Fakta
Sebagai contoh salah satu produk makanan ringan kripik, memiliki takaran saji 10 keping
(chips), dalam satu kemasan terdapat 20 keping, artinya satu kemasan tersebut untuk 2 kali
sajian.
Kalori (Calories)
Kalori menunjukkan ukuran berapa banyak energi yang anda dapatkan dari satu sajian.
Penting untuk diingat bahwa jumlah sajian yang anda konsumsi menentukan jumlah kalori
yang anda makan. Jadi, jika anda mengkonsumsi 2 sajian makanan, berarti anda konsumsi
kalori 2 kali lipat dari jumlah kalori per sajian yang tercantum di lebel nutrisi.
Salah satu acuan yang bisa anda jadikan dasar untuk menilai suatu produk makanan berkalori
tinggi antara lain sebagai berikut:
40 kalori = rendah
100 kalori = sedang
400 kalori atau lebih = tinggi
Makan terlalu banyak kalori sangat berkaitan erat dengan kegemukan (obesitas).
Para pakar kesehatan merekomendasikan anda tetap menjaga asupan lemak jenuh dan lemak
trans seminimal mungkin sebagai bagian dari diet seimbang.
Sebagai contoh saat anda memperoleh asupan kalsium yang cukup, maka anda akan terhindar
dari risiko osteoporosis, vitamin C membantu penyembuhan luka dan serat menyehatkan
sistem pencernaan anda.
Sebagai tambahan, diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang
mengandung serat, khususnya serat larut (soluble fiber) serta rendah lemak jenuh dan
kolesterol dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Mitos
Inilah kebohongan pada label nutrisi / informasi nilai gizi (nutrition fact) yang disajikan
kepada konsumen.
Bagaimaa cara mematahkan slogan pemasaran sebuah produk?
Sayangnya istilah "terbuat dari gandum utuh" ini tidak berarti ikut dalam menentukan
nilai gizi. Istilah tersebut hanya berarti pihak produsen mungkin menggunakan bahan
gandum utuh, tetapi kita tidak akan pernah tahu bagaimana gandum yang diproses atau
bahkan berapa banyak yang masuk ke produk akhir.
Tahukah anda? anda mungkin akan tertipu jika pada informasi nilai gizi tertulis gula
dengan banyak bentuknya. Sirup jagung (corn syrup), fructosa, jus buah konsentrat
adalah contoh dari jenis gula. Saat gula-gula tersebut dikombinasikan, maka persentase
gulanya akan menjadi lebih besar dari yang anda sadari.
Jangan terpedaya dengan klaim bahwa "lemak trans = 0" atau "0 trans fat". Saat
sebagian produsen menformulasi ulang produknya untuk mengurangi nilai lemak jahat,
sebagian lainnya justru mengganti lemak trans dengan lemak jenuh.
Mengandung Omega-3
Berbagai produk makanan yang kaya akan dua jenis asam lemak omega-3 (DHA &
EPA) gemar mengiklankan bahwa produk tersebut dapat mengurangi risiko penyakit
jantung koroner, hanya saja hal tersebut berlaku jika rendah lemak jenuh dan berbagai
faktor risiko lainnya.
Saat produk makanan dilabeli dengan asam lemak omega-3 mungkin saja tidak
mengandung omega-3 yang sehat. Telur dan kacang walnut adalah contoh makanan
yang mengandung omega-3 tetapi telur tinggi akan kolesterol dan omega-3 pada walnut
bukan salah satu dari 2 omega tiga yang berhubungan dengan kesehatan jantung, jadi
kedua makanan tersebut tidak ada yang berhak mengklaim bermanfaat untuk kesehatan
jantung koroner.
Sebagaimana dengan terbuat dari gandum utuh, sederhananya "terbuat dari...." tidak
berarti apa-apa. Kita tidak mungkin diberi tahu bagaimana cara memproses buahnya
atau berapa banyak kandungan buahnya. Bahkan jus buah konsentrat merupakan salah
satu jenis gula.
Tipuan dengan buah-buahan lainnya pada umumnya produk dilabeli dengan "minuman
buah" (fruit drink). Minuman buah mungkin kandungan buahnya hanya 10% dari jus
yang sebenarnya. Sisanya sebagian besar adalah air dan berbagai gula / pemanis.
Demikian fakta dan mitos informasi nilai gizi pada produk makanan, semoga kita bisa
lebih pintar dalam memilah produk makanan dan minuman.