Elektroplating PDF
Elektroplating PDF
PENDAHULUAN
Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat
menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan
logam yang tidak dikelola dengan baik dan benar dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Air limbah industri pelapisan logam umumnya banyak mengandung logam-
logam berat, diantaranya adalah logam krom (Cr), tembaga (Cu), nikel (Ni). Limbah cair yang
mengandung logam-logam berat di atas dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan.
Elektrodeposit logam-logam pelapis seperti krom (Cr), tembaga (Cu), nikel (Ni), dan lain-lain
banyak digunakan di industri dalam hal perbaikan kinerja. Pelapisan logam-logam di atas
adalah biasa dilakukan dalam bak electroplating. Demikian juga dengan proses pengambilan
kembali logam-logam di atas dari sisa-sisa buangan larutan dari bak electroplating perlu
dilakukan agar mengurangi efek buruk terhadap lingkungan.
Limbah industri pelapisan logam yang mengandung ion-ion logam berat tersebut jika
langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu akan menimbulkan
dampak negatif terhadap komponen-komponen lingkungan, sehingga akan menurunkan
kualitas lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun disebutkan bahwa limbah logam berat
yang dibuang ke lingkungan tidak boleh melebihi batas ambang yang ditetapkan.
Dalam pengolahan limbah, pengendapan merupakan salah satu metode pengolahan
limbah yang banyak digunakan untuk memisahkan logam berat dari limbah cair tersebut.
Namun, banyak kendala dalam pengolahan limbah tersebut bahwa kadang-kadang logam-
logam berat tersebut sulit diendapkan. Oleh karena itu, agar pengendapan dapat mencapai
efisiensi yang tingg, logam-logam berat tersebut harus direduksi terlebih dahulu.
Penelitian mengenai reduksi limbah-limbah logam berat dari industri pelapisan logam
dan proses pengendapannya melalui proses elektrolisis perlu dikenalkan kepada mahasiswa
Jurusan Teknik Kimia. Terlebih lagi kajian kinetika dari proses reduksi dan pengendapan
logam-logam berat tersebut, agar dapat diketahui kinerja reaksinya dan dapat diketahui pula
cara-cara meningkatkan kinerja prosesnya. Kecepatan reaksi dari proses reduksi dan
pengendapan secara elektrolisis tergantung pada pH larutan elektrolitnya, yaitu makin tinggi
pH kecepatan reaksi akan turun. Agar reduksi dan pengendapan berjalan sempurna diperlukan
konsentrasi larutan reduktor berlebih.
Untuk itu, tujuan pedagogik dari usulan penelitian pembelajaran ini adalah: (1).
membekali mahasiswa dalam hal mengkaji proses reduksi dan pengendapan logam-logam
berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali
mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan pengendapan logam-logam
berat dalam larutan secara reaksi elektrokimia; (3). membekali mahasiswa dalam hal
mengkaji kinetika reaksi reduksi dan pengendapan logam-logam berat dalam larutan secara
elektrokimia
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1. Rangkaian alat proses elektroplating atau elektrolisis: (1) bak electroplating; (2)
larutan electroplating; (3) amperemeter; (4) voltmeter; (5) thermometer; (6) anoda; (7) katoda;
(8) heater; (9) sumber arus AC; dan (10) termocontroller.
Mencari Waktu Kontak Optimum: Larutan limbah atau larutan sintetis yang keluar dari
saluran output diambil setiap sepuluh menit (10 menit) selama satu jam (1 jam). Disini
variabel lain yang dipakai tetap yaitu kuat arus pada 0,6 A konsentrasi 5 mg/l. Enam buah
sampel yang diperoleh dianalisa dan dihitung efisiensi penurunan kadar
kadmium/seng/tembaga, sampel yang menghasilkan efisiensi yang paling tinggi merupakan
waktu kontak yang optimum. Hal yang sama dilakukan untuk masing-masing jenis plat.
Untuk proses selanjutnya waktu kontak ini yang digunakan.
Mencari Kuat Arus Optimum: Larutan dimasukkan ke dalam saluran input dengan
konsentrasi yang tetap dan pada waktu kontak optimum, tetapi kuat arus yang digunakan
berbeda yaitu masing-masing 0,2 A; 0,4 A; 0,6 A dan 0,8 A. Dari keempat sampel ini
dianalisa, sampel yang menghasilkan efesiensi yang paling tinggi merupakan kuat arus yang
optimum dan digunakan pada proses selanjutnya. Hal ini dilakukan pada setiap jenis plat.