Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN OBAT HIGH ALERT

NO. :
DOKUMEN
NO. REVISI :
SOP TANGGAL :
TERBIT
HALAMAN :
UPTD drg. Khania Puspitasari S, MARS
PUSKESMA
NIP. 19780301 200701 2008
S GUNTUR

Pengertian : 1. Prosedur Penggunaan Obat High Alert adalah sebuah


tahapan proses dalam penggunaan obat high alert (secara
khusus terdaftar dalam kategori obat mempunyai risiko
tinggi) untuk tindakan terapi (medication) hanya pada pasien
yang membutuhkan.
2. Obat High Alert adalah obat obat yang secara khusus
terdaftar dalam kategori obat mempunyai risiko tinggi yang
dapat menyebabkan kerusakan secara serius (harm) apabila
terjadi kesalahan (medication error) dalam penanganannya

Tujuan : 1. Tersediannya prosedur penggunaan obat high alert secara


benar dan terkendali.
2. Terwujudnya keamanan dalam penggunaan obat kategori
high alert.
3. Tercapainya program patient safety dalam penggunaan obat
kategori high alert di Puskesmas Guntur

Kebijakan : Penggunaan Obat kategori high alert harus diatur sedemikian


rupa, yang bertujuan untuk menghindari kesalahan dalam
penggunaannya dan memudahkan dalam monitoring (pemantauan)
selama proses penggunaan obat kategori high alert. Setiap
penggunaan obat high alert sebagai terapi pada pasien rawat jalan
di Puskesmas Guntur, minimal dilakukan oleh 2 (dua) orang
petugas kesehatan yang kompeten (terlatih) sebagai pelaksanaan
dari fungsi double checked. (Surat Keputusan Direktur Utama
Puskesmas Guntur Nomor . tanggal .. tentang
Manajemen dan Penggunaan Obat Obatan di Puskesmas Guntur.

referensi :
Prosedur : A. Persiapan
1. Penampilan petugas :
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengkapan atribut

B. Pelaksanaan :
1. Instruksi dokter untuk penggunaan obat kategori high alert
pada instruksi pengobatan pasien (dalam rekam medik
pasien).
2. Melakukan pemeriksaan stok obat high alert pada lemari
penyimpan pasien (bila tersedia secara unit dose dispensing
(UDD), atau pada lemari penyimpanan obat khusus high
alert yaitu lemari obat, lemari pharmaceutical refrigerator
(lemari pendingin) sesuai dengan jenis obatyang dibutuhka
3. Pemeriksaan kebenaran obat high alert yang akan digunakan
dan alat kesehatan pendukung (jika diperlukan) dengan
prinsip 7 (tujuh) benar yaitu:
a. Benar obat
b. Benar dosis
c. Benar aturan pakai dan waktu pemberian
d. Benar rute pemberian
e. Benar pasien
f. Benar informasi
g. Benar dokumentasi

4. Petugas mengambil obat high alert dari tempatnya (lemari


penyimpan obat),dilakukan pencatatan pada stok obat secara
benar dan lengkap pada kolom isian kartu stok obat:
a. Tanggal pengambilan
b. Jumlah yang diambil
c. Nama pasien yang menggunakan
d. Nama dan paraf petugas yang mengambil
e. Jumlah sisa stok akhir obat.
5. Penyiapan obat high alert yang akan digunakan dengan
prosedur:
a. Untuk penggunaan obat high alert menggunakan jalur
parentral(intravena/intratekal/intramuscular/intraperitonial)
baik dalam bentuk bolus maupun drip dilakukan dengan
menggunakan prosedurpelarutan obat injeksi high alert
secara aseptis.
b. Untuk penggunaan obat high alert yang menggunakan jalur
non parentral (oral/rectal/sublingual) dalam bentuk sediaan
tablet/kapsul/sirup/suppos maka dilakukan pemberian
label etiket pada kemasan obat yang akan digunakan.
1. Nama Pasien
2. Nomor Rekam Medik
3. Nama Obat
4. Dosis obat
5. Rute Pemberian
6. Waktu dan frekwensi Pemberian
6. Pemeriksaan akhir oleh petugas yang berbeda atau
olehpenanggung jawab kegiatan dengan poin penilaian:
a. Benar obat
b. Benar dosis
c. Benar waktu dan frekwensi pemberian
d. Benar rute pemberian
e. Benar pasien
f. Benar informasi
g. Benar dokumentasi
C. Hal yang harus diperhatikan :
Pencatatan dan pendokumentasian pemberian obat dalam formulir
Catatan Pemberian dan Pemantauan Obat Pasien.

Unit 1. Gudang obat


2. Unit Rawat Inap
Terkait
3. IGD

No Isi Perubahan Tanggal Mulai

Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai