Fisika 1, Vektor
Referensi
3
Fisika 1, Vektor
Pengertian
4
Mekanika terbagi 2 :
Kinematika : studi bagaimana benda bergerak
(gerak benda terhadap waktu)
Dinamika : studi bagaimana gaya dapat
menyebabkan benda bergerak dan mengapa
benda bergerak sedemikian rupa (penyebab
benda bergerak)
Fisika 1, Vektor
5
Gerak Rotasi
Fisika 1, Vektor
6 GERAK DALAM SATU DIMENSI
Fisika 1, Vektor
7
Posisi, jarak atau laju diukur dengan mengacu pada
kerangka acuan
Perpindahan merupakan perubahan posisi benda
terhadap titik awalnya
Laju rata-rata (average speed) didefinisikan sebagai
bilangan positif dg satuan & tanpa arah
Fisika 1, Vektor
Perpindahan
8
Fisika 1, Vektor
Grafik pergerakan benda
9
Fisika 1, Vektor
10
Dari posisi A ke B
Jarak tempuh : 50-30 = 20 m
Perpindahan : 50-30 = 20 m
Waktu tempuh : 10-0 = 10 s
Laju rata-rata : 20/10 = 2 m/s
Kecepatan rata-rata : 20/10 = 2 m/s
Dari Posisi A ke E
Jarak tempuh : (50-30)+(50-(-40) = 110 m
Perpindahan : -40-30 = -70 m
Waktu tempuh : 40-0 = 40 s
Laju rata-rata : 110/40 = m/s
Kecepatan rata-rata : -70/40 = - m/s
Fisika 1, Vektor
Kecepatan
11
Maka :
Case 1
Fisika 1, Vektor
Solution
14
a)
b)
c)
d)
Fisika 1, Vektor
Gerak dalam satu dimensi dg
1. 5
percepatan konstan
a bernilai konstan sehingga :
maka
Fisika 1, Vektor
Gerak dalam satu dimensi dg
16
kecepatan konstan
v bernilai konstan maka a = 0 sehingga :
Keterangan :
vx0 = kecepatan awal sepanjang sumbu x (m/s)
x = posisi (m)
t = waktu (s)
Fisika 1, Vektor
Case 2
17
Fisika 1, Vektor
Maka diperoleh persamaan kuadratik :
, t = 30,96872 s
19
Mobil dihentikan polisi pada jarak :
xc = (45 m/s) [(t+1) s] = 1438,592 m dari billboard
Case 3
Sebuah batu dilemparkan vertikal ke atas dari atas
gedung yang berketinggian 50 m dengan kecepatan
awal 20 m/s. Saat batu bergerak vertikal ke bawah
ternyata melewati tepi gedung dan batu jatuh ke tanah.
Tentukan :
a. Tinggi maksimum yang dicapai batu
b. Waktu saat batu mencapai ketinggian maksimum
Fisika 1, Vektor
20
Fisika 1, Vektor
21
Fisika 1, Vektor
22
c.
d.
e.
Fisika 1, Vektor
23 VEKTOR
Fisika 1, Vektor
VEKTOR
24
A + B = A2 + B 2 + 2 AB cos ( A, B)
A = AeA
B = BeB ( A, B) = = cos 1 A + B cos ( A, B)
A + B + 2 AB cos ( A, B)
2 2
A = Axi + Ay j + Az k
B = Bxi + By j + Bz k
A + B = ( A + B )i + ( A + B ) j + ( A + B )k
x x y y z z
Fisika 1, Vektor
PERKALIAN VEKTOR
26
Perkalian Dot :
A = AeA
A B = AB cos ( A, B ) = B A
B = BeB
A = Axi + Ay j + Az k
A B = Ax Bx + Ay By + Az Bz
B = Bxi + By j + Bz k
Fisika 1, Vektor
27
Perkalian Cross
A = AeA
A B = A B sin ( A, B ) n = ( B A)
B = BeB
i j k
A = Axi + Ay j + Az k
A B = Ax Ay Az .
B = Bxi + By j + Bz k
Bx By Bz
Fisika 1, Vektor
VEKTOR SATUAN
Y
a = ax i + a y j
a
ay
- Menunjukkan satu arah tertentu
- Panjangnya satu satuan
a - Tak berdimensi
- Saling tegak lurus (ortogonal)
j
i
O X
ax
28 Fisika 1, Vektor
PENJUMLAHAN VEKTOR
a
b R
b
a
a + b= R = b+ a
Penjumlahan vektor adalah komutatif
29 Fisika 1, Vektor
PENJUMLAHAN VEKTOR
MENGGUNAKAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
Y
Rx = a x + bx
R y = a y + by
R = Rx2 + R y2
by
R b Ry
Ry tan =
Rx
R = Rx i + Ry j
ay a
o ax bx
X
Rx
30 Fisika 1, Vektor
PENGURANGAN VEKTOR
-a
a b = a + ( b)
a b ba b
a
-b
a R=a+b+c+d
32 Fisika 1, Vektor
33 GERAK DALAM DUA DIMENSI
Vektor Posisi
Posisi titik di mana suatu kejadian terjadi dinyatakan
dengan vektor jarak dari titik asal ke titik tersebut.
Kerangka Acuan
Suatu kerangka yang menyatakan posisi suatu titik
dalam ruang. Dalam ruang tiga dimensi, digunakan
tiga garis sumbu (X,Y,Z) yang saling berpotongan
tegak lurus di titik asal (titik O), disebut sistem
Koordinat Kartesian. Kebutuhan akan kerangka
acuan ini menunjukkan bahwa posisi bersifat relatif,
artinya terhadap mana posisi titik tersebut diacukan.
Fisika 1, Gerak DalFisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
Y
Dimanakah A berada ?
Vektor posisi
jarak r
arah
X
O
Kerangka acuan
Pusat acuan
Posisi awal
C
ri r
f
Posisi akhir
O X
ri + r = rf
r = rf ri Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
36
Y
ri = xi i + yi j
r = xi + yj
y
r x f = xi + x
yf y f = yi + y
yi ri rf
r f = x f i + y f j
O X
xi x
xf
r f = ( xi + x)i + ( yi + y )j
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
37
KECEPATAN rata-rata
Y r f ri
v av =
t f ti
r
r =
t
ri r
f
O X
Y v1 v 2 v1
aav a av =
t2 t1
v1 v v
=
v 2
t
v
r1 a = lim
r
2 t 0 t
dv
=
dt
O X
= ax i + a y j
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
40
Gerak dalam Dua Dimensi dengan
Percepatan Tetap
41
A. Kecepatan
= (vxo + axt )i + (v yo + a yt )j
v = v o + at
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
B. Posisi
r = ro + v ot + 12 at 2
Asumsi-asumsi :
Selama bergerak percepatan gravitasi, g,
adalah konstan dan arahnya ke bawah
Pengaruh gesekan udara dapat
diabaikan
Benda tidak mengalami rotasi
vxo
vxo
vyo vo g vy v
o vxo
0 X
vxo
= vo cos o = ( vo cos o )t
v y = v yo + gt y = yo + v yot gt 1
2
2
= vo sin o gt = vo sin o t 12 gt 2
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
44
Koordinat pada Gerak peluru
45
ar a at
a
ar
at
a = ar2 + at2
Apakah
artinya ?
v2
ar =
r dv v 2
dv a = r
at = dt r
dt Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
PERCEPATAN DALAM
SISTEM KOORDINAT POLAR
y at
r
a
r
ar
O x
dv v 2
a = r
Percepatan tangensial : dt r Percepatan radial :
- Searah garis singgung - Selalu menuju ke pusat
- Merubah besar kecepatan - Merubah arah kecepatan
52 Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi
S S S
P
r r
ut
O u O u
O
r = ut + r '
dr dr
r ' = r ut = u
dt dt
v = v u a = a
2. Sebuah sekrup jatuh dari langit-langit gerbong yang sedang dipacu ke arah utara dengan
percepatan 2,5 m/s2. Berapakah percepatan sekrup tersebut terhadap a. gerbong b. gerbong
yang diam di stasiun.
3. Posisi sebuah partikel sebagai fungsi waktu dinyatakan seperti berikut :
r = (bt )i + ( c dt 2 ) j b = 2 m/s c = 5 m d = 1 m/s2
a. Nyatakan y sebagai fungsi x dan buatlah sket lintasan partikel. Bagaimana bentuk lintasannya ?
b. Jabarkan vektor percepatannya
c. Kapan (t > 0) vektor kecepatan tegak lurus vektor posisi ?
4. Dalam gerak parabola tunjukkan bahwa lintasan partikel dapat dinyatakan seperti berikut ini :
g
y = (tan o ) x ( ) x 2
2vo2 cos 2 o
Fisika 1, Gerak Dalam Dua Dimensi