Anda di halaman 1dari 3

1.

Lead Model Sebetik Berita Hangat


Tipe lead seperti ini sering digunakan mengingat sifat opini kebanyakan mengandung
unsur kebaruan isu. Selain isu berita yang disampaikan merupakan berita
terbaru, lead ini juga mempunyai magnet penyedot bagi siapa saja yang tertarik dan
sangat minat terhadap permasalahan krusial yang sedang berlangsung.

Contoh yang akan Penulis kemukakan ini adalah contoh dari tulisan Saratri
Wilonoyudho seorang Ketua Koalisi Kependudukan Jawa Tengah bertajuk Urbanisasi
Indonesia:

Dua hari berturut-turut (15 dan 16 April) Kompas menyajikan dua tema menarik tentang
pertumbuhan kota di Jawa yang mengarah kepada megapolitan, seperti
Jabodetabekjur, Bandung Raya, Kedung Sepur, dan Gerbang Kertasusila. Megapolitan
yang membentang dari arah barat sampai timur diperkirakan akan menyatu sehingga
Jawa akan menjadi pulau kota. Kecenderungan serupa juga terjadi di seputar Kota
Medan, Palembang, Makassar, dan sebagainya.

Penulis berharap lead seperti di atas membuat rasa penasaran mengapa lead yang
digunakan merupakan berita yang ditayangkan di Kompas dua hari berturut-turut, dan
diharapkan pembaca dapat melanjutkannya sampai paragraf-paragraf selanjutnya.
2. Lead Hari Bersejarah, Secuil Sejarah atau Riwayat Hidup
Seseorang
Ingatlah petuah Presiden 1 RI, Jas merah alias jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Agar kita tak terlupa sejarah, mari kita ingat petuah kebenaran sahabat Nabi Ali bin Abi
Thalib, Ikatlah ilmumu dengan tulisan.

Orang yang gemar membaca dan menuliskannya dalam bentuk catatan harian maupun
gagasan akan lebih teringat orang yang menuliskannya daripada yang sama sekali
tidak menggoreskan tintanya. Mari Penulis ajak untuk menggunakan lead terkait secuil
sejarah Palang Merah Indonesia (PMI).

Bulan ini, tepatnya 17 September, kita memperingati Hari Palang Merah Indonesia
(PMI) ke-69. PMI berperan membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan terutama
dalam hal kepalangmerahan. PMI memegang teguh tujuh prinsip dasar gerakan PMI,
yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan
kesemestaan.

PMI tidak berbentuk begitu saja, tetapi melalui perjuangan cukup berat sejak zaman
penjajahan Belanda 1873 melalui organisasi Netherlandsche Rode Kruis Afdeeling
Indie (NERKAI), kemudian dibubarkan pada penjajahan Jepang dan akhirnya berhasil
didirikan sebulan setelah Indonesia merdeka atas perintah Presiden Soekarno kepada
Menteri Kesehatan saat itu. PMI berdiri berdasarkan Keppres No. 25 Tahun 1950 dan
ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan
tugas kepalangmerahan melalui Keppres No. 246 Tahun 1986.

Lead di atas terbentuk dari dua paragraf yang sekaligus Penulis ambil untuk
memberikan contoh lead yang berawal dari pemaparan hari bersejarah kemudian secuil
sejarah singkat terkait apa yang akan dituliskan.

Anda juga dapat membuat lead yang lain seperti yang Penulis petik dari artikel Dokter
Titik Kuntar MPH di atas, misal jika bertepatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, kita
pun bisa membuat lead yang lebih menarik dan menggugah lalu menceritakan sekilas
perjalanan sejarahnya. Penulis yakin kita bisa lakukan itu!
3. Lead Cerita Pengalaman Pribadi
Setiap orang pasti mempunyai pengalaman, entah itu menarik ataupun tidak yang jelas
suatu saat akan ada manfaatnya bagi orang lain, terlebih bagi diri sendiri. Daripada
pengalaman kita menumpuk lalu hilang, lebih baik jadikan pengalaman
sebagai lead pengantar paragraf artikel kita. Berikut ini contohnya:

Suara Politik Lansia jangan disalahartikan sebagai lansia yang memaksa jadi elite
politik. Juga bukan lansia sebagai obyek politik. Sebaliknya, suara politik lansia
seharusnya dipandang sebagai dukungan dari para lansia dan menjadikan lansia
seagai aset bangsa demi masyarakat yang sejahtera. Namun, bagaimana supaya
penduduk lansia bisa menyumbangkan suaranya dengan baik? Tentunya mereka harus
mempunyai kualitas yang baik. Jika tidak, suara politik mereka akan hilang percuma.
Pengalaman pemilu legislatif lalu, beberapa kasus penduduk lansia mengalami
kesalahan pengisian formulir atau karena ketidaktahuan mereka sehingga mereka
mengisi asal saja.

Tulisan opini bertajuk Suara Politik Lansia (Kompas, 10/05/2014) yang dibawakan Lilis
Heri Mis Cicih seorang peneliti di Lembaga Demografi FEUI; Kandidat Doktor Fakultas
Kesehatan asyarakat Universitas Indonesia tersebut sangat unik.

Pasalnya, artikel opini tersebut sengaja ia ambil dari ide disertasinya yang
berjudul Ketahanan Penduduk Lansia dalam Perspektif Penuaan Sehat, Aktif dan
Produktif dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional Bangsa. Tulisan tersebut tersirat
merupakan pengalaman Lilis dalam meneliti lansia berkaitan persepsi yang selama ini
disalahartikan.

Oleh sebab itu, Lilis sengaja menjadikan lead yang menarik untuk mengajak dan
mengubah persepsi tentang peran keberadaan lansia. Selain itu, Lilis juga mengajak
bersama terkait pentingnya memilih calon presiden yang memerhatikan nasib lansia
dan mau mengadakan program kelanjutusiaan.

Terbukti, dari data yang dihimpun terbilang 53,4 persen masih produktif dan 80 tahun ke
atas sebanyak 19,7 persen masih produktif bekerja.

Anda mungkin juga menyukai