Anda di halaman 1dari 4

III.

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

3.1.1 Tempat

Praktikum mata kuliah Analisis Lansekap Terpadu (ANLAN),


Sistem Informasi Geografi untuk Manajemen Sumberdaya Lahan (SISDL),
dan Tanah-Tanah Pertanian Utama di Indonesia (TTU) dilaksanakan di
wilayah provinsi Jawa Timur, salah satu sheet pengamatan berada di
Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

.1.2 Waktu
Adapun waktu dimulainya praktikum mata kuliah Analisis
Lansekap Terpadu (ANLAN), Sistem Informasi Geografi untuk
Manajemen Sumberdaya Lahan (SISDL), dan Tanah-Tanah Pertanian
Utama di Indonesia (TTU) dimulai pada tanggal Mei 2015,dan
Praktikum di sheet pengamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo
dilaksanaan pada tanggal Mei 2015.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

- Bor : untuk mengambil sampel tanah dengan cara di-bor


- Plastik : sebagai tempat sampel tanah
- Meja dada : sebagai alas untuk mencatat
- LREP : sebagai media mencatat hasil pengamatan
- Alat tulis : untuk mencatat hasil pengamatan
- GPS : untuk mengetahui posisi titik pengamatan
- Stereoskop saku : untuk mengamati stereotriplet
- Foto udara : untuk ground check landform di lapangan
- ArcGIS 9.3 : untuk mengolah data raster dan vektor
- AutoCad 2006 : untuk mengolah data yang bersumber dari Cad
- PCI Geomatica 9.0 : untuk mengolah data yang bersumber dari citra
- Google earth : untuk mengolah data dari PCI Geomatica 9.0
- Laptop : perangkat keras dalam pengolahan data
- Printer : untuk mencetak peta yang dibutuhkan

3.2.2 Bahan
- Tanah : sebagai objek pengamatan
- Peta-peta yang dibutuhkan antara lain :
1) Peta administrasi Kecamatan Tongas skala 1:50.000
2) Peta landuse Kecamatan Tongas skala 1:50.000
3) Peta landform Kecamatan Tongas skala 1:50.000
4) Peta lereng Kecamatan Tongas o skala 1:50.000
5) Peta elevasi Kecamatan Tongas skala 1:50.000
6) Peta relief Kecamatan Tongas skala 1:50.000
7) Peta geologi Kecamatan Tongas skala 1:50.000
8) Peta curah hujan Kecamatan Tongas skala 1:50.000
9) Peta jenis tanah Kecamatan Tongas skala 1:50.000

3.3 Metode Pelaksanaan

1. Permasalahan di Ngoro
Penentuan suatu permasalahan yang terjadi di daerah Tongas, Probolinggo
2. Melakukan Studi Literatur
Studi literatur dilakukan guna mencari segala informasi terkini yang bisa
didapatkan, baik secara online maupun studi lapang.
3. Pencarian Idea tau Gagasan Permasalahan
Ide muncul dari permasalahan yang terjadi di daerah survey dengan melihat dari
studi literature yang didapatkan
4. Pembuatan Peta Kerja
Pembuatan peta kerja dilakukan untuk mencari informasi terkait wilayah tempat
survey. Peta-peta kerja tersebut diantaranya :
- Peta Penggunaan Lahan
- Peta Bentukan Lahan
- Peta Kelas Kelerengan
- Peta Curah Hujan
- Peta Hidrologi
- Peta Tanah
- Peta Relief
- Peta Administrasi
- Peta Geologi
- Peta Hillshade
- Peta Elevasi
5. Penentuan Titik Survey
Setelah mendapatkan informasi yang diperlukan, penentuan titik pengamatan
dilakukan untuk mengambil sampel data lapang, yang kemudian akan dianalisis.
6. Melakukan Pengambilan Data
Pengambilan data diambil berdasar titik yang telah ditentukan. Pengambilan data
berupa sampel tanah dan informasi yang dapat didapatkan di daerah tersebut.
7. Analisis Data
Alanisis dilakukan setelah mendapatkan data lapang. Analisis dilakukan dengan
tujuan untuk menentukan jenis tanah, keseuaian yang disajikan dalam bentuk
tabel yang kemudian akan diinterpretasikan.
8. Merumuskan Kesimpulan
Setelah data yang telah dianalisis didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan
terhadap rekomendasi yang dapat diaplikasikan di daerah pengamatan.

3.4 Persiapan Informasi Data Spasial Awal

3.4.1 Data Primer


Persiapan informasi data spasial awal memerlukan data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di titik
pengamatan dengan melakukan pemboran tanah sedalam 80 cm kemudian
dideskripsikan, selain itu juga dilakukan pengamatan fisiografi di titik
pengamatan tersebut.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder bersumber Cad, citra, dan Google Earth diolah
dengan menggunakan software Autocad 2006, PCI Geomatica 9.0, dan
ArcGIS 9.3 menghasilkan peta administrasi, peta landuse, peta landform,
peta lereng, peta elevasi, peta relief, peta geologi, peta curah hujan, dan
peta jenis tanah.

3.5 Peta

3.5.1 Pra Survei


Sebelum melaksanakan praktikum lapang, yang harus dipersiapkan
ialah membuat peta dasar yang digunakan sebagai acuan dari project yang
diangkat. Peta dasar yang dibutuhkan dalam menunjang project adalah
peta administrasi, peta landuse, peta landform, peta lereng, peta elevasi,
peta relief, peta geologi, peta curah hujan, dan peta jenis tanah.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap survei adalah groundcheck
peta-peta yang telah dibuat pada tahap pra survei dengan keadaan
sebenarnya di titik pengamatan Tongas. Pengamatan yang dilakukan
meliputi penggunaan lahan, landform, batas administrasi, lereng, dan
elevasi. Perbaikan terhadap peta-peta yang telah dibuat ketika terdapat
ketidaksamaan pada peta dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
3.5.2 Pasca Survei
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pasca survei adalah perbaikan
terhadap peta-peta yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya hasil
dari groundcheck pada tahap survei. Peta yang telah diperbaiki adalah peta
akhir projek kelompok.
3.6 Tahapan Analisis Data

Dengan memahami flow chart terlampir, tahapan analisis ini


dimulai dengan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
Data sekunder dilakukan dengan pembuatan peta dasar yang kemudian
akan dioverlay. Peta dasar terdiri dari peta lereng, curah hujan, bentuk
lahan, dan peta hidrologi untuk menghasilkan peta sebaran komoditas
tebu. Metode scoring ini ialah salah satu metode yang efektif untuk
melakukan analisis potensi produksi tanaman tebu. Sesuai dengan kondisi
tanah dan keadaan permukaan yang sangat bergantung dengan kondisi
topografi. Peta sebaran yang telah dibuat akan dibuat sebagai acuan
tindakan pengelolaan baik pertanian maupun konservasi.

Anda mungkin juga menyukai