Anda di halaman 1dari 14

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) WAMENA


DI KABUPATEN JAYAWIJAYA PROVINSI PAPUA

Nan Ady Wibowo1), Very Dermawan2), dan Donny Harisuseno2)


1)
Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya
2)
Dosen Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya
e-mail : nanadyw1988@gmail.com

ABSTRAK
Air merupakan sumber energi yang penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit
listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Indonesia kaya sumber daya air sehingga sangat
berpotensi untuk memproduksi energi listrik yang banyak. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) merupakan alternatif sumber listrik bagi masyarakat, yang akan memberikan banyak
keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Sungai Uwe apabila digunakan sebagai
pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Potensi tersebut meliputi, besar debit andalan, tinggi jatuh
efektif yang dimiliki, potensi daya listrik yang dapat dihasilkan, serta mengetahui jumlah rumah yang
akan mendapatkan suplai energi listrik dari PLTMH Wamena.
Dari hasil analisa diperoleh debit andalan Sungai Uwe dengan menggunakan metode Tank
Model (debit andalan Q90) sebesar 1,06 m3/dt. Penentuan klasifikasi turbin berdasarkan tinggi jatuh,
flow dan kecepatan spesifik (Ns), maka PLTMH Wamena menggunakan Turbin Banki/Crossflow.
Dengan debit 1,06 m3/dt dan tinggi jatuh efektif setinggi 4,87 m, dihasilkan daya listrik sebesar 39,03
kW dan energi listrik sebesar 31,22 kW. Banyaknya rumah yang mendapat suplai daya listrik baru
dengan kebutuhan minimum listrik per rumah sebesar 170 W adalah 183 Rumah.

Kata Kunci : PLTMH, Debit Andalan, Model Tank, Turbin, Daya Listrik.

ABSTRACT
Water is an important energy resource because it can be used as cheap power plant and not
cause pollution. Indonesia is rich in water resource, so it has high potential to produce a lot of
electrical energy. Micro Hydro Power Plant (PLTMH) is alternative electrical source for the
community, which will provide many benefits for rural community all over Indonesia.
The aim of this study to determine the potential of Uwe river when used as micro hydro power
plant. The potential include dependable water discharge, effective fall height, potential of electrical
power that can be generated, and how many houses will get a supply of power from Wamena PLTMH.
The result of analysis use Tank Model method (dependable discharge Q90) show dependable
discharge of Uwe river is 1,06 m3/dt. Determination of turbine classification base on fall heigth, flow
and spesific velocity (Ns), based on result of the study Wamena PLTMH use Banki/Crossflow Turbine.
With discharge of 1,06 m3/dt and fall heigth of 4,87 m, electrical power that generated is 39,03 kW and
electrical energy of 31,22kW. The number of house that recieve the new supply of electrical power with
minimun requiremen per house of 170W is 183 houses.

Key Word : PLTMH, Dependable Discharge, Tank Model, Turbine, Electrical Power.

PENDAHULUAN seluruh Indonesia. Disaat sumber energi


lain mulai menipis dan memberikan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro dampak negatif, maka air menjadi sumber
Hidro (PLTMH) merupakan alternatif energi yang sangat penting karena dapat
sumber energi listrik bagi masyarakat, dijadikan sumber energi pembangkit
PLTMH memberikan banyak keuntungan listrik yang murah dan tidak me-
terutama bagi masyarakat pedalaman di nimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia
kaya akan sumber daya air sehingga 1. Mengetahui besar debit andalan yang
sangat potensial untuk mem-produksi tersedia pada PLTMH Wamena.
energi listrik yang banyak. 2. Mengetahui tinggi jatuh efektif yang
Kabupaten Jayawijaya telah terjadi pada PLTMH Wamena.
memiliki pembangkit listrik PLN dengan 3. Mengetahui potensi daya listrik yang
dengan kapasitas terpasang 3.040 Kw dapat dihasilkan PLTMH Wamena.
(BPS Kabupaten Jayawijaya, 2008). 4. Mengetahui jumlah rumah yang akan
Kondisi saat ini Perusahaan Listrik mendapatkan suplai energi listrik
Negara (PLN) masih belum dapat dari PLTMH Wamena
melayani kebutuhan listrik kepada
masyarakat selama 24 jam, di wilayah ini TINJAUAN PUSTAKA
PLN menerapkan sistem penggunaan
listrik bergilir karena ke-kurangan daya Analisa Hidrologi
listrik. Padahal masyarakat sangat men- Analisa Banjir Rancangan
dambakan pe-nerangan listrik tersebut. Hidrograf satuan suatu DAS adalah
Selama ini masyarakat di sana hanya suatu limpasan langsung yang diakibat-
mengguna-kan genset yang dibeli melalui kan oleh satu satuan hujan efektif yang
swadaya masyarakat, namun karena ke- terbagi rata dalam waktu dan ruang.
terbatasan sarana dan mahalnya biaya Metode penentuan debit banjir rancangan
trasportasi menyebabkan mahalnya bahan akan dilakukan dengan metode hidrograf
bakar minyak di wilayah ini. satuan sintetik Nakayasu.
Sumber tenaga air di Distrik
Wamena Kabupaten Jayawijaya cukup Debit Andalan dengan Tank Model
tersedia untuk dibangun fasilitas Guna mendapatkan kapasitas
pembangkit listrik tenaga mikro hidro. PLTMH, tidak terlepas dari per-hitungan
Pada distrik tersebut terdapat beberapa berapa banyak air yang dapat
sungai yang cukup potensial, diantaranya diandalakan untuk membangkitkan
Sungai Uwe dan Sungai Wesi, pada PLTMH. Debit andalan adalah debit
sungai tersebut terdapat potensi ke- minimum (terkecil) yang masih
tersediaan air yang cukup sepanjang dimungkinkan untuk keamanan
tahun, debit yang dapat diandalkan, dan operasional suatu bangunan air, dalam
memiliki kontur yang sesuai dengan hal ini adalah PLTMH.
teknis perencanaan untuk dibangun Dasar Model Tangki adalah salah
PLTMH. Dengan kenyataan dan kondisi satu cara menghitung debit air disuatu
yang demikian, terdapat kemungkinan air tempat dengan cara untuk meng-
yang belum termanfaatkan secara optimal asumsikan daerah aliran sungai dengan
dapat digunakan untuk membangkitkan sejumlah tampungan yang digambar-kan
listrik. Listrik yang dihasilkan dapat dengan sederet tangki. Model ini
menambah kebutuhan energi listrik bagi dikembangkan oleh Sugawara. Sebagai
masyarakat Kabupaten Jayawijaya, contoh kita tinjau model berikut ini:
sehingga masalah kekurangan listrik di Curah Hujan yang jatuh pada suatu
daerah-daerah terpencil di Kabupaten waktu R (t) akan mengisi tangki paling
Jayawijaya dapat teratasi. atas V1. Air yang tertampung pada tangki
Penelitian ini bertujuan untuk V1 mengalir lewat lubang di dinding
mengetahui potensi Sungai Uwe apabila kanan atau merembes lewat lubang di
digunakan sebagai pembangkit listrik dasar tangki dan masuk mengisi tangki
tenaga mikro hidro. Potensi tersebut V2 dalam tahap kedua.
meliputi:
Hujan evaporasi

CI up Outflow
HI
hI up

hI lw
CI lw

CI 0

Infiltrasi Gambar 2. Grafik Hubungan Debit Tank


Model Dengan Debit Observasi
Sumber : Diktat Stroge Fungtion Method, 1984

CII up Outflow Analisa Hidrolika


HII
hII up
Bangunan Bendung
hII lw CII lw
1. Lebar Efektif Bendung
CII 0
Lebar efektif bendung di sini
adalah jarak antar pangkal-pangkal -
nya (abutment), menurut kriteria lebar
bendung ini diambil sama dengan lebar
H III
rata-rata sungai yang stabil atau lebar
rata-rata muka air banjir tahunan
CIII Outflow
hIII
sungai yang bersangkutan atau diambil
CIII 0 lebar maksimum bendung tidak lebih
dari 1,2 kali lebar rata-rata sungai
Gambar 1. Model Tangki pada ruas yang stabil (Anonim/KP-02,
Sumber : Diktat Stroge Fungtion Method, 1984 1986:49).
Berikut adalah persamaan lebar bendung:
Air yang tertampung pada tangki
V2 akan mengalir lewat lubang-lubang di Be = B 2 (n . Kp + Ka) . H1 (1)
dinding ataupun merembes lewat dasar
tangki, dan masuk ke tangki ketiga pada Dengan:
tahap ketiga. Proses ini berulang hingga Be = lebar efektif bendung (m).
tahap selanjutnya. Air yang mengalir n = jumlah pilar.
lewat dinding tangki akan menghasilkan Kp = koefisien kontraksi pilar.
limpasan, sedangkan yang merembes Ka = koefisien kontraksi pangkal
melewati dasar tangki merupakan bendung.
infiltrasi. H1 = tinggi energi di atas mercu (m).
Untuk mendapatkan koefisien
2. Tinggi Muka Air Banjir di Atas
perkalian (c) dan ketinggian lubang aliran
Mercu Bendung
(h) yang tepat dapat dilakukan dengan
Persamaan tinggi energi di atas
metode trial and error (coba coba).
mercu (H1) menggunakan rumus debit
Harga (c) dan (h) ini di dapatkan dengan
bendung dengan mercu bulat, yaitu
membandingkan hasil perhitungan debit
(Anonim/KP-02, 1986:56):
dari Tank model (Qtm) dengan debit yang
telah diobservasi (Qob) seperti terlihat
Q = Cd . 2/3 . (2/3g)0,5 . Be . H13/2 (2)
pada Gambar 2. Dengan :
Nilai (c) dan (h) tepat apabila grafik Q = debit (m3/det)
(Qtm) telah berhimpit dengan grafik (Qob) Cd = koefisien debit
(Anonim/Diktat Stroge Fungtion Method, g = percepatan gravitasi (m/det2)
1984:40). Be = lebar efektif bendung (m)
H1 = tinggi energi di atas mercu (m)
Bangunan Hantar
Bangunan hantar adalah sebuah
saluran pembawa yang menghantarkan
debit kebutuhan yang akan dibangkit-kan
oleh turbin. Dalam perencanaan PLTMH,
bangunan hantar dibagi menjadi:
Bangunan Pengambilan (intake),
Trashrack, Bak Penenang dan Pipa Pesat
(Penstock).

Kehilangan Tinggi Tekan


Kehilangan tinggi tekan merupa-
kan akumulasi dari beberapa kehilang-an Gambar 3. Grafik Hubungan
tinggi tekan yaitu: Head dan Flow
a. Kehilangan tinggi tekan akibat Sumber : Patty, O. Tenaga Air. 1995
saringan (trashrack)
b. Kehilangan tinggi tekan akibat Generator
pemasukan dan keluaran Generator merupakan suatu alat
c. Kehilangan tinggi tekan akibat yang dapat merubah energi gerak
belokan (mekanis) menjadi energi listrik. Suatu
d. Kehilangan tinggi akibat gesekan generator dapat diuraikan lebih lanjut
mengenai: klasifikasi generator, daya
Saluran Pembuang Akhir (Tail Race) generator, dan berat generator.
Saluran bawah (Tile Water Level)
adalah sebuah saluran yang dilalui oleh
air yang keluar dari turbin air, terus ke
sungai. Tinggi TWL tergantung dari debit
air yang keluar dari turbin, jenis
penampang serta dimensi penampang
saluran pembuang.

Turbin Air
Turbin Air adalah turbin dengan air
sebagai fluida kerja. Air yang mengalir
dari tempat yang lebih tinggi menuju Gambar 4. Turbin dan Generator
tempat yang lebih rendah, hal ini air Sumber:
memiliki energi potensial. Dalam proses http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_air
aliran didalam pipa, energi potensial
tersebut berangsur-angsur berubah Perhitungan Daya dan Energi
menjadi energi mekanis, dimana air Keuntungan suatu proyek
memutar roda turbin. Roda turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
dihubungkan dengan generator yang ditentukan dari besar daya yang di-
mengubah energi mekanis (gerak) bangkitkan dan jumlah energi yang
menjadi energi listrik (Arismunandar, dibangkitkan tiap tahun. Jika tinggi jatuh
1991:64). efektif maksimum adalah Heff (m),
Debit maksimum turbin adalah Q
Karakteristik Turbin (m3/dtk), efisiensi dari turbin dan
Perbandingan karakteristik turbin generator masing-masing adalah t dan g
dapat kita lihat pada grafik head (m) maka daya atau tenaga yang di-
dengan flow (m3/s) berikut ini: bangkitkan oleh suatu Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro dapat dihitung BAHAN DAN METODE
dengan rumus (Arismunandar, 1991:19).
Lokasi Studi
Daya Teoritis Lokasi studi adalah wilayah DAS
= 9,81 x P x Q x Heff (w) (3) Uwe terletak di Distrik Wamena
Daya Turbin Kabupaten Jayawijaya Povinsi Papua,
dengan luas DAS Uwe adalah 257,56
= 9,81 x x t x Q x Heff (w) (4) km2 dan panjang sungai 50 km.
Daya Generator
= 9,81 x x g x t x Q x Heff (w) (5)
Dengan:
P = daya yang dihasilkan (kW)
t = efisiensi turbin (ppm)
g = efisiensi generator (rpm)
= massa jenis air = 1000 (kg/m3)
Q = debit pembangkit (m3/dtk)
Heff = tinggi jatuh efektif (m)
Gambar 5. Peta Kabupaten
Kebutuhan Listrik Masyarakat Jayawijaya
Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2011
Kebutuhan listrik masyarakat,
khususnya pada program pelistrikan desa Data-Data Yang Dibutuhkan
sangat dibatasi. Hal ini didasarkan Data-data penunjang yang
ketersediaan potensi sumber daya air, digunakan dalam studi pembangkit listrik
kemampuan memelihara dan mem-biayai tenaga mikrohidro ini meliputi:
penggunaan listrik, serta besaran biaya 1. Peta Topografi
pembangunan. 2. Data luas DAS
3. Data Curah Hujan selama 10 tahun
Tabel 1. Penggunaan Listrik Pedesaan dari tahun 2002 sampai dengan tahun
Keterangan Jumlah Daya Jumlah 2011 yang diambil dari Stasiun
Penerangan Lampu 5 titik 25 W 125 W
Hujan Megapura dan Kurulu.
4. Data Klimatologi selama 10 tahun
Televisi Warna s/d 17 inci 1 unit 45 W 45 W
dari tahun 2002 sampai dengan tahun
Kebutuhan Minimum Catu Daya per Rumah 170 W
2011 yang terdiri dari data
Sumber : penguapan dan data suhu udara yang
http://bonkadhafadli.blogspot.com/2013/01/lapor
diambil dari Stasiun Meteorologi
an-hasil-analisa-survey-pltmh-namo.html
Wamena.
Daya yang dapat digunakan untuk
setiap sambungan instalasi rumah rata- Tahapan Perencanaan
rata sebesar 170 W. Peng-gunaan listrik Tahapan dalam merencanakan
masyarakat perdesaan dengan PLTM ini, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
khusus untuk penerangan digunakan pada (PLTMH) di Distrik Wamena Kabupaten
malam hari dengan pertimbangan pada Jayawijaya Provinsi Papua adalah sebagai
siang hari sebagian besar masyarakat berikut:
bekerja.
1. Analisa Peta Topografi C. Turbin
Peta topografi digunakan sebagai Menentukan jenis turbin yang akan
dasar untuk perencanaan / desain digunakan.
bangunan PLTMH pada lokasi yang D. Generator
terpilih. Menentukan generator yang akan
digunakan.
2. Analisa Hidrologi
A. Pendugaan Banjir Rancangan 4. Daya yang dibangkitkan oleh
Pendugaan banjir rancangan PLTMH
berfungsi untuk menentukan desain Menghitung daya yang di-
bangunan pengambilan. Perhitungan bangkitkan.
debit banjir rancangan dalam pe-
rencanaan PLTMH ini dianalisis dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan Model Hidrograf Satuan
Sintetis (HSS) Nakayasu. 1. Uji Konsistensi Data Hujan
B. Debit Andalan Data hujan yang diproleh perlu
Pada perencanaan PLTMH, debit diuji tingkat konsistensinya. Hasil
andalan sangat berpengaruh pada daya pengujian konsistensi data hujan
yang akan dikeluarkan. Debit andalan menggunakan lengkung masa ganda
untuk tujuan pusat listrik tenaga air dapat dilihat pada Gambar 6 8.
sebesar 90%. Untuk menentukan debit
dengan peluang keandalan tertentu (debit
andalan) dapat dilakukan dengan
pendekatan analisis peluang dengan
Metode Weilbull.

3. Perencanaan Konstruksi Hidro-


mekanikal
A. Pipa Pesat
1. Merencanakan panjang pipa yang Gambar 6. Hubungan Kumulatif Hujan
ditentukan dari bak penenang ke Tahunan Stasiun Megapura dan Stasiun
rumah turbin. Kurulu, Stasiun Wamena
2. Menghitung slope pipa dengan Sumber: Hasil Perhitungan
cara membagi beda tinggi dengan
panjang pipa.
3. Menghitung diameter pipa pesat
(D)
B. Tinggi Jatuh Efektif
Daya yang mampu dihasilkan dari
sebuah pembangkit listrik mikro hidro
sangat bergantung dari beberapa variabel
salah satunya yaitu tinggi jatuh efektif.
Untuk menghitung tinggi jatuh efektif Gambar 7. Hubungan Kumulatif Hujan
(Heff) Tahunan Stasiun Kurulu dan Stasiun
Megapura, Stasiun Wamena
Sumber: Hasil Perhitungan
3. Analisa Debit Andalan
Dalam perencanaan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro ini metode
perhitungan debit andalan mengguna-kan
metode Tank Model.
Perhitungan Debit Metode Tank Model
Perhitungan pendugaan debit aliran
Sungai Uwe menggunakan metode Tank
Model dengan langkah langkah yang
Gambar 8. Hubungan Kumulatif Hujan telah dijelaskan, meng-gunakan trial and
Tahunan Stasiun Wamena dan Stasiun
error secara berulang hingga diperoleh
Megapura, Stasiun Kurulu
Sumber: Hasil Perhitungan hasil yang mendekati debit pengukuran
observasi. Perhitungan debit Sungai Uwe
2. Analisa Banjir Rancangan dengan mengunakan metode Tank Model
Metode penentuan debit banjir pada tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Hujan evaporasi
rancangan akan dilakukan dengan
metode hidrograf satuan sintetik CI up Outflow
HI

Nakayasu. Persamaan umum hidrograf hI up

hI lw
CI lw

satuan sintetik adalah sebagai berikut: CI 0

Infiltrasi

1 A Re
(2-6)
Qp
3,6 0,30Tp T0.30
CII up Outflow
HII
hII up

hII lw CII lw

CII 0

Tabel 2. Debit Banjir Rancangan Sungai


Uwe H III

Kala Q hIII CIII Outflow

Ulang Rencana CIII 0

3
(Tahun) (m /dt) Gambar 10. Model Tangki

2 357.78
Metode Tank Model (trial and error)
dengan parameter data berikut :
5 501.98
10 605.83 Kedalaman Tangki 1 = Kedalaman Tangki 2 =
25 746.31 100 80
H1 = 70 H1 = 50
50 857.70 H2 = 50 H2 = 16,52
100 975.20 f1 = C1up = 0,4 f1 = C2up = 0,8
Sumber: Hasil Perhitungan f2 = C1lw = 0,5 f2 = C2lw = 0,5
C1 = 0,25 C2 = 0,01

Kedalaman Tangki 3 = Luas DAS


60 = 257,560 km2
H1 = 35 = 257.560.000 m2
H2 = 35
f1 = C3 outflow = 0,8
C3 = 0,11

Hasil Rekapitulasi Debit Bangkitan


Gambar 9. Hidrograf Banjir Sungai Uwe Tahun 2002 2011 dengan
Rancangan Sungai Uwe metode Tank Model, dapat dilihat pada
Sumber: Hasil Perhitungan TabelA3 berikut:.....
Tabel 3. Rekapitulasi Debit Bangkitan Sungai Uwe Tahun 2002 2011
dengan metode Tank Model
Debit
No Bulan
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 I 12.751 5.133 9.329 10.019 5.151 11.625 8.703 6.807 10.740 7.801
2 Januari II 8.588 6.948 8.421 8.476 6.954 14.610 5.444 6.836 5.778 8.317
3 III 5.689 4.961 6.425 6.434 4.963 10.783 13.355 4.708 7.431 6.408
4 I 10.586 4.566 10.605 10.608 4.567 11.064 14.072 8.085 3.988 10.600
5 Februari II 11.477 9.098 11.475 11.476 9.098 13.012 14.475 11.404 11.281 11.474
6 III 9.872 6.413 9.756 9.871 6.638 11.879 13.249 10.578 8.111 9.870
7 I 12.452 6.389 11.699 12.452 6.825 14.096 8.747 8.498 6.870 12.452
8 Maret II 13.327 12.103 13.314 13.327 12.133 10.420 3.956 8.423 6.964 13.326
9 III 12.128 8.614 12.659 12.662 8.617 13.298 11.110 4.783 13.175 12.662
10 I 11.752 10.337 12.571 12.572 10.337 11.731 12.033 4.128 12.849 12.572
11 April II 10.953 11.255 11.548 11.548 11.256 8.582 11.185 4.872 15.538 11.548
12 III 6.371 13.172 6.580 6.580 13.172 9.993 12.269 5.412 8.991 6.580
13 I 5.929 5.473 7.012 5.979 8.536 6.337 11.570 4.488 8.914 5.979
14 Mei II 6.669 2.109 6.920 6.790 5.728 5.277 8.731 4.694 4.158 6.790
15 III 7.117 2.526 7.132 7.126 6.267 4.727 8.493 5.592 3.675 7.126
16 I 3.653 2.096 5.061 3.926 5.020 3.702 5.836 6.106 3.766 3.926
17 Juni II 3.660 5.352 4.854 3.963 5.562 3.363 12.010 5.296 4.090 3.963
18 III 3.802 8.202 4.169 3.971 8.248 3.071 15.347 8.106 3.630 3.971
19 I 9.865 5.434 9.584 9.876 5.448 2.807 7.828 4.964 6.158 9.541
20 Juli II 13.196 5.881 10.399 13.199 5.886 2.540 4.842 4.756 4.196 9.348
21 III 14.579 7.125 4.955 14.580 7.127 3.579 5.484 13.101 3.375 3.708
22 I 5.527 4.563 5.583 8.014 4.563 5.700 12.479 7.703 3.032 4.756
23 Agustus II 7.488 5.098 4.542 4.120 5.098 11.820 7.065 3.910 2.826 4.057
24 III 4.107 6.170 9.022 5.128 6.170 8.580 4.344 3.410 2.585 8.992
25 I 8.571 1.276 3.864 8.577 5.445 6.009 9.185 3.587 3.380 3.859
26 September II 5.629 1.512 4.283 5.660 4.347 9.891 9.980 4.887 3.890 4.281
27 III 6.848 1.913 5.265 6.850 8.845 13.783 8.080 11.566 5.896 5.228
28 I 9.657 3.044 5.883 9.824 4.023 13.849 7.164 15.839 6.718 5.039
29 Oktober II 4.827 4.716 3.842 4.873 4.251 12.428 8.350 15.539 12.253 3.729
30 III 9.807 4.449 3.325 9.808 6.718 10.284 11.317 13.714 6.775 3.301
31 I 12.811 4.121 5.730 12.811 4.138 12.610 8.586 4.123 9.070 5.726
32 November II 11.384 3.831 3.901 11.855 4.253 10.553 9.267 3.423 4.115 3.901
33 III 5.652 4.109 4.459 5.736 5.428 4.423 14.537 3.055 3.918 4.459
34 I 5.845 5.018 5.491 6.245 4.317 3.541 8.942 2.750 3.403 5.491
35 Desember II 4.873 5.418 6.909 6.917 4.560 3.178 11.146 2.483 3.074 6.909
36 III 5.183 6.698 10.243 5.938 5.601 2.852 9.587 2.233 2.766 10.243

Sumber : Hasil Perhitungan

Perhitungan Debit Observasi Sungai untuk pendugaan metode Tank Model


Uwe adalah telah tepat. Pemaparan per-
Perhitungan Debit Observasi hitungan Debit Observasi Sungai Uwe
merupakan pengukuran debit secara pada Tanggal 17-18 April 2012 dapat
langsung pada sungai disekitar lokasi dilihat pada Tabel 4.
tempat perencanaan PLTMH. Perhitung- Dari hasil perhitungan debit
an Debit Observasi sangat diperlukan observasi pada tanggal 17 April 2012,
untuk memberikan pertimbangan atau maka diperoleh nilai rerata dari debit
sebagai data pembanding terhadap hasil observasi sebesar 11,127 m3/dtk. Sedang-
perhitungan pendugaan debit aliran kan pada Tabel 3. diperoleh nilai rerata
Sungai Uwe menggunakan metode Tank dari Debit Bangkitan Sungai Uwe Tahun
Model. Selain itu, perhitungan debit 2002 2011 pada bulan April II (10 hari
observasi merupakan kontrol terhadap ke 2), sebesar 10,829 m3/dtk. Dengan
penentuan nilai C pada tangki yang membandingkan Debit Observasi dan
diasusmsikan pada pendugaan debit Debit Bangkitan Sungai Uwe Metode
metode Tank Model, semakin mendekati Tank Model, maka pendugaan nilai C
nilai debit observasi dengan nilai debit pada perhitungan Debit Bangkitan Sungai
pendugaan metode Tank Model maka Uwe Metode Tank Model adalah telah
menunjukan nilai C yang diasumsikan sesuai.
Tabel 4. Debit Observasi Sungai Uwe sebesar 6,51 m3/detik dan debit
pada Tanggal 17-18 April 2012 minimum sebesar 1,06 m3/det

WAKTU
KECEPATAN KETINGGIAN LUAS DEBIT 4. Bangunan Bendung
RERATA MUKA AIR PENAMPANG OBSERVASI
(m/dtk) (m) (m2) (m3/dtk)
Bangunan bendung direncanakan
07.00 0,563 0,900 18,725 10,534 dengan tinggi mercu 1.50 m dan lebar
08.00 0,630 0,900 18,725 11,794
09.00 0,626 0,900 18,725 11,713 sungai rencana 45 m, dengan lebar pintu
10.00 0,615 0,900 18,725 11,510 pembilas 3 m sebanyak satu buah dengan
11.00 0,658 0,900 18,725 12,323
12.00 0,671 0,900 18,725 12,567 tebal pilar 1 m.
13.00 0,636 0,900 18,725 11,916
14.00 0,591 0,900 18,725 11,063 Berikut adalah data-data yang diperlukan
15.00 0,639 0,900 18,725 11,957
16.00 0,597 0,900 18,725 11,184 untuk perhitungan bendung:
17.00 0,636 0,900 18,725 11,916 nilai Ka = 0,1
18.00 0,610 0,900 18,725 11,428
19.00 0,621 0,900 18,725 11,632
(pangkal tembok bulat)
20.00 0,589 0,900 18,725 11,022 nilai Kp = 0,01
21.00 0,623 0,900 18,725 11,672
(pilar berujung bulat)
22.00 0,487 0,900 18,725 9,111
23.00 0,543 0,900 18,725 10,168 elevasi dasar = 1879 m
00.00 0,573 0,900 18,725 10,737 elevasi puncak bendung = 1880,5 m
01.00 0,567 0,900 18,725 10,615
02.00 0,550 0,900 18,725 10,290
z = 1,0 m
03.00 0,584 0,900 18,725 10,941 g = 9,81
04.00 0,547 0,900 18,725 10,250
05.00 0,578 0,900 18,725 10,819
Adapun langkah-langkah perhitungannya
06.00 0,493 0,900 18,725 9,233 adalah sebagai berikut:
07.00 0,623 0,900 18,725 11,672
08.00 0,599 0,900 18,725 11,225
- Penentuan lebar efektif bendung
Be = B 2 (n . Kp + Ka) . H1
Rerata Debit Observasi 11,127
= (45 1 3) 2(2 x 0,01 + 0,1) H1
Sumber : Hasil Perhitungan = 41 0,24H1
- Tinggi muka air di atas mercu
Debit Andalan bendung
Perhitungan debit andalan ini Q = Cd . 2/3 . (2/3g)0.5 . Be . H11.5
dilakukan dengan persamaan Weibull, 857,70 = 1,286 x 2/3 x (2/3 x 9,81)0.5 x
untuk keperluan air baku debit andalan (41 0,24H1) x H11.5
yang dipergunakan adalah Q90, atau yang Dengan cara coba-coba (trial and error)
peluang terjadinya adalah 90 %. didapat nilai H1 = 4,851 m, desain
bendung dapat dilihat pada Gambar 11.
Tabel 5. Debit Andalan Q90 Sungai Uwe
Bulan Q (m3/det) Bulan Q (m3/det) 5. Bangunan Pengambilan
1 3,68 1 2,16 Bangunan pengambilan terletak di
Januari 2 3,92 Juli 2 1,94
3 3,39 3 2,43 sisi kiri Sungai Uwe, direncanakan
1 2,90 1 2,28 dengan konstruksi bangunan dari pasang-
Februari 2 6,51 Agustus 2 2,10
3 4,75 3 1,91 an batu dilengkapi dengan 1 (satu) buah
1 4,61 1 1,06 pintu baja tipe sluice gate, dan saringan
Maret 2 3,05 September 2 1,25
3 3,70 3 1,61 atau trashrack. Berikut adalah data yang
1 3,40 1 2,25 diperlukan untuk perhitungan intake:
April 2 3,75 Oktober 2 2,68


3 3,94 3 2,37
1 3,28 1 2,95 debit desain : Q90 = 1,06 m3/dt
Mei 2 1,66 Nopember 2 2,48 lebar intake : 1,40 m (desain)
3 1,89 3 2,25
1 1,61 1 2,02 tinggi ambang rencana : 1,00 m
Juni 2
3
2,43
2,24
Desember 2
3
1,82
1,64
koefisien manning (n) : 0,013
(pasangan beton)
Sumber : Hasil Perhitungan slope (S) : 0,002 (desain)
Dari hasil diatas dapat dilihat debit Hasil desain bangunan pengambilan
andalan Q 90 memiliki debit maksimal dapat dilihat pada Gambar 12.
6. Saluran Pembawa B = 4,00 m
Bangunan ini (Saluran Pembawa) = 1,1
direncanakan kurang lebih sepanjang L =6m
29,5 m dengan membawa debit sebesar Dimensi bak penenang:
1,06 m3/dt. 1 1
Q d 2 3 1,1 1,06 2 3
Saluran pembawa direncanakan hc = 2
=
9,81 4 2
dengan memakai saluran terbuka dengan g B
geometri saluran berbentuk persegi hc = 0,20 m
empat.
Dari data-data dan pendekatan Volume bak penenang = 10 Q 90 = 10,60
yang digunakan maka didapatkan hasil m3
perhitungan sebagai berikut: Vsc = A sc d sc
lebar saluran pembawa : 1,40 m 10,60 = B L d sc
(desain)
koefisien Manning (n) : 0,017 = 4 6 d sc
(pasangan batu) dsc = 0,44 m
slope (S) : 0,0005 Hasil desain bak penenang (forebay)
(desain) dapat dilihat pada Gambar 14.

Perhitungan dengan menggunakan Q90, 8. Pipa Pesat (Penstock)


A. Mencari tinggi muka air Untuk mendapatkan diameter pipa
Penampang berbentuk segi empat pesat dapat dihitung dengan persamaan
dengan rumus debit: sebagai berikut:
Q = V x A --------> V = Q / A 0,1875
V = 1/n . (A/P)2/3 . S1/2 n 2 Q2 L
d = 2,69
1,06 = 1 1,4 h
2
3 1 H
0,0005 2
1,4 h 0,017 2h 1,4 dengan:
2
n = 0,009
= 1,4 h 1,4 h
3
0,73
2h 1,4 Q = 1,06 m3/dt
Dengan cara coba-coba (trial and L = 30,50 m
error) dapat diketahui kedalaman air, H = 5,07 m
h = 1,03 m. d = 0,81 m
Tinggi jagaan direncana dengan V = Q/A
tinggi 0,35 m. Jadi tinggi total saluran 1,06
intake adalah 1,03 + 0,35 1,40 m =
1 3,14 0,812
4
B. Mencari kecepatan air = 2,06 m/dt
1,06 Hasil desain pipa pesat (penstock) dapat
V = Q/A =
1,40 1,03 dilihat pada Gambar 15.
= 0,735 m/dt
Hasil detail desain saluran pembawa 9. Saluran Pembuang Akhir (Tail
dapat dilihat pada Gambar 13. Race)
Saluran pembuang akhir (tail race)
7. Bak Penenang (Forebay) direncanakan berbentuk segi empat dari
Untuk perhitungan dimensi bak pasangan batu. Kapasitas saluran di-
penenang dibutuhkan data-data sebagai rencanakan Q90 = 1,06 m3/dt.
berikut (perhitungan menggunakan debit b = 1,00 m
rencana Q90): n = 0,017 (pasangan batu)
Q90 = 1,06 m3/dt s = 0,014
Persamaan Manning: Q = VxA
V = 1/n . (A/P)2/3 . S1/2 1,06 = V x (b x h)
2
1 bh 3 1 V = 1,06/(1+h)
= 0,014 2
2
0,017 b 2h h 3
1,06/(1+h) = 7,03
1 2h
2 2

= 7,03 1 h = 7,03 h
3 3
V
1 2h 1 2h Dengan cara coba-coba (trial and error)
dapat diketahui kedalaman air, h = 0,408 m

Gambar 11. Desain Bendung


Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 12. Desain Letak Intake


Sumber: Hasil Perhitungan
Gambar 13. Desain Saluran Pembawa
Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 14. Desain Bak Penenang


Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 15. Desain Pipa Pesat


Sumber: Hasil Perhitungan
10. Perhitungan Kehilangan Tinggi Dengan elevasi Muka Air Normal
Tekan (Normal Water Level) pada bak penenang
a. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat +1880,95 dan rencana elevasi turbin +
Akibat Trashrack 1875,85, maka terdapat beda tinggi
3 (Head Gross) = 5,096 m = 5,1 m. Maka
t 4
V3
h s sin beda tinggi efektif adalah beda tinggi
b 2g (Head Gross) dikurangi dengan total
0,01 4 0,733
3
kehilangan tinggi tekan = 5,1 0,226 =
h s 75 1,31 4,874 m.
0,05 2 (9,81)
h s = 0,010
b. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat 11. Turbin Air
Pemasukan
V2
hp K
2g
2,06 2
h p 0,5 0,108
2 (9,81)
hp = 0,108
c. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat
Gesekan pada Pipa
L V2
hg f
d 2g
124.5 n 2 124,5 0,009 2
f 1
1
3 3
D 0,81
Gambar 16. Penentuan Tipe Turbin
= 0,011
Berdasarkan Tinggi Jatuh dan Debit
30,5 2,06 2 Desain
h g 0,011
0,81 2 (9,81) Sumber: Hasil Perhitungan
hg = 0,088
d. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Dari Gambar 16 diketahui bahwa
Belokan pada Pipa dengan tinggi jatuh efektif pada debit Q90
V2 adalah 4,87 meter dan debit desain
hb Kb sebesar 1,06 m3/dt, maka dipilih Turbin
2g Banki/Crossflow.
2,06 2
h b 0,925
2 (9,81) 12. Kapasitas Daya dan Energi
hb = 0,020 Besarnya daya dan energi yang
dibangkitkan oleh debit Q90 sebesar 1,06
Tabel 6. Total Kehilangan Tinggi Tekan m3/dt dan tinggi jatuh efektif 4,87 m.
Efisiensi turbin, t = 0,77
Pengaruh Q90
Efisiensi generator, g = 0,85
Akibat Trashrack (hs ) 0,010 Daya listrik yang dibangkitkan dihitung
Akibat Pemasukan (hp) 0,108 dengan memakai persamaan:
Akibat Gesekan (hg) 0,088 P Turbin = 9,81 x Q x Heff x t
Akibat Belokan (hb) 0,020
= 9,81 x 1,06 x 4.87 x 0,77
= 39,03 kW
Total 0,226
Sumber: Hasil Perhitungan
P Generator = P Turbin x g 5. Banyaknya rumah yang mendapat
= 39,03 x 0,85 suplay daya listrik baru dengan energi
= 31,22 kW = 31.220 W listrik yang dihasilkan sebesar 31,22
kW dan kebutuhan minimum listrik
13. Jumlah Rumah yang Dapat per rumah sebesar 170 W adalah 183
Dilayani Rumah.
Berdasarkan ketersediaan daya
yang dibangkitkan melalui PLTMH DAFTAR PUSTAKA
Wamena ini maka dapat dihitung berapa Anonim. 1984. Diktat Stroge Fungtion
rumah yang akan menerima suplai daya Method, Tidak Dipublikasikan
listrik baru, dengan estimasi jumlah Anonim. 2011. Jayawijaya Dalam Angka
2011, Tidak Dipublikasikan
kebutuhan minimum listrik per rumah
Arismunandar, Artono. 1991. Buku
diwilayah pedesaan sebesar 170 watt, Pegangan Teknik Tenaga Listrik I,
maka perhitungan jumlah rumah yang PT. Pradnya Paramita. Jakarta
akan menerima suplai daya listrik baru Direktorat Jendral Pengairan. 1986. Standar
adalah seebagai berikut: Perencanaan Bagian Bangunan
Utama KP-02, Departemen Pekerjaan
Jumlah Rumah = Umum, Jakarta
(Daya Hasil Pembangkitan / Kebutuhan Montarcih, Lily. 2010. Hidrologi Praktis.
Minimum Listrik) CV. Lubuk Agung. Bandung
Patty, O. 1995. Tenaga Air. Erlangga.
Jumlah Rumah = 31.220 W / 170 W Jakarta.
= 183 Rumah a

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
perhitungan yang telah dilakukan dengan
memperhatikan rumusan masalah dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam perhitungan debit andalan
Sungai Uwe menggunakan metode
Tank Model, perencanaan PLTMH
Wamena menggunakan debit andalan
Q90 sebesar 1,06 m3/dt.
2. Klasifikasi turbin berdasarkan tinggi
jatuh efektif setinggi 4,87 m dan
kecepatan spesifik (Ns), maka
PLTMH Wamena menggunakan
Turbin Banki/Crossflow.
3. Besarnya daya yang dihasilkan
dengan debit 1,06 m3/dt dan tinggi
jatuh efektif setinggi 4,87 m adalah
39,03 kW.
4. Besarnya energi listrik yang dihasil-
kan dengan debit 1,06 m3/dt, sebesar
31,22 kW.

Anda mungkin juga menyukai