02 Modul Pengenalan Gis
02 Modul Pengenalan Gis
Di susun oleh :
Samsul B. Agus
Anggi Afif M
2010
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 1
1. MEMULAI ARC GIS 9.3 ..................................................................................................................... 3
2. ATRIBUT DATA ................................................................................................................................. 13
3. SITEM PROYEKSI ............................................................................................................................ 24
4. GEOREFERENSI .............................................................................................................................. 27
5. CAPTURING DATA ........................................................................................................................... 30
6. PERSIAPAN DATA SEL .................................................................................................................. 33
7. LAYOUT ............................................................................................................................................. 36
1
MEMULAI ARC GIS 9.3
1.1 Pendahulaun
ArcGis adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk
pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi). Melalui perangkat lunak ini, dapat
melakukan display (visualisasi data), eksplore, queri, dan analisa data spasial berikut data-data
tabuler yang menyertainya. Didesain pada windows Desktop seperti Windows NT, Windows
2000,Windows XP, Window Vista dan Windows 7. Perangkat lunak ini memiliki 3 Aplikasi
standar yaitu ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe dan ArcToolbox. ArcGis menyediakan aplikasi
yang bisa disesuailkan dengan kemampuan dan kebutuhan penggunanya.
ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, analisi spasial dan pencetakan peta
kualitas tinggi
ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatus manajemen data (data spasial
dan non spasial) dengan mudah. Penggunan bis mencari data yang diinginkan,
menampilkannya, melihat atau membuat metadatanya. ArcCatalog juga bisa mengakses
database eksternal (Ms Access, SQL Server, Oracle, dsb).
ArcGlobe : didesain untuk menampilkan data secara 3 dimensi.
ArcToolbox : berisi tools (alat-alat) untuk berbagai macam geoprocessing serta konversi
antar format data.
1.2 Tujuan
Memperkenalkan fungsi-fungsi umum yang terdapat pada Arc GIS
Memberikan latihan menggunakan dan melakukan analisa data spasial dan data atribut
serta bagaimana memanipulasi data yang ada.
2. Kemudian muncul Arc Map Startup dialog box. Bila akan membuka lembaran
kerja baru pilih a new empty map dan bila kita akan membuka peta yang telah
dibuat sebelumnya pilih Open an existing map.
2
3. Akan muncul satu data frame
3
1.3.2 Tables of Contents
Setiap peta memiliki table of content. Beberaa peta menampilkan seluruh layer pada
satu data frame. Table of content akan menampilkan bagaimana layer-layer disusun
dalam satu data frame. Ketika menampilkan peta, biasanya kita akan menggunakan table
of content untuk mengaktifkan ataupun menonaktifkan sebuah layer.
Pada saat kita ingin membentuk sebuah peta maka yang akan banyak berfungsi adalah
table of content termasuk dalam menambahkan, menghapus dan menentukan bagaimana
layer ditampilkan.
4
check-nya tidak ditampilkan. Sebaliknya pula apabila kita ingin menampilkan kembali
tema tersebut.
1.4 Tool-Tool Pada Toolbar
ArcMap menyediakan beberapa Tool yang dapat digunakan agar bias berinteraksi dengan
data.
Adapun tool-tool tersebut adalah :
1.4.1 Zooming
ArcGIS menyediakan fungsi Zooming (membesarkan dan mengecilkan) untuk merubah
skala peta pada dokumen view. Kita dapat melakukannya dengan tiga cara yaitu
menggunakan menu, button atau toolbar.
Zooming menggunakan button
Zoom to Full Extent. Button ini digunakan untuk melihat keseluruhan tema
(seluruh data spasial akan ditampilkan).
Zoom In. Button ini digunakan untuk perbesaran sekali dengan pusat view
sebagai titik sentral.
Zoom out. Button ini digunakan untuk perkecilan sekali dengan pusat view
sebagai titik sentral.
Zoom to Previous Extent. Button ini digunakan untuk menampilkan kembali
keadaan zooming yang kita gunakan sebelumnya.
Zoom to Next Extent.
Tool Zoom In. Tool ini digunakan untuk perbesaran sekali dengan menempatkan
posisi kursor sebagai titik sentral. Apabila button ini diklik dan kursor
ditempatkan pada peta kemudian diklik dan ditahan (click and drag) sambil
membuat segi empat, maka akan ditampilkan bidang area yang kita pilih tersebut.
Tool Zoom Out. Tool ini digunakan untuk perkecilan sekali dengan
menempatkan posisi kursor sebagai titik sentral. Apabila button ini diklik dan
kursor ditempatkan pada peta kemudian diklik dan ditahan (click and drag)
sambil membuat segi empat, maka akan ditampilkan bidang area yang kita pilih
tersebut.
5
1.4.2 Pan
Tool ini digunakan untuk menggeser-geser peta, dengan mengklik kiri dan
menggeser pointer kearah yang diinginkan.
1.4.3 Select Features Tool
Tool ini digunakan memilih features yang dinginkan.
Klik pada features tersebut, atau geser pointer mouse ke sekeliling features.
6
1.4.6 Find
Tool ini berguna untuk mencari informasi yang terdapat pada suatu feature
digunakan untuk mencari berdasarkan informasi tertentu.
Mencari data-data dengan atribut tertentu
1. Klik tombol Find pada toolbar tools
2. Klik Features tab
3. Ketik kata yang ingin ditampilkan pada kotak Find Text
4. Klik panah kebawah pada In kemudian klik layer yang diinginkan atau
dapat dipilih Visible Layers
5. Beri tanda check box pada kotak Find Feaatures that are similar to or
contain the search string
6. Pilih salah satu Option pada kolom yang akan di cari, contoh all fields.
7. Kemudian Klik Find
7
1. Klik Tombol Measure pada tool toolbars
2. Arahkan pointer mouse untuk menggambar garis yang
menggambarkan jarak yang ingin diukur
3. Garis bisa terdiri atas beberapa segment
4. Pada bagian bawah data frame akan muncul jarak segment yang
diukur dan jarak total seluruh segment
Segment :0.47865 Total: 2.2409 Km
5. Klik 2 kali untuk mengakhirinya
2. Kemudian muncul Arc Map Startup dialog box dan pilih a new empty map.
3. Akan muncul satu data frame
4. Untuk memanggil dan menambahkan data pada data frame klik tombol menu Add
Data , tambahkan data yang akan dimunculkan
Add
Data
8
6. Klik tomboll Add untuk meneruskan proses memanggil data. Setelah semua proses
selesai dapat dilihat pada data frame.
9
4. Pilih Remove menu untuk menghapus layer jalan.
Lakukan langkah yang sama untuk menghapus layer-layer yang lain pada data Frame
10
3. Klik categories dan set pilihan unique values
4. Set unique values berdasarkan nama kecamatan pada Value Field combo box
5. Set skema warna kemudian klik tombol Add All Values
11
ATRIBUT DATA
2.1 Pendahulaun
Aktivitas pada modul 2 ini bertujuan untuk memberikan pengenalan singkat mengenai
manajemen data atribut pada software Arc GIS
2.2 Tujuan
Memperkenalkan pada peserta training tentang struktur data atribut pada Sistem
Informasi Geografi
Memberikan pengalaman pada peserta untuk mengetahui struktur database
2.3 Langkah-langkah
Sistem informasi geografis memiliki dua elemen data yaitu data spasial dan data atribut.
Data spasial mengacu pada data geometric yang memberikan informasi posisi pada obyek
dan juga hubungan spasial antar obyek, sedangkan data atribut adalah data pelengkap dari
data spasial yang memberikan informasi tambahan tentang data spasial bias berupa Id,
nama obyek, dll. Di lingkungan system informasi geografi data ini disimpan dalam bentuk
table.
2.3.1 Latihan Pada Data Atribut
Pada latihan ini kita akan mencoba melakukan editing dan perubahan pada data atribut
sehingga dapat dilakukan analisis pada data atribut tersebut.
Membuka table Atribut
Buka sebuah file map yang baru dan kemudian masukkan seluruh data yang terdapat
pada folder D:\@-IK-Training\Modul-05-PengenalanGIS\RBI Tangerang ke
dalam data frame.
Langkah :
1. Klik tombol Start sorot Program- sorot ArcGIS dan kemudian klik ArcMap.
2. Klik tombol Add Data untuk memasukkan ke map frame.
3. Pilih data yang terdapat pada folder D:\@-IK-Training\Modul-01-
PengenalanGIS\RBI Tangerang, pilih semua data spasial yang terdapat pada
folder tersebut dan kemudian klik tombol Add.
4. Susun data-data tersebut dan tampilkan layer administrasi berdasarkan nilai unik
dari data attribute kecamatan.
A. Membuka Tabel Atribut
Latihan pada setiap data atribut yang terdapat pada ToC.
Langkah :
1. Klik kanan pada layer lu_1 yang terdapat pada ToC
2. Kemudian pilih menu Open Attribute Table
3. Kemudian muncul table atribut lu_1
12
B. Mengatur Kolom-kolom Pada Table Atribut
Latihan mengganti lebar kolom pada table atribut administrasi.
Langkah :
1. Letakkan mouse pada ujung kolom yang akan diperlebar.
2. Klik dan geser mouse sesuai dengan lebar yang dinginkan.
13
Latihan mengurutkan nilai pada table atribut lu_1 berdasarkan kolom tertentu dengan
metode descending dan ascending.
Langkah :
1. Letakkan pointer mouse pada kolom yang nilainya akan diurutkan.
2. Klik kanan dan pilih menu Short Descending. Demikian juga untuk menu Short
Ascending.
14
D. Memilih Data Pada Tabel
Pada table atribut kita bias memilih data yang sesuai dengan criteria yang kita inginkan
dengan cara memilih dengan mengarahkan pointer mouse ke data tersebut dan hal ini
dapat kita lakukan secara manual.
Memilih sepuluh data pertama pada table atribut layer administrasi.
Langkah :
1. Buka table atribut layer lu_1.
2. Tekan Ctrl dan kemudian klik data pertama pada kolom paling kiri, tahan dan geser
mouse sampai pada data ke sepuluh.
15
Memilih seluruh data pada tabel atribut lu_1.
Langkah :
1. Klik kanan layer administrasi.
2. Pilih menu Selection kemudian klik menu Select All.
Untukmenghilangkan fungsi Select All pada data, dapat melakukan langkah sebagai
berikut.
Langkah :
1. Klik kanan layer administrasi.
2. Pilih menu Selection kemudian klik menu Clear Select Features.
3. Ketik Sawah Irigasi in Find what text box kemudian klik Find Next untuk
mendapatkan data yang diinginkan.
16
4. Klik Find next button untuk mendapatkan data LAHEWA yang lain. Jika
tidak ada data LAHEWA yang lain, maka pada ArcMap akan muncul pesan
peringatan.
Memilih semua data pada tabel atribute layer admin_nias yang memiliki ID lebih dari
629 menggunakan Ekspresi SQL Selct.
Langkah :
1. Buka tabel atribute layer lu_1.
2. Klik menu Selection dan pilih menu Select By Attributes.
3. Pastikan layer yang dipilih adalah Lu_1 (cek di Layer text box)
4. Tulis Ekspresi SQL : Keterangan = Empang, kemudian klik tombol Apply untuk
memilih seluruh data yang memiliki Keterangan = Empang
17
Sebelum melakukan editing pada tabel, kita harus mengaktifkan Editor toolbar dan
memilih layer yang akan diedit atributnya. Misalnya akan mengedit data lu_1.
Mengedit Record pada kolom
1. Klik Start edit session pada Arc Map
2. Buka tabel yang ingin di edit
3. Klik sel yang ingin diedit
4. Ketik data baru dan tekan enter
Menambahkan record Baru
1. Klik Start edit session pada Arc Map
2. Buka tabel yang ingin di edit
3. Klik the move untuk menuju pada baris terakhir pada tabel
4. Klik sel yang ingin ditambahkan datanya dan ketik nilai baru
Menghapus record
1. Klik Start edit session pada Arc Map
2. Buka tabel yang ingin di edit
3. Pilih record yang ingin didelete, tekan dan tahan tombol Ctrl untuk memilih
record yang lain
4. Tekan tombol delete pada key board
Untuk menghitung luas suatu area dapat dilakukan dengan dengan membuat rumus secara
sederhana dengan menggunakan script VBA (Visual Basic), demikian juga untuk menghitung
panjang maupun posisi suatu lokasi.
Buka Arcgis dan kemudian munculkan data yang akan di hitung luasnya
Klik mouse kanan
Pilih Open atribut tabel
Tambahkan kolom baru untuk menempatkan luas pada atribut tabel
Klik Ok
Sorot kolom baru tersebut
Klik mouse kanan
Pilih Calculate
Muncul Field CalCulator, ada pilihan yes dan No
Pilih yes
Dan aktifkan advanced
18
Untuk menghitung luas tuliskan rumusnya di kolom yang tersedia
A. Menghitung luas
Contoh rumus sederhana yang menggunakan VB untuk perhitungan luas, dimana satuan luas
dihitung berdasarkan system koordinat :
Output
B. Menghitung panjang
Satuan panjang juga dihitung menurut system koordinat yang digunakan di peta, contoh rumusnya
menggunakan VB adalah :
Output
19
Nilai posisi sutau lokasi, missal dalam bentuk titik/point juga dapat ditentukan berdasarkan nilai
koordinat latitude dan longitude, contoh rumusnya adalah :
Output
Untuk nilai y atau longitude pada rumus diatas dimana huruf x diganti dengan huruf y.
Pada isian Field Calculator kolom yang paling bawah diisikan output. Apabila rumus yang
diinginkan sudah tertulis dengan benar maka langkah selanjutnya adalah :
Klik OK
Tunggu sampai hasil proses selesai, luas yang dihitung akan muncul dalam satuamn m2
(tergantung system koordinat peta yang digunakan)
20
2. Klik Tombol Option dan pilih Create Graph
3. Pilih Tipe dari grafik yang akan ditampilkan dan sub tipenya
4. Set layer value field dengan nilai luas, masukkan x label dsb
5. Klik tombol Next untuk melanjutkan proses.
21
6. Set tampilan dari grafik seperti nama grafik, sumbu Y, sumbu X (axis properties) dan
lain-lain
7. Klik tombol finish, untuk mengakhiri proses.
22
SISTEM PROYEKSI
Pendahuluan
Proyeksi adalah suatu cara untuk menyajikan objek dengan bentuk dan dimensi tertentu
kedalam dan dimensi lain. Proyeksi peta berati cara untuk mengonversi posisi tiga
dimensi dari suatu titik di permukan bumi ke representasi posisi dua dimensi pada media
peta. System proyeksi berarti segala hal (termasuk model matematis) yang menyangkut
penggambaran permukaan bumi pada dua dimensi.
System proyeksi peta yang baik harus memenuhi kriteria seperti :
- Bentuk permukaan bumi yang digambarkan pada peta tidak mengalami perubahan.
- Luas permukaan bumi sama dengan luas permukaan yang digambarkan pada peta
(setelah memperhitungkan factor skala).
- Jarak antar tittik dipermukaan bumi sama dengan jarak antar titik pada peta (setelah
memperhitungkan factor skala).
- Arah dan sudut antara titik yang satu dengan yang lain harus tetap dan tidak
mengalami perubahan (setelah memperhitungkan factor skala).
Tujuan
- Memperkenalkan konsep dan tahapan proyeksi peta / data vector
- Bisa melakukan tranformasi proyeksi pada data vektor
Tahapan Pengolahan
23
Lalu kita predefined coodinat system yang diinginkan : misalnya Predifined >Geographic
coodinat system> World>WGS84
Untuk mendefinisi feature ini kita pilih menu pada toolbox Data managemen tools
>Projection and transformation>Raster>Define p rojection
Pilih system koordinat garis pantai pada system koordinat geografik > world>WGS84> OK
24
3.3 Transformasi proyeksi pada suatu data vector
Pada step kali ini akan disajikan data vektor yang mempunyai system proyeksi geografis, kita
akan mentransformasikan kedalam bentuk universal tranvers Mercator.
Pilih menu pada tool box Data managemen tools >Projection and
transformation>Feature>Project
25
GEOREFERENSI
Pendahuluan
Georeferensi adalah memberi nilai koordinat pada peta anolog atau peta yang belum
terkoreksi geometrik. Proses ini adalah tahapan sebelum kita ingin melakukan proses
analisi geografis lebih lanjut seperti digitasi peta.
Tujuan
Memperkenalkan konsep dan tahapan georefensi
Langkah Kerja
Data Raster adalah salah satu data yang biasa dipakai pada lingkungan Sistem Informasi
Geografi. Data raster biasanya mempresentasikan datathematic, seperti penggunaan lahan,
geologi dan lain sebaginya. Untuk menggunakan data raster sebaiknya, data tersebut di
koreksi terlebih dahulu sehingga dapat di overlaykan dengan data vektor yang lain.
26
6. Klik tombol add control point
7. Klik titik yang memiliki informasi grid koordinat
8. Klik view table link, dan kemudian edit nilai Xmap dan Ymap berdasarkan
angka pada informasi grid
9. Ulangi langkah 7-8 untuk menambahkan titik-titik referensi, minimal 4 titik.
10. Klik tool Georeferencing kemudian pilih Rectify. Set ukuran sel dan tipe
resample dan nama file keluarannya. Kemudian klik tombol save (Ok).
27
Langkah :
1. Buka data frame baru, kemudian panggil data vector Basemap.shp dan
munculkan juga data raster map1.tiff.
2. Munculkan georeferencing tools
3. Pastikan layer yang aktif adalah layer map1
4. Klik tombol georeferencing dan pilih fit to display
5. Klik tombol add control point, kemudian klik link, untuk menambahkan link,
arahkan pointer mouse pada lokasi yang diketahui dan dikenali pada data target.
6. Klik tool georeferencing, kemudian pilih rectify
Ekstrak Feature (Digitize)
Dalam latihan ini kita akan melakukan ekstrak feature garis patahan dengan
menggunakan heads-up digitizing (digitasi langsung pada screen monitor).
Dalam ArcToolBox > Data Management Tools >Feature Class > Create Feature Class
buat sebuah klas feature dengan type line (seperti dibawah ini):
Folder penyimpanan
Tipe Vektor
Catatan bahwa untuk spatial reference dipilih GCS_WGS_84 dengan memilih > select >
Geographic Coordinate Systems > World > WGS 84.prj dan klik Ok dan Ok berarti kita
sudah siap untuk membuat sebuah shape file editing dan siap untuk melakukan digitasi:
Pilih Editor tools > Start Editing dan pilih Create New Feature dengan Target file
yang dibuat, (lihat bawah)
Catatan : Penambahan titik control sebaiknya dilakukan secara diagonal seperti kiri atas, kanan
bawah, kanan atas dan kiri bawah. Untuk melakukan modifikasi data kita tinggal menggati menu
task pada toolbar editing.
28
CAPTURING DATA (DIGITASI)
Pendahuluan
Digitasi merupakan proses alih media cetak atau anolog ke dalam media digital atau
elektronik melalui proses scanning, digitasl photograpg atau teknik lainnya. Hal ini
biasanya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Dalam proses digitasi
dituntut keahlian digitasi / teknik yang cukup tinggi.
Tujuan
Memperkenalkan konsep dan tahapan digitasi feature
Berlatih meng-capture data hasil scanning menggunakan tool yang terdapat pada Arc GIS
Langkah-langkah
Sebelum memulai digitasi sebaiknya terlebih dahulu kita create tempat menyimpan feature
hasil digitasi. File tersebut di create pada Arc Catalog
29
3. Kemudian buka Editor Toolbar, kemudian pilih Create New Task pada Current
task
30
5. Klik Target layer dan Klik Line atau Poligon
6. Klik Tool Pallete dan pilih Sketch Tool
7. Klik pada peta untuk mendigitasi features yang diinginkan
8. Untuk mengakhirinya, double klik
9. Line atau polygon akan muncul di peta
31
1. Klik toolbar editor > snapping . maka akan muncul toolbar snapping
2. Cek list untuk feature yang akan diedit, dan ceklist edit sketch
3. Select feature yang akan diedit, Kemudian buka Editor Toolbar, kemudian pilih
Modify feature pada Current task
4. Arahkan pointer ke feature yang akan disnap, maka pointer akan mengarahkan pada
vertex terakhir.
32
PERSIAPAN DATA SEL (GRID)
Pendahuluan
Teknik visualisasi simulasi model kerentanan pesisir diterapkan di sepanjang pantai Tangerang
dengan membagi masing-masing lokasi dengan sel yang berukuran 1 km sejajar pantai dan 250 m
ke arah daratan. Sel ini akan digunakan untuk memvisualisasikan hasil pemodelan indeks
kerentanan pesisir (IKP)
Tujuan
Pembuatan dan persiapan data sel, desain spasial database
Pengolahan data
Dalam pembuatan data sel, yang diperlukan sebagai acuan adalah data garis pantai
sebagai data dasar.
1. Buka file gp_sel pada D:\@-IK-Training\Modul-02-PengenalanGIS\Latihan
2. Lakukan menu buffer pada garis pantai : ArcToolbox>Analysis Tool>
Proximity>Buffer
Masukkan data gp_sel pada input feature, rubah nilai disten unit, dan side type
RIGHT
33
1km
Cut polygon
4. Selanjutnya kita susun database pada sel, dengan menambahkan field untuk
pengkodean data agar data nantinya standard.
5. Pembuatan sel data dilakukan pada 250 m ke arah daratan dari garis pantai dan Buffer
250 m ke arah laut sebanyak 6 sel.
34
LAYOUT
1). ArcMap lalu load beberapa data yang perlukan. Buka file yang ada pada
D:\@-IK-Training\Modul-02-PengenalanGIS\Data layout
2). Setelah semua data yang diinginkan telah ada panggil, lalu pada Standar menu Klick
View lalu pilih Layout View atau anda juga bisa masuk melalui tombol Swicth yang
terdapat kiri bawah display map. Pada standar layout kondisi defaultnya adalah format
vertikal dengan ukuran paper/kertasnya letter/A4 dan printnya juga dalam kondisi
pilihan default
3). Untuk merubah setting/tampilan page layout anda bisa masuk ke Page and Print Setup pada
File di menu standar.
35
a). Pada Print Setup pilih jenis print yang digunakan (apabila layout yang dibuat lebih besar
dari ukuran standar/default kertas)
b). Lalu pada Paper pilih ukuran kertas yang akan digunakan, (apabila anda belum
mempunyai printer yang ukuran lebih besar (A3, A1 atau A0) anda bisa melakukan
pilihan custom dan isikan ukuran kertas yang akan anda gunakan Sesuai dengan skala
peta yang anda diinginkan nantinya
c). Pada orientation pilih bentuk tampilan peta apakah vertikal (Portrait) atau Horizontal
(Landscape).
d). Tekan OK apabila anda telah selesai melakukan pengaturan.
Pada tampilan layout akan terlihat posisi Frame peta berada pada sisi kiri bawah peta
karena ukuran kertasnya telah diperbesar. Ukuran Frame Peta ini kita rubah dengan cara
menarik salah satu titik vertexnya (bewarna biru) kearah kanan atas layout.
4). Klick dan tarik salah satu sudut Frame peta sesuai dengan besar tampilan yang diinginkan.
Setelah anda memperbesar Data Frame maka secara otamatis skala peta akan berubah
(Perhatikan pada toolbas standar ArcMap). Ukuran yang diperbesar ini masih ukuran
sementara karena kita belum menyesuaikan dengan skala dan cropping yang diinginkan.
36
Pada Menu Data Frame Properties lakukan pengaturan
e). Klick Tab Data Frame
f). Pilih Fixed Scale, lalu isikan perbandingan skala yang diinginkan
g). Tekan Tombol Apply untuk melihat perubahan tampilan peta
h). Pada Clip to Shape aktifkan Enable, lalu klick Specify Shape (fungsi ini digunakan
apabila kita ingin sembunyikan/hidden tampilan peta diluar frame yang ditentukan.
i). Pada Menu Data Frame Clipping Pilih/aktifkan Outline of Feature (apabila
menggunakan data polygon feature sebagai source target clip). Sendangkan pilihan
Custom Extent, digunakan apabila kita melakukan clipping dengan memasukan referensi
titik-titik koordinat.
j). Klick Tombol OK,
k). Pada Border pilih type dan ukuran garis batas
l). Lalu tekan OK
Pada tampilan layout peta, sudah sesuai dengan pengaturan yang anda lakukan baik skala peta
maupun clipping-nya. Jika Ukuran Data Frame tidak sama dengan Clip peta yang di layout ada
bisa menyamakannya dengan memperkecil/perbesar ukuran Data Frame tersebut
Untuk single feature (satu gambar) pilih menu feature > single symbol
Untuk menampilkan data yang unique pilih categories > unique value : masukkan nilai
value berdasarkan nilai yang diinginkan
Untuk menampilkan nilai berdasarkan urutan data (graduasi) pilih quantities > graduated
color. Masukkan value yang diinginkan kemudian atur kelas yang akan dibuat classify.
Kita bias mengatur selang kelas yang akan dibuat berdasarkan metode yang ada.
37
Labelling
Untuk menampilkan keterangan data pada peta gunakan labelling, maka komputer akan
menampilkan keterangan data secara otomatis.
Buka layer propertis pada data toponimi masuk tab label
38
Membuat System Grid
1. System Grid Geografi
1). Pastikan Data Frame terpilih/selected, lalu pada Menu Toolbar Standar klik View
lalu pilih Data Frame Properties, atau klik mouse kanan pilih Properties.
2). Klik Tab Grids
3). Klick tombol New Grid
4). Pada Which do you want to create, pilih Graticule: divide map by meredians and
parallels
39
7). Klick Tombol Next
8). Pada Appearance pilih type tampilan grid (pilih Tick Marks and Labels)
9). Pada Interval Masukan Nilai jarak antara Koordinat (Latitude, Longitude)
10). Klick Tombol Next
11). Pada Menu Axes and Label Biarkan pada kondisi default, lalu tekan tombol Next
12). Pada Grid Properties pilih Store as fixed grid that update with change to the data
frame
13). Klick Tombol Finish
40
Anda telah melakukan pembuatan dua system grid yaitu UTM dan Geografi. Tetapi pada
grid tersebut secara default labelnya terutama pada UTM memunculkan bilangan decimal,
sedangkan untuk label kiri dan kanan pada grid geografi tampil secara horizontal. Untuk itu
kita perlu mengatur style grid tersebut agar kelihatan lebih rapi dan kedua label system grid
tidak saling berhimpitan.
a). Pindahkan rectangle tersebut kebelakang objek sebagai baground seluruh element layout
41
b). Gunakan fungsi Drawing line untuk membuat beberapa garis batas untuk memisah tema
objek dalam layout. Serta manfaatkan fungsi lain seperti Fill Color dan Line Color dan
fungsi lainnya.
2). Dalam kondisi selected / terpilih tambahkan data referensi sebagai diagram posisi peta
utama, lalu lengkapi dengan grid geografi. Nama Data Frame bisa anda ganti dengan nama
baru.
42
Menambahkan Tanda Arah Mata Angin
1). Pada Toolbars Standar Klick Insert lalu Pilih North Arrow; Pilih Jenis/Type arah mata angin
2). Klik tombol OK
Menambahkan dan Edit Skala Bar Peta
1). Pada Toolbars Standar Klick Insert lalu Pilih Scale Bar
2). Pilih Jenis/Type Skala yang digunakan (pilih Alternating Scale Bar 1)
43
Menambahkan Legenda Peta
1). Klick Dataframe Utama (Selected)
2). Pada menu standar Klick Insert Lalu Pilih Legend
3). Pilih layer-layer feature yang akan ditampilkan jadi legenda (Masukan ke Legend Item)
4). Klick tombol Next
5). Edit Judul Legenda (Text, Warna, Ukuran Font dan Jenis Fontnya) Kalau Perlu, lalu klik
tombol Next
6). Klick tombol Next
7). Untuk Sementara kita pilih default saja terlebih dahulu, Tetapi kalau anda perlu mengedit
Pacth-nya silahkan anda coba saja, Klick Tombol Preview apabila ingin melihat perubahan
kalau anda melakukan editing Pacth
8). Klick Tombol Next
9). Klick Finish
44
Menambahkan Text Keterangan Peta
1). Pada Menu Standar Klick Insert lalu pilih Text atau anda bisa menggunakan Text pada tools
Drawing
2). Klik Pada display layout lalu isi dengan text. Untuk editing anda bisa klick mouse kanan lalu
pilih properties
45
Menyimpan peta
Menyimpan kedalam Project dan Template
46
3). Pada File Name; Isikan Nama Peta
4). Pada Save as Type; pilih extension format penyimpanan data yang anda inginkan.
5). Klick tombol Save
BIODATA INSTRUKTUR
1. Nama : Syamsul B. Agus
Email : mycacul@gmail.com
No telp : 08129294181
Instansi : Institut Pertanian Bogor
Email : afif_muzaki@yahoo.co.id
No telp : 085696952400
Instansi : Institut Pertanian Bogor
47