Pedoman Kode Etik Hewan Coba
Pedoman Kode Etik Hewan Coba
C. Peralatan
Nekropsi dapat dilakukan sekalipun dengan alat yang minimal
(seadanya), yaitu:
Dibutuhkan pisau (4-6 inchi),
pemotong tulang,
gunting jaringan (biasanya digunakan scalpel tajam-tumpul),
pinset,
gloves,
spuit disposable (3cc dan 5cc),
needle (20G, 1 inchi untuk koleksi sampel darah vena sayap, dan 1
inchi untuk koleksi sampel darah dari jantung),
sanitizer untuk membersihkan peralatan dan meja,
2. Cara eutanasi :
Tikus/mencit : dengan larutan eter ( dengan kaps yang dibasahi eter,
masukkan dalam suatu tempat yang sesuai besar hewan cobanya (toples),
kemudian tikus dimasukkan dalam tempat tersebut, ditunggu sampai mati ).
Kelinci : dengan cara emboli, injeksi intravena larutan jenuh Mg SO4.
Bisa dengan ditidurkan dengan cara, kapas yang telah diberi eter secukupnya,
masukkan kantong plastik, kemudian dihirupkan sedikit demi sedikit sampai
kelinci tertidur, terus dihisapkan sampai mati.
Untuk keperluan penelitian hendaknya dipersiapkan tujuan nekropsi,
dipersiapkan peralatan yang diperlukan , apakah untuk pemeriksaan
bakteriologi, virologi, pemeriksaan histopatologi, atau immunohistopatologi.
Guna menegakan diagnosa yang pasti kausa penyakit atau kematian dari
hewan, diperlukan pemeriksaan lanjutan berdasakan perubahan makroskopis yang
ditemukan, dan analisis dari anamnesa.
Untuk bahan penelitian, sampel atau organ diambil sesuai kebutuhan.
Pedoman Umum
1. Semua meterial, harus diberi lebel yang jelas tentang : jenis organ /
jaringannya, tanggal pengambilan, species hewannya, bahan pengawetnya,
yang ditulis dalam dengan jelas pada surat pengantarnya.( terlampir )
2. Pot / plastik tempat spesimen, ditulis kode / jenis hewannya/ identitas yang
lain, sesuai dengan surat pengantarnya.
3. Sertakan hasil nekropsi yang tampak, dalam lampiran tersebut.
4. Untuk spesimen keperluan pemeriksaan bakeriolgi, virologi, parasit harus
dalam pengawet yang benar, dan sampai di laboratorium dalam keadaan yang
baik.
Xylol I (5)
Xylol II (4)
Xylol III (3)
Alkohol absolut I (3)
Alkohol absolut II (2)
Alkohol absolut III (3)
Alkohol 96% (2)
Alkohol 90% (2)
Alkohol 80% (1)
Alkohol 70% (1)
Cuci air mengalir (5)
HE (4-10)
Cuci air mengalir (10)
Eosin (3-8)
Alkohol 70% (1)
Alkohol 80% (2)
Alkohol 90% (3)
Alkohol absolut I (3)
Alkohol absolut II (3)
Alkohol absolut III (5)
Xylol I (3)
Xylol II (4)
Xylol III (5)
Dibersihkan dan ditutup dengan cover glass
METODE PEMERIKSAAN HASIL
4. Samkhan dan Sri Niati. 2006 Tata Cara Penanganan Dan Pengirimam Contoh
ke Laboratorium. Dalam : Bultin Laboratorium Veteriner.. Vol : 6 No:3. Edisi
Tahun : September 2003. ISSN : 0853-7968