Anda di halaman 1dari 11

Bab VII - 1

REKAYASA HIDROLOGI

MODUL 7
Perhitungan Tinggi Hujan
Rencana Cara Kurva & Gumbel
Bab VII - 1

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Mata Kuliah : Rekayasa Hidrologi


Modul No. 7 : Perhitungan Tinggi Hujan Rencana Cara Kurva & Gumbel

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Mahasiswa mengetahui definisi dan pengertian tinggi hujan rencana, parameter yang
mempengaruhi dan metode perhitungan yang digunakan, dasar - dasar pertimbangan
menetapkan rencana periode ulang serta tujuan dan pemanfaatan hasil perhitungan.

Tujuan Instruksional khusus (TIK)

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan perhitungan tinggi hujan


rencana suatu daerah (catchment area) dan bangunan air yang ditinjau, dapat
melaksanakan perhitungan tinggi hujan rencana dari berbagai cara, dapat memilih cara-
cara perhitungan yang sesuai dengan tujuannya dan dapat memanfaatkan hasil
perhitungan untuk kepentingan perhitungan tahapan selanjutnya.

7. Perhitungan Tinggi Hujan Rencana Cara Kurva Dan Gumbel

7.1. Umum

Kalau kita merencanakan bendung dalam sungai, untuk perhitungan mercu


tembok tebing, hujan yang mana yang kita akan pakai untuk perhitungan-
perhitungan tinggi air di atas bendung dengan berdasarkan atas tinggi hujan.
Untuk menjawab permasalahan diatas, diambil contoh data hujan maksimum
beberapa tahun seperti pada Label no. 7.1.

Untuk keperluan ini bisa dipakai :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 2

a. Tinggi hujan maks. pernah tercatat, di sini R = 180 mm/24 jam selama
pencatatan 15 tahun.
2330
b. Hujan rata-rata maksimum selama 15 tahun ialah: = 155 mm/24 jam
15
850
c. Hujan rata-rata maksimum dari lima tahun terakhir ialah : = 170 mm/24 j a m
5
d. Hujan rata-rata maksimum dari lima tahun berturut yang maksimum dan ini
ialah 850
= 170 mm/24 j a m .
5

Tabel No. 7.1 Data Hujan Maksimum

Tahun R maksimum Tahun R maks Tahun R maks


mm / 24 jam mm / 24 jam mm / 24 jam
1980 140 1985 160 1990 180
1981 150 1986 170 1991 170
1982 160 1987 140 1992 180
1983 140 1988 130 1993 160
1984 170 1989 120 1994 160

Kalau untuk perhitungan bendung dipakai yang maksimum ialah 180 mm/24 jam,
maka bangunan lebih aman dari kalau sebagai dasar dipakai yang bukan
maksimum, lebih-lebih kalau pengamatan berlangsung lebih lama. Andaikata hujan
maksimum ini telah merupakan batas bangunan akan hancur akibatnya. Timbul
pemikiran, setelah beberapa waktu bangunan itu mungkin hancur dan apakah
kehancuran dipandang dari sudut ekonomi telah dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk menjawab, pemikiran ini dipakai hujan rencana, ialah hujan yang mungkin
bisa diharapkan terjadi sekali dalam waktu tertentu, misalnya R50, ialah tinggi hujan
yang mungkin bisa terjadi sekali 50 tahun. Kalau terjadi tinggi hujan R50 dan
bangunan hancur, maka kehancuran ini mungkin baru setelah 50 tahun.

Pemilihan dan pertimbangan dalam menentukan besamya tinggi hujan rencana

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 3

akan mengakibatkan besamya debit banjir rencana R 50 atau R100 atau R500 sangat
dipengaruhi pada besamya bangunan dan besamya akibat kehancurannya.

7.2. Perhitungan Tinggi Hujan Rencana

Ada berbagai cara untuk menentukan besamya curah hujan rencana, diantaranya
adalah :
Cara Kurva
Cara Gumbel
Cara Iwai Kadoya

Masing - masing cara perhitungan diberikan contoh untuk mempermudah


mendapatkan tinggi hujan rencana dengan menggunakan angka-angka dari Tabel
No. 7.1.
Di dalam Bab 7, akan membahas cara Kurva dan cara Gumbel, sedangkan cara
Iwai Kadoya akan dibahas pada Bab 8.

7.3. Cara kurva

Cara Kurva atau cara grafts adalah suatu cara untuk mendapatkan tinggi hujan
rencana dengan mengolah data hujan maksimum tahunan dan membuat hubungan
antara tinggi hujan sebagai ordinat dan waktu luang atau probabilitas turunnya
hujan 1 (satu) kali dalam periode waktu tertentu sebagai absis.

Sebagai contoh Tabel No. 7.1 disusun menjadi Tabel No 7.2 dengan memperhatikan
jumlah kejadian besaran tinggi hujan selama periode pencatatan (kolom 2) dan
dihitung kejadian tinggi hujan tersebut selama periode ulang setiap berapa tahun
(kolom 3)

Tabel No. 7.2 Periode Ulang Tinggi Curah Hujan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 4

h dalam mm/24 jam n kali dalam 15 tahun Satu kali dalam m tahun
120 15 1 =1
130 14 15/14 = 1,07
140 13 15/13 = 1,15
150 10 15/10 = 1,50
160 9 15/9 = 1,66
170 5 15/5 =3
180 2 15/2 =7

Dalam kolom kedua dihitung banyak kali terjadi tinggi hujan dalam 15 tahun dan
dalam kolom ketiga sekali dalam m tahun. Hasil dari kolom 3 dilukiskan dalam
kurva yang smooth memberikan harga daripada R n .

Misal direncanakan tinggi hujan rencana untuk periode ulang 5 tahun terjadi 1
(satu) kali hujan besar, maka besaran tinggi hujan tersebut dapat diketahui dengan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 5

menarik dari sumbu absis pada angka 5, ditarik sejajar sumbu ordinat hingga
memotong lengkung curva dan dihubungkan ke sumbu ordinat dan diketahui
besaran tinggi hujan rencananya (178 mnd24jam)

7.4. Cara Gumble:

Untuk perhitungan dipakai perumusan :

1
XT YT b
a

1 y

a x

x X 2

Y
2

Dimana :

XT = angka hujan selama 1 hari (24 jam) yang mungkin terjadi dalam waktu T
tahun
X2 = angka rata-rata dari X 2
X 2
= kuadratnya dari X 2

y = diambil dari daftar A (nilai standard deviation untuk reduce variate)


Yt = diambil dari daftar A (nilai rata-rata untuk reduce variate)
Yt
= diambil dari daftar B (reduce variate sebagai fungsi balik waktu)
Y

Daftar : A

N yt y N yt y
5 0,2935 0,8620 28 0,5137 1,1139
6 0,3403 0,8898 29 0,5155 1,1176

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 6

7 0,3719 0,9156 30 0,5172 1,1210


8 0,3950 0,9385 31 0,5188 0,1243
9 0,4128 0,9584 32 0,5203 1,1274
10 0,4271 0,9757 33 0,5217 1,1304
11 0,4388 0,9911 34 0,5231 1,1332
12 0,4486 1,0046 35 0,5244 1,1359
13 0,4570 1,0167 36 0,5256 1,1385

14 0,4642 1,0276 37 0,5268 1,1410


15 0,4706 1,0375 38 0,5279 1,1434
16 0,4762 1,0465 39 0,5289 1,1457
17 0,4811 1,0547 40 0,5299 1,1479
18 0,4856 1,0622 41 0,5390 1,1500
19 0,4896 1,0691 42 0,5318 1,1520
20 0,4933 1,0755 43 0,5327 1,1540
21 0,4966 1,0815 44 0,5335 1,1559
22 0,4996 1,0871 45 0,5343 1,1577
23 0,5024 1,0922 46 0,5351 1,1595
24 0,5050 1,0971 47 0,5358 1,1612
25 0,5074 1,1017 48 0,5365 1,1628
26 0,5096 1,1060 49 0,5372 1,1644
27 0,5117 1,1101 50 0,5379 1,1660

n = banyak tahun pengamatan

Sebagai contoh diambil K. Lahor, dalam daerah pematusannya terdapat station


hujan.

Daftar B :

T Y F (x) T Y F (x)
2 0,4476 0,50 200 5,2958 0,995
3 0,9027 0,70 250 5,5194 0,996
5 1,4999 0,80 333 5,8067 0,997
10 2,2504 0,90 500 6,2136 0,998
20 2,9702 0,95 1000 6,9073 09990

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 7

33 3,4812 0,97 2000 7,6007 0,9993


50 3,9019 0,998 5000 8,5167 0,9997
100 4,6002 0,99 10000 9,2113 0,9999

Referensi dapat dilihat pada tabel 8.4 buku hidrologi teknik, Ir. CD Soemarto, Dipl.
HE.
Reduce variate dapat (Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

YTt = - 1n [ - 1n {(T r 1)/T r}]

Misal T = 5 tahun
Y5 = -1n [ - 1n {(5 r 1)/5r}]
YTt = 1,4999

7.5. Contoh Soal Perhitungan Hujan Rencana Cara Gumble

Diketahui data hujan selama 15 tahun adalah sebagai berikut :


Tabel No. 7.3 Data Hujan Tahunan

Tahun R (mm) Tahun R (mm) Tahun R (mm)

1980 140 1985 160 1990 180


1981 150 1986 170 1991 170
1982 160 1987 140 1992 180
1983 140 1988 130 1993 160
1984 170 1989 120 1994 160

Hitung tinggi hujan rencana utuk periode ulang 100 tahun / R 100 = ?

Penyelesaian :

Tabel No. 7.4. Perhitungan kuadrat data tinggi hujan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 8

No x x2
1 140 19.600
2 150 22.500
3 160 25.600
4 140 19.600
5 170 28.900
6 160 25.600
7 170 28.900

8 140 19.600

9 130 16.900

10 120 14.400

11 180 32.400

12 170 28.900

13 180 32.400

14 1600 25.600

15 160 25.600

Jumlah x = 2.330 x2 = 366.500


2330
X = 155,33
15

366.500
( X )2 = (155,33)2 = 24128,44 X
2
= 24433,33
1. 5

x = 24433,33 24128, 44 304,89 17,46

n = 15 ---------Y = 0,4706

Y = 1,0375


1 x 17,46

16,83
a y 1,0375

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 9

1
b= x Y t 155,33 16,83 x 0,4706 155,33 7,92 147,41
a

1
XT = YT b 16,83 YT 147,41
a

Untuk T = 100 tahun dari tabel diperoleh YT = 4,6002

Dengan memasukan nilai Yt pada persamaan diatas diperoleh besaran tinggi hujan
rencana untuk periode ulang 100 tahun.
x
T = 16,83 x 4,6002 + 147,41 = 77,42 + 147,41 = 224,83 mm

Jadi tinggi hujan rencana 100 tahunan adalah sebesar 224,83 mm/24 jam

7.6. Istilah Istilah

Tinggi hujan rencana


Lengkung Hujan Rencana
Data tinggi hujan tahunan

7.7. Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian tinggi hujan rencana dengan periode ulang 10 tahun dan
dasar - dasar pertimbangan dalam penentuan besaran periode ulang tinggi
hujan rencana.
2. Sebutkan cara - cara perhitungan untuk mendapatkan tinggi hujan rencana
dan apa keuntungan dan kerugiannya
3. Diketahui data hujan selama 15 tahun adalah sebagai berikut :
Tabel No. 7.5 Data Hujan Tahunan

Tahun R (mm) Tahun R (mm) Tahun R (mm)

1980 160 1985 180 1990 200


1981 170 1986 190 1991 190

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI
Bab VII - 10

1982 180 1987 160 1992 200


1983 160 1988 150 1993 200
1984 190 1989 140 1994 200

Hitung tinggi hujan rencana dengan periode ulang 10, 20 dan 50 serta 100 tahun
dengan cara Gumbel .

7.8. Referensi

1. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono, Kensaku Takeda, PT.


Pradnya Paramita, Jakarta, 1976.
2. Hydrologi for Engineers, Ray K. Linsley Ir. Max. A. Kohler, Joseph L.H.
Apaulhus.Mc.Grawhill, 1986.
3. Mengenal dasar dasar hidrologi, h. Joice Martha, Ir. Wanny Adidarma Dipl. H.
Nova, Bandung.
4. Hidrologi & Pemakaiannya, jilid I, Prof. Ir. Soemadyo; diktat kuliah ITS. 1976
5. Hidrologi Teknik Ir. CD. Soemarto, Dipl. HE.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM


REKAYASA HIDROLGI

Anda mungkin juga menyukai