laboraturium, ruang sterilasi, Radiologi, Ruang pendingin, ruang mayat, t
kamar mandi
c. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan makanan dan minuman yaitu: Bahan makanan d
makanan jadi, tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, penyajian makanan, tempat pengola
dapur, penjamah makanan dan peralatan
d. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan pengolahan limbah yaitu: pengolaha
limbah padat, pengelolaan limbah cair dan kulitas effeluent yang di buang kedalam lingkungan
e. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan tempat pencucian linen yaitu: linen
infeksius dan non infeksius harus terpisah
f. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan pengendalian serangga dan tikus ya
pengendalian terhadap fisik bangunan dan pengendalian secara kimia
g. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan dekontaminasi, deinfeksi dan sterilisa
yaitu: sterilisasi uap(autoclave) atau peralatan radiasi gelombang mikro (mikrowave) yang memenuhi standar
kesehatan
h. Melakukan pemeriksaan terhadap variabel upaya kesehatan lingkungan melalui pengaman radiasi yaitu: dosi
radiasi,sistem menejemen pengamanan radiasi, instalasi dan gudang peralatan radiasi
2. Penyuluhan
Melakukan penyuluhan upaya kesehatan lingkungan yaitu: secara langsung maupun tidak langsung kepada
karyawan, pasien, pedagang makanan dalam lingkungan RS dan pengunjung
3. Pengawasan dan Pembinaan
a. Melakukan pengawasan dengan penilaian sesuai variabel yang tercantum dalam Penilaian pemeriksaan
kesehatan lingkungan (insfeksi sanitasi)
b. Membuat kesimpulan hasil penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan rumah sakit (M.S) apabila mempero
skor hasil penilaian sebagai berikut:
- Sekurang -kurangnya 75%dari skor maksimal yang ada/ yang diperiksa untuk RS tipe A & B , RS. TNI kelas I
RS. Swasta kelas utama dan madya
- Sekurang -kurangnya 65%dari skor maksimal yang ada/ yang diperiksa untuk RS tipe C , RS. TNI kelas III, da
RS. Swasta kelas Pratama
- Sekurang -kurangnya 60%dari skor maksimal yang ada/ yang diperiksa untuk RS tipe D dan RS. TNI kelas IV
c. Memberikan saran atau rekomendasi berdasarkan penilaian pemeriksaan sebagai laporan yang harus ditand
tangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota
5. Dokumen terkait : 1. Kepmenkes no: 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
6. Rujukan : Persyaratan Kesehatan lingkungan rumah sakit direktorat Penyehatan Lingkungan DITJEN. PP & PL
Depkes RI. 2006
( SOP )
Disahkan Oleh
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur,
1. Tujuan : * Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan hotel beserta lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia
* Untuk mengetahui persyaratan hygiene sanitasi hotel yang benar sehingga dapat dilaksanakan
pengawasan yang benar dan tepat
* Teridentifikasinya masalah yang terjadi di sarana sanitasi hotel yang memenuhi syarat kesehatan
atau tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Ruang Lingkup : - Prosedur Persiapan dan pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan pembinaan
- Pengawasan dan Pembinaan oleh sanitarian ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk sanitasi hotel
sebagai upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan hotel beserta lingkungannya dan berpengaruh terhadap
manusia ( karyawan, pengelola, pengunjung/costumer dan orang yang berada di lingkungan hotel)
3. Uraian umum : Pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi hotel merupakan upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan h
terutama fasilitas sanitasi (penyediaan air bersih, toilet, pembuangan air limbah,tempat sampah dan pencegahan serangg
termasuk kondisi bangunan hotel harus memenuhi syarat kesehatan yaitu: lingkungan hotel, tata ruang,konstruksi bangun
( lantai, dinding, ventilasi, atap,langit -langit,pintu dan pencahayaan), kesehatan kamar (kamar umum yaitu seluruh ruang
dan kamar khusus yaitu kamar tidur,ruang istirahat karyawan, dapur, kamar lena, ruang cuci dan gudang)
4. Langkah-langkah Kegiatan :
a. Persiapan
1. Menentukan Lokasi/ sasaran yang akan di periksa hygiene sanitasinya
2. Menyiapkan rencana kegiatan pengawasan hygiene sanitasi hotel
b. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kesehatan lingkungan (insfeksi sanitasi)
a. Melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan dan bangunan hotel , tata ruang, konstruksinya (lantai, dinding
ventilasi, atap, langit -langit, pintu dan pencahayaan)
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kamar/ ruang hotel yaitu :kamar umum (kebersihan,tempat sampah,
bebas dari tikus dan serangga, kelembaban, udara termasuk kadar gas beracun serta kebisisngan) dan kama
khusus ( kamar tidur, ruang istirahat karyawan, ruang pengolahan makanan dan minuman,kamar lena, ruang
dan gudang ).
c. Melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas sanitasi yaitu : penyediaan air harus sesuai kualitas dan kapasitas
harus memenuhi syarat, pembuangan air limbah harus kedap air tertutup dan mengalir lancar,toilet dan kama
mandi, tempat cuci tangan, tempat sampah, peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus serta kolam
renang
2. Penyuluhan
Melakukan penyuluhan upaya kesehatan lingkungan yaitu: secara langsung maupun tidak langsung kepada
pengelola, karyawan yang bertanggungjawab terhadap kondisi ingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
3. Pengawasan dan Pembinaan
a. Melakukan pengawasan dengan penilaian sesuai variabel yang tercantum dalam Penilaian pemeriksaan
kesehatan hotel dengan melihat persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan yaitu : lokasi , lingkungan
dan bangunan hotel
b. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap variabel penggunaan ruang yaitu: pembagian ruang di
pergunakan sesuai dengan fungsinya apa tidak
c. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap variabel konstruksi yaitu: lantai,dinding,atap, langit -langit
dan pencahayaan
d. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap kesehatan kamar /ruang yaitu: kondisi ruang,kamar tidur,
istirahat karyawan, kamar mandi, jamban, dan peturasan,kamar lena,ruang cuci dan gudang
e. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap kesehatan fasilitas sanitasi yaitu: kualitas air, kuantitas a
pembuangan air limbah,toilet untuk umum, kamar mandi dan jamban untuk penghuni/tamu yang menginap,
pengelolaan sampah(tempat sampah,tempat pengumpul, peralatan pencegahanmasuk serangga dan tikus
f. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap kesehatan karyawan yaitu: pakaian kerja, surat keteranga
sertifikat kursus penyehatan makanan bagi pengelolaan makanan (hotel berbintang) dan pemeriksaan rectal s
bagi penjamah makanan ( hotel berbintang)
g. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap pelayanan makanan dan minuman yaitu: Dapur, ruang m
bahan makanan dan makanan jadi serta peralatan dan perlengkapan.
6. Rujukan : Pedoman Pelaksanaan penyuluhan dalam pengawasan dan pemeriksaan Sanitasi Tempat - Tempat Umum
Depkes RI. 1983
( SOP )
Disahkan Oleh
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur,
1. Tujuan : * Untuk menciptakan kondisi lingkungan pasar yang nyaman, besih, dan sehat agar tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap berkembang biaknya vektor penyakit, sebagai tempat penularan penyakit dari satu orang ke
orang lain dan sebagai tempat menunjang timbulnya penyakit atau kerusakan ,karena kesalahan pemilih lokasi sehing
menimbulkan becek dan kebanjiran.
* Untuk mengetahui persyaratan hygiene sanitasi pasar yang benar sehingga dapat dilaksanakan
pengawasan yang benar dan tepat
* Teridentifikasinya masalah yang terjadi di sarana sanitasi pasar yang memenuhi syarat kesehatan
atau tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Ruang Lingkup : - Prosedur Persiapan dan pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan pembinaan
- Pengawasan dan Pembinaan oleh sanitarian ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk sanitasi Pasar
sebagai upaya pengendalian berbagai vektor penyakit yang dapat menimbulkan dampak penyakit atau kerusakan
karena kesalahan pemilihan lokasi sehingga menimbulkan becek atau kebanjiran dan timbul nya gangguan -
gangguan seperti bau -bauan yang tidak sedap, lalat dan sebagainya
3. Uraian umum : Pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi pasar merupakan upaya pengawasan , perlindungan
dan mencegah timbulnya penularan penyakit di lingkungan pasar maka perlu upaya pengawasan sanitasi seperti:
Letak, Gedung, fasilitas dan tempat penjualan
4. Langkah-langkah Kegiatan :
a. Persiapan
1. Menentukan Lokasi pasar yang akan di periksa hygiene sanitasinya
2. Menyiapkan rencana kegiatan pengawasan hygiene sanitasi pasar dengan( Form penilaian pemeriksaan kesehat
b. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kesehatan lingkungan (insfeksi sanitasi)
a. Melakukan pemeriksaan terhadap persyaratan lingkungan dan bangunan yaitu: persyaratan umum( lokasi, lin
dan bangunan )
b. Melakukan pemeriksaan terhadap persyaratn kesehatan kamar/ruang yaitu: kamar/ruang tidak pengap,beba
patogen, kadar gas beracun tidak melebihi nilai ambang batas, tingkat kebisingan dan konstruksi termasuk la
langit -langit dan pencahayaan
c. Melakukan pemeriksaan terhadap persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi yaitu: penyedian air, pembuangan
dan toilet untuk umum
d. Melakukan pemeriksaan terhadap upaya pengelolaan sampah yaitu: tempat sampah, tempat pengumpilan s
sementara dan peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus
e. Melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan karyawan yaitu: melihat surat keterangan sehat dari dokter yan
berlaku
2. Penyuluhan
Melakukan penyuluhan upaya kesehatan lingkungan yaitu: secara langsung maupun tidak langsung kepada
kepala pasar atau penanggungjawab pasar, tenaga pengelola sampah pasar dan pedagang di lingkungan pas
3. Pengawasan dan Pembinaan
a. Melakukan pengawasan dengan penilaian sesuai variabel yang tercantum dalam Penilaian pemeriksaan kese
dengan form pemriksaan kesehatan pasar
b. Membuat kesimpulan hasil penilaian pemeriksaan kesehatan pasar (M.S) apabila memperoleh skor nilai lebih
c. Memberikan saran atau rekomendasi berdasarkan penilaian pemeriksaan sebagai laporan yang harus ditand
tangani oleh Kepala Puskesmas
5. Dokumen terkait : 1. Kepmenkes no: 288/Menkes/SK/III/2003 tentang penyehatan sarana dan bangunan umum
6. Rujukan : Pedoman Pelaksanaan penyuluhan dalam pengawasan dan pemeriksaan Sanitasi Tempat - Tempat Umum
Depkes RI. 1983
R ( SOP )
Disahkan Oleh
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur,
ngawasan , perlindungan
u upaya pengawasan sanitasi seperti:
Pengawasan dan Pembinaan Sarana kolam renang dan Pemandian dr. H. Utun Supria, M.Kes
umum NIP. 19610713 199103 1 007
1. Tujuan : * Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan kolam renang dan pemandian umum beserta lingkungannya harus
selalu bersih dan dapat mencegah kemungkinan terjadinya penularan penyakit , bersarang dan berkembangbiaknya vektor
penularan penyakit
* Untuk mengetahui persyaratan hygiene sanitasi kolam renang dan pemandian yang benar sehingga dapat dilaksanakan
pengawasan yang benar dan tepat
* Teridentifikasinya masalah yang terjadi di sarana sanitasi kolam renang dan pemandian umum yang memenuhi syarat
kesehatan atau tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Ruang Lingkup : - Prosedur Persiapan dan pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan pembinaan
- Pengawasan dan Pembinaan oleh sanitarian ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk sanitasi kolam renang dan pemandian
sebagai upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan kolam renang dan pemandian umum beserta lingkungannya
untuk selalu memelihara kualirtas kesehatan lingkungan atau pengendalain faktor - faktor lingkungan yang dapat merugikan
kesehatan manusia
3. Uraian umum : Pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi kolam renang dan pemandian umum merupakan upaya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan kolam renang dan pemandian umum terutama lingkungan kolam dan pemandian umum, bangunan,
konstruksi ( lantai, dinding, ventilasi, sistem pencahayaan,atap,langit - langit, pintu), kelengkapan kolam dan pemandian umum,
fasilitas sanitasi (area, lantai kolam, saluran air bersih dan kotor,bak cuci, pancuran bilas,tempat sampah, jamban dan peturasan
tempat cuci tangan, gedung bahan kimia dan perlengkapan lainnya.
4. Langkah-langkah Kegiatan :
a. Persiapan
1. Menentukan Lokasi/ sasaran yang akan di periksa hygiene sanitasinya
2. Menyiapkan rencana kegiatan pengawasan hygiene sanitasi kolam renang dan pemandian umum
b. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kesehatan lingkungan
a. Melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan dan bangunan yaitu : lokasi, lingkungan dan bangunan
b. Melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan ruangan yaitu : ruangan dipergunakan sesuai fungsi apa tidak
c. Melakukan pemeriksaan terhadap konstruksi yaitu : lantai ,dinding,atap, langit - langit, pintu, dan pencahayaan
d. Melakukan pemeriksaan terhadap kamar/ruangan yaitu : kamar umum, kamar khusus (ruang istirahat karyawan,
kamar mandi, jamban dan peturasan,gudang)
e. Melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas sanitasi yaitu : Penyedian air, pembuangan limbah, pancuran bilas dan
toilet umum
f. Melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas sanitasi yaitu : Penyedian air, pembuangan limbah, pancuran bilas dan
toilet umum, pengelolaan sampah ( tempat sampah, tempat pengumpul sampah sementara, peralatan pencegahan
masuknya serangga dan tikus, area kolam, volume air, konstruksi,bak cuci kaki
g. Melakukan pemeriksaan terhadap karyawan yaitu : pemeriksaan kesehatan karyawan
h. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas air kolam yaitu : fisik ( bau, banda terapung, kejernihan) kimia (alumunium,
kebasaan, oksigen terabsorbsi, PH, sisa Clhor, tembaga sebagi CU) mikrobilogi( coliform total, jumlah kuman,
masuknya serangga dan tikus, area kolam, volume air, konstruksi,bak cuci kaki
i. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas air pemandian umum yaitu : fisik ( bau, kejernihan, minyak, warna,)
kimia (detergen, BOD, oksigen terabsorbsi, PH) mokrobiologis (coliform total), radio aktifitas ( aktivitas alpha )
5. Dokumen terkait : 1. Kepmenkes no: 288/Menkes/SK/III/2003 tentang penyehatan sarana dan bangunan umum
6. Rujukan : Pedoman Pelaksanaan penyuluhan dalam pengawasan dan pemeriksaan Sanitasi Tempat - Tempat Umum
Depkes RI. 1983
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Pelayanan : Disahkan Oleh
Tempat - Tempat Umum Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur,
Prosedur :
1. Tujuan : * Untuk meningkatkan dan memelihara sanitasi tempat ibadah agar terkendalinya dari semua unsur fisik yang dapat berpengaruh
buruk terhadap kesehatan
* Untuk mengetahui persyaratan hygiene sanitasi tempat ibadah yang benar sehingga dapat dilaksanakan
pengawasan yang benar dan tepat
* Teridentifikasinya masalah yang terjadi di sarana sanitasi tempat ibadah yang memenuhi syarat kesehatan
atau tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Ruang Lingkup : - Prosedur Persiapan dan pelaksanaan kegiatan Pengawasan dan pembinaan
- Pengawasan dan Pembinaan oleh sanitarian ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk sanitasi tempat ibadah
sebagai upaya untuk meningkatkan dan memelihara sanitasi tempat ibadah agar terkendali dari semua unsur fisik yang berpengaruh
buruk terrhadap kesehatan
3. Uraian umum : Pembinaan dan pengawasan hygiene sanitasi tempat ibadah merupakan upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
terutama lingkungan, bangunan dan fasilitas sanitasi : air bersih, tempat berwudhu, pembuangan air limbah, tempat sampah,
jamban dan urinoir
4. Langkah-langkah Kegiatan :
a. Persiapan
1. Menentukan Lokasi/ sasaran yang akan di periksa hygiene sanitasinya
2. Menyiapkan rencana kegiatan pengawasan hygiene sanitasi tempat ibadah
b. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan kesehatan lingkungan (insfeksi sanitasi)
a. Melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan yaitu : lokasi,lingkungan termasuk halaman
b. Melakukan pemeriksaan terhadap bangunan yaitu : lantai , dinding,atap talang ,tangga,langit - langit,pagar ,pencahayaan,
ventilasi, alat sholat, dan lainnya
c. Melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas sanitasi yaitu : air bersih, tempat berwudhu, pembuangan air limbah, tempat
sampah, jamban dan urinoir
2. Penyuluhan
Melakukan penyuluhan upaya kesehatan lingkungan yaitu: secara langsung maupun tidak langsung kepada
pengurus masjid, marbot yang bertanggungjawab terhadap kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
3. Pengawasan dan Pembinaan
a. Melakukan pengawasan dengan penilaian sesuai variabel yang tercantum dalam Penilaian pemeriksaan
kesehatan sanitasi tempat ibadah dengan melihat persyaratan kesehatan lingkungan dan banguan yaitu : lokasi , lingkunga
termasuk halaman
b. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap variabel bangunan yaitu: lantai, dinding, atap talang, tangga, langit - la
pagar, pencahayaan ,ventilasi dan alat sholat
c. Melakukan pengawasan dengan penilaian terhadap variabel fasilitas sanitasi yaitu: air bersih, tempat berwudhu,pembuanga
air limbah, tempat pembuangan sampah, jamban dan urinoir
d. Membuat kesimpulan hasil penilaian pemeriksaan sanitasi tempat ibadah (M.S) apabila
memperoleh skor hasil penilaian minimum skor nya = 75 %
e. Memberikan saran atau rekomendasi berdasarkan penilaian pemeriksaan sebagai laporan yang harus ditanda
tangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota
5. Dokumen terkait : 1. Kepmenkes no: 288/Menkes/SK/III/2003 tentang penyehatan sarana dan bangunan umum
6. Rujukan : Pedoman Pelaksanaan penyuluhan dalam pengawasan dan pemeriksaan Sanitasi Tempat - Tempat Umum
Depkes RI. 1983
R ( SOP )
Disahkan Oleh
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur,
n bangunan umum