Anda di halaman 1dari 4

HASIL DAN DISKUSI

PARAMETER FARMAKOGNOSI
Hasil parameter farmakognitif bunga Globe Amaranth / Kenop tertera pada Tabel 1. Penentuan
kadar air bunga dengan metode destilasi menunjukkan bahwa air bunga Globe Amaranth adalah
8,17%. Kandungan air dalam bunga bisa mempengaruhi stabilitas simplisia selama penyimpanan
atau dalam pengolahan ekstrak. Total kadar abu dari Bunga 9.11%. Kandungan abu yang tidak
larut dalam asam dari ekstrak menunjukkan adanya kadar logam berat pada tanaman. Kejadian
logam berat pada tanaman bisa berasal dari pupuk anorganik. Sebuah studi yang dilakukan oleh
Naser et. Al. [9] pada bayam dan bayam merah menunjukkan bahwa logam tersebut meningkat
pada tahap awal tumbuh dan turun selama tahap pertumbuhan selanjutnya. Penentuan kadar
kering menghasilkan 10,19%. Artinya zat itu senyawa mudah menguap.

Table 1.farmakognosi dari bunga Kenop

No Parameter Farmakognosi Nilai (%)


1 Kandungan air 8.17
2 Total Kandungan Abu 9.11
3 Abu yang tidak larut dalam asam 1.50
4 Abu yang larut dalam air 6.43
5 Ekstrak yang larut dalam air 10,79
6 Ekstrak yang larut dalam etanol 3.51
7 Kadar kering 10.19

Ekstraksi dan pemisahan bunga Globe Amaranth


Proses ekstraksi bunga Globe Amaranth 200 g menghasilkan ekstrak 11,43 gr dengan hasil
5,71%. Proses ekstraksi dilakukan dengan etanol karena etanol adalah pelarut universal dimana
hampir semua senyawa dapat dipisahkan dalam etanol. Hasil ekstraksi pemisahan Globe
Amaranth dengan etanol disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. hasil ekstraksi pemisahan bunga Globe Amaranth dengan etanol

No Solvent Berat (g) Warna


1 Ether petroleum 1.7253 Hijau
2 Etil asetat 1.2267 Cokelat kekuningan
3 n-butanol 1.3150 Cokelat kemerahan

Tujuan proses ekstraksi pemisahan adalah untuk menemukan senyawa target dalam sampel
berdasarkan tingkat polaritasnya. Pelarut organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
petroleum eter, pelarut organik memiliki kemampuan untuk mengekstrak senyawa non-polar.
Sementara itu, etil asetat dan n-butanol memiliki kemampuan untuk mengekstrak senyawa
semipolar dan polar.

Hasil uji skrining fitokimia


Hasil uji skrining fitokimia serbuk kering dan ekstrak kental Bunga Globe Amaranth disajikan
pada Tabel 3. Tujuan uji skrining fitokimia ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder
yang memiliki aktivitas biologis dalam tanaman. Berdasarkan uji fitokimia, ada beberapa
senyawa seperti Steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, minyak esensial, dan kumarin.

Tabel 3. Hasil uji skrining fitokimia serbuk kering dan ekstrak kental dari pemisahan bunga
Globe Amaranth

Fase
Kadar Ekstrak Fase etil Fase n-
No Senyawa petroleum
kering etanol asetat butanol
ether
1 Alkaloid - - - - -
2 Flavonoid + + - + -
3 Saponin + + - - +
4 Tannin - - - - -
5 Tannin galat - - - - +
6 Quinon - - - - -
7 Steroid/triterpenoid +/+ +/+ +/+ +/+ -/-
8 Essential oil + + + - -
9 coumarine + + - + +

Catatan : + (positive), - (negative)

Uji skrining fitokimia terhadap etanol, petroleum eter, etil asetat dan n-butanol pada Ekstrak
Globe Amaranth menghasilkan steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, minyak esensial dan
senyawa kumarin. Hasil uji skrining fitokimia fase petroleum eter mengandung steroid, senyawa
triterpenoid, dan minyak esensial. Fase etil asetat mengandung flavonoid. Sementara ekstrak n-
butanol mengandung flavonoid, Saponin dan senyawa kumarin. Sebuah studi menemukan bahwa
spesies tanaman dalam jamu cina sangat bagus untuk menghambat aktivitas tirosinase yang
penting untuk pigmentasi kulit.

Uji aktivitas antibakteri


Uji aktivitas antimikroba dari ekstrak bunga Globe Amaranth (Gomphrena Globosa L.)
dilakukan dengan metode difusi agar yang menggunakan cakram kertas dengan mengamati zona
penghambatan. Pengujian dilakukan pada setiap ekstrak kental (etanol, petroleum eter, N-butanol
etil asetat). Mikroba yang digunakan (Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, dan Shigella dysenteriae). Hasil uji aktivitas anti bakteri adalah tertera pada Tabel
4.5,6 dan 7.
Tabel 4. Hasil dari aktivitas antimikroba ekstrak etanol bunga Globe Amaranth

Konsentrasi Rata rata zona penghambat


(ppm) E,coli S. Dysenteriae S. Aureus P. Aeruginosa
50.000 19.0 - 9.3 -
25.000 9.6 - 8.3 -
12.500 9.3 - 6.5 -
Positive control 16.2 28,8 13.4 7.2
Negative control - - - -

Percobaan menunjukkan bahwa semua konsentrasi ekstrak etanol dari Bunga Globe Amaranth
yang digunakan untuk hasil uji antibakteri memberikan penghambatan pada Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Ini adalah zona penghambatan parsial, oleh karena itu, pertumbuhan
bakteri tetap terjadi dalam zona penghambatan. Zona penghambatan ekstrak etanol yang lebih
besar diperoleh Escherichia coli. Artinya ekstrak etanol lebih aktif melawan Escherichia Coli
dibandingkan dengan Staphylococcus aureus. Sementara itu zona penghambatan tidak terbentuk
Untuk bakteri Shigella dysenteriae dan Pseudomonas aeruginosa. Semua senyawa yang
dihasilkan dari Ekstrak etanol tersebut (alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, triterpenoid, minyak
atsiri dan kumarin) juga membentuk zona parsial.

Tabel 5. Hasil aktivitas antimikroba fase petroleum ether dari bunga Globe Amaranth
Konsentrasi Rata rata zona penghambat
(ppm) E,coli S. Dysenteriae S. Aureus P. Aeruginosa
50.000 15.7 21.7 - -
25.000 14.7 16.2 - -
12.500 13.2 15.8 - -
Positive control 16.2 28,8 13.4 7.2
Negative control - - - -

Fase petroleum ether memberikan penghambatan untuk Escherichia coli dan Shigella dysenteriae
Bakteri. Zona yang terbentuk merupakan zona parsial. Zona penghambatan terbaik diperoleh
untuk Shigella dysenteriae diikuti oleh Escherichia coli. Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas Bakteri aeruginosa tidak memberikan zona penghambatan. Semua senyawa
dihasilkan dari petroleum ether tersebut (steroid, triterpenoid dan minyak atsiri) memberikan
penghambatan hanya sebagian.

Tabel 6. Hasil aktivitas antimikroba fase etil asetat dari bunga Globe Amaranth
Konsentrasi Rata rata zona penghambat
(ppm) E,coli S. Dysenteriae S. Aureus P. Aeruginosa
50.000 10.7 15.8 12.7 13.3
25.000 7.8 12.4 10.3 96
12.500 6.2 11.9 9.8 80
Positive control 13.3 29.2 1.42 6.7
Negative control - - - -

Fase etil asetat memberikan penghambatan pada semua bakteri yang diuji. Namun, zona
penghambatannya yang dibentuk oleh Shigella dysenteriae merupakan zona sebagian. Semua
senyawa dihasilkan dari fase etil asetat memberikan penghambatan sebagian. Sejalan dengan
penelitian oleh G. celosioides, Menemukan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol tanaman
menunjukkan aktivitas inhibisi pada Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Pseudomonas
aeruginosa, Escherichia coli dan Salmonella typhi [2].

Tabel 7. Hasil aktivitas antimikroba fase n-butanol dari bunga Globe Amaranth
Konsentrasi Rata rata zona penghambat
(ppm) E,coli S. Dysenteriae S. Aureus P. Aeruginosa
50.000 14.2 14.8 14.6 13.7
25.000 13.6 12.8 13.3 12.7
12.500 10.3 11.8 8.1 10.6
Positive control 13.3 28.8 13.4 6.7
Negative control - - - -

Fase n-butanol memberikan zona penghambatan pada semua bakteri yang diuji (Tabel 7). Semua
senyawa
Hasil dari fasa n-butanol tersebut membentuk zona bening di sekitar cakram kertas pada piring
agar-agar.
Ini berarti fasa n-butanol benar-benar menghambat dan dapat digunakan sebagai antibakteri.

KESIMPULAN
Parameter farmakognosi dari Globe Amaranth (Gomphrena globosa L.) menghasilkan kadar air
8,17%, abu total 9,11%, abu asam yang tidak larut 1,50%, abu yang larut dalam air 6,43%,
ekstrak larut air 10,79%, ekstrak larut etanol 3,51%, dan kadar kering dari 10,19%. Uji skrining
fitokimia ekstrak bunga Globe Amaranth menghasilkan steroid, Triterpenoid, flavonoid, saponin,
minyak esensial dan kumarin. Uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar
menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi menghasilkan yang lebih luas zona
penghambatan Fase n-butanol memberikan zona penghambatan total terhadap bakteri yang diuji.
Terbukti dengan zona yang terlihat jelas di sekitar cakram kertas. Uji aktivitas antibakteri perlu
dilakukan terhadap bakteri lain, jamur, dan ragi untuk mengetahui efek penghambatan Ekstrak
bunga Globe Amaranth terhadap mikroba lainnya.

Anda mungkin juga menyukai