Anda di halaman 1dari 2

Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor

41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran.Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Ini berarti indikator pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan
yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar (KD). Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur
ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi
menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

A. Penegasan Istilah TIU, TIK, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Dan Indikator
Pembelajaran
Dalam desain pembelajaran, dibedakan antara tujuan pembelajaran umum atau di
sebut tujuan intional umum (TIU) dengan tujuan intruksional khusus (TIK). Dalam KTSP,
tujuan pembelajaran dinyatakan secara tersirat dalam standart kompetensi (SK), kompetensi
dasar (KD), dan indikator pembelajaran.
Tujuan intitusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan institusional sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka
menempuh atau dapat menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan tertentu.
Tujuan kurikuler (standar kompetensi mata pelajaran) adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang
pendidikan tertentu pula.
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus
dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan. Oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari
standar kompetensi.
Pengertian indicator kompetensi yang diberikan oleh PERMENDIKNAS RI No. 41
Tahun 2007 adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
pencapaian kompetensi (tujuan intruksional khusus) dikembangkan dari kompetensi
dasar dengan menggunakan kata kerja yang operasional dan cakupan materinya terbatas.
Setiap kompetensi dasar dapat dijabarkan menjadi tiga atau lebih indiator tergantung pada
kompleksitas dan ruang lingkup kompetensi dasar. Hal yang perlu diingat adalah tingkat kata
kerja dalam kompetensi dasar lebih rendah atau maksimal sama dengan tingkat kata kerja
dalam standar kompetensi. Tingkat kata kerja dalam indicator lebih rendah atau maksimal
sama dengan tingkat kata kerja dalam kompeensi dasar. Sebagai contoh: kompetensi dasarnya
adalah menganalisis penyebab peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. Kata kerja dalam
kompetensi dasar ini adalah menganalisis yang berada pada posisi C4 (analisis), maka kata
kerja yang ada di indicator adalah kata kerja yang berada di C4 juga atau berada lebih rendah
dari C4.

B. Taksonomi Tujuan Instruksional Menurut Bloom


Penentuan TIU (kompetensi dasar) sangat menentukan terhadap pelaksanaan metode
pembelajaran, media pembelajaran, materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran. TIU/KD
dimaksudkan sebagai pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh
siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah
ditetapkan. TIU dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam hal ini, Bloom
membagi TIU kedalam tiga kawasan yaitu kawasan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dalam pendidikan, tujuan mengindikasikan apa yang guru harapkan dari siswa untuk
dipelajari. Tujuan memiliki peran penting dalam pembelajaran karena guru selalu mengajar
untuk beberapa tujuan, terutama untuk memudahkan belajar siswa. Pengajaran adalah sebuah
tindakan yang disengaja dan beralasan. Pengajaran adalah disengaja karena guru selalu
mengajar dengan beberapa tujuan terutama untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Pengajaran adalah beralasan karena apa yang guru ajarkan ke siswa dinilai olehnya agar
menjadi bermakna.
Bloom (1977) membagi tujuan intruksional menjadi tiga kawasan. Pertama, domain
atau kawasan kognitif adalah tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan
intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan
memecahkan masalah. Domain kognitif menurut Bloom terdiri dari 6 tingkatan yaitu
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Domain afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi. Domain afektif
memiliki tingkatan yaitu penerimaan, respons, dan menghargai.
Domain psikomotorik adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan
keterampilan seseorang. Ada lima tingkatan yang termasuk kedalam tingkatan ini pada
akhirnya yaitu keterampilan meniru, menggunakan, ketepatan, merangkaikan, dan
keterampilan naturalisasi.

Anda mungkin juga menyukai