Anda di halaman 1dari 7

(JUDUL PENELITIAN)

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan

Disusun Oleh :

Nama Peneliti : Isti Maulani


Ilmu sosial dan Humaniora
Bidang Penelitian :
Nama : Dudi Darmawan SPD.i
Pembimbing

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KAB. BANDUNG BARAT

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN)


BANDUNG BARAT
2023
DAMPAK BERKURANGNYA MASYARAKAT KAMPUNG DATARMANGGU TENTANG

PENTINGNYA GOTONG ROYONG

BIDANG PENELITIAN: Ilmu Sosial Dan Humaniora

LATAR BELAKANG

Masyarakat Indonesia dikenal dengan masyarakat gotong royong.gotong royong ialah salah satu kegiatan sosial
yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini.gotong royong berarti bekerja sama untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan.

Rasa kebersamaan dalam gotong royong muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing - masing
individu untuk meringankan beban tersebut.kegiatan gotong royong mempunyai arti kerjasama secara sukarela
antar individu dan antar kelompok untuk melakukan kerjasama dalam menangani permasalahan yang menjadi
kepentingan bersama.

Salah satu alasan pentingnya gotong royong ialah Bahwa masyarakat membutuhkan sesamanya dalam mencapai
kesejahteraan baik jasmani maupun rohani, masyarakat sebagai mahluk yang berbudi luhur memiliki rasa saling
mencintai,mengasihi,dan tenggang rasa terhadap sesamanya

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting kiranya bagi masyarakat untuk menjaga dan
melestarikan solidaritas sosial berupa gotong royong yang di miliki oleh setiap individu masyarakat
Indonesia,karena dengan perkembangan zaman Masyarakat kini mulai mengembangkan masyarakat transisi.

Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan.misalnya masyarakat perdesaan yang
mengalami transisi kearah kebiasaan kota,seperti pergeseran Tenaga kerja dari pertanian,mulai masuknya
perindustrian dalam perdesaan.untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,gotong royong merupakan bagian dari
solidaritas masyarakat yang ada di daerah kp.datarmanggu tersebut khususnya di kp.datarmanggu rt/02 rw/10
tentu mempunyai peran sangat penting dalam melestarikan lingkungan tersebut.

Salah satu dampak yang dirasakan transisi adalah mulai kurang peduli terhadap gotong royong dilingkungan
masyarakat,selain itu juga masyarakat lebih tertutup pada lingkungan sosial bahkan ada yang tidak peduli terhadap
lingkungannya sendiri,serta kurangnya rasa sosialisasi yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi sehingga orang
merasa tidak perlu melakukan interaksi antar kelompok.

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab lunturnya budaya gotong royong yaitu kesibukan masing-masing
individu,faktor ekonomi, modernisasi (mementingkan diri sendiri),rasa kebersamaan yang mulai menurun,dan
masyarakat mulai malas atau enggan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.hal ini perlu diteliti supaya budaya
gotong royong terus berjalan.

RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalag yang sesuai adalah sebagai berikut:
1.apa dampak yang ditimbulkan dari lunturnya budaya gotong royong?

2.apa saja contoh perilaku masyarakat akibat lunturnya budaya gotong royong dimasyarakat?

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yaitu:

1.untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari lunturnya budaya gotong royong

2.untuk mengetahui contoh perilaku masyarakat akibat lunturnya budaya gotong royong

MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian gotong royong ini, peneliti dapat mengambil beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:

A.manfaat praktis

1.meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gotong royong

2.meningkatkan rasa semngat gotong royong dimasyarakat

B.manfaat teoritis

1.hasil penelitian tersebut diharapkan masyarakat lebih sadar lagi tentang pentingnya gotong royong

2.hasil penelitian tersebut diharapkan bisa terus meningkatkan rasa semangat yang tinggi dalam bergotong royong

KAJIAN TEORI

Pengertian gotong royong menurut para ahli yaitu:

-menurut Kusnaedi(2006:16)

Gotong royong merupakan sikap positif yang mendukung dalam perkembangan desa dan juga perlu dipertahankan
sebagai suatu perwujudan kebiasaan melakukan suatu pekerjaan secara bersam-sama yang merupakan bagian dari
etika sosial budaya yang bertolak dari rasa kemanusiaan

-menurut Fernanda(2003:16)

Gotong royong merupakan sikap sosial dan budaya yang bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan
menampilkan sikap jujur,saling peduli,saling memahami,saling menghargai dan saling mencintai diantara sesama
manusia dan warga negara

-Menurut Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo

gotong royong merupakan adat istiadat tolong-menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas
sosial, baik berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada
pula aktivitas kerja sama yang lain.
-Menurut pendapat Koentjaraningrat (1961: 2),

“kerjasama “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan mencintai
dirinya sendiri”.

Kesimpulan:gotong royong adalah sikap sosial dan budaya yang mendukung dalam perkembangan desa dan perlu
dipertahankan sebagai suatu wujud kebiasaan dan adat istiadat tolong menolong antara warga dalam berbagai
macam aktivitas sosial.

Unsur unsur dalam gotong royong

-kesatuan

-kebersamaam

-kekeluargaan

-kerukunan

TINJAUAN PUSTAKA/PENELITIAN TERDAHULU

Penulis mengambil salahsatu peneliti terdahulu yang berkaitan dengan tujuan penelitian untuk menjadi
inspirasi dan gambaran dalam melaksanakan penelitian.penelitian terdahulu oleh salah satu mahasiswa di
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul Pergeseran nilai gotong royong di masyarakat (desa Galung
kecamatan Ulaweng kabupaten Bone).

Penelitian ini mengungkapkan gotong royong sebagai adat istiadat perbesaan yang sudah tertanam sejak
dulu.melalui aktivitas gotong royong ini tercipta rasa kebersamaan dan hubungan emosional antar warga.perilaku
Gotong Royong tersebut tentu saja menjadi aset dan tetap dipelihara oleh masyarakat perdesaan karena
merupakan sebuah marivestasi budaya yang telah ada dalam berbagai sendi kehidupan.

Metode yang digunakan penelitian yaitu metode pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus.hasil
penelitian adalah pelaksanaan gotong royong di desa Galung mulai luntur dilihat dari kondisi masyarakat perdesaan
yang mulai berkembang diakibatkan oleh arus globalisasi dan informasi yang tidak dapat dipungkiri secara perlahan
membawa masyarakat pada pola hidup materialisme.simpulan dari penelitian ini adalah memudarnya gotong
royong didesa Galung disebabkan oleh masyarakat materialisme yaitu orang orang beriorentasi kepada materi,
mengukur segala pekerjaan yang dilakukan hanyalah dari sisi untung dan rugi tanpa mau berkorban untuk orang
lain.
METODE PENELITIAN TERDIRI DARI:

1.Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis.

2.Subjek Penelitian (Populasi Dan Sampel)

Populasi Dalam Penelitian Yaitu:

Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat kp.datarmanggu

Sampel Dalam Penelitian Yaitu:

Sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat kp.Datar Manggu rt/02 rw/10

3.Teknik dan alat pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam penelitian berupa observasi

4.Rencana analisis data

Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
NO KEGIATAN PENELITIAN WAKTU PENELITIAN

1 PERSIAPAN

a. Studi literatur Tanggal 08-10 April 2022

b. Penyusunan Pertanyaan Tanggal 10-11 April 2022

c. Membuat Kuesioner Online Tanggal 11-15 April 2022

2 PELAKSANAAN PENELITIAN

a. Penyebaran Kuesioner Online Tanggal 16-18 April 2022

b. Pengumpulan Data Tanggal ------- April 2022

3 ANALISIS DATA DAN LAPORAN

a. Pengolahan Data Tanggal ---- April 2022

b. Analisis hasil penelitian Tanggal ---- April 2022

c. Penyusunan Laporan Penelitian Tanggal ---- April 2022

JADWAL PENELITIAN
Daftar Pustaka

Abdillah, Baikuni. 2006. Gotong Royong Sebagai Budaya Bangsa. Humaniora utama: Bandung.

Alinuha, Adif. 2014. “Implementasi Nilai Persatuan dalam Bergotong Royong di Masyarakat Desa (Studi
Kasus pada Kegiatan Sambatan di Desa Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora)”. Skripsi S-1.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rosi, Aprillino. 2011. “Macam-Macam Nilai”.


(http://rosi-april-lino.wordpress.com-/2011/06/13/macam-macam-nilai-nilai-menu-rut-prof-noto-
negoro-dan-wa-bergeveret/). Diakses pada hari Sabtu tanggal 31 Maret 2018 pukul 15:30 WIB.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bintarto. 1980. Gotong royong; Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Bintarto. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai