Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian menunjukan bahwa lebih dari 50 % kematian terjadi dalam


periode neonatal.Oleh karena upaya pembinaan kesehatan bayi dimulai dari
pemenuhan kebutuhan primer sejak dalam kandungan sampai periode
perinatal .Kurang baiknya penanganan BBL akan menyebabkan kelainan-
kelainan yang dapat berakibat fatal bagi bayi .Selama ini anggapan resiko
pendarahan hanya terjadi pada ibu yang baru melahirkankan saja.Padahal sang
bayi yang baru lahir pun juga perlu diwaspadai terjadi gejala pendarahan.Oleh
karena itu bayi neonates wajib mendapatkan vitamin k.

Diantaranya pendarahan yang terjadi pada neonates adalah seperti


pendarahan tali pusat.Pendarahan tali pusat bisa terjadi karena perawatan
pasca lepasnya tali pusat yang kurang sempurna dan pendarahan yang terjadi
pada tali pusat timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang
kurang baik atau kegagalan proses pembentukan thrombus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Perdarahan Tali Pusat ?
2. Apa Etiologi Perdarahan Tali Pusat ?
3. Bagaimana Tanda dan Gejala Perdarahan Tali Pusat ?
4. Bagaimana Penatalaksanaan Perdarahan Tali Pusat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pergertian dari Perdarahan Tali Pusat
2. Untuk mengetahui etiologi perdarahan tali pusat
3. Memahami tanda dan gejala Perdarahan Tali Pusat
4. Mengetahui penatalaksanaan Perdarahan Tali Pusat

Perdarahan Tali Pusat 1


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Perdarahan tali pusat adalah perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa
timbul sebagai akibat dri trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau
kegagalan proses pembentukan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali
pusat juga bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.

2.2 Etiologi

1. Robekan umbilikus normal, biasanya terjadi karena :

Partus presipitatus
Adanya trauma atau lilitan tali pusat
Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang
berlebihan pada saat persalinan.
Kelalalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatya
dinding umbilikus atau plasenta sewaktu seksio sesarea.

2. Robekan umbilikus abnormal, biasanya teradi karena :

Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian yang kemudian


hemtaom tersebut pecah, namun perdarahan yang terjadi masuk kembali
kedalam plasenta.
Hal ini sangat berbhaya bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada
bayi
Varises juga dapat menyebabkan perdarahan tali pusat apabila varises
tersebut pecah.
Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran
pembuluh darah setempat saja karena salah dalam proses perkembangan
atau terjadi kemunduran dinding pembuluh darah. Pada aneurisma ini
menyebabkan pembuluh darah rapuh dan udah pecah.

3. Robekan pembuluh darah abnormal

Perdarahan Tali Pusat 2


Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya
trauma, hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomi pembuluh
darah seperti pada :
Pembuluh darah aberan yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan
tiak adanya perlindungan jelly whaerton
Insersi velamentosa tali pusat dimana pecahny apembuluh darah terjadi
pada tempat percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya
dalam plasenta tidak ada proteksi. Umbilikus dengan kalainan insersi ini,
sering terdapat pada kehamilan ganda
Plasenta multilobularis, perdarahan terjadi karena pembuluh darah yang
menghubungkan masing-masing lobus dengan jaringan plasenta dan
dikarenakan bagian tersebut sangat rapuh dan mudah pecah.
Perdarahan akibat plasenta previa adan abrupsio plasenta

Perdarahan akibat plasenta previa dan abrupsio plasenta dapat


membahayakan bayi. Pada kasus plasenta previa, cenderung menyebabkan
anemia pada bayi maupun ibu, sedangkan pada kasus Abrupsio plasenta
lebih sering menyebabkan kematian intrauterin karena dapat terjadi
anoreksia. Pengamatan pada plasenta dengan teliti bertujuan agar untuk
menentukan adanya perdarahan pada bayi baru lahir pada BBL dengan
kelainan plasenta atau dengan seksio sesarea dapat dilakukan pemeriksaan
HB yang berkala.

2.3 Tanda dan Gejala Perdarahan Tali Pusat


1. Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih
menempel pada tali pusat.
2. kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet.
3. Ada cairan yang keluar dari tali pusat. Daerah tersebut berwarna kuning,
hijau atau darah
4. Timbul sisik di sekitar pada tali pusat.

2.4 Penatalaksanaan
Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang
terjadi.

Perdarahan Tali Pusat 3


Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi
pada tali pusat.
a. Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. Kenakan popok di bawah
tali pusat.
b. Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering
mungkin.
c. Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda
mengganti popok. Gunakan kapas atau cotton bud dan cairan alkohol
70% yang dapat dibeli di apotek.
d. Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal
tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi
Anda. Alkohol yang digunakan tidak menyengat. Bayi akan
menangis karena alkohol terasa dingin. Membersihkan tali pusat
dengan alkohol dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. Hal
ini juga akan mempercepat pengeringan dan pelepasan tali pusat.
e. Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali
pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam
waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik
tali pusat, walaupun sudah terlepas setengah bagian.
f. Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
Segera lakukan inform consent dan inform choice pada keluarga pasien
untuk dilakukan rujukan. Hal ini dilakukan bila terjadi gejala berikut:
a. Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu.
b. Klem pada pangkal tali pusat terlepas.
c. Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
d. Bayi menderita demam.
e. Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali pusat.
f. Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
g. Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.
h. Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. Pendarahan
melebihi ukuran luasan uang logam.
h. Pendarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah di tekan.

Perdarahan Tali Pusat 4


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perdarahan tali pusat adalah perdarahan yang terjadi pada tali pusat
bisa timbul sebagai akibat dri trauma pengikatan tali pusat yang kurang
baik atau kegagalan proses pembentukan trombus normal.
Tanda dan Gejala Perdarahan Tali Pusat : Ikatan tali pusat lepas atau klem
pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali pusat, kulit di sekitar
tali pusat memerah dan lecet, ada cairan yang keluar dari tali pusat. Daerah
tersebut berwarna kuning, hijau atau darah, timbul sisik di sekitar pada tali
pusat.

3.2 Saran
Kami selaku penyusun merasa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kami

Perdarahan Tali Pusat 5


berharap semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
bacaan yang bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Perdarahan Tali Pusat 6


DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo Kukuh, Marmi. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dewi, Nani Lia Dewi.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak


Balita.Yogyakarta: Salemba Medika.
Oxorn, Hary. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Andi Press

Perdarahan Tali Pusat 7

Anda mungkin juga menyukai