Anda di halaman 1dari 5

Pengelolaan Sampah di FIB UI dengan Metode yang Dilakukan Oleh

Jakarta Osoji Club yang Diadaptasi Dari Jepang

Rani Wahyuningtyas

Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok
16424, Indonesia

Abstrak

Pendahuluan akhir dengan berbagai cara. Seperti


memisahkan tempat pembuangan
Sampah merupakan masalah yang
sampah dan menyortir ulang sebelum
kerap dihadapi oleh masyarakat
akhirnya ditempatkan di tempat
Indonesia. Metode pengelolaan sampah
pembuangan akhir. Jepang juga
yang di gunakan belum efektif karena
memisahkan sampah yang ada di
buktinya masalah sampah di Indonesia
rumah menjadi delapan golongan
tidak juga terpecahkan. Terlebih lagi,
berdasarkan jenis, bentuk, dan baunya.
metode yang di lakukan masih sangat
Lalu, di Jepang terdapat jadwal khusus
sederhana. Yaitu hanya dengan
untuk membuang sampah berdasarkan
memisahkan dua sampai tiga jenis
jenisnya. Hal tersebut menyebabkan
sampah saja, yang kemudian langsung
Jepang menjadi negara yang bersih.
dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Jepang adalah negara yang memiliki
Di Indonesia juga sebenarnya sudah
metode pengelolaan sampah yang
ada sebuah komunitas yang mencoba
diatur dengan sangat detil. Tempat
untuk menerapkan metode pengelolaan
sampah di sana dipisahkan menjadi
sampah cara Jepang. Komunitas
lima jenis tempat sampah yang berbeda
tersebut bernama Jakarta osoji club.
berdasarkan tekstur dan sifat dari
Komunitas tersebut didirikan oleh
sampah tersebut.
orang Jepang yang tinggal di Indonesia
dan mereks merasa sedih akan sampah
Selain itu juga, Jepang
yang ada di Jakarta. Oleh karena itu,
meminimalisasikan jumlah sampah
yang sampai ke tempat pembuangan

1
mereka mendirikan klub tersebut untuk kebersihan yang ada di FIB UI?
mencoba mengatasi sampah yang ada. Apakah metode yang diterapkan oleh
Jakarta Osoji Club akan mengubah
Alasan diangkatnya topik ini menjadi
pola pikir mahasiswa dan mahasiswi
topik jurnal penulis adalah karena
yang mengemban pendidikan di FIB
menurut penulis metode yang Jepang
UI? Bagaimana tanggapan para
pakai dalam mengelola sampah sangat
mahasiswa dan mahasisiwi FIB UI
bagus dan terstruktur. Hal tersebut
apabila FIB mencoba menerapkan
harusnya dapat pula diterapkan di
metode yang di lakukan oleh Jakarta
sekitar lingkungan kampus FIB UI
Osoji Club? Saya akan mencoba
misalnya. Seperti yang kita ketahui
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pula, pengelolaan sampah yang ada di
tersebut melalui penjelasan yang ada
FIB sama halnya dengan yang ada di
pada sub-bab berikutnya.
Indonesia, belum terstruktur dengan
benar dan masih sangat sederhana. Metodologi Penelitian
Sampah yang ada di FIB pun selalu
Metode penelitian yang digunakan
menumpuk dan tersebar di mana mana.
dalam jurnal penelitian ini adalah
Mahasiswa FIB juga belum semuanya
metode kuantitatif dengan
sadar dan tanggap akan pentingnya
pengambilan data menggunakan
membuang sampah pada tempatnya.
kuisioner online. Sumber data yang
Selain itu juga, dengan ditulisnya didapatkan oleh penulis adalah dari
jurnal penelitian ini, penulis ingin kuisioner yang diberikan kepada
membantu FIB UI untuk menjadi mahasiswa FIB UI. Serta, penulis juga
fakultas yang bersih dan nyaman untuk membaca diktat perkuliahan
sesama. Menurut Ibu Andarie, Dosen mahasiswa FTSL ITB yang membahas
Fakultas Teknik Universitas Indonesia tentang pengelolaan sampah yang ada
Departemen Teknik Sipil, FIB UI di Indonesia.
masuk kedalam jajaran fakultas
Selain itu, penulis juga melakukan
terkotor di lingkungan kampus UI.
wawancara kepada salah satu anggota
Untuk itu, penulis ingin mencari tahu
Jakarta Osoji Club yang bergabung
apakah dengan diterapkannya metode
sejak klub tersebut dibentuk. Hasil
yang dilakukan oleh Jakarta Osoji Club
wawancara dirangkum penulis yang
di FIB UI akan mempengaruhi tingkat
selanjutnya akan disisipkan pada jurnal

2
penelitian ini yang bertujuan untuk sembarangan. Cara JOC untuk
memperkuat argumen penulis. menyentil warga Jakarta adalah dengan
menegur dan memberitahu kepada
Metode Yang dilakukan JOC dalam
warga atau masyarakat yang tertangkap
Menanggulangi Sampah
basah sedang membuang sampah

Jakarta Osoji Club menggunakan sembarangan. Selain itu juga, JOC

beberapa metode yang mereka lakukan pergi ke Jepang langsung untuk

dalam menanggulangi sampah yang mempelajari bagaimana Jepang

ada di Jakarta. Metode yang pertama mengolah sampahnya dan

adalah mereka mengedukasi terlebih mengedukasi masyarakat dan anak-

dahulu pada masyarakat sekitar akan anak. Yang kemudian, ilmu yang JOC

pentingnya buang sampah pada dapat dari observasi lapangan tersebut

tempatnya. Tidak hanya dengan mereka ajarkan pula saat memberi

memberikan edukasi kepada edukasi ke institusi pendidikan agar

masyarakat sekitar, JOC juga dapat pula dilaksanakan di Indonesia.

memberikan edukasi kepada para


Pengelolaan Sampah di Indonesia
pelajar di berbagai institusi pendidikan.
dan di FIB UI
Mereka menanamkan pola pikir kepada
anak-anak tersebut agar mereka Menurut UU-18/2008 tentang
tergugah dan mengubah pola pikirnya pengelolaan sampah, sampah adalah
menjadi lebih baik. Selain itu juga, sisa kegiatan sehari-hari manusia atau
JOC setiap dua minggu sekali proses alam yang berbentuk padat.
melakukan kampanye dan aksi Malu Sedangkan pengelolaan sampah
Buang Sampah Sembarangan yang menurut UU-18/2008 adalah suatu
mereka lakukan di Senayan dan kegiatan sistematis, menyeluruh dan
Bundaran HI, Jakarta. Pada saat aksi, berkesinambungan yang meliputi
JOC membantu para pemulung untuk pengurangan jumlah dan penganganan
memisahkan sampah menurut jenisnya sampah.
dengan benar. Mereka memisahkan
Paradigma pengelolaan sampah di
sampah plastik dan botol, lalu mereka
Indonesia yang biasanya diketahui oleh
berikan ke pemulung. JOC juga
masyarakat hanya ada tiga proses,
mencoba untuk menyentil warga
yaitu kumpul, angkut, dan buang.
Jakarta untuk malu membuang sampah
Sebenarnya, pengelolaan sampah yang

3
dilakukan di Indonesia menggunakan menyebabkan bom waktu bagi
lima proses. Lima proses pengelolaan masyarakat dan juga Indonesia.
sampah tersebut adalah dari sumber Pengelompokan sampah yang ada di
sampah yang kemudian dikumpulkan Indonesia juga masih tergolong sedikit.
dengan menggunakan gerobak sampah. Sampah hanya dikelompokan menjadi
Lalu, sampah dipindahkan ke Tempat tiga jenis sampah, yaitu organik,
Pembuangan Sementara. Setelah itu, anorganik, dan sampah kertas. Padahal
dari TPS sampah diangkut dengan seharusnya sampah bisa dipisahkan
menggunakan truk sampah ke Tempat menjadi lima golongan, yaitu organik,
Pembuangan Akhir. Terakhir, setelah anorganik, kertas, B3, dan sampah
sampah diangkut dan ditaruh di TPA, residu.
sampah hanya ditumpuk dan dibiarkan
begitu saja. Dengan demikian, jumlah Selain itu juga, jenis-jenis sampah

sampah yang ada di TPA makin hari anorganik dan kertas masih bisa

makin bertambah dan menggunung. dikelompokan kembali menjadi


beberapa jenis sampah. Pada sampah
Permasalahan sampah yang ada di anorganik, sampah masih dapat
Indonesia tidak luput dari dipisahkan menjadi sampah besi,
bertambahnya jumlah penduduk yang logam, plastik warna bernomor, plastik
ada setiap tahunnya. Jumlah penduduk bening bernomor, botol plastik bening,
yang meningkat akan menyebabkan botol plastik berwarna, tutup botol,
jumlah sampah yang tertimbun di TPA kemasan tetrapack, dan kain. Apabila
semakin banyak. Sedangkan, andalan masyarakat tidak memisahkan sampah
utama dalam pengurangan jumlah terlebih dahulu, maka hal tersebut akan
sampah yang ada di TPA hanya dengan menyebabkan sampah terus
menggunakan metode pembakaran dan menggunung dan menyulitkan
pengurugan (landfilling) gunungan pemulung dalam mencari sumber
sampah yang dibantu oleh traktor dan nafkahnya.
juga 8000 pemulung yang tersebar di
Dengan memisahkan sampah
kaki gunungan sampah yang ada di
berdasarkan dengan golongannya
TPA. Menggunungnya sampah di TPA
terlebih dahulu, maka jumlah sampah
dan kurangnya perhatian masyarakat
yang di TPA akan semakin berkurang
Indonesia juga pemerintah akan
pentingnya masalah sampah ini dapat

4
dan sampah yang terdapat di TPA
hanya tinggal sampah residu saja.

Sama hal nya dengan pengelolaan


sampah yang ada di Indonesia,
pengelolaan sampah di FIB UI juga
menggunakan pengelolaan sampah
yang biasanya dipakai masyarakat pada
umumnya. Akan tetapi, perbedaannya
adalah sampah hanya dipisahkan
menjadi dua golongan, yaitu sampah
organik dan anorganik saja.

Kemungkinan Penerapan Metode


yang dilakukan Jakarta Osoji Club
di FIB UI

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Damahuri, Enri. 2010. Diktat Kuliah


TL-3104 - Pengelolaan Sampah.
Bandung: Program Studi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan Institut Teknologi
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai