Anda di halaman 1dari 5

Resume Tugas Akhir Hari/Tgl : Kamis, 20 April 2017

Metode Inspeksi Pangan Dosen : Ai Imas F STP Msc


Assistant Dosen : Yohannes Pantau T Amd

IMPLEMENTASI GMP (Good Manufacturing Practices) PADA RUANG PRODUKSI

Di PT BELFOODS INDONESIA,BOGOR

Kelompok 5 /AP1

Amelia Nurdiana J3E115086


Aqila Nur L J3E215123
Ratna Feriani J3E415141
Febri Rahma yani S J3E115113
Yoga Lesmana J3E115067

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017
Resume Tugas Akhir

Implementasi GMP (Good Manufacturing Practices)

Pada Ruang Produksi PT Belfoods Indonesia, Bogor

Penyusun Tugas Akhir : Helmy Firman Sadikin

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Mohamad Yani, M. Eng

GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman yang digunakan untuk


memproduksi makanan dengan tujuan agar produsen memnuhi persyaratan-persyaratan yang
telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan tertentu sesuai dengan tuntutan konsumen
(BPOM 2002).

Secara umum, GMP terdiri dari beberapa aspek yang saling terkait dan berpengaruh
langsung terhadap produk yang dihasilkan yaitu lokasi, bangunan dan fasilitas, peralatan
produksi, suplai air, fasilitas dan kegiatan hygiene dan sanitasi, kesehatan dan higiene karyawan,
pemeliharaan dan program hygiene dan sanitasi, penyimpanan, dan pengawasan audit internal.

Berikut akan dijelaskan implementasi GMP pada PT Belfoods Indonesia yang terletak di
Bogor.

1. Lokasi
Lokasi PT Belfoods Indonesia terletak di Perumahan Citra Indah Kav. P A 2 dan 3
Jl. Raya Jonggol Km 23,3 Kecamatan Jonggol, Bogor Jawa Barat. Lokasi pabrik berada
di area penghijauan, dekat dengan sungai Cibodas dan sekolah, serta dekat dengan
perumahan yang jaraknya 500m dari pabrik. Namun berjauhan dengan jalan raya agar
dapat menghindari gangguan pada kegiatan produksi. Lokasi yang berdekatan dengan
aliran sungai Cibodas menjadi akses pembuangan akhir dari limbah perusahaan setelah
melalui proses pengolahan limbah dari WWTP (Waste Water Treatment Plant).
Lokasi dan lingkungan pabrik selalu dalam keadaan bersih dan tidak mengganggu
kegiatan proses produksi sesuai dengan standar BPOM bahwa lokasi pabrik harus tetap
bersih, bebas dari sampah, bau, asap, kotoran dan debu.

2. Bangunan dan Fasilitas


Penerapan GMP pada bagian ini terdiri dari gudang, ruang proses produksi dan
Fasilitas bangunan produksi. Penerapan pada bagian ini belum memenuhi standar BPOM
sepenuhnya dikarenakan area gudang yang sulit terjangkau, kurangnya pencahayaan,
pintu ruang produksi yang terbuka dan suhu penyimpanan tidak sesuai. Aliran air limbah
pembersihan tidak optimal , Sehingga harus dilakukan perbaikan untuk memenuhi
standar BPOM dan menjamin mutu akhir produk. Namun, fasilitas pada bangunan
produksi sudah baik dan sesuai standar BPOM yakni kondisi bangunan dan fasilitas harus
dalam keadaan baik, tidak rusak dan bersih.
3. Peralatan produksi
Peralatan yang digunakan di PT Belfoods Indonesia sudah sesuai dengan
KEPMENKES No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Penggunaan alata dan mesin juga sudah
memenuhi standar BPOM yaitu bahwa Peralatan dan mesin terbuat dari bahan yang kuat,
tahan lama, tidak beracun karena terbuat dari stainless steel , mudah dibersihkan dan
dipelihara serta memudahkan pemantauan dan pengendalian hama. Permukaan yang
kontak langsung dengan pangan harus halus, tidak bercelah atau berlubang, tidak
mengelupas, tidak berkarat dan tidak menyerap air. Mesin diletakkan sesuai alur proses
produksi untuk mencegah kontaminasi silang.

4. Suplai Air
Suplai air pada pabrik ini sudah memenuhi standar BPOM, karna suplai air
berasal dari PDAM yang diproses lebih lanjut dengan berbagai treatment sehingga
mengalami peningkatan pada anion dan kationnya, mengakibatkan pada proses
pemanasan tidak menimbulkan kerak.
5. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi
Fasilitas sanitasi dan hygiene sudah memenuhi syarat dikarenakan fasilitas dan
kegiatan sanitasi dan hygiene sudah mengalami treatment sesuai dengan standar
BPOM. Sarana sanitasi dan hygiene pada karyawan meliputi: handdeep
,footdeep,wastafel, tempat pencucian tangan dengan menggunakan alcohol setiap
15 menit sekali. Pada Handdeep dan Footdeep dilakukan penggantian setiap 4 jam
sekali.
6. Kesehatan dan Higiene Karyawann
Kesehatan dan Higiene Karyawan sudah memenuhi syarat dan acuan dalam
Standar Gmp, dilakukan training pada karyawan, penggunaan alat pelindung diri ( APD)
dari ujung kepala sampai ujung kaki, sehingga kesehatan dan hygiene karyawan terjamin
dan aman.

7. Pemeliharaan dan program Higiene danSanitasi


7.1 pengedalian hama
Pengendalian Hama dilakukan setiap 2 minggu sekali, pengendalian hama
dilakukan secara post control dan fogging area. Pest Control dilakukan
pengendalian setiap 2 minggu sekali, Fogging Area dilakukan setiap satu bulan
sekali, dengan menggunakan cold fogging (berbahan air ditambah
chemical),Sedangkan Hot Fogging berbahan solar. Sedangkan pada post control,
pengendalian hamanya dengan menutup akses masuknya hama, mengganti
maintenance trep apabila sudah tidak terlihat bagus kinerja nya.
7.2 pengendalian limbah

Limbah yang akan dibuang diolah terlebih dahalu dengan di WWTP(Waste Water
Treatment Plant) sesuai limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke sungai.Hal ini
memenuhi standar BPOM bahwa penangganan limbah dilakukan secara berkala untuk menjamin
terhindarnya kontaminasi silang terhadap pangan yang diolah.

8. Penyimpanan

Penyimpanan bahan yang digunakan dalam proses produksi ( bahan baku, bahan
pembantu, btp dan lainnya) dan produk akhir dilakukan dengan baik oleh PT
BELFOODS. Penyimpanan untuk bahan baku, bahan pembantu, bahan pengemas,
dan penyimpanan produk harus disesuaikan dengan kondisi dan jenis masing
masing bahan untukl menghindari kontaminasi silang. Penyimpanan dilakukan
didalam rak / lemari atau karton/ kotak sehingga tidak bersentuhan langsung
dengan lantai. Prinsip penyimpanan harus menggunakan system FIFO ( first in
fisrt out). Penyimpanan dilakukan terpisah sesuai jenis bahan serta diberi
keterangan label stock. Hal ini memenuhi standar BPOM bahwa penyimpanan
bahan yang digunakan dalam proses produksi dan produk akhir harus dilakukan
dengan baik sehingga tidak mengakibatkan penurunan mutu dan keamanan
pangan.

9. Pengawasan Mutu Produk

PT Belfood dilakukan oleh supervisor masing-masing departemen sesuai dengan


shift-nya. Audit internal dilakukan setiap satu bulan sekali dengan parameter yang
menyangkut building, sanitasi ruang, higiene, dan pest control. Hal ini telah
memenuhi standar BPOM bahwa seorang penanggung jawab diperlukan untuk
mengawasi seluruh tahap proses produksi serta pengendaliannya untuk menjamin
dihasilkannya produk pangan yang bermutu dan aman.

Kesimpulan

PT Belfoods Indonesia telah menerapkan system dan pengendalian Good


Manufacturing Practices (GMP) diruang produksi dengan baik meliputi
Sembilan aspek,yaitu lokasi,bangunan dan fasilitas,peralatan produksi,suplay
air,fasilitas dan kegiatan hygiene sanitasi,kesehatan dan hygiene
karyawan,pemeliharaan dan program hygiene dan sanitasi,penyimpanan dan
pengawasan audit internal GMP.Hasil dari audit internal menyatakan semua aspek
telah dilaksanakan dengan baik.terdapat beberapa temuan pada aspek sanitasi dan
bangunan yaitu are ruang dry goods yang sulit terjangkau dan perbaikan
bangunan di ruang proses serta penyimpanan. Audit internal terhadap impelemtasi
GMP dilakukan satu bulan sekali sehingga masalah yang ada dapat terkendali
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai