Oleh
Ahmad Arsyuddin
Nurul Fahira
Jln. Swadarma Raya No. 58, Ulujami, Pesanggrahan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
2016
H06. ALIRAN DALAM LUBANG
6.A.1 Tujuan
6.A.2 Teori
Pemahaman yang tepat mengenai mekanika fluida adalah hal yang sangat
penting di berbagai aspek teknik. Dalam biomekanika, aliran darah dan cairan
serebral adalah beberapa bagian menarik; teknik aeronautika menggunakan
pemahamannya mengenai fluida untuk memaksimalkan gaya angkat dan
meminimalisir gaya gesek pada pesawat terbang dan untuk mendesain mesin fan-
jet; teknik mesin mendesain pompa, turbin, permbakaran internal mesin,
kompresor udara, perlengkapan pendingin udara, perlengkapan pengontrol polusi,
dan pembangkit tenaga listrik menggunakan pemahaman yang tepat mengenai
mekanika fluida; dan teknik sipil juga harus memanfaatka hasil pengamatan
selama pembelajaran mekanika fluida untuk memahami transportasi sedimen
sungai dan erosi, mendesain sistem pipa, limbah perawatan pabrik, saluran irigasi,
sistem pengontrol banjir, dan bendungan.
Secara umum, aliran internal pada pipa dan saluran dapat ditemukan pada
seluruh lingkungan industri kita. Dari mengalirkan air yang dapat diminum hingga
cairan kimia dan masih banyak cairan industri lainnya. Para engineer telah
mendesain dan mengonstruksikan aliran pipa skala besar yang tak terbilang
jumlahnya. Juga sangat banyak saluran pipa kecil yang telah dihasilkan, semisal
dalam kontrol hidrolik, sistem pemanas dan pendingin udara, kardiovaskular dan
sistem aliran pada paru-paru. Aliran ini bisa termasuk dalam aliran tetap atau statis
atau dinamis, seragam atau tidak seragam. Aliran ada yang bersifat kompresibel
dan ada juga yang bersifat inkompresibel. Begitu pun dengan material pipa, bisa
elastis, kaku atau mungkin viskolenting.
Sedangkan, aliran bebas permukaan adalah fenomena cairan yang paling
banyak terjadi di muka bumi ini. Gelombang laut, aliran sungai dan air terjun alah
beberapa contoh alami. Sedangkan contoh untuk buatan manusia adalah aliran
pada kanal dan saluran air bawah tanah, drainase yang tahan untuk material
tertentu seperti atap serta tempat parkir dan pergerakan gelombang di pelabuhan.
Di tiap situasi ini, aliran dikategorikan antara udara dengan lapisan permukaan air
yang disebut dengan aliran permukaan. Pada aliran permukaan, tekanannya adalah
konstan, selebihnya mengikuti tekanan udara atmosfer.
Untuk menyatakan nilai dari kecepatan aliran melalui lubang atau orifice,
maka digunakan persamaan sebagai berikut;
V =Cv . 2. g . h ...................................
H06.A.1
Dengan:
V = Kecepatan air yang melewati lubang
Cv = Koefisien kecepatan
g = Percepatan gravitasi bumi
h = Tinggi air terhadap lubang
Sedangkan dari percobaan ini, harga koefisien kecepatan Cv dapat
diperoleh dari hubungan persamaan berikut;
X
Cv= .......................................
2 h .Y
H06.A.2
Dengan:
Cv = Koefisien kecepatan
X = Jarak horizontal pancaran air dari bidang vena contracta
h = Tinggi air terhadap lubang
Y = Jarak vertikal pancaran air
Titik nol (0) untuk pengukuran sumbu X, diambil dari bidang vena
contracta. Demikian juga dengan luas penampang yang dipakai adalah luas
penampang pada bidang vena contracta. Dimana hubungan antara luas penampang
lubang (Ap) dengan luas bidang vena contracta (Av), dinyatakan sebagai berikut;
Av =Cc . Ap ......................................
H06.A.3
Dengan:
Av = Luas bidang vena contracta
Ap = Luas penampang lubang
Cc = Nilai koefisien kontraksi
6.A.3 Alat-alat
1. Meja Hidrolika
2. Kertas grafik
3. Perangkat alat percobaan aliran melalui lubang
a. Ketinggian 400mm
X=
h x x2 Y X2 XY
x2/h
0 0 0 0 0 0
52 2704 0,13 4 0,0169 0,52
0,06890
105 11025 0,2625 12 3,15
6
0,14250
151 22801 0,3775 24,5 9,24875
6
400
0,25250
201 40401 0,5025 40 20,1
6
0,39375
251 63001 0,6275 57 35,7675
6
300 90000 0,75 79,6 0,5625 59,7
352 123904 0,88 105 0,7744 92,4
2,21147 220,886
Total 1412 353836 3,53 322,1
5 3
Tabel H06.A.2 Data untuk Ketinggian 400mm
Contoh perhitungan
Nilai gradien,
ni=1 [ Xi .Yi ]
b n ...............................
i=1 [ Xi 2]
220,886
H06.A.4
2,21148
99,8819
y =b.X.....................................
H06.A.5
= 352,583
1
Cv praktikum = 2 b ......................................
H06.A.6
= 0,05003
Cv teori = 0,98
x^2/h
b. Ketinggian 380mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
380 0 0 0 0 0 0
51 2601 6,84474 5 46,8504 34,2237
98 9604 0,25789 12 0,06651 3,09474
153 23409 61,6026 26 3794,88 1601,67
202,5 41006,3 107,911 41 11644,8 4424,36
252 63504 167,116 61 27927,7 10194,1
301 90601 238,424 89 56845,9 21219,7
352 123904 326,063 112,5 106317 36682,1
Total 1409,5 354629 908,219 346,5 206577 74159,2
Tabel H06.A.3 Data untuk Ketinggian 380mm
Nilai gradien,
b = 0,35899
Persamaan regresi,
y = 326,042
Cv praktikum = 0,8345
Cv teori = 0,98
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Axis Title
X=
h X x^2 Y X^2 XY
x^2/h
0 0 0 0 0 0
53 2809 7,80278 6 60,8833 46,8167
54 2916 8,1 15,5 65,61 125,55
153 23409 65,025 28 4228,25 1820,7
360
202 40804 113,344 42 12847 4760,47
252 63504 176,4 62,5 31117 11025
303 91809 255,025 90 65037,8 22952,3
354 125316 348,1 114 121174 39683,4
Total 1371 350567 973,797 358 234530 80414,2
Tabel H06.A.4 Data untuk Ketinggian 360mm
Nilai gradien,
b = 0,34285
Persamaan regresi,
y = 333,889
Cv praktikum = 0,85389
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Axis Title
d. Ketinggian 340mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
0 0 0 0 0 0
50 2500 7,35294 6 54,0657 44,1176
106 11236 33,0471 15,5 1092,11 512,229
150 22500 66,1765 28,5 4379,33 1886,03
340
202 40804 120,012 46,5 14402,8 5580,55
252 63504 186,776 65 34885,4 12140,5
302 91204 268,247 94,5 71956,5 25349,3
352 123904 364,424 120 132805 43730,8
Total 1414 355652 1046,04 376 259575 89243,6
Tabel H06.A.5 Data untuk Ketinggian 340mm
Nilai gradien,
b = 0,34381
Persamaan regresi,
y = 359,634
Koefisien kecepatan praktikim,
Cv praktikum = 0,85273
Cv teori = 0,98
Axis Title
e. Ketinggian 320mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
0 0 0 0 0 0
52 2704 8,45 7 71,4025 59,15
99 9801 30,6281 16,5 938,082 505,364
153 23409 73,1531 29,5 5351,38 2158,02
320
204 41616 130,05 47,5 16913 6177,38
253 64009 200,028 70 40011,3 14002
303 91809 286,903 97 82313,4 27829,6
353 124609 389,403 129 151635 50233
Total 1417 357957 1118,62 396,5 297233 100964
Tabel H06.A.6 Data untuk Ketinggian 320mm
Nilai gradien,
b = 0,33968
Persamaan regresi,
y = 379,972
Cv praktikum = 0,8579
Cv teori = 0,98
Axis Title
Total data
Cv rata-rata = n ..................................
H06.A.7
3,4491
= 5
= 0,6898
KR = |kpratikumkteoritis
kteoritis |x 100 .................
H06.A.8
= 30%
a. Ketinggian 400mm
h x x2 X = x2/h Y X2 XY
0 0 0 0 0 0
52 2704 6,76 4 16 27,04
98 9604 24,01 12,5 156,25 300,125
22052,2
400 148,5 5 55,13063 24,5 600,25 1350,7
198 39204 98,01 41,5 1722,25 4067,415
249 62001 155,0025 56 3136 8680,14
300 90000 225 78 6084 17550
350 122500 306,25 100 10000 30625
348065, 21714,7
Total 1395,5 3 870,1631 316,5 5 62600,42
Tabel H06.A.7 Data untuk Ketinggian 400mm
Nilai gradien,
b = 2,88285
Persamaan regresi,
y = 2508,55
Koefisien kecepatan praktikim,
Cv praktikum = 0,29448
Cv teori = 0,98
100
f(x) = 0.32x + 4.36
R = 0.99
80
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Axis Title
b. Ketinggian 380mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
0 0 0 0 0 0
49 2401 6,31842 5 39,9224 31,5921
101 10201 26,8447 13,5 720,64 362,404
150 22500 59,2105 26 3505,89 1539,47
380
201 40401 106,318 41,5 11303,6 4412,21
249 62001 163,161 59,5 26621,4 9708,05
200 40000 105,263 79 11080,3 8315,79
350 122500 322,368 103,5 103921 33365,1
Total 1300 300004 789,484 328 157193 57734,7
Tabel H06.A.8 Data untuk Ketinggian 380mm
Nilai gradien,
b = 0,36728
Persamaan regresi,
y = 289,966
Cv praktikum = 0,82503
Cv teori = 0,98
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Axis Title
c. Ketinggian 360mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
360 0 0 0 0 0 0
49 2401 6,66944 5,5 44,4815 36,6819
101 10201 28,3361 14,5 802,935 410,874
150 22500 62,5 28 3906,25 1750
201 40401 112,225 42 12594,5 4713,45
249 62001 172,225 60,5 29661,5 10419,6
300 90000 250 84 62500 21000
350 122500 340,278 110 115789 37430,6
Total 1400 350004 972,233 344,5 225299 75761,2
Tabel H06.A.9 Data untuk Ketinggian 360mm
Nilai gradien,
b = 0,33627
Persamaan regresi,
y = 326,933
Cv praktikum = 0,86224
Cv teori = 0,98
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Axis Title
d. Ketinggian 340mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
0 0 0 0 0 0
50 2500 7,35294 5 54,0657 36,7647
96,5 9312,25 27,389 15,5 750,156 424,529
149 22201 65,2971 29 4263,71 1893,61
340
199 39601 116,474 45,5 13566,1 5299,55
248 61504 180,894 66,5 32722,7 12029,5
300 90000 264,706 89 70069,2 23558,8
350 122500 360,294 107,5 129812 38731,6
Total 1392,5 347618 1022,41 358 251238 81974,4
Tabel H06.A.10 Data untuk Ketinggian 340mm
Nilai gradien,
b = 0,32628
Persamaan regresi,
y = 333,593
Cv praktikum = 0,87533
Cv teori = 0,98
Kuadrat x2/h terhadap Y
120
100 f(x) = 0.3x + 6.36
R = 0.98
80
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Axis Title
e. Ketinggian 320mm
X=
h x x^2 Y X^2 XY
x^2/h
0 0 0 0 0 0
52 2704 8,45 5,5 71,4025 46,475
19,5 380,25 1,18828 16,5 1,41201 19,6066
149 22201 69,3781 31 4813,32 2150,72
320
200 40000 125 50 15625 6250
250 62500 195,313 69 38147 13476,6
300 90000 281,25 95 79101,6 26718,8
350 122500 382,813 123 146545 47085,9
Total 1320,5 340285 1063,39 390 284305 95748,1
Tabel H06.A.11 Data untuk Ketinggian 320mm
Nilai gradien,
b = 0,33678
Persamaan regresi,
y = 358,128
Koefisien kecepatan praktikim,
Cv praktikum = 0,86158
Cv teori = 0,98
80
Axis Title 60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Axis Title
Cv rata-rata = 0,7437
KR = 24%
6.A.7 Analisis
Pada percobaan ini, data diperoleh dari data koordinat kurva dan debit air
dalam keadaan constant head. Dari data koordinat yang tersedia, praktikan
menghitung koefisien kecepatan untuk masing-masing diameter lubang dan
ketinggian air menggunakan metode linear sederhana.
y =b.X
Tak ada percobaan yang luput dari kesalahan, berikut adalah kesalahan
yang terjadi pada praktikum ini dan beberapa kemungkinan kesalahan yang bisa
terjadi;
6.A.8 Kesimpulan
6.A.10 Lampiran
6.B.1 Tujuan
6.B.2 Teori
Pemahaman yang tepat mengenai mekanika fluida adalah hal yang sangat
penting di berbagai aspek teknik. Dalam biomekanika, aliran darah dan cairan
serebral adalah beberapa bagian menarik; teknik aeronautika menggunakan
pemahamannya mengenai fluida untuk memaksimalkan gaya angkat dan
meminimalisir gaya gesek pada pesawat terbang dan untuk mendesain mesin fan-
jet; teknik mesin mendesain pompa, turbin, permbakaran internal mesin,
kompresor udara, perlengkapan pendingin udara, perlengkapan pengontrol polusi,
dan pembangkit tenaga listrik menggunakan pemahaman yang tepat mengenai
mekanika fluida; dan teknik sipil juga harus memanfaatka hasil pengamatan
selama pembelajaran mekanika fluida untuk memahami transportasi sedimen
sungai dan erosi, mendesain sistem pipa, limbah perawatan pabrik, saluran irigasi,
sistem pengontrol banjir, dan bendungan.
Fluida statis adalah salah satu bagian pembelajaran dari fluida yang berarti
tidak ada pergerakan relatif antara partikel fluida. Jika tidak ada pergerakan
relatif, maka If there is no relative motion, no shearing stresses exist, since
velocity gradients, such as du/dy, are required for shearing stresses to be present.
The only stress that exists is a normal stress, the pressure, so it is the pressure that
is of primary interest in fluid statics.
Selain koefisien kecepatan (Cv) pada aliran melalui lubang, juga dikenal
istilah koefisien debit empiris (Cd). Koefisien debit empiris adalah perbandingan
antara debit yang sebenarnya dengan debit teoritis. Untuk mendapatkan besaran
koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam keadaan aliran dengan tekanan
tetap, maka digunakan persamaan sebagai berikut;
Q=Cd . A . 2 . g .h ...............................
H06.B.1
Dengan:
Q = Besarnya debit aliran yang melalui lubang
Cd = Koefisien debit empiris
A = Luas penampang lubang
g = Percepatan grafitasi bumi
h = Tinggi air terhadap lubang
Sedangkan untuk mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui
lubang kecil dalam keadaan aliran dengan tekanan yang berubah, digunakan
persamaan sebagi berikut;
2 . AT
T= .( h1 h2 ) .....................
Cd . A . 2 . g
H06.B.2
Dengan:
T = Waktu pengosongan tabung atau tangki ( t2 t1)
AT = Luas tangki utama
Cd = Koefisien debit empiris
A = Luas pernampang lubang
g = Percepatan gravitasi bumi
h1 = Tinggi air pada waktu t1
h2 = Tinggi air pada waktu t2
6.B.3 Alat-alat
1. Meja Hidrolika
2. Stopwatch
3. Gelas ukur
4. Perangkat alat percobaan atau peraga aliran melalui lubang
5. Jangka sorong
Tujuan dari percobaan ini adalah mencari besaran koefisien aliran melalui
lubang kecil dengan keadaan aliran yang berbeda. Berikut adalah langkah kerja
untuk keadaan aliran dengan keadaan tetap;
1. Mengatur katup pengatur aliran dan pipa pelimpah hingga tinggi muka air
pada tangki tetap pada ketinggian yang dikehendaki. Pada percobaan ini
yaitu dengan ketinggian 400mm
2. Mencatat tinggi tekanan air h pada skala mistar ukur, menghitung debit
aliran yang melewati lubang dengan menggunakan gelas ukur dan
stopwatch
3. Mengulangi dua prosedur di atas untuk setiap perbedaan tinggi tekanan
4. Mengganti lempeng lubang bukaan dengan diameter yang lain dan
mengulangi keseluruhan prosedur di atas. Termasuk prosedur pendahuluan
Sedangkan untuk aliran dengan tekan yang berubah, di bawah adalah prosedur
untuk mendapatkan nilai dari koefisien debit aliran;
D h1 h2
T (s) T (s)
(mm) (mm) (mm)
400 380 1,31 1,31
380 360 12,87 11,56
3 360 340 42,06 29,19
340 320 72,92 30,86
320 300 102,82 29,9
400 380 1,53 1,53
380 360 2,86 1,33
6 360 340 10,02 7,16
340 320 17,67 7,65
320 300 25,77 8,1
Tabel H06.B.2 Data Pengamatan untuk Variabel Head
6.B.6 Pengolahan Data
Nilai gradien,
ni=1 [ Xi .Yi ]
b n ...............................
i=1 [ Xi 2]
H06.B.3
94271,4141
= 54335,2764
= 1,73449947
1 2
A = d . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
H06.B.4
1
= ( 3,14 ) (9)
4
= 7,065mm
Koefisien debit empiris,
1
Cd empiris = A 2 g b ...................................
H06.B.5
= 0,0242723
Cd literatur = 0,69
Kesalahan relatif,
KR = |kpratikumkteoritis
kteoritis |x 100 .................
H06.B.6
= 65%
X = Q^2
Nilai gradien,
b = 2,8156459
A = 28,26mm
Cd empiris = 0,0047633
Cd literatur = 0,69
Kesalahan relatif,
KR = 68%
Hubungan h dan Q^2
500
400
300 f(x) = - 20x + 420
200 R = 1
100
0
Axis Title
Axis Title
Nilai gradien,
b = 39,10988
AT = 14733,665
Koefisien debit empiris,
Cd empiris = 24,09
Cd literatur = 0,69
Kesalahan relatif,
KR = 3391%
Variabel Head
40
30
20 f(x) = 7.65x - 2.38
10 R = 0.81
0
Axis Title
Axis Title
3. 4. 9. X 10. Y
h h 5. sqrt 6. sqrt ^ ^ 11. X
h1 h2 7. X 8. Y 2 2 Y
18. 0, 20. 0,
2 7
12. 13. 5 19. 2, 7
40 38 6 3 4
15. 19,4 16. 0,50 17. 1, 4 4 8
9358 6411 5 5 0 0
14. 20 869 31 3 2 9 9
29. 0,
27. 0, 6
21. 22. 2 28. 1, 9
38 36 7 7 1
23. 19,49 24. 18,9 25. 0,51 26. 1, 0 6 4
3588 7366 9922 3 3 8 9
69 596 729 3 2 9 7
36. 0, 38. 3,
2 37. 5 8
30. 31. 8 1, 2
36 34 5 2 7
32. 18,97 33. 18,4 34. 0,53 35. 7, 7 6 5
3665 3908 4577 1 7 5 7
96 891 046 6 3 6 2
39. 40. 41. 18,43 42. 17,8 43. 0,55 44. 7, 45. 0, 46. 5 47. 4,
34 32 9088 8854 0545 6 3 8, 2
5 1
0 2 1
3 2 6
91 382 095 5 1 5 7
54. 0,
3 56. 4,
48. 49. 2 6
32 30 2 55. 6 0
50. 17,88 51. 17,3 52. 0,56 6 5, 1
8543 2050 8035 53. 8, 6 6 0
82 808 744 1 5 1 9
62. 1, 63. 1 64. 1
4 7 4,
3 9, 1
61. 2 8 5 0
58. 94,79 59. 92,11 60. 2,67 5, 3 0 6
4887 5395 9491 7 0 7 6
57. Total 39 46 924 7 9 9 4
65. Tabel H06.B.4 Pengolahan Data untuk Penampang Lubang Bukaan dengan Diameter 6mm
67. b = 9,8077923
69. A = 7,065
70. Luas penampang tangki utama,
71. AT = 14733,665
77. KR = 3391%
78.
Variabel Head
10
8
6 f(x) = 1.95x - 0.68
4
2 R = 0.81
0
Axis Title
Axis Title
84. Kemudian atur katup aliran dan pipa pelimpah hingga tinggi
permukaan air pada tangki utama adalah 400mm. Sebagai variasi,
dilakukan percobaan dengan menghitung debit aliran pada ketinggian
400mm hingga 320mm dengan penurunan 20mm serta mengganti lempeng
lubang bukaan dengan diameter yang berbeda dan kembali menghitung
dari ketinggian 400mm hingga 320mm dengan penurunan yang sama.
Tersebut adalah langkah-langkah untuk percobaan tahap pertama.
91. Koefisien
90. Variabel
Korelasi
92. Untuk constant head 93.
94. Lubang bukaan
95. 1
diameter 3mm
96. Lubang bukaan
97. 1
diameter 6mm
98. Untuk variabel head 99.
100. Lubang bukaan 101. 0,81
diameter 3mm 31
102. Lubang bukaan 103. 0,81
diameter 6mm 11
104. Grafik H06.B.6 Koefisien Korelasi untuk Masing-masing Variabel
1. Makin besar nilai permukaan air pada tangki utama, makin besar pula
volume yang keluar melewati lubang bukaan
2. Nilai koefisien debit empiris terbesar terdapat pada variabel head dengan
lubang bukaan berdiameter 3mm yaitu 39,10988. Sedangkan nilai terkecil
adalah 2,8156459 untuk constant head dengan lubang bukaan berdiameter
3mm
115.