Dokumen - Tips - Klasifikasi Alat Berat
Dokumen - Tips - Klasifikasi Alat Berat
Gambar 1. Bulldozer
CT = FT + HT + RT
2) Scraper
Adalah salah satu alat berat beroda ban (tire) yang bisa dipakai
memuat/mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan
atau tanpa dibantu pendorong (buldozer).
Ada 2 macam Scraper yaitu :
Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena
memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer.
Motor Scraper.
Ada yang menggunakan mesin tunggal / Front. Ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear
Sedang yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer.
Jarak angkut motor scraper antara (500 2000 meter) sangat effektif
material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi
memotong/meratakan bukit yang cukup luas, sedang Towed Scrapper
jarak angkut tidak lebih dari 500 meter.
Gambar 2. Scraper
3) Motor Grade
Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu
pekerjaan tanah, misalnya pada pembuatan jalan. Agar diperoleh kerataan
yang lebih baik, juga dapat digunakan untuk membuat kemiringan
tanah/badan jalan atau slope dan bisa membuat parit-parit kecil.
b. Alat Penggali
1) Backhoe
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan
shovel yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan
tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah
permukaan ini misalnya parit, lubang untuk fondasi bangunan, lubang
galian pipa dan sebagainya. Keuntungan backhoe ini jika dibandingkan
dragline dan clamshell ialah karena backhoe dapat menggali sambil
mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena kekauan
konstruksinya, backhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan
jarak dekat dan memuatkan hasil galian ke truk.
Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali
dan undercarriage nya.
Menurut alat kendali:
1.Dengan kendali kabel (cable controlled)
2.Dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled)
Menurut undercarriage nya:
1.Roda rantai (crawler mounted)
2.roda karet (wheel mounted)
Gambar 4. Wheel Mounted
Produktivitas = (60/CT) x BC x JM x BF
2) Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada
alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat
dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan
kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom
shovel diganti boom dan bucket dragline.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan
untuk menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai
keuntungan yang umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan
yang perlu digali. Dragline biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat
galian untuk melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan
ditempatkan pada lantai kerja yang baik, kemudian menggali pada tempat
yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus dimuat ke dalam
truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan
berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat
baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam,
sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian.
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah
produksinya yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power
shovel untuk ukuran yang sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel
mounted dan truck mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-
tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-nya besar,
tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat
angkut untuk membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan.
Gambar 6. Dragline
3) Front Shovel
Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di
atas permukaan tempat alat tersebut berada. Alat ini mempunyai
kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang digali
bersifat lunak, maka front shovel akan mengalami kesulitan. Dengan
demikina waktu penggalian akan lama.
Gambar 8. Clamshell
5) Power Shovel
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka
didapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk
pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus
memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat
untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted,
karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan
kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama
untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan
alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali
kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic
controlled).
Gambar 9. Power Shovel
2) Wheel Loader
Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban),
sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu :
hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin
karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah
bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel
maupun wheel loader ada 3 macam :
1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and
carry.
Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah
pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan
kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban
karet. Alat pemuat tersebut dalam menempatkan muatan kedalam dump
truck kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini
sangat dipengaruhi oleh skill operator.
Gambar 12. Wheel Loader
e. Alat Pemadat
1) Tandem Roller
Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat terbang dan lain-lainnya.
Konstruksi dari three axle tandem apabila ditambah satu roda depan (guide
roll) yang dipasang pada perpanjangan overhead frame disebut walking
beam, yang dapat bergerak bebas naik turun mengikuti ketidakrataaan
permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol dapat
dipertahankan besamya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat
bergerak ke atas saja apabila permukaan jalan tidak rata.
Gambar 13. Tandem Roller
2) Sheepfoot Roller
Sheepfoot roller ini termasuk adalah alat pampat yang melindas
dari bawah. Bagian utama roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi
kaki-kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki yang
merupakan bidang-bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan luas
yang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada
waktu ditarik kaki-kaki domba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan
dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan
kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk
pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20 -25 sentimeter, dan
bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang
banyak mengandung lempung.
Gambar 14. Sheep-foot Roller
3) Segment Roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat),
terutama tanah yang basah, grid roller kurang memberi hasil yang baik,
karena tanah akan tertinggal di antara batang-batang besi anyaman roda.
Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang
rodanya tersusun dari lempengan-lempengan baja kecil-kecil. yang akan
memberi tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam
tanah, sehingga terjadi pemampatan langsung dari bawah.
7) Smooth-wheel Roller
Jenis pemadatan ini dibagi berdasarkan tipe dan beratnya. Smooth-wheel
roller sangat baik digunakan untuk memadatkan material,berbutir seperti
pasir, kerikil, dan batuan pecah. Permukaan tanah yang telah dipadatkan
dengan tamping roller akan mudah licin dengan menggunakan alat ini.
8) Pneumatic-tired Roller
Umumnya alat ini digunakan untuk pemadatan aspal hotmix.
Proses pemadatan alat ini menggunakan gabungan antara metode
kneading action dan static weight.
Gambar 20. Pneumatic-tired Roller
3) Crusher
Crusher adalah alat pemecah batuan yang berfungsi untuk
memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memecahkan batuan, crusher juga
memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan saringan atau
screen. Dengan adanya screen maka batuan dapat dikelompokkan sesuai
dengan ukurannya.
Gambar 23. Crusher
4) Silo
Silo adalah silinder vertical yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan campuran aspal hasil dari mixer. Campuran aspal dialirkan
ke dalam silo melalui bagian atasnyadengan menggunakan conveyor
tertutup.
T = 60ASW/2000
2) Crawler Crane
Crawler Crane adalah derek yang dipasang pada bagian bawah
dengan satu set track (juga disebut crawler) yang memberikan stabilitas
dan mobilitas. Crawler crane mengangkat kapasitas dari 40 sampai 3.500
ton.
Crawler crane memiliki keuntungan dan kerugian tergantung pada
penggunaannya. Keuntungan utamanya adalah bahwa alat ini dapat
bergerak di tempat dan melakukan setiap angkat dengan sedikit set-up,
karena crane stabil pada jalurnya tanpa outriggers. Selain itu, crawler
crane mampu bepergian dengan beban. Kerugian utama adalah bahwa
mereka sangat berat, dan tidak dapat dengan mudah dipindahkan dari satu
situs pekerjaan ke pekerjaan lain tanpa biaya yang signifikan. Biasanya
crawler besar harus dibongkar dan dipindahkan oleh truk, mobil rel atau
kapal ke lokasi berikutnya.
Waktu siklus meliputi waktu tetap (fixed time) dan waktu variabel
(variable time). Waktu tetap meliputi waktu mengikat dan melepas
material yang tergantung pada jenis material yang diangkat, untuk setiap
pekerjaan memiliki waktu tetap yang berbeda misalnya : waktu untuk
mengikat tulangan berbeda dengan waktu untuk mengikat bekisting.
Waktu variabel bergantung pada jarak tempuh vertikal tergantung tinggi
angkat, waktu tempuh rotasi tergantung sudut putar, dan waktu tempuh
horisontal tergantung pada jarak titik tujuan dan sumber material. Waktu
tersebut dikategorikan dalam jarak tempuh Jarak Tempuh :
a. Jarak Tempuh Vertikal : Jarak tempuh vertikal tower crane adalah jarak
adalah jarak total yang ditempuh oleh hoist secara vertikal. Jarak tempuh
vertikal meliputi jarak tempuh vertikal angkat dan jarak tempuh vertikal
kembali. Jarak tempuh vertikal angkat untuk pengecoran, tulangan, bekisting
berbeda dengan jarak tempuh vertikal untuk pengangkatan material.
b. Jarak Tempuh Rotasi : Jarak tempuh rotasi berupa sudut rotasi. Sudut
rotasi adalah sudut yang terbentuk antar sumber ke tower crane ke tujuan.
Jarak tempuh rotasi meliputi jarak tempuh rotasi angkat ketempat tujuan
material dan jarak tempuh rotasi kembali ke sumber material.
2) Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari suatu proyek ke proyek
lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi beberapa bagian
daari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Alat
ini juga mempunyai bagian atas yang dapat berputar 360o.
Gambar 30. Truck Crane