Hal 76 Hal 76
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Hal 77 Hal 77
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
III. METODOLOGI
A. Umum
Pengerjaan tugas akhir ini berdasarkan pada studi
literatur, survei lapangan, dan analisa. Adapun
langkah-langkah dan prosedur penyusunan tugas
Hal 78 Hal 78
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Pengumpulan Data
Input
Analisa Debit,
Kapasitas Tenaga
Perencanaan Bangunan
NO
Estimasi
Kehilangan
Energi
YES
Selesai
Hal 79 Hal 79
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Hal 80 Hal 80
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Hal 81 Hal 81
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Pintu Intake saluran pembawa karena fluktuasi beban, disamping
Parameter Notasi Nilai Satuan itu juga sebagai pemindah sampah terakhir (tanah,
Tinggi pintu ℎ� 0,75 m pasir, kayu yang mengapung) dalam air yang
mengalir. Bak penenang dilengkapi dengan saringan
Beda kedalaman z 0,14 m
air (trashrack).
Tabel 5. Rekapitulasi Perhitungan Forebay
3. Perencanaan saluran pembawa (Headrace)
Parameter Notasi Nilai Satuan
Saluran pembawa merupakan saluran terbuka
Panjang bak Lf 5 m
berbentuk persegi yang mengalirkan debit sebesar
Tinggi MA hf 0,65 m
debit andalan.
Pada saluran pembawa, debit air diukur menggunakan pada bak
bangunan ukur untuk mengetahui banyaknya debit yang Lebar bak Bf 5 m
melewati saluran pembawa. Volume desain Vf 19,11 m³
bak
Tabel 3. Rekapitulasi Perhitungan Headrace
Parameter Notasi Nilai Satuan 6. Perencanaan pipa pesat (Penstock)
Debit ��������� 1,70 m³/detik Penstock adalah saluran penghubung antara bak
rencana penenang (forebay) menuju turbin. Pipa ini
Kecepatan v 0,5 m/detik direncanakan untuk dapat menahan tekanan tinggi.
Koefisien n 0,015 - Tabel 6. Rekapitulasi Perhitungan Penstock
manning Parameter Notasi Nilai Satuan
Lebar saluran b 3 m Diameter penstok D 0,85 m
Tinggi h 1,5 m Tebal penstok δ 0,008 m
saluran 7. Pemilihan Turbin
Kemiringan S 0,0001188 - Faktor yang menentukan dalam merencanakan jenis
dasar saluran turbin adalah besar debit rencana dan beda tinggi.
4. Tinggi jagaan bangunan
Perencanaan w ukur 0,6 m Dengan debit sebesar 1,70 m³/detik dan beda tinggi
Bangunan ukur diperlukan untuk mengukur sebesar 3,56 m maka dipilih turbin Crossflow. Turbin
banyaknya debit air yang akan digunakan PLTMH. Crossflow adalah salah satu turbin yang sangat
Bangunan ukur direncanakan mampu mengukur berguna bagi PLTMH, yang mana semprotan airnya
sampai debit minimum. menumbuk turbin pada dua tempat, sehingga
kecepatan air yang keluar sangat kecil.
Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Bangunan Setiap turbin mempunyai kecepatan putar tertentu,
Ukur dimana turbin tersebut akan beroperasi dengan
Parameter Notasi Nilai Satuan efisiensi terbaik pada kombinasi head dan debit
Debit rencana ��������� 1,70 m³/detik
tertentu.
Dari spesifikasi turbin yang digunakan, nantinya
Lebar alat ukur b 3 m
akan diperoleh nilai efisiensi turbin yaitu nilai
Kecepatan v 0,5 m/detik
keefektifan turbin yang didapat dengan
Tinggi air batas h 0,48 m
membandingkan besar daya turbin dengan besar
ambang
daya air.
Tinggi energi ��1 � �
�� 0,5 m
hulu
Panjang alat L 1 m
ukur
Jari-jari r 0,1 m
5. Perencanaan bak penenang (Forebay)
Hal 82 Hal 82
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Hal 83 Hal 83
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
0,05 2 𝑥 9,81
= 0,0037 m
dimana:
Hr = kehilangan energi karena saringan kasar
(m)
φ = koefisien profil (1,67)
Gambar
Tabel 4. Grafik Efisiensi
7. Rekapitulasi Komponen Turbin
Turbin sg =
= lebar
gayaprofil dari arah
gravitasi aliran (m)
(m/detik²)
Parameter (Sumber: Nusantara,
Notasi 2015)
Nilai Satuan bα =
= jarak
sudut antar profil saringan
kemiringan saringan(m)
Turbin Turbin Crossflow 2. vKehilangan
= kecepatan aliran
energi pada (m/detik)
entrance
Kecepatan spesifik Ns 120 rpm Kehilangan energi pada entrace tergantung dari
Kecepatan pada N 76,16 rpm bentuk mulut entrace.
∆𝑉²
turbin ��� = ���. ( 2�)
Efisiensi turbin ŋ 0,87 -
= 0,05 ( ( 2,99−0, 6) ²
2 x 9,81
)
8. Saluran pembuangan (Tailrace) = 0,0146 m
Saluran pembuangan berfungsi untuk mengalirkan dimana:
debit air yang keluar dari turbin air untuk kemudian He = kehilangan energi pada entrace (m)
dibuang ke saluran irigasi. Saluran ini dimensinya K e = koefisien bentuk mulut
harus sama atau lebih besar daripada saluran ∆v =selisih kecepatan sebelum dan sesudah
pemasukan mengingat adanya kemungkinan entrace (m/detik)
perubahan mendadak dari debit turbin air. g = gaya gravitasi (m/detik²)
Tabel 8. Rekapitulasi Perhitungan Tailrace
Parameter Notasi Nilai Satuan
Debit rencana ��������� 1,70 m³/detik 3. Kehilangan energi karena gesekan sepanjang
Kecepatan v 0,5 m/detik pipa
Koefisien n 0,015 - Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram
manning Moody sebagai fungsi dari angka Reynold dan
kekasaran relatif.
Lebar saluran b 3 m � �²
Tinggi saluran h 1,5 m 𝐻� = f. 𝐷 .2�
Kemiringan S 0,0001188 - 16
2,99²
dasar saluran 1. Kehilangan energi karena saringan
Tinggi jagaan w 0,6 m kasar
C. Estimasi Kehilangan Energi
Dalam perjalanan air mengalir dari pintu
pengambilan hingga pipa pesat, akan terjadi
kehilangan energi seperti kehilangan energi karena
saringan kasar, kehilangan energi pada entrace,
kehilangan energi karena gesekan sepanjang pipa,
dan kehilangan energi karena belokan pipa.
Hal 84 Hal 84
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Hal 85 Hal 85
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
Hal 81 Hal
8181
JURNAL HIDROTEKNIK Nomor I Vol. II Tahun 2015
ISSN 2477-3212
DAFTAR PUSTAKA
[1] Budiyanto, MA. 2013. Materi kuliah: Hidrologi
Terapan-Analisa Debit Andalan dan Debit Banjir,
Yogyakarta
[2] Eko, Galih. 2011. Laporan Tugas Akhir:
Pemanfaatan Beda Energi Pada Bangunan Terjun
Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
Surabaya
[3] Kusdiana, D. 2008. Pedoman Teknis
Standardisasi Peralatan dan Komponen
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH). Jakarta: Direktorat Jenderal Listrik
dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral
[4] Nusantara, DAD. 2015. Materi kuliah:
Hydropower Plant-PLTA, Surabaya
Hal 82 Hal
8282