Anda di halaman 1dari 57

TUTORIAL STAAD PRO V.8i & SAP 2000 V.

14
ANALISIS PORTAL 2D

STAAD PRO V.8i Vs SAP 2000 V.14

Data-data Pembebanan :

Beban Mati :

q1 = 20 KN/m P1 = 40 KN P3 = 50 KN
q2 = 20 KN/m P2 = 30 KN P4 = 25 KN

Beban Hidup :

q1 = 8 KN/m P1 = 25 KN P3 = 30 KN
q2 = 6 KN/m P2 = 20 KN P4 = 15 KN
Beban Gempa :

E1 = 60 KN/m E2 = 70 KN E3 = 50 KN

Kombinasi : Ikuti Aturan

Diminta : Susunlah Langkah-langkah Input sampai dengan Output dan cara cetak dengan
menggunakan Program SAP 2000 dan Staad Pro

URUTAN INPUT STAADPRO

Secara umum, urutan input dalam Staad Pro dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai
berikut :

1. Keterangan mengenai pekerjaan

2. Geometri Struktur

3. Bentuk dan Ukuran dari batang (property)

4. Spesifikasi batang (bila ada)

5. Kondisi tumpuan atau perletakan

6. Kondisi Pembebanan Primer

7. Kondisi Pembebanan Kombinasi

8. Analisa Mekanika Struktur

9. Desain Struktur ( Beton )

10. Tampilan hasil analisa.

ANALISA STRUKTUR FRAME 2D DENGAN STAAD PRO V.8i

1. Memulai Main Window untuk StaadPro

Untuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-langkahnya :

Buka Program Staad Pro V.8i


Klik File > New atau klik New project. Maka kotak dialog New akan muncul gambar
seperti dibawah ini.

Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan meng-klik check-box Plane dan
menentukan unit yang dipakai yaitu klik KiloNewton dan Meter.

Berikan nama file dengan nama TUGAS PBTS II, tentukan pula lokasi dimana file
tersebut akan disimpan. Lalu klik OK.

Klik Next untuk melanjutkannya.


Kotak dialog akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akan
dilakukan selanjutnya. Apakah membuat model struktur atau mengedit proyek dari
pekerjaan yang sudah ada. Disini dapat mempergunakan Structure Wizard, untuk
menggambar struktur.

Dari menu Drop down Model type, pilih Frame Models, dan pilih Bay Frame
kemudian drag dengan mouse ke window sebelah kanan.

Isikan Jarak antar Lebar Frame, tinggi dan jarak antar portal maupun tinggi tiap lantai
pada kotak isian yang tersedia. Untuk jarak Portal atau lantai yang tidak sama, bisa
digunakan kotak modifikasi input yang tersedia di samping kotak Dialog isian.

Langkah selanjutnya adalah menginport struktur yang telah dimodelkan dengan


Struktur Wizard kedalam STAAD PRO. Setelah perintah merge, akan muncul kotak
dialog untuk menentukan referensi koordinat dari model yang ingin di Merge kedalam
Staad Pro. Pilih saja Koordinat referensi X, Y, Z nya adalah 0, 0, 0 dan klik Ok
Mengisi Informasi Project yang sedang dikerjakan, berupa Nama Project, Client,
Job Number, engineer dan lain-lain.

Memberi nomor Frame dan nodal pada model struktur dengan cara klik kanan pada
layar Whole Struktur dan pilih Labels, maka akan muncul kotak dialog.
Pada Nodes Beri tanda centang Nodes Number
(N) dan
pada Beams beri centang pada Beams Number
(B) kemudian klik Ok.

Untuk mendifinisikan perletakan dapat meng klik Commands, kemudian Support


Specification, tampilan nya akan seperti gambar berikut ini :
1. Pilih Fixed, kemudian tekan tombol add maka Tumpuan Jepit akan terdefinisi
kedalam kortak dialog Support

2. Dari Kotak Dialog Support, Klik Create kemudian pilih Pinned maka tumpuan jepit
akan terdefinisi dalam kotak dialog Support.

3. Dengan kursor, sorot salah satu tumpuan dan pilih Use Cursor to assign dan klik
tombolAssign untuk menempatkan jenis tumpuan pada model struktur.

4. Hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah.


Member Property

Untuk mendefinisikan Property dari batang-batang struktur, klik Command,Member


Property, Prismatic dan pilih rectangle maka tampilannnya sebagai berikut :
Property untuk menentukan bentuk penampang dan dimensi

Catatan : hilangkan tanda Centang pada Material, agar program tidak langsung
menerapkan material defaul pada Member property yang baru dibuat. Pemilihan
jenis material dan konstantanya akan didefinisikan pada langkah berikutnya.

Isikan dimensi member property dan klik add, ulangi langkah ini untuk member
property yang lain sampai muncul data-data member property seperti gambar dibawah
ini :

Klik pada salah satu member property yang ada dan Pilih Use Cursor to assign, klik
tombolAssign untuk mendefinisikan jenis member property tersebut batang struktur
yang diinginkan. Ulangi langkah ini untuk batang-batang yang lain hingga terlihat
seperti pada gambar dibawah ini :
Material Constants

1. Blok semua frame struktur, Klik Command,


Materials Contants dan Density untuk mengisi data kerapatan beton.

2. Klik Command,
Materials Contants dan Elastisity untuk mengisi data Elastisitas Beton.

3. Klik Command,
Materials Contants dan Poissons ratio untuk mengisi data angka poison rasio beton

4. Klik Command,
Materials Contants dan Aplha untuk mengisi data alpha.

5. Klik Command,
Materials Contants dan Damping Ratio untuk mengisi data dumping ratio

6. Klik Command,
Materials Contants dan Shear Modulus untuk mengisi data modulus geser beton
Dari page control, klik General > Material maka akan tampil kotak dialog yang
berisi definisi material. Blok semua frame kemudian klik pada material Concrete >
assign maka akan tampil gambar seperti ini :

Data Pembebanan

Klik Commands > Loading > Primary Load, selanjutnya akan tampil kotak dialog

Set Active Primary Load Case > Create New Primary Load Case . Buat Load
1 : Beban Mati, ganti load casenya menjadi Dead dan klik add. Ulangi langkah
tersebut untuk Beban Hidup, dan beban gempa kemudian tekan close maka akan
tampil gambar seperti ini :
Mengisi data pembebanan

1. Klik pada Load case > Beban mati dan


tekan add. Pilih member load untuk
menginput beban pada batang.
Gunakan Concentrated force untuk
mengisi beban titik dan Uniform
Force untuk menginput beban merata
pada batang.

2. Pilih Nodal Load > Node untuk


menginput data beban titk pada joint.

3. Ulangi langkah diatas untuk beban hidup dan beban Gempa.


Setelah semua data pembebanan selesai di masukan, maka data pembebanan akan
tampil seperti pada gambar dibawah ini :

4. Menerapkan beban pada frame strukutr

Klik pada load case details > beban Mati > UNI GY -20kN/m dan pilih use cursor
to assign > assign maka kursor akan berubah tanda menjadi ikon beban. Klik pada
frame dimana beban mati tersebut bekerja.

Ulangi langkah ini untuk semua tipe beban hingga akhirnya akan menjadi seperti pada
gambar dibawah ini :

Mengisi data Kombinasi Pembebanan

1. Klik pada Load case


Details dan tekan add maka akan muncul kotak dialog add New : Load Cases.
2. Klik pada Define Combination dan isikan nama kombinasi
pembebananKOMBINASI 1 > klik pada BEBAN MATI isikan faktor pengali beban
mati 1.2 dan klik simbol
>.

Ulangi langkah ini untuk faktor pengali beban hidup kombinasi 1. Akhiri dengan
menekan tombol add maka kombinasi 1 sudah terdefinisi dalam kotak dialog Load
& definition

3. Ulangi langkah b diatas untuk KOMBINASI 2 dan KOMBINASI 3 dengan


memperhatikan faktor pengali beban tiap-tiap kombinasi.

Setelah ketiga kombinasi beban telah terdefinisi tekan close.

Setelah ketiga kombinasi beban telah terdefinisi maka kotak dialog load & Definition akan
menjadi seperti gambar dibawah :

Perintah Analisa

Setelah semua pembebanan diinput, selanjutnya adalah melakukan input perintah


analisa struktur. Klik Commands > Analysis > perform analysis maka akan muncul
kotak dialog perform analysis. Pada print option pilih all dan tekan Ok

Perintah desain Beton

Klik command > Design > concrete design maka akan muncul kotak
dialog concrete design Whole struktur.

1. Pilih design Codenya : ACI.

2. Dalam area kotak dialog concrete design Whole struktur klik Select
Parameters maka akan muncuk kotak dialog baru Parameter Selection
Klik ikon << untuk membersihkan area selected parameters dan pilih paramater

Fc Compressive strength of concreteYield

Fymain Yield strength for main reinforcement steel

1. Pada kotak dialog concrete design Whole struktur, klik define parameters maka
akan muncuk kotak dialog untuk memasukan data-data parameter design beton.

Klik pada FC

dan isikan 22500, kemudian tekan add.

Klik pada FYMAIN dan isikan 320000, kemudian tekan add.

Klik pada TRACK pilih 1 > tekan add dan akhiri dengan menekan close.

Blok semua frame struktur, klik pada parameter material FC 22500 dan
klik assign maka akan muncul warning, klik OK untuk menerapkan parameter
material FC pada struktur. Lakukan langkah ini juga untuk parameter material
tulangan baja FYMAIN
320000 dan TRACK 1.
2. Pada
kotak dialog concrete design Whole struktur klik commands maka akan muncul
kotak dialog design commands.

Pilih DESIGN BEAM dan klik add.

Pilih DESIGN COLUMN dan klik add

Pilih TAKE OFF dan klik add akhiri dengan close.

Blok semua frame balok struktur (sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard), klik
pada parameter Design Beam dan klik assign maka akan muncul warning,
klik OK untuk menerapkan parameter Design Beam pada frame balok struktur.
Lakukan langkah ini juga untuk parameter DESIGN COLUMN.
Melihat Input data dan Parameter desain dari Staad editor

Untuk mengecek input data, dapat dilakukan dengan cara melihatnya dari Staad
editor. Caranya dari menu utama, klik Edit > Edit Input Command File atau
dari toolbar Staad Editor pada gambar dibawah

Analyze

Analyze dilakukan untuk melakukan


perintah analisa struktur.
Klik Analyze > Run
Analysiskemudian klik Done.

Tampilan yang muncul adalah:

Langkah Iput dan Analysis berakhir sampai disini.

PRINT OUTPUT HASIL ANALISIS STAAD PRO

Hasil analisis dan design dari Program Staad pro sangat banyak, oleh karena itu untuk
memudahkan pembacaan hasil output data maka perlu disesuaikan atau dipilih sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam analisis dan design portal beton 2D ini, kelompok kami hanya menampilkan data-data
job info, frame strukutur, materials, supports, primary load case, loading, gaya-gaya dalam
maksimum hasil analisis dalam bentuk tabel dan diagram serta design struktur beton dari
program Staad Pro.

Report Setup

Setelah Proses Analyze selesai, pilih Go To Post Processing Mode.

Tampilan awal setelah Perintah Go To Post Processing Mode seperti pada gambar
dibawah ini :

1. Melihat Gambar Diagram Gaya-gaya dalam Struktur


Untuk menampilkan gambar diagram gaya dalam yang diinginkan dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut ini :

Dari mode Post Processing pilih Tipe Beban BEBAN MATI dari dropdown loading
menu.

1. Bidang Momen

Dari main menu klik Results > Bending Momments

Klik Results > View Value maka akan tampil kotak dialog seperti pada gambar
dibawah. Beri tanda centang pada nilai-nilai Bending, Axial,
Displacement kemudian klik Annotate.

Setelah perintah Anotate Program akan menampilkan warning untuk mengaktifkan


Diagram gaya yang diinginkan. Klik OK untuk menutup kotak dialog Warning.

Aktifkan Bidang momen dengan mengklik icon , maka diagram Bidang Momen
Kombinasi 3 seperti pada gambar dibawah :
Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar Bidang
Momen akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program.

Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka
Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam
Report .

1. Gaya Aksial
Nonaktifkan Diagram Bidang Momen dengan mengklik ikon , kemudian klik ikon
Gaya Aksial maka Diagram Gaya Aksial akan ditampilkan.

Jika Gambar diagram Gaya terlalu besar sehingga menutupi Frame-frame yang lain,
atur kembali skala untuk diagram gaya Aksial dengan cara :

Klik Results > Scale. Beri tanda centang pada Apply Immediately dan perbesar nilai
Axial. Perhatikan Perubahan yang terjadi di layar komputer. Jika telah sesuai
keinginan, klik OK.

Gambar gaya Aksial setelah penyesuaian Skala akan terlihat seperti pada gambar
dibawah ini :
Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar Gaya
Aksial akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program.

Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka
Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam
Report .

1. Gaya Geser

Nonaktifkan Diagram Aksial dengan mengklik ikon , kemudian klik ikon diagram
Gaya Geser maka Diagram Gaya Geser akibat BEBAN MATI akan ditampilkan
seperti pada gambar dibawah ini :

Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar Gaya
Geser akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program.

Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka
Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam
Report .
1. Deformasi Struktur

Nonaktifkan Diagram Gaya Geser dengan mengklik ikon , kemudian klik ikon
Gaya Deformasi maka diagram deformasi struktur akan ditampilkan.

Jika deformasi yang terjadi terlalu kecil sehingga tidak terlihat, atur kembali skala
untuk diagram defromasi strukur dengan cara :

Klik Results > Scale. Beri tanda centang pada Apply Immediately dan perbesar
nilaiDisplacement. Perhatikan Perubahan yang terjadi di layar komputer. Jika telah
sesuai keinginan, klik OK.

Gambar diagram Deformasi struktur setelah penyesuaian Skala akan terlihat seperti
pada gambar dibawah ini :
Klik menu Edit > Take Picture atau klik icon untuk menangkap gambar deformasi
Struktur akibat Beban Mati yang sedang ditampilkan oleh Program.

Beri nama File gambar sesuai dengan Jenis Gambar gayanya dan klik OK maka
Gambar tersebut akan tersimpan dalam album picture yang akan disertakan dalam
Report .

Dari dropdown menu, pilih Pictures, dan. Sambil menekan tombol Ctrl pada
keyboard
pilih Gambar-gambar yang telah di capture sebelumnya
kemudian
klik ikon >

Dari dropdown menu, pilih Pictures, dan. Sambil menekan tombol Ctrl pada
keyboard
pilih Gambar-gambar yang telah di capture sebelumnya
kemudian
klik ikon >

1. Mengatur Report yang Ingin diprint

Klik menu File > report setup maka akan tampil kotak dialog report setup.

Dari dropdown menu, pilih Input. sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard
pilih Job Info,
Nodes, Beams, materials, Supports, Primary Load cases, Primary Load cases,
Loadingskemudian
klik ikon .
Dari dropdown menu pilih Output. Sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard
pilih node displacement summary, beam disp summary, Beam force detail
summary, Beam Max Moments, Beam Max Shear Forces, Beam Axial Forces
dan Reaction summary kemudian
klik ikon .

Dari dropdown menu pilih Pictures. Sambil menekan tombol Ctrl pada keyboard
pilih kemudian
klik ikon .

Print Output File

Setelah Rerport setup selesai ditetapkan, maka hasil analisis dan desain dapat diprint
dengan cara :

o Klik File > Print > Report, maka akan tampil Kotak dialog Print.

o Pilih print target yang diinginkan, jenis printer kita, pengaturan printer, nomor
halaman halaman dan pengaturan halaman lainnya.
o Jika semua pengaturan Printer telah siap, klik OK maka file akan dikirim ke
Printer untuk dicetak.

Melihat Hasil Design

Klik File > View > Output File > STAAD Output maka akan muncul File hasil
analisis dan desain STAAD Pro seperti dibawah ini :
Dari hasil ini bisa langsung diprint dengan cara :

Dari Window STAAD Output Viewer klik File > Print maka akan tampil Kotak dialog
Print. Pilih target print yang diinginkan, jenis printer kita, nomor halaman dan
pengaturan halaman lainnya.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ SELESAI _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
ANALISA STRUKTUR FRAME 2D DENGAN SAP 2000 V.14

Secara garis besar, Tahapan analisis dan desain pada SAP 2000 v.14 terpisah dalam dua tahap
yaitu :

Tahap Analisis : berisi pemodelan struktur, Pendefinisian properties materials,


dimensi penampang, jenis pembebanan dan kombinasi sampai pada menganalisis
gaya-gaya dalam struktur.

Tahap Design : untuk menentukan parameter Desain (desain beton bertulang, desain
baja, desain aluminium dan lain-lain) dan Peraturan yang menjadi acuan Desain.

1.

Memulai Main Window Untuk SAP 2000 v.14

Untuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-langkahnya :
Buka Program SAP 2000 v.14

Dari main menu, klik File > New Model atau klik icon New Model pada sudut kiri
atas main window

1. Memilih Model Struktur , Mengisi Project Information dan mengedit Grid data

1. Setelah memilih New Model, akan muncul pop up menu untuk memilih Model
strukutr yang diinginkan.

Pilih Input Unit KN,m,C

Isikan Informasi Project yang sedang dikerjakan dengan mengklikModify/Show


Info pada sudut kanan atas, setelah itu klik OK.

Pilih 2D frames > Klik OK.


Mengedit Grid data

Setelah memilih 2D Frames, akan tampil kotak isian untuk memilih tipe frame dan
dimensi portal.

o Pada 2D Frame Type, Pilih Portal.

o Pada Portal Frame Dimension, isikan :

Number of Stories :3

Number of Bays :2

Story Height :5

Bay Width :6

Beri tanda centang pada Use Custom Grid Spacing and Locate Origin,
kemudian klik Edit Grid

o Edit Grid default Sap 2000 dengan menempatkan sumbu Global Portal pada
koordinat 0,0.

Pada X Grid data, isikan data-data : 0, 6, 8

Pada Y Grid data, biarkan default yaitu : 0


Pada Z Grid data , isikan data-data : 0, 5, 9, 13

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Edit Grid data.

Setelah kotak dialog edit grid data tertutup, maka program akan secara otomatis
menggambar frame-frame portal berdasarkan koordinat yang telah dimasukan. Hasil
peenggambaran Frame oleh program akan terlihat seperti gambar dibawah ini. Tutup
jendela 3D View untuk memaksimalkan view port window.

o Memberi Nomor Joint dan Nomor Batang

Dari menu Utama, Klik View > Set Display Options.

Pada kotak dialog


Display Option for Active Window, Beri tanda centang
pada Labels (Joints dan Frames/Cables/Tendons) > Klik OK
1. Penentuan sifat sifat material dan penampang ( Material Properties and
Section)

Mendefinisikan Material Data Beton

o Klik Define > Materials

o Pada kotak dialog define material, klik Add New Material

o Pada kotak dialog Material Property data, isikan :

Nama Material : Beton 22,5 Mpa

Material Type : Concrete

Weight per Unit Volume : 24

Modulus Elasticity, E : 2,2294057e7

Poisons Ratio, U : 0,17


Coeficient Of Thermal Expansion, A : 1,0e-05

Specified Concrete Compressive Strenght : 22500

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Material Property Data.

Mendefinisikan Material Data Besi Tulangan

o Klik Define > Materials

o Pada kotak dialog define material, klik Add New Material

o Pada kotak dialog Material Property data, isikan :

Nama Material : BESI POLOS

Material Type : Rebar

Minimum Yield Stress, fy : 320000

Parameter yang lain, biarkan pada kondisi defaultnya

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Material Property Data.
Mendefinisikan Frame Section

o Klik Define > Section Properties > Frame Sections

o Pada Kotak dialog Frame Properties, klik Add New Property

o Pada kotak dialog add section Property, pilih Material type : Concrete, dan
klik Rectangular.
o Pada kotak dialog Rectangular Section, isikan:

Section Name : K40/40

Pilih material : BETON 22,5 Mpa

Depth (t3) : 0,4

Width (t2) : 0,4

o Klik Concrete Reinforcement

Pada kotak dialog Reinforcement Data, Rebar Material : Untuk Longitudinal


Bars dan Confinement Bars (Ties), pilih BESI POLOS.

Pada Design Type, pilih Column (P-M2-M3 Design)

Pada reinforcement Configuration, pilih Rectangular

Isikan Clear Cover to Confinement Bars : 0,04


Pada Check/Design :
pilih Reinforcement to be Designed.

Biarkan parameter lain pada kondisi default.

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog rectangular section.

o Ulangi Langkah 3 untuk mendefinisikan frame section kolom yang lain.

o Untuk Frame Balok, caranya sama dengan langkah 3 diatas. Bedanya hanya
pada Kotak Dialog Reinforcement data Design Type : Pilih Beam (M3
Design Only).

1. Mendefinisikan Beban dan kombinasi pembebanan (load and combinations)

Define Load Patern

o Dari menu Utama, klik Define > Load Patterns untuk mendefinisikan jenis-
jenis Beban yang akan Bekerja pada Portal.

o Pada kotak dialog Define Load Patterns, isikan data-data sebagai berikut :
Load Pattern name Type Self Weiht Multiplier Auto Lateral Load Pattern
BEBAN MATI DEAD 0
BEBAN HIDUP LIVE 0
BEBAN GEMPA QUAKE 0 None

Klik OK untuk menutup kotak dialog define Load Patterns.

Menentukan Kombinasi Pembebanan

o Dari menu Utama, klik Define > Load Combinations

o Pada Kotak dialog Define Load Combinations, klik Add New Combo

o Isikan data-data sebagai berikut pada kotak dialog Load Combination Data :
Load Combinatin Name : KOMBINASI 1

Load Case Name : BEBAN MATI, Scale Factor : 1,2 > klik Add.

Load Case Name : BEBAN HIDUP, Scale Factor : 1,6 > klik Add.

Klik OK untuk menutup kotak dialog Load Combination 1


o Ulangi langkah Diatas untuk medefinisikan KOMBINASI 2 dan
KOMBINASI 3.

Kombinasi 2 : 1,2 Beban Mati + 1,0 Beban Hidup + 1,0 Beban Gempa

Kombinasi 3 : 1,2 Beban Mati + 1,0 Beban Hidup 1,0 Beban Gempa

Klik OK untuk menutup kotak dialog Define Load Combination

1. Menentukan Kondisi perletakan

Klik pada Joint Nomor 1 dan 5

Dari menu utama, klik Assign > Joint > Restrain

Pilih Ikon Jepit ( ), klik OK.


Klik pada Joint Nomor 9

Dari menu utama, klik Assign > Joint > Restrain

Pilih Ikon sendi ( ), klik OK.

1. Menerapkan Jenis Frame pada Frame struktur

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame


> Frame Sections, pilih B30/50 > klik OK.

Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame


> Frame Sections, pilih B20/30 > klik OK.

Blok Frame 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan klik Assign > Frame


> Frame Sections, pilih K40/40 > klik OK.

Blok Frame 7, 8, 9 dan klik Assign > Frame


> Frame Sections, pilih K30/30 > klik OK.
1. Memasukan data-data pembebanan pada Frame Struktur

Beban Mati

o Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame


Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan
Uniform Load : 20, klik OK.

o Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame


Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan
Uniform Load : 15, klik OK.

o Klik Joint 4 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load
> Force Global
Z : -30, klik OK.

o Klik Joint 8 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load
> Force Global
Z : -50, klik OK.

o Klik Joint 12 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load
> Force Global
Z : -40, klik OK.
o Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Point, pilih Load
Pattern name : BEBAN MATI.

Isikan pada Point Load > Distance > kolom kedua : 0,5

Isikan pada Point Loads > Load kolom kedua : 40, klik OK.
Setelah Semua Input beban Mati telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar
dibawah ini :

Beban Hidup

o Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame


Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan
Uniform Load : 8, klik OK.

o Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame


Loads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan
Uniform Load : 6, klik OK.

o Klik Joint 4 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load
> Force Global
Z : -20, klik OK.

o Klik Joint 8 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load
> Force Global
Z : -30, klik OK.

o Klik Joint 12 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load
> Force Global
Z : -15, klik OK.
o Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Point, pilih Load
Pattern name : BEBAN HIDUP

Isikan pada Point Load > Distance > kolom kedua : 0,5

Isikan pada Point Loads > Load kolom kedua : 25, klik OK.
Setelah Semua Input beban hidup telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar
dibawah ini :
Beban Gempa

o Klik Joint 2 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada
Load > Force Global
X : 60, klik OK.

o Klik Joint 3 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada
Load > Force Global
X : 70, klik OK.

o Klik Joint 4 dan klik Assign > Joint


Loads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada
Load > Force Global
X : 50, klik OK.
Setelah Semua Input beban gempa telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada
gambar dibawah ini :

1. Asumsi asumsi dan analisa (analysis options)

Dalam analisis struktur untuk mengetahui gaya gaya betang maupun reaksi yang
terjadi maupun dalam hal perencanaan akan terjadi proses trial and error untuk
mencari solusi yang tepat yang dilakukan secara berulang ulang. Proses ini dapat
saja menyebabkan kerja processor menjadi berat. Pada beberapa kasus, perhitungan
yang dilakukan oleh computer tidak perlu menghitung seluruh komponen, namun
hanya beberapa bagian tertentu saja. Untuk mengeset agar perhitungan dilakukan
sesuai dengan keperluan maka SAP 2000 menyediakan fasilitas pilihan pilihan
analisis.

Dalam penyelesaian Portal 2D ini, analisis akan dibatasi hanya pada XZ Plane (DOF
arah Sumbu Global X dan Z).

Dari Menu Utama, Klik Analyze > Set Analysis Option.

Klik pada Model Plane Frame >


klik OK.

Dari Menu Utama, Klik Analyze > Run Analysis atau tekan tombol F5 pada
keyboard atau klik ikon pada toolbar.

Klik Run Now pada new window Select


Load Cases To Run.
Setelah Perintah Run Now pada new window Select
Load Cases To Run, maka Program akan melakukan analisis dan hasilnya akan
ditampilkan dalam bentuk deformasi Struktur seperti seperti telihat pada gambar
dibawah ini :

1. Menampilkan gaya-gaya dalam Struktur

1. Bidang Momen

Klik Display > Show Forces/Stress > Frames/Cables


Pada new window
Member Forces Diagram For Frames, Case/Combo > Case Combo
Namepilih BEBAN MATI. Pada Komponent pilih Moment 3-3,
pada Options Pilih Show Values on Diagram > klik OK.

Untuk berpindah dari diagram Momen beban mati ke diagram momen Beban yang
lain dapat dilakukan dengan mengklik ikon .

Salah satu Diagram Momen (akibat Beban Mati) akan terlihat seperti pada gambar
dibawah ini :

TAHAPAN ANALISIS BERAKHIR SAMPAI DISINI

TAHAPAN DESAIN
1. Menentukan Peraturan sebagai dasar Acuan Desain Struktur Beton Bertulang dan
parameter-parameter desain beton bertulang yang lain.

Dari main menu Klik Design > Concrete Frames Design > View/Revise
Preferences.

Pada new window Concrete frame Design Preferences, Pilih Design Code : ACI
318-05/IBC2003, biarkan parameter yang lain pada nilai defaultnya kemudian
klik OK.

1. Menentukan Kombinasi Pembebanan yang Akan Digunakan Untuk desain beton


Bertulang.

Dari main mnenu Klik Design > Concrete Frames Design > Select Design Combos.

Pada new window Design Load Combination Selection :

Pilih KOMBINASI 1 > klik Add

Pilih KOMBINASI 2 > klik Add

Pilih KOMBINASI 3 > klik Add

Hilangkan tanda Centang pada Automatically Generate Code-Based Design Load


Combinaation, klik OK.
1. Melakukan Perintah Desain Beton

Dari main mnenu Klik Design > Concrete Frames Design > Start Design/Check of
Struktur.

Setelah perintah Start Design/Check of Struktur, akan muncul hasil desain tulangan
Struktur. Agar hasilnya dapat terbaca dengan jelas, ubah satuan desain menjadi
KN,mm,C. Hasilnya dalam gambar berikut :
2. Melihat Detail desain Beton Bertulang

Untuk dapat melihat detail visual hasil desin Beton bertulang oleh Program, dapat
dilakukan dengan cara melakukan klik kanan tepat pada Frame yang diinginkan.

Dibawah ini adalah hasil desain Beton Bertulang dari Frame 4

Melihat Ringkasan desain Frame 4 dapat dilakukan dengan cara mengklik pada
Summary. Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini :
3. Melihat Hasil dalam bentuk tabulasi

Dari main menu, klik Display > Show Tables

Pilih Jenis-jenis data yang input dan output yang ingin ditampilkan dalam tabulasi
data.

Pada Select Load Paterns pilih beban Mati, Hidup, Gempa

Pada Select Load Cases pilih KOMBINASI 1, KOMBINASI 2 dan KOMBINASI


3

Klik OK.

Pada new window Active degree of Freedom klik Done


1. Membuat Laporan Hasil Analisis dan Desain dalam bentuk File Word

Dari main menu klik File > Create Report.


Dalam kotak dialog Word Rich Text Report tentukan direktori tempat file akan
disimpan, Isikan nama File dan klik Open maka Program akan melakukan tabulasi
report data kedalam bentuk File Word.

Beberapa Hasil report SAP 2000 V.14 dalam bentuk File Word

Anda mungkin juga menyukai