Isolasi Minyak Kemiri
Isolasi Minyak Kemiri
(EKSTRAKSI-DISTILASI)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui proses ekstraksi suatu zat dari bahan
yang terdapat di alam.
Ada pun cara ekstraksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1. Ekstraksi tradisional atau sederhana dapat dilakukan dengan cara
perebusan. Cara perebusan merupakan yang paling mudah dengan
alat-alat yang sederhana pula. Adapun prinsip pengolahannya yaitu,
bahan yang akan di ekstra, di rebus dalam pelarut air dengan
perbandingan tertentu, bahan di rebus sampai terjadi larutan ekstrak,
lalu diangkat dan di dinginkan lalu di saring, larutan ekstrak siap
digunakan.
PELARUT
Pelarut merupakan faktor yang menentukan keberhasilan dari
suatu ekstraksi, adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pelarut
tersebut adalah, tidak mengadakan reaksi kimia dengan zat warna yang
diekstrak, memiliki daya melarutkan yang besar, setelah proses ekstraksi,
pelarut dapat dipisahkan dengan mudah.
Bahan yang sudah diekstrak maka pelarut dapat dengan mudah
dipisahkan umumnya dengan cara mengunakan destilasi biasa (Robert,
1974:60). Disamping syarat-syarat tersebut diatas, pemilihan pelarut yang
harus diperhatikan adalah harganya, mudah atau tidaknya cara
pengunaan, dan mudah tidaknya terbakar (Adam dan Johnsons, 1955).
Kepolaran pelarut dapat ditunjukkan dari harga konstanta dielektrikumnya,
maka semakin besar harga dari konstanta dielektrikum maka akan bersifat
makin polar.
MINYAK KEMIRI
Cara ekstraksi minyak yang biasa dilakukan adalah dengan
menjemur biji kemudian dipecah dengan tangan dan daging dikeluarkan
dengan alat yang runcing. Dengan pengepresan dingin (cold press)
dihasilkan minyak berwarna kuning, sedang pengepresan panas akan
menghasilkan minyak yang berwarna kuning sampai coklat.
Kemiri yang akan diekstrak harus digerus dulu hingga halus,
karena untuk mempermudah ,minyak nabati yang ada dalam buah kemiri
terekstrak oleh pelarut yang digunakan. Ini berhubungan dengan ukuran
partikel yang semakin kecil sehingga memperluas bidang sentuh supaya
lebih mudah terekstrak. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses
ekstraksi adalah eter. Eter digunakan sebagai pelarut karena memiliki
tingkat kepolaran yang relatif sama dengan minyak yang akan diekstrak
yaitu sama-sama merupakan senyawa nonpolar.
LEMAK
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk
pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya
dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon
lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di
atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan
pelarut tersebut.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida dari gliserol.
Dalam pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi
satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak (umumnya ketiga asam
lemak tersebut berbeda beda), yang membentuk satu molekul trigliserida
dan satu molekul air.
VIII. PERHITUNGAN
Analisa Minyak
Menghitung bilangan asam
A : volume titrasi KOH = 10 ml
N : Normalitas KOH = 0,1 N
G : berat contoh minyak = 10 gram
Bilangan Asam
A N 56,1
10 ml 0,1 N 56,1 5,61
G 10 gr
Menghitung bilangan penyabunan
A : volume titrasi blanko = 47 ml
B : volume titrasi sample = 36 ml
G : berat contoh minyak = 5 gram
Bilangan penyabunan
A B 28,05 47 36 ml 28,05 61,71
G 5 gr
Menghitung densitas
Berat pikno kosong = 28,5 gram
Berat pikno+minyak = 48,7 gram
Volume pikno = 25 ml
berat pikno kosong berat pikno min yak
48,7 28,5 gr 0,808 gr
volume pikno 25 ml ml
Menghitung viskositas
Jenis bola stainless stell
Volume bola Massa bola
4
V r 3
3
4
V 3,14 0,555 cm 0,71 cm 3
3
m V
m 7,1 gr 0,71 cm 3
cm 3
m 5,4 gram
Ekstraksi Destilasi
me tan ol V
me tan ol 200 ml 0,789 gr 157,8 gram
ml
Neraca massa total ekstraksi Neraca massa total destilasi
input output input output
F S ER F BD
60 gr 157,8 gr 159,6 gr 58,2 gr 6159,6 gr 6,35 gr 138 gr
217,8 gr 217,8 gr 159,6 gr 144,35 gr
IX. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan ekstraksi ?
Jawab :
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan yang
berasal dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan
bantuan pelarut.
2. Sebutkan syarat-syarat pelarut dalam ekstraksi ?
Jawab :
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pelarut tersebut adalah,
tidak mengadakan reaksi kimia dengan zat warna yang diekstrak,
memiliki daya melarutkan yang besar, setelah proses ekstraksi,
pelarut dapat dipisahkan dengan mudah.
X. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan isolasi minyak kemiri yang telah dilakukan dapat
dianalisa bahwa minyak kemiri dapat diperoleh dengan cara
mengekstraksi biji kemiri yang telah dihaluskan dengan metode ekstraksi
soxhlet. Lalu setelah di ekstraksi, dilanjutkan dengan proses destilasi
untuk memisahkan minyak kemiri yang terdapat di dalam pelarut.
Biji kemiri yang akan di ekstrak harus diherus dulu sampai halus,
karena untuk mempermudah minyak nabati yang ada di dalam biji kemiri
terekstrak oleh pelarut yang diguanakan. Ini berhubungan dengan ukuran
partikel yang semakin kecil sehingga memperluas bidang sentuh agar
lebih mudah terekstrak. Pelarut yang digunakan yaitu etanol. Etanol
digunakan sebagai pelarut karena memiliki tingkat kepolaran yang realtif
sama dengan minyak yang akan di ekstrak yaitu sama-sama merupakan
senyawa non polar.
Pada saat proses ekstraksi akan mengalami proses sirkulasi
selama 6 kali. Semakin banyak jumlah sirkulasi maka akan memiliki
peluang yang lebih besar untuk memperoleh minyak yang lebih banyak.
Setelah ekstraksi, dilanjutkan dengan proses pemisahan pelarut dari
minyak dengan cara destilasi, dimana pelarutnya akan menguap terlebih
dahulu karena memiliki titik didih yang lebih rendah. Pada neraca massa
destilasi input dan output yang didapat tidak seimbang, karena destilat
mungkin mengandung uap etanol yang lepas/menguap, sehingga
beratnya banyak yang hilang.
XI. KESIMPULAN
Dari percobaan isolasi minyak kemiri yang telah dilakukan dapat di
simpulkan :
Minyak kemiri dapat dihasilkan dengan cara mengekstraksi dan
destilasi biji kemiri.
Analisa minyak yang dilakukan pada percobaan ini yaitu densitas,
viskositas, bilangan asam dan bilangan penyabunan.
Komposisi minyak kemiri pada bagian buah (biji) mengandung
minyak 35-36%
Minyak kemiri mempunyai sifat-sifat khusus, dimana minyak ini
mudah mengering bila dibiarkan di udara terbuka. Oleh karena itu
minyak kemiri dapat digunakan sebagai minyak pengering dalam
industri minyak dan varnish.
Berat produk yang didapat yaitu 6,35 gram dan berwarna kuning
kecoklatan.
Bilangan asam dan bilangan penyabunan yang didapat secara
praktek yaitu 5,61 dan 61,71, sedangkan bilangan asam dan
penyabunan yang didapat secara teori yaitu 6,3-8 dan 188-202.
GAMBAR ALAT