Anda di halaman 1dari 2

BAHAYA SANTAN YANG DIKONSUMSI BERLEBIHAN SERTA TIPS AMAN MENGKONSUMSINYA

Walaupun ada berbagai manfaat santan bagi kesehatan, Anda tetap perlu mengonsumsinya dengan
bijak. Pasalnya, makanan bersantan cenderung tinggi kandungan lemak jenuh, sehingga bila dikonsumsi
terlalu sering atau berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko bagi kesehatan. Lemak jenuh pada
makanan ini tidak hanya berasal dari santan yang dimasak, melainkan juga dari daging, jeroan, atau makanan
berlemak lainnya yang menjadi bahan masakannya. Menurut American Heart Association, mengonsumsi
terlalu banyak makanan mengandung lemak jenuh dan bersantan dapat meningkatkan risiko munculnya
penyakit kronis, seperti jantung koroner. Adapun berbagai bahaya makan makanan bersantan secara
berlebihan adalah sebagai berikut.

1. Berat badan yang bertambah

Bahaya santan salah satunya memicu kenaikan berat badan. Santan mengandung lemak dan kalori yang
tinggi, sementara hidangan bersantan biasanya menggunakan lebih dari secangkir santan. Nah, bayangkan
apa yang terjadi bila Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan? Hal ini tentu dapat memicu
lonjakan pada angka timbangan Anda. Risiko kenaikan berat badan saat puasa dan lebaran pun bisa saja
terjadi, terutama apabila tidak diimbangi dengan olahraga rutin ataupun aktivitas fisik lainnya.

2. Alami gangguan pencernaan

Pada beberapa orang, mengonsumsi makanan mengandung santan bisa memicu gangguan pencernaan. Jika
dikonsumsi secara berlebihan, Anda dapat mengalami diare, atau bahkan sembelit. Jika Anda sedang
berpuasa dan ingin berbuka dengan makanan bersantan, sebaiknya hindari jenis makanan ini karena efeknya
yang dapat meningkatkan asam lambung. Terlebih, bila Anda mengonsumsinya saat perut dalam kondisi
kosong. Pasalnya, santan bisa membuat lambung sulit untuk mencerna makanan serta memicu rasa nyeri
yang tak tertahankan. Jadi, untuk mencegah bahaya lemak jenuh ini, sebaiknya batasi konsumsi makanan
yang mengandung santan saat berbuka puasa dan lebaran.

3. Risiko alergi

Meski kelapa digolongkan sebagai buah, kandungan nutrisi yang terdapat dalam santan mirip dengan kacang-
kacangan. Oleh sebab itu, santan mungkin saja dapat menimbulkan alergi pada sebagian orang. Alergi santan
memang tergolong langka, tetapi Anda berisiko mengalami alergi ini apabila mengalami sakit perut, mual,
muntah, diare, iritasi di area sekitar mulut, tenggorokan sakit, mata perih, dan kemerahan di beberapa area
kulit. Meski begitu, Anda tidak perlu menghindari makanan olahan yang terbuat dari santan
sepenuhnya. Kuncinya adalah konsumsi secukupnya dan tetap imbangi dengan makanan sehat serta aktivitas
fisik lainnya. Dengan demikian, manfaat santan pun bisa Anda peroleh secara maksimal.

4. Meningkatkan tekanan darah

Bahaya santan salah satunya bisa picu darah tinggi. Bahaya santan yang paling dikenal adalah dapat
meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini dikenal juga sebagai hipertensi. Pada kondisi yang normal,
pembuluh darah arteri bersifat kuat dan elastis sehingga darah dapat mengalir bebas, serta mampu memasok
nutrisi dan oksigen ke organ vital dan jaringan tubuh lainnya. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan
bersantan bisa mengakibatkan arteri mengalami penumpukan plak atau endapan kolesterol jahat. Akibatnya,
arteri menjadi tidak elastis dan bisa menjadi faktor penyebab tekanan darah tinggi.

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, tekanan darah tinggi bisa berdampak pada penyumbatan arteri
dan pembuluh darah. Peningkatan risiko masalah jantung juga bisa terjadi karena bahaya santan dipanaskan
dengan suhu tinggi secara berulang, sehingga memicu penumpukan lemak jahat.

5. Risiko stroke ringan


Endapan lemak jahat dalam tubuh juga bisa meningkatkan risiko stroke ringan. Kondisi ini dapat terjadi
terutama apabila tidak diimbangi dengan asupan cairan tubuh yang cukup. Pada lansia, hal ini bisa memicu
stroke berat.

6. Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah

Tubuh memang memerlukan lemak sebagai sumber energi. Namun, jumlahnya tidak banyak. Jika Anda
mengonsumsi makanan mengandung lemak jenuh dalam jumlah banyak maka penumpukan lemak bisa
terjadi. Lemak yang terlalu banyak dalam makanan bersantan meningkatkan kolesterol jahat dalam darah,
sehingga memicu munculnya risiko penyakit jantung dan stroke.

Manfaat makan makanan bersantan

Walaupun makanan mengandung santan seringkali dianggap sebagai makanan tidak sehat, nyatanya hal ini
tidak selalu demikian apabila dikonsumsi dengan tepat. Padahal, air perasan daging buah kelapa yang telah
diparut ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, yakni:

1. Kaya akan vitamin dan mineral

Santan adalah cairan yang mengandung banyak kalori. Dalam segelas santan sekitar 240 gram, terdapat
sejumlah zat gizi yang baik untuk tubuh. Mulai dari protein, serat, vitamin C, folat, zat besi, magnesium,
kalium, tembaga, mangan, hingga selenium. Menarik, bukan?

2. Meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL)

Anda mungkin pernah mendengar bahwa salah satu bahaya santan adalah meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah. Ternyata anggapan ini tidak sepenuhnya tepat. Dalam sebuah studi yang meneliti 60 pria dalam
kurun 8 minggu, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan santan justru mengalami
penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) lebih banyak dibanding mereka yang mengonsumsi susu kedelai.
Santan juga terbukti meningkatkan kadar lemak baik (HDL) sebanyak 18%. Angka ini lebih tinggi dibanding
susu kedelai yang hanya menaikkan HDL sebesar 3%. Dalam studi lain, kandungan lemak jenuh dalam santan
justru terlihat meningkatkan kadar LDL, tetapi tetap saja kadar HDL naik. Dengan kata lain, studi terhadap
bahaya santan dan hubungannya dengan kolesterol maupun lemak dalam tubuh masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.

Tips aman mengonsumsi makanan bersantan

Manfaat santan bisa didapat apabila dikonsumsi dengan cara yang tepat. Santan sebaiknya tidak dipanaskan
berkali-kali dan tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Selain itu, American Heart Association
merekomendasikan batas kalori santan yang boleh dikonsumsi adalah sekitar 5-6% dari kalori total. Jadi, jika
kebutuhan harian kalori Anda adalah 2000 kalori maka jumlah total lemak jenuh yang aman dikonsumsi
dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 120 kalori (13,3 gram). Lebih dari itu, asupan lemak jenuh akan
melampaui batas yang dianjurkan dalam sehari. Konsumsi makanan bersantan boleh-boleh saja. Meski
demikian, perlu diingat agar tidak mengonsumsinya terlalu sering atau dalam porsi banyak. Terlebih, bagi
Anda yang mengidap penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, stroke, dan penyakit
jantung, konsumsi makanan bersantan sebaiknya dibatasi, atau bahkan tidak dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai