Anda di halaman 1dari 18

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bidang


Studi

Dosen Pengampu:
Dr. Nurul Umamah, M.Pd.

Oleh:
Muchammad Kusdiyanto
170210302021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA.......
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/Semester : XI /Genap
Materi Pokok : Kebangkitan Heroisme dan Kesadaran Kebangsaan
Sub Materi : Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini.
Alokasi Waktu : 4 x 45 ( 4 JP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan,mengurai,merangkai,memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar & Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetenso Dasar Indikator
3.1 Menganalisis peran Sumpah 3.8.1 Menjelaskan peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia
di Indonesia pada masa itu dan masa
pada masa itu dan masa kini.
kini. 3.8.2 Mengemukakan peran
Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan
masa kini.
3.8.3 Menganalisis peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini.

4.8 Menyajikan hasil analisis peran 4.8.1 Mempresentasikan hasil diskusi


Sumpah pemuda bagi kehidupan mengenai peran Sumpah Pemuda bagi
Kebangsaan di Indonesia pada masa kehidupan kebangsaan di Indonesia
itu dan masa kini. pada masa itu dan masa kini.
4.8.2 Menyampaikan pendapat tentang hasil
presentasi lain mengenai peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini.
4.8.3 Menyimpulkan hasil presentasi
mengenai peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari IPK Pengetahuan
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan
dengan benar dapat :
1. Menjelaskan peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini.
2. Mengemukakan peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini.
3. Menganalisis peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini.
4. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa kini.
5. Menyampaikan pendapat tentang hasil presentasi lain mengenai peran
Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
itu dan masa kini.
6. Menyimpulkan hasil presentasi mengenai peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa kini.
7. Menghayati mengamalkan ajaran agama dan kepercayaanya
8. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan peduli terhadap peninggalan
sejarah serta mengamalkan prinsip- prinsip yang terkandung dalam
peristiwa sejarah baik sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni

D. MATERI PEMBELAJARAN
1) Materi Reguler
Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
itu dan masa kini
-Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
itu
-Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
kini
Fakta Konsep

Peristiwa Sumpah Pemuda Peranan


Pemuda
Gerakan
Nasionalisme

Prinsip Prosedur
Gotong royong
Persatuan Perubahan
Sebab-akibat
(Kausalitas)

2) Materi Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah tuntas pada kompetensi ini diberikan tugas
membuat essai Apakah Sumpah Pemuda Benar Terjadi?
3) Materi Remidi
Remidi diadakan khusus bagi peserta didik yang belum tuntas pada
kompetensi ini, namun terlebih dulu guru menjelaskan bagian-bagian materi
yang belum tuntas kemudian siswa diberi tugas untuk dikerjakan.
E. METODE PEMBELAJARAN
1) Pendekatan : Scientific
2) Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kuis
3) Model Pembelajaran : Discovery Learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media:
1. Gambar dan Foto yang relevan
2. Lembar kerja peserta didik
3. Lembar penilaian
2. Alat/Bahan:
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Slide presentasi (ppt)
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Sejarah Peminatan Siswa Kelas XI, Kemendikbud, tahun 2017
2. Buku lain yang menunjang
3. Multimedia interaktif dan Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada
masa itu dan masa kini
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukanmateri pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yangberlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajarsesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Peran Sumpah
rangsangan) Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada
masa itu dan masa kini dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
 Lembar kerja materi Peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu
dan masa kini
 Pemberian contoh-contoh materi Peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb
 Membaca.
 Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu
dan masa kini
 Menulis
 Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa
kini
 Mendengar
 Pemberian materi Peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu
dan masa kini oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
data) kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian
 Mengamati dengan seksama materi Peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
 Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Peran Sumpah Pemuda
bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
itu dan masa kini yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
 Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan
dengan materi Peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu
dan masa kini yang sedang dipelajari.

 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber


 Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
 Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa
kini
 Mengumpulkan informasi
 Mencatat semua informasi tentang materi Peran
Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
 Mempresentasikan ulang
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
 Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini sesuai
dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
Data) hasil pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini.
 Mengolahinformasi dari materi Peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa
kini.
.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusitentang materi Peran
Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini
 Mengemukakanpendapatatas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Peran Sumpah Pemuda
bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa
itu dan masa kini dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Peran
Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi
:
 Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan
di Indonesia pada masa itu dan masa kini
 Menjawab pertanyaan tentang materi Peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini yang terdapat pada
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Peran Sumpah Pemuda bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu
dan masa kini yang akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peran
Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa itu dan masa kini yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
 Catatan : Selama pembelajaran Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa kini berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme,disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang Peran
Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu
dan masa kini baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peran Sumpah
Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa
kini yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswayang selesailangsung diperiksa untuk materi
pelajaran Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia
pada masa itu dan masa kini
 Peserta didik yangselesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat,untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran Peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa kini
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Peran Sumpah Pemuda
bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa kini
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL dan PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Aspek Perilaku yang Jumla


N Skor Kode
Nama Siswa Dinilai h
o Sikap Nilai
BS JJ TJ DS Skor
1 Randy Kurnia 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 –25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh
format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
2 100
mendapatkan kesempatan 300 75 B
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4
x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250
: 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 –25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru
telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria
penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh
format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi
2 50
terhadap permasalahan. 450 90,00 SB
Memaksakan pendapat
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang
positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5
x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450
: 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 –25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan


Aspek yang Skala Jumlah Skor Kode
No
Dinilai 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai
berikut :
1) Jelaskan tentang peranan Sumpah Pemuda dalam tercapainya
Kemerdekaan Republik Indonesia !
2) Jelaskan peranan Sumpah Pemuda dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ?
3) Mengapa Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting
persatuan Indonesia dulu dan saat ini ?
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan
sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Peran Sumpah Pemuda Terhadap
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Peran Sumpah
Pemuda Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia

Jember, 28 November 2019

Mengetahui
Guru Pamong Guru PPL

Muchammad.Kusdiyanto
NIM.170210302021
Lampiran 1 Materi Pembelajaran

Peristiwa sejarah sumpah pemuda merupakan pemuda Indonesia yang


mengikrarkan satu tahan air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah pemuda ini
merupakan hasil rumusan dari rapat Pemuda-pemudi atau Kongres Pemuda II dan
Sumpah Pemuda ini dibacakan pada 28 November 1928, sampai kini setiap tahun
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II dilaksanakan
sebanyak 3 sesi dan dilaksanakan di 3 tempat yang berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang anggotanya merupakan pelajar
dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh perwakilan dari
berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong
Sumateranen Bond, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond dan lain sebagainya serta
pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok,
Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Berikut Ini adalah Panitia Kongres Pemuda:


Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta : Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman, Raden
Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan Kapau Gani, Ramelan, Amir
(Dienaren van Indie), Saerun (Keng Po), Anta Permana, Sahardjo, Anwari, Sarbini,
Arnold Manonutu, Sarmidi Mangunsarkoro, Assaat, Sartono, Dr.Pijper, Sjahrial
(Adviseur voor inlandsch Zaken), Emma Puradiredja, Soejono Djoenoed
Poeponegoro, Halim, R.M. Djoko Marsaid, Hamami, Soekamto, Jo Tumbuhan,
Soekmono, Joesoepadi, Soekowati (Volksraad), Jos Masdani, Soemanang, Kadir,
Soemarto, Karto Menggolo, Soenario (PAPI & INPO), Kasman Singodimedjo,
Soerjadi, Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji Prawirohardjo, Martakusuma,
Soewirjo, Masmoen Rasid, Soeworo, Mohammad Ali Hanafiah, Suhara,
Mohammad Nazif, Sujono (Volksraad), Mohammad Roem, Sulaeman, Mohammad
Tabrani, Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas
(Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf Soepratman,
Nona Tumbel. Gagasan Pernyelenggaraan Kongres Pemuda II berasal dari
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yaitu organisasi pemuda yang
aberanggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Atas gagasan PPI, Kongres Pemuda
II digelar di 3 gedung berbeda dan dibagi menjadi 3 rapat. Rapat Pertama, digelar
pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di gedung Kathoelik Jongenlingen Bond,
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, Sugondo
Djojopuspito selaku ketua PPPI berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam hati para pemuda. Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian
Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan antara persatuan dan pemuda.
Menurut Muhammad Yamin ada 5 faktor yang dapat memp[erkuat persatuan
Indoesia yaitu Sejarah, Bahasa, Hukum Adat, Pendidikan dan Kemauan.
Rapat Kedua, digelar pada Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost Java
Bioscoop, Dalam rapat kedua ini membahas tentang masalah pendidikan. Para
pembicara yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat
bahwa anaka harus mendapatkan pendidikan kebangsaan san harus pula ada
kesimbungan antara pendidikan di sekolah dan pendidikan di rumah. Anak harus
pula dididik secara demokratis.
Rapat Penutup, rapat ini digelar di gedung Indonesische Clubgebouw di jalan
Kramat Raya 106. Dalam rapat penutup ini Soenario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan
menjelaskan bahwa gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan
nasional, gerakan kepanduan mendidik anak-anak disiplin dan mandiri sejak dini
dan hal-hal yang diperlukan dalam perjuangan.
Isi Sumpah Pemuda
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada selembar
kertas saat Sunario sebagai utusan kepanduan sedang berpidatopada sesi akhir
kongres dan selembar kertas tersebut diberikan kepada Soegondo sambil berbisik
pada Soegondo “Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie” yang berarti
Saya memiliki sebuah formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini.
Kemudian Soegondoi memberikan paraf setuju pada selembar kertas tersebut dan
diteruskan kepada yang lain untuk memnberi paraf.
Awalnya, sumpah pemuda dibacakan oleh Soegondo lalu dijelaskan panjang
lebar oleh Mohammad Yamin. Berikut adalah isi teks Sumpah Pemuda:
Pertama : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah
Darah Yang Satu, Tanah Indonesia.)
Kedoea : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra Dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang
Satu, Bangsa Indonesia.)
Ketiga : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia.)
Selain Teks sumpah pemuda, dalam kongres sumpah pemuda juga
diperdengarkan lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R Soepratman untuk
pertama kalinya Kongres Pemuda II telah membangkitkan bersatunya gerakan
pemuda bersifat nasional, memperoleh reaksi yang kurang menyenangkan dari
pemerintah kolonial. Di mata kolonial Belanda, semangat Sumpah Pemuda yang
terwadahi dalam statu gerakan organisasi merupakan kekuatan yang mengancam
keberlansungan kegiatan eksploitasipenjajahan. Untuk itu, beberapa pejabat
kolonial berupaya untuk memperlemah persatuan dengan memberikan angin sepoi-
sepoi segar terhadap bangkitnya daerahisme kepada pribumi yang masih
memendam sisa-sisa semangat patrimonial, sebagaimana dilakukan oleh Hendrikus
Colijn mantan Menteri Urusan Daerah Jajahan, kemudian Perdana Menteri
Belanda, Veteran perang Aceh dan bekas ajudan Gubernur Jenderal van Heutz,
mengeluarkan reaksi negatif berupa pamflet yang menyatakan bahwa kesatuan
Indonesia sebagai suatu konsep kosong. Katanya, masing-masing pulau dan daerah
Indonesia ini adalah etnis yang terpisahpisah sehingga masa depan jajahan ini tak
mungkin tanpa dibagi dalam wilayah- wilayah. Suatu pernyataan yang
merendahkan dan memandang sebelah mata terhadap gerakan pemuda tersebut,

Anda mungkin juga menyukai