Anda di halaman 1dari 10

Prinsip Kerja Magnetic Separator

Magnetic separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material padat
berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan. Alat ini terdiri dari pulley yang dilapisi dengan
magnet baik berupa magnet alami maupun magnet yang berada disekitar arus listrik. Alat
pemisah fase padat padat ini memiliki prinsip kerja yaitu dengan melewatkan suatu material
campuran (padatan non-logam dan padatan logam) pada suatu bagian dari magnetic
separator yang diberi medan magnetik, maka padatan logam akan menempel (tertarik) pada
medan magnetik oleh karena adanya garis-garis medan magnetik sehingga padatan logam akan
terpisah dari campurannya.

Gambar 1. Prinsip kerja magnmetic separator


Menurut Ulman (2006), magnetik separator merupakan pemisahan secara fisik untuk partikel
dengan perbedaan permeability dan susceptbility berdasarkan 3 cara, yaitu kekuatan tarikan
magnet(tractive magnetic forces), gravitasi, friksi dan inertial. Feed ke magnetik separator
terpecah menjadi dua atau lebih komponen . Jika separator digunakan untuk memproduksi
magnet konsentrat dapat digunakan paramagnetik atau diamagnetik. Setiap produk harus
ditransportasikan melewati ke dalam sepanjang magnet.
Pemisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya daya magnet dari bahan yang akan
dipisahkan. Effesiensi dari pemisahan menggunakan magnet dapt dilihat dengan adanya recovery
dan tingkat magnetic concentrate.

2.2 Sifat Kemagnetan Suatu Bahan


Berdasarkan sifat kemagnetan bahan terhadap tarikan ataupun tolakan garis garis medan
magnetik, bahan digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Ferromagnetik
Merupakan bahan yang sangat kuat menarik garis-garis medan magnetik. Sebagai contoh, besi,
nikel, kobalt, gadolinium dan baja. Sifat ferromagnetik timbul apabila bahan berupa fasa padat.
Sedangkan sifat ferromagnetik akan hilang apabila bahan berupa fase cair maupun gas dan juga
bahan berupa fasa padat yang memiliki suhu yang tinggi di atas suhu batasnya atau yang disebut
suhu curie.
Tabel 1. Suhu Curie beberapa bahan ferromagnetik
Bahan Suhu Curie (oC)

Besi 770oC
Kobalt 1131oC
Nikel 358oC
Gadolinium 16oC

2. Paramagnetik
Merupakan bahan yang sedikit menarik garis garis medan magnetik. Sebagai contoh,
alumunium, platina dan lain lain.
3. Diamagnetik
Merupakan bahan yang sedikit menolak garis garis medan magnetik. Sebagai contoh, tembaga,
bismuth, emas, seng, dan lain lain.

Magnetik Separator
Magnetic Separator adalah pemisahan partikel didasarkan atas gerak gerik partikel di
medan magnet dan sifat kemagnetan dari partikel itu. Cara ini dipakai karena di alam ada
material yang bila diletakkan dimedan magnet maka dia akan tertarik. Secara umum yang
tertarik magnet disebut magnetik mineral dan yang tidak tertarik magnet disebut non-
magnetik mineral. Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat
kemagnetan (magnetic susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian
ada 3 (tiga) macam, yaitu :
Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik oleh medan
magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).
Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet. Contohnya
hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrhotit (Fe S).
Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet. Misalnya : kwarsa
(Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si3 O8].
Jadi produk dari proses konsentrasi yang berlangsung basah ini adalah Mineral-mineral
magnetik sebagai konsentrat dan Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).
Peralatan yang dipakai disebut magnetic separator yang terdiri dari :
1. Induced roll dry magnetic separator.
2. Wet drum low intensity magnetic separator yang arah aliran
dapat :concurrent, countercurrent, dan counter rotation
Sedang letak magnetnya bisa Suspended magnets, Suspended magnets with continuous
removal dan Cobbing drum.

Gambar drum magnetic separator


Pada drum magnetic separator, proses pemisahanya dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu Cara kering dan Cara basah.
Sedangkan berdasarkan kekuatan medan magnet, magnetic separator dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. High Intensity Magnetic Separator (20.000 Gauss)
2. Low Intensity Magnetic Separator (1000 Gauss)
Prinsip kerjanya adalah mengenai material yang akan dipisahkan diberi muatan dengan beberapa
cara, yaitu charging (memberi muatan) dengan kontak, charging dengan induksi konduktif dan
charging dengan ion bombardment.
proses pemisahan tergantung dari pada pining factor (Fi / Fc).1
jika Fi / Fc > 1 maka partikel terlempar
jika Fi / Fc < 1 maka partikel menempel
Entrapment Ratio:
Partikel akan tertarik atau terlempar dari permukaan drum tergantung pada entrapment
ratio. Dimana entrapment ratio adalah rasio gaya magnet (Fm) terhadap gaya sentrifugal (Fc),
gaya gravitasi (Fg) dan gaya drag (Fd).
ER=
Proses pemisahan selalu pada rentang ukuran yang sempit jadigaya drag dapat diabaikan
sehingga entrapment ratio adala rasio gaya magnet terhadap gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.
ER=
Jika mineral yang diproses mempunyai densitas relatif sama maka gaya gravitasi dapat
diabaikan. Sehingga entrapment ratio adalan rasio antara gaya magnet terhadap gaya sentrifugal.
ER=
Fd Fc
Fm Fg

Drum Berputar
Pengaruh variabel pada magnetic separation adalah:
perolehan dipengaruhi oleh : medan magnet, ukuran mineral, kecepatan fluida dan radius drum
perolehan mineral magnetik meningkat ketika medan magnet besar
sebagian magnetik masuk tailing pada kecepatan fluida besar
ukuran mineral yang besar dapat meningkatkan perolehan magnetik

2.2 Elektro Separator


Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor
(mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.salah
satu sifat kelistrikan dari mineral adalah mampu menghantarkan listrik apabila diberikan
arus listrik.
Kendala proses konsentrasi ini adalah :
Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu besar.
Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah Magnetit (Fe3 O4),Kasiterit (Sn
O2), Ilmenit (Fe Ti O3), Molibdenit (Mo S2), Wolframit [(Fe, M) WO4],Galena (Pb S), Pirit
(Fe S2).
Produk dari proses konsentrasi ini adalah :
Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.
Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).
Gravitional Middling
Ionically charged middling
Electrostatic Separator adalah Proses pemisahan bijih besi dengan menggunakan
perbedaan electrical conductivity. Dasar pemisahannya yaitu kemampuan relatif dari
mineral untuk menerima muatan listrik yang ditentukan oleh konduktifitas mineral
(pemisahannya secara kering).
Material dibagi berdasarkan sifat kelistrikannya:
1. Material konduktor
Sifat material mampu mengalirkan elektron ke rotary pada saat di grounded maka elektron
menjadi ke bumi sehingga material menjadi bermuatan positif (+) dan jatuh ke bumi.
2. Material non-konduktor
Material tidak mampu mengalirkan elektron pada saat di grounded sehingga material
menjadi bermuatan negatif (-) dan menempel pada rotor.
Terbentuknya medan listrik diperlukan tegangan tinggi (20 30 KV). Partikel yang
lewat pada medan listrik akan terpolarisasi dan dapat atau tidaknya elektro mengalir ke
bumi tergantung pada konduktivitas partikel.
Ion Bombardment yaitu partikel yang mengalami penembakan elektron.
Sadangkan Beam adalah menarik muatan yang sudah bermuatan (+) dari hasilionizing.
Untuk midling dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Gravitational midling
Partikel jatuh semata-mata karena gaya berat dan tidak sempat menerima elektron terjadi
karena putaran rotor terlalu cepat dan material konduktor terhalang oleh material non-
konduktor.
2. Ionical charge midling
Partikel jatuh karena ia sudah menerima elektron tetapi belum sempat memindahkan
elektron ke rotor terjadi karena pengumpanan tidak satu lapis.
Electrostatic Separator terutama digunakan untuk memisahkan material dengan
koduktivitas tinggi (emas) dan sulfida logam dari material pengganggu silikat yang
mempunyai konduktivitas rendah. Electrostatic Separation digunakan sebagai proses
konsentrasi terhadap sejumlah kecil mineral. Ada 2 tipe dasar dari electrostatic
Separation yaitu:
a). Electro-dynamic Separation

Gambar 3.7. Elektrodynamic Separation

Type ini biasa disebut High Tension Separation. Udara disekitar ionizing electroda
akan terionisasi, dalam kondisi ini disebut Corona. Corona akan menghasilkan elektro yang
bergerak ke arah rotor pada partikel yang melewati akan menempuh 2 medan yaitu
medan Corona dan medan Electro static. Setiap partikel yang lewat akan mengalami
penembakan elektron. Feed yang dijatuhkan di atas rotor yang di bumikan (dihubungkan
dengan bumi) dan putaran rotor akan membawa partikel, pertama ke daerah medan
dari ionizing elektrode yang bermuatan (udara disekitar ionizing elektroda akan terionisasi
atau medan Corona). Medan corona akan menghasilkan elektron yang bergerak ke arah
rotor. Partikel yang lewat pada daerah ini akan menerima muatan (-) yang
dihasilkan ionizing elektrode. Sedangkan untuk partikel konduktor, semua muatan (-) yang
diperoleh akan dikeluarkan ke bumi melalui rotor. Akibatnya partikel tersebut akan
bermuatan yang sama dengan rotor sehingga terjadi tolak menolak dan partikel akan
terlempar karena adanya gaya centrifugal (putaran rotor).
Pada High tension separation partikel mengalami tambahan muatan elektron,
sehingga bermuatan (-) terionisasi. Jika partikel tersebut konduktor maka pada waktu
menempel dirotor (bermuatan positif) elektron-elektron yang ada akan disebarkan ke bumi
melaui rotor. Jika partikel tersebut non konduktor, elektron tidak disalurkan dan partikel
mengalami gaya tarik menarik dengan rotor sehingga partikel terus menerus menempel di
rotor.

b). Electro-static Separation


Pada elektrostatic Separation tipe ini pada prinsipnya sama dengan high tension
separation hanya tidak terdapatnya medan Corona yang dihasilkan.
Pemisahannya terjadi pada saat partikel kontak dengan permukaan rotor yang berbeda
pada medan listrik, secara cepat permukaan partikel akan terinduksi sehingga bermuatan.
Partikel konduktor secara cepat pada permukaan kontaknya akan bermuatan sama dengan
permukaan rotor yang dibumikan, oleh karenanya partikel akan tertarik oleh elektroda atau
dengan kata lain partikel tertolak dari permukaan rotor. Pertikel non-konduktor
selanjutnya.

Gambar 3.8. Elektrostatic Separation


Mekanisme pemisahan pada elektrostatic Separation
1. Mekanisme pemuatan partikel, cara:
- Kontak antara partikel yang berbeda.
- Penembakan dengan ion (elektron), yaitu melewatkan partikel pada suatu medan corona.
- Induksi yaitu terjadi dalam medan listrik.
2. Pemisahan pada permukaan yang dibumikan (grounded).
Pemisahan yang terjadi pada permukaan yang dibumikan, elektrostatic
separationdihasilkan dari kombinasi antara gaya-gaya listrik, sentrifugal dan gravitasi
(gaya gesek diabaikan).
2.3 Gravity Separator
Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media
fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-
mineral yang ada.
Pemisahan gravitasi adalah metode memisahkan dua komponen dari komponen
lainnya campuran homogen dimana memisahkan komponen dengan berat yang cukup
praktis. Seluruh gravitational metode yang umum dalam arti bahwa mereka semua
menggunakan gravitasi sebagai kekuatan yang dominan.Metode lain yang sering digunakan
untuk membuat pemisahan lebih cepat dan lebih efisien, seperti flocculation penagkapan
Keuntungan yang paling penting dari metode gravitational adalah efektivitas biaya dan
dalam beberapa kasus yang sangat baik untuk pengurangan mineral yang tidak berguna
(pengotor)
Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi gerakan fluidanya,
yaitu :
Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium
separation (HMS)
Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral concentration.
Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya akan
terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut :
1. Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.
2. Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang berat
mengendap lebih dahulu.
3. solidation trickling pada akhir pengendapan ; partikel-partikel kecil berusaha mengatur
diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat jenisnya.
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu :
Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar
tinggi.
Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor.
Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang.
Peralatan konsentrasi gravitasi yang banyak dipakai adalah :
1. Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design).
2. Meja goyang (shaking table).
3. Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator).
4. Palong / sakan (sluice box).
Pada prinsipnya konsentrsi grvitsi menggunakan sift fisik yng dimiliki mineral yaitu berat
jenis. Dengan criteria sebagai berikut :
Keterangan : R = Ringan
B = Berat
F = Fluida
D = Density
Jigging
Jig Separator (Jigging) adalah proses pemisahan ineral yang berharga dengan mineral tidak
berharga berdasarkan pada perbedaan berat jenis mineral tersebut dengan aliran fluida yang
vertikal Dalam jigging terjadi stratifikasi atau perlapisan pada partikel yang akan dipisahkan.
Hal ini terjadi karena partikel-partikel tersebut berbeda berat jenisnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi adalah :
1. Hindered Settling Classification
Pada campuran material dengan cairan yang menjadi cairan crowded atau menjadi pulp,
akan terjadi proses pengendapan material setelah mengalami halangan diantara partikel-partikel
itu sendiri berdasarkan besar butir mineral. Untuk material dengan ukuran butir kecil tapi
mempunyai berat jenis besar akan lebih dulu mengendap demikian juga untuk mineral besar
dengan berat jenis besar juga akan mengendap lebih dulu dibandingkan dengan mineral berberat
jenis ringan. Peristiwa ini terjadi pada saat jig mengalami pulsion sehingga ada aliran air ke atas
yang akan membuat material tersebar atau terlempar ke arah atas. Material yang berat jenisnya
kecil akan terlempar lebih jauh daripada mineral yang berat jenisnya besar.
Jadi disini material yang mempunyai berat jenis besar tapi ukurannya kecil akan sama
waktu mengendapnya dengan material yang besar tapi mempunyai berat jenis kecil, demikian
juga sebaliknya.
2. Differential Acceleration
Di dalam jigging partikel bergerak selama periode percepatan dan karena itu partikel berat
akan mempunyai percepatan awal dan kecepatan jatuh lebih besar daripada partikel ringan.
3. Consolidation trickling
Pada waktu akhir dari suction, partikel-partikel berukuran kecil tapi berat jenisnya besar
akan mempunyai kesempatan untuk menerobos diantara partikel-partikel itu maupun kesempatan
menerobos jog bed daripada mineral ringan dan kecil.
Persyaratan untuk jig adalah harus ada :
1. Pengatur stroke
2. Pengatur underwater
3. Pengatur umpan/konsentrat
4. Screen dan raging disesuaikan

Persyaratan untuk jig bed (ragging)


1. Mempunyai kecepatan mengendap antara mineral berat dan ringan
2. Tidak mudah hancur
3. Ukuran partikel jig bed harus lebih besar dari screen
4. Fluktuasi ukuran butir kecil

Fungsi dari under water adalah :


1. Untuk mengeliminir ruangan yang vakum pada saat suction sehingga hisapan akibat suction
agak berkurang
2. Menambah air

Untuk memperkirakan apakah suatu mineral akan dapat dipisahkan dengan baik atau tidak
dari mineral lainnya adalah dengan cara mengetahui criteria concentration.

dimana :
dh = berat jenis mineral berat
dl = berat jenis mineral ringan
dm = berat jenis media pemisah
Jika harga CC :
- 2,50 = pemisahan dapat dilakukan untuk segala ukuran
- 1,75 = pemisahan hanya dapat dilakukan pada ukuran 65# - 100#
- 1,5 = pemisahan hanya dapat dilakukan pada ukuran 10#
- 1,00 = sulit dilakukan pemisahan
Pembagian jig berdasarkan sieve atau screen :
1. Fixed Sieve Jig
a. Fix Sieve Plunge Jig
Alat yang termasuk didalamnya adalah Harz jig. Penggerak alat ini adalah plungger yang
bergerak naik turun sehingga menimbulkan suctiondan pulsion. Tempat konsentrat terletak di
bagian bawah sedangkan dibagian atas tempat keluarnya tailing, ini semua terletak di bagian atas
screen. Alat ini terbuat dari kayu atau beton, yang terdiri dari beberapa kompartemen yaitu
konsentrat, middling dan tailing.
b. Fixed Sieve Air Pulsator Jig
Contoh alat ini adalah Baum jig. Alat ini mempunyai fixed sieve (a) yang dilalui air yang
terdorong karena tekanan udara. Secara mekanis tekanan udara dikontrol oleh valve (b) menuju
closed chamber (c) dan selanjutnya ke ruang bawah kompartemen sieve. Perubahan kecepatan
tekanan udara pada closed chamber dikendalikan oleh perangkat mekanisme valve. Screen
pengeluaran dari depan yang digerakkan aleh mekanisme float (d). Material ringan dikeluarkan
melalui bagian atas. Alat ini digunakan dalam pencucian batubara.

c. Fixed Sieve Diaphragma Jig


Alat yang termasuk jenis ini adalah Bendelari jig. Gerakan pulsiondan suction
dehasilkan dari diaphragma yang terbuat dari karet. Diaphragma mengembang dan
mengempis sehingga menimbulkan gerakan ke atas. Diaphragma terletak pada bagian
dalam dari alat tersebut yang digerakkan oleh torak yang naik turun karena dihubungkan
dengan eksentrik. Under water disalurkan pada bagian bawah saringan melalui sebuag klep
pada saat diaphragma bergerak turun.
d. Fixed Sieve Pulsator Jig
2. Movable Sieve Jig
Yang termasuk movable jig adalah hancock jig. Alat ini berupa tangki yang
berbentuk rectangular atau kotak persegi panjang dengan sieve yang bergerak dan
dijalankan secara mekanik. Gerakan dari sieve tidak hanya naik turun tapi juga ke depan
belakang dengan percepatan yang besar. Konsentrat dikumpulkan pada hutch dari
kompartemen terakhir. Kapasitas sangat besar, dari 300 600 ton per hari dengan mesin
ukuran panjang 25 ft dan lebar 4 ft.
or
Gerakan vertikal
Gerakan horizontal
Gerakan melingkar / sentrifugal
Mineral berat Mineral ringan

Anda mungkin juga menyukai