Anda di halaman 1dari 12

PLTMH Sebagai Alternatif Pembangkit

Listrik Ramah Lingkungan


Oleh : Agus Sugiharto *)

Abstrak
Rasio elektri kasi Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 2016 baru mencapai 87
persen dengan target akhir tahun bisa ditingkatkan menjadi 90%. Untuk meningkatkan rasio
elektri kasi tersebut maka diperlukan penambahan jumlah pembangkit listrik yang ada, yaitu
dengan menggunakan pembangkit listrik dengan energi fosil seperti batubara, minyak bumi
dan gas bumi maupun dengan energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Untuk
rasio elektri kasi per wilayah, Provinsi Papua masih merupakan yang paling rendah yaitu
sekitar 44,40% disusul Nusa Tenggara Timur 57,74%, lalu Sulawesi Tenggara 66,78%, serta
Kalimantan Tengah 68,27%.
Untuk mendorong optimalisasi pengembangan energi baru terbarukan yang saat ini baru 7
persen menjadi 23 persen pada 2025, diperlukan kerjasama semua pihak mulai dari proses
perijinan sampai proses pemasangan, perawatan dan juga alih tehnologinya. Pembangkit listrik
Mikro Hidro (PLTMH) adalah salah satu pembangkit listrik alternatif yang ramah lingkungan,
dengan memanfaatkan aliran air sebagai tenaga penggerak turbin untuk menghasilkan energi
listrik.
Kata kunci: PLTMH, Arus sungai, Peralatan pembangkitan, proses pembangkitan.

I. PENDAHULUAN upun ketinggiannya air terjun, maka semakin


besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk
Menurut kamus besar bahasa Indonesia mik-
menghasilkan energi listrik. Air dialirkan ke
ro adalah kecil, sedangkan hidro adalah ben-
power house (rumah pembangkit) yang biasa-
tuk terikat air. Sehingga dapat diartikan mik-
nya dibangun dipinggir sungai. Aliran air di-
ro hidro adalah air dengan debit yang kecil.
gunakan memutar sebuah turbin. Energi me-
PLTMH adalah istilah yang digunakan untuk
kanik dari putaran poros turbin akan diubah
instalasi pembangkit listrik yang mengunakan
menjadi energi listrik oleh sebuah generator.
energi air dengan debit air yang kecil. Kon-
Pembangkit listrik tenaga air dibawah 200 kW
disi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sum-
digolongkan sebagai PLTMH.
ber daya (resources) penghasil listrik adalah
yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian Keterbatasan tenaga listrik merupakan salah
tertentu. Pembangkit listrik kecil yang dapat satu permasalahan energi yang paling men-
menggunakan tenaga air pada saluran irigasi dasar di Indonesia. Ketersediaan pembangkit
dan sungai atau air terjun alam, dengan cara listrik masih sangat kurang. Hal ini dapat di-
memanfaatkan ketinggian air terjun (head, da- lihat dari banyaknya daerah yang belum tera-
lam m) dan kapasitas mengacu kepada jumlah liri listrik. Maka dari itu, perlu diciptakan alat
volume aliran air persatuan waktu ( ow rate atau pembangkit listrik yang dapat menjang-
capacity). Semakin besar kapasitas aliran ma- kau tempat terpencil yang ramah lingkungan

Swara Patra 107


dan harganya terjangkau. Indonesia dialiri dan perhitungan daya yang bisa dibangkitkan.
oleh banyak sungai dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Lokasi sungai-sungai ini juga
kebanyakan terletak di desa-desa dan dareah
III. DASAR TEORI PLTMH
terpencil. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) merupakan instrument yang A. PRINSIP KERJA
tepat dengan memanfaatkan sungai-sungai di
PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda
daerah yang belum dialiri listrik.
ketinggian (simbol h dengan satuan meter)
Potensi sumber daya air yang melimpah di In- dan jumlah air yang jatuh (debit) perdetik
donesia karena banyak terdapatnya hutan hu- (simbol Q dengan satuan m3/det) yang ada
jan tropis, membuat kita harus bisa mengem- pada saluran air terutama pada sungai. Un-
bangkan potensi ini, karena air adalah sebagai tuk mengetahui potensi daya listrik di suatu
sumber energi yang dapat terbarukan dan sa- lokasi diperlukan data mengenai; debit mini-
ngat alami. Bila hal ini dapat terus dieksplo- mum, perencanaan debit yang dapat diper-
rasi, konversi air menjadi energi listrik sangat gunakan PLTMH, debit air pada saat banjir,
menguntungkan bagi negeri ini. Di Indonesia tinggi terjun (beda tinggi/head) yang tersedia.
telah terdapat banyak sekali sungai dan wa- Dalam pengukuran debit air sering sering di-
duk untuk menampung air, tinggal bagaimana hadapkan pada keterbatasan data dan keter-
kita dapat mengembangkan PLTMH menjadi sediaan waktu sehingga pengukuran kair se-
lebih baik lagi dan lebih e sien. panjang tahun tidak memungkinkan. Sebagai
Peningkatan kebutuhan suplai daya listrik ke jalan keluarnya, biasanya pengukuran debit
daerah-daerah pedesaan di sejumlah negara, air dilakukan pada musim kemarau, sehing-
sebagian untuk mendukung industri-industri ga diperoleh data debit minimal air yang bisa
dan sebagian untuk menyediakan penerang- dijadikan sebagai acuan. Selanjutnya untuk
an di malam hari. Kemampuan pemerintah menjamin ketersediaan air sepanjang tahun,
yang terhalang oleh biaya yang tinggi untuk perhitungan pontensi daya suatu lokasi dila-
perluasan jaringan listrik, dapat membuat kukan pada 80%-90% debit air terukur. Po-
Mikrohidro memberikan sebuah sebuah al- tensi daya listrik yang bisa dibangkitkan pada
ternatif ekonomi ke dalam jaringan. Hal ini suatu lokasi dapat ditentukan dari besar daya
dikarenakan Skema Mikrohidro yang mandiri yang dibangkitkan dan jumlah energi yang di-
dapat menghemat dari jaringan transmisi, ka- bangkitkan tiap tahun. Jika tinggi jatuh efektif
rena skema perluasan jaringan tersebut biasa- maksimum adalah Heff (m), debit maksimum
nya memerlukan biaya peralatan dan pegawai turbin adalah Q (m3/dtk), e siensi dari turbin
yang mahal. dan generator masing-masing adalah ηt dan
ηg, maka daya atau tenaga yang dibangkitkan
oleh suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-
hidro dapat dihitung dengan rumus :
II. TUJUAN
• Daya Teoritis (P Teoritis)
PLTMH merupakan suatu pembangkit listrik
= 9,81 x Q x H (w)
skala kecil dengan kapasitas pembangkit diba-
wah 200 kW. Dalam tulisan ini akan dibahas • Daya Turbin (P Turbin)
gambaran umum dari sebuah PLTMH mulai = 9,81 x ηt x Q x Heff (w)
dari prinsip kerja, bagian – bagian PLTMH, • Daya Generator (P Generator)
beberapa sistem kontrol dan pembangkitan = 9,81 x ηt x ηg x Q x Heff (w)

108 Volume 8 No 1 tahun 2018


Dengan: daya listrik yang dihasilkan oleh generator
pada PLTMH ini biasanya akan ditransmisikan
P = daya yang dihasilkan (kW)
atau didistribusikan dengan menggunakan
ηt = e siensi turbin (ppm) sistem jaringan tegangan rendah (TR). Yang
ηg = e siensi generator (rpm) perlu diperhatikan dalam merancang sebuah
PLTMH adalah menyesuaikan antara debit air
Q = debit pembangkit (m/dtk)
yang tersedia dengan besarnya generator yang
H = tinggi jatuh efektif (m) digunakan. Jangan sampai generator yang di-
Air yang mengalir selanjutnya menggerakkan pakai terlalu besar atau terlalu kecil dari debit
turbin, kemudian turbin akan memutar gene- air yang ada. Generator yang tidak sesuai juga
rator untuk menghasilkan listrik. Selanjutnya akan menyebabkan tingkat e siensi rendah.

Gambar 1. Skema PLTMH

Swara Patra 109


B. BAGIAN – BAGIAN PLTMH
Secara umum bagian – bagian yang ada di da-
lam sistem PLTMH meliputi bangunan sipil,
mekanik dan elektrik. Bangunan sipil terdiri
dari pembangunan bendungan (dam), saring-
an (sand trap), pintu pengambilan air (intake),
Saluran pembawa (headrace), Saluran pelim-
pah (spill way), Kolam penenang (Forebay),
Saluran pembuang (tailrace). Sedangkan un-
tuk bagian mekanik terdiri dari pipa pesat
(penstok), katup utama (main valve atau inlet Gambar 3. Bendungan
valve) dan juga turbin air. Sedangkan untuk
bagian elektrik terdiri dari generator, ballast 2. Saringan (sand trap)
load (dummy load), panel control dan juga
Saringan ini dipasang didepan pintu pengam-
jaringan distribusi/transmisi tenaga listrik dari
bilan air, berguna untuk menyaring kotoran
pembangkit sampai ke konsumen.
– kotoran atau sampah yang terbawa sehing-
ga air menjadi bersih dan tidak mengganggu
operasi mesin PLTMH.

Gambar 2. Bagian – Bagian PLTMH

1. Bendungan (dam)
Bendungan adalah bangunan yang berfungsi
untuk menutup aliran sungai sehingga terben-
tuk waduk. Tipe bendungan harus memenuhi
syarat topogra , geologi dan syarat lain seper- Gambar 4. Saringan (Sand Trap)

ti bentuk, kekuatan serta model bendungan.


Bendungan mempunyai dua keluaran saluran 3. Pintu pengambilan air (intake)
air dimana mengalir pada pipa pesat (penstok) Pintu Pengambilan Air atau intake adalah
dan bisa juga mengalir pada areal persawa- bagian dari konstruksi sipil yang digunakan
han untuk masuknya air dari bendungan dan
sandtrap untuk kemudian dibawa ke saluran
pembawa (headrace).

110 Volume 8 No 1 tahun 2018


Gambar 5. Intake

4. Saluran Pembawa (Headrace) 5. Saluran Pelimpah (Spillway)


Saluran pembawa berfungsi untuk menga- Saluran pelimpah berfungsi untuk mengu-
lirkan air dari intake sampai ke kolam pene- rangi kelebihan air pada saluran pembawa.
nang. Selain itu, saluran ini juga berfungsi
untuk mempertahankan kestabilan debit air. 6. Kolam Penenang (Forebay)
Saluran air untuk sebuah pembangkit skala Kolam penenang berfungsi untuk mengen-
kecil cenderung untuk memiliki bangunan dapkan dan menyaring kembali air agar ko-
yang terbuka toran tidak masuk dan merusak turbin. Selain
itu, kolam penenang ini juga berfungsi untuk
menenangkan aliran air yang akan masuk ke
dalam pipa pesat

Gambar 6. Saluran Pembawa (Headrace)

Swara Patra 111


Gambar 7. Saluran Pelimpah (Spillway) dan Kolam Penenang (Forebay)

7. Pipa pesat (penstok) an air yang tinggi untuk memutar turbin. Kon-
Fungsinya untuk mengalirkan air dari kolam struksinya harus diperhitungkan agar dapat
penenang menuju turbin. Pipa pesat mem- menerima tekanan besar yang timbul terma-
punyai posisi kemiringan yang tajam dengan suk tekanan dari pukulan air. Pipa pesat me-
maksud agar diperoleh kecepatan dan tekan- rupakan bagian yang cukup mahal, untuk itu
pemilihan pipa yang tepat sangat penting

Gambar 8. Pipa Pesat (Penstok)

8. Katub Utama (Main Valve atau Inlet atau menutup aliran (menghentikan turbin).
Valve) Katup utama ditutup saat perbaikan turbin
Katub utama dipasang didepan turbin berfung- atau perbaikan mesin dalam rumah pembang-
si untuk membuka aliran air, Menstart turbin kit. Pengaturan tekanan air pada katup utama

112 Volume 8 No 1 tahun 2018


digunakan pompa hidrolik. Power house atau rumah pembangkit adalah
tempat berputarnya turbin air untuk mengge-
9. Saluran Pembuang (Tailrace) rakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Saluran pembuang berfungsi untuk mengalir- Pada rumah pembangkit terdapat instalasi tur-
kan air keluar setelah memutar turbin bin air, generator, peralatan bantu, ruang pe-
meliharaan, dan ruang control (panel kontrol
10. Power House (Rumah Pembangkit) dan balast load).

Gambar 9. Power House

Beberapa peralatan yang ada pada rumah


pembangkit antara lain :
a. Turbin, merupakan salah satu bagian pen-
ting dalam PLTMH yang menerima energi
potensial air dan mengubahnya menjadi
putaran (energi mekanis). Putaran turbin
dihubungkan dengan generator untuk
menghasilkan listrik.
Pemilihan turbin didasarkan atas pertimbang-
an head yang dibuat. Adapun tipe pengguna-
an head yang berlaku pada beberapa macam
turbin diantaranya:

Jenis Turbin Nilai Head (meter) Gambar 10. Hubungan antara Head dan Jenis
Kaplan 2 < H < 40 Turbin yang digunakan
Francis 10< H < 350
Pelton 50< H <1300
Turgo 50< H < 250

Swara Patra 113


Gambar 11. Turbin

b. Generator AC (Arus bolak balik) ada- dengan frekuensi 50 hz dan tegangan ke-
lah peralatan yang dipergunakan untuk luaran 220/380 V adalah sebagai berikut :
mengkonversikan energi potensial air Tabel 1. Efsiensi Generator
menjadi energi listrik AC. Untuk memilih
generator yang akan digunakan harus di- Daya Generator
Efsiensi Generator
sesuaikan dengan debit air yang ada agar (kVA)
e siensinya tinggi, dengan perhitungan < 10 KVA 0.7 - 0.8
data yang ada di lapangan. Kemampuan 10 - 20 KVA 0.8 - 0.85
generator dalam menghasilkan listrik bia-
20 - 50 KVA 0.85
sanya dinyatakan dalam VoltAmpere (VA)
50 - 100 KVA 0.85
atau dalam kilo volt Ampere (kVA).
> 100 KVA 0.9 - 0.95
c. E siensi generator secara umum yang di-
gunakan pada sebuah PLTMH 3 phasa

Gambar 12. Generator

114 Volume 8 No 1 tahun 2018


d. Peralatan Kontrol biasanya menggunakan:
Peralatan kontrol yang terpasang pada PLT- • Peralatan Pengaman seperti CB (Circu-
MH berfungsi untuk mengatur distribusi daya it Breaker), MCB (Miniatur Circuit Brea-
listrik yang dihasilkan. Sistem kontrol yang ker), NFB (No Fuse Breaker) atau MCCB
digunakan pada PLTMH biasanya menggu- (Molded Case Circuit Breaker). Peralatan
nakan pengaturan beban sehingga jumlah pengaman adalah suatu peralatan listrik
output daya generator selalu sama dengan yang digunakan menghubungkan atau
beban. Apabila terjadi penurunan beban di memutus daya listrik dari satu rangkaian
konsumen, maka beban tersebut akan dialih- ke rangkaian lainnya. Selain itu berfung-
kan ke sistem pemanas udara (air heater) yang si juga untuk memutuskan/ melindungi
dikenal sebagai ballast load/dumy load. beban dari arus yang berlebihan ataupun
Beberapa peralatan yang digunakan untuk jika terjadi hubung singkat.
mengatur daya listrik yang dihasilkan PLTMH

Gambar 13. Peralatan pengaman Jenis MCB, NFB dan MCCB

• Electronic Load Controller (ELC) Atau In- si yang sudah ditentukan sebelumnya sesuai
duction Generator Controller (IGC) dengan nilai toleransi yang diijinkan). Hasil
Electronic Load Controller (ELC) berfungsi se- dari perbandingan digunakan untuk mengatur
bagai pengatur speed turbin (governor) untuk besar-kecilnya ballast loads secara otomatis
sistim pembangkit dengan generator sinkron. yakni dengan cara menambah atau mengu-
Prinsip kerja pengatur beban elektronis (Elec- rangi ballast loads sebagai kompensasi beban
tronic Load Controller, ELC) ini adalah ELC utama yang pemakaiannya tidak menentu,
akan memonitor frekuensi sistem secara terus sehingga diharapkan total beban generator
menerus. Frekuensi hasil monitor akan diban- PLTMh akan terjaga pada beban aman dan
dingkan dengan frekuensi offset (nilai frekuen- putaran generator menjadi relatif mendekati
putaran konstan.

Swara Patra 115


cara menyeimbangkan antara daya turbin
(input power) dengan daya generator (output
power)
• Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor)
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah kom-
ponen yang berfungsi sebagai penghubung/
kontak dengan kapasitas yang besar dengan
menggunakan daya minimal. Dapat dibayang-
kan MC adalah relay dengan kapasitas yang
besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kon-
tak utama dan kontak bantu (aux. contact).
Untuk menghubungkan kontak utama hanya
Gambar 14. Panel kontrol ELC (Electronic Load dengan cara memberikan tegangan pada koil
Controller)
MC sesuai spesi kasinya.
• Induction Generator Controller (IGC) Komponen utama sebuah MC adalah koil
Induction Generator Controller (IGC) ber- dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk
fungsi sebagai pengatur tegangan (Automatic menghasilkan medan magnet yang akan me-
Voltage Regulator) untuk sistim pembangkit narik kontak utama sehingga terhubung pada
dengan generator asinkron (IMAG). Dengan masing-masing pole

Gambar 15. Kontaktor magnet

• Beban Ballast (Ballast Load) Beban ballast digunakan untuk membuang


Beban ballast hanya digunakan pada PLTMH energi listrik yang dibangkitkan oleh gene-
dengan pemakaian kontrol beban (ELC/IGC) rator tetapi tidak terpakai oleh konsumen.
sedangkan pada PLTMH tanpa kontrol tidak Sehingga daya yang dihasilkan generator de-
menggunakan beban ballast. Pada PLTMH ngan daya yang dipakai akan seimbang, hal
tanpa menggunakan kontrol, tegangan dan ini dimaksudkan untuk menjaga tegangan dan
frekuensi akan naik dan turun sesuai dengan frekuensi generator tetap stabil
perubahan beban konsumen, hal ini akan
mengakibatkan lampu dan peralatan elektro-
nik akan cepat rusak.

116 Volume 8 No 1 tahun 2018


Gambar 16. Ballast Load

C. PERHITUNGAN DAYA Watt, maka jumlah rumah yang akan meneri-


Perhitungan daya yang dihasilkan oleh suatu ma suplai daya listrik baru adalah:
PLTMH (dalam kW) dapat dihitung dengan Jumlah rumah = Daya listrik PLTMH / Kebu-
menggunakan rumus Daya Generator tuhan minimum listrik pedesaan
(P ) = 9,81 x ηt x ηg x Q x Heff (w). = 321.000 / 300
Oleh karena itu kita harus mengetahui jum- = 1070 rumah
lah debit air yang masuk (m3/dtk), head atau
tinggi jatuh efektif (meter), e siensi turbin dan
e siensi generator.
IV. PENUTUP
Misalnya diketahui data di suatu lokasi yang
akan dibangun PLTMH adalah : A. KESIMPULAN
Q = 10 m3/detik, Penggunaan energi mikrohidro dapat diguna-
kan sebagai salah satu alternatif energi baru
Heff = 5 meter,
terbarukan untuk mengatasi permasalahan
ηt = 0,77 komsumsi listrik yang besar serta penyediaan
ηg = 0,85 energi listrik yang belum merata terutama di
daerah pedesaan dengan memanfaatkan alir-
Maka daya listrik yang bisa dihasilkan dari
an sungai yang ada.
data diatas adalah :
Penggunaan PLTMH ini sesuai dengan kondi-
P = 9,81 x ηt x ηg x Q x Heff (w)
si lingkungan di Indonesia yang mempunyai
= 9,81 x 0,77 x 0,85 x 10 x 5 banyak bukit dan sungai. Kondisi geogra s
= 321, 03 kW seperti inilah yang dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan PLTMH.
Jadi daya listrik yang bisa dihasilkan adalah
321,03 kW atau sekitar 321.000 Watt. Daya yang dihasilkan oleh PLTMH berkisar
antara 10-200 kW. Walaupun daya tersebut
Apabila daya listrik minimum untuk satu ru- tergolong kecil untuk suatu pembangkit, akan
mah pedesaan diestimasikan sebesar 300

Swara Patra 117


tetapi hal ini sangat membantu masyarakat tu aliran air sangat berpengaruh terhadap daya
terutama yang berada di daerah terpencil listrik yang bisa dibangkitkan pada PLTMH.
yang belum mendapatkan suplai daya listrik
dari PLN. Suplai daya listrik dari PLN belum B. SARAN
dapat diberikan pada daerah-daerah pedesaan Untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga
dikarenakan faktor ekonomis, teknis dan lain- Mikrohidro (PLTMH), kita perlu mengetahui
lain. terlebih dahulu berapa debit air dan tinggi
Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan jatuh efektif aliran airnya, sehingga dapat di-
beda ketinggian dan jumlah air yang jatuh ketahui besar potensi dari aliran air tersebut.
(debit) perdetik yang ada pada saluran air Kemudian menentukan jenis dan spesi kasi
yang dikondisikan dengan pipa. Air tersebut dari turbin dan generatornya. Besar debit air
selanjutnya akan menggerakkan turbin yang dan kemampuan dari turbin dan generator ha-
memutar generator untuk menghasilkan lis- rus seimbang agar didapatkan daya terbangkit
trik. secara maksimal dengan tingkat e siensi yang
tinggi.
Besarnya debit air dan tinggi jatuh efektif sua-

DAFTAR PUSTAKA

Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu, 2015, Studi Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro Di Sungai Sampean Baru Desa Bunutan Kecamatan Tapen Kabupaten
Bondowoso Provinsi Jawa Timur, Institut Teknologi Surabaya.
http://ebtke.esdm.go.id/, Tingkatkan Rasio Elektri kasi Dengan EBT, diakses 26 September
2016.
Arismunandar, Artono, 1991. Buku Pegangan Teknik Tegangan Listrik I, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
Archie W. Culp Jr., 1989, Prinsip-Prinsip Konversi Energi, Erlangga, Jakarta
Gunawan, Didik Eko Budi Santoso, Studi Potensi Tenaga Air Sebagai Energi Primer Pembangkit
Mikro Hidro Di Kabupaten Pekalongan.
Intamani, A., Nidiansyah, 2007, Perencanaan Teknis PLTM Pekatan NTB, Institut Teknlogi
Bandung.
Sami, Dedy. 2010.”PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)”, (Online),
(http://sami-dedy.blogspot.co.id/2010/06/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro.
html), di akses 27 Maret 2017
Gunawan dan Didik Eko Budi Santoso. “Studi Potensi Tenaga Air Sebagai Energi Primer
Pembangkit Mikro Hidro Di Kabupaten Pekalongan”. Jurusan Elektro, Fakultas
Teknologi Industri, Unissula Semarang.

*) Penulis adalah Pejabat Fungsional Widyaiswara Ahli Muda PPSDM Migas.

118 Volume 8 No 1 tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai