Tabel 1.1 Matrix Antara 5 Tahapan Pengelolaan Proyek Dan Knowledge Area ............ 14
Tabel 3.1 Kendala dalam Komunikasi Pada Umumnya ................................................... 33
Tabel 6.1 Contoh Proyek Pembangunan Rumah ............................................................. 45
Tabel 6.2 Contoh Proyek Pembangunan Rumah denganb kurva - S .............................. 45
Aset pembangkit, transmisi dan gardu induk yang dioperasikan PLN, dibangun
oleh Direktoraat Konstruksi & EBT dibantu 14 PLN Unit Induk Pembangunan
(UIP) dengan 59 Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) yang tersebari di seluruh
Indonesia.
Dalam upaya medukung pelaksanaan pembangunan sisem ketenagalistrikan,
PLN telah membangun sistem komputerisasi PMO Konstruksi (Program
Management Office) yang berfungsi sebagai tools untuk kegiatan monitoring dan
controlling bagi proyek-proyek yang sedang disiapkan maupun proyek yang
sedang berlangsung.
Output dari tahapan inisiasi adalah buku RUPTL yang disahkan oleh Pemerintah.
b. Fase Perencanaan.
c. Fase Pra-Pelaksanaan.
Setelah suatu calon Aset dinyatakan Layak secara Teknis dan Komersil
yang tuangkan dalam Dokumen Feasibility Study, maka langkah
selanjutnya adalah
- (1) Menentukan Pendanaan,
- (2) Melakukan Pengadaan Kontraktor/Pengembang IPP/Pemasok
Energi Primer, dan
- (3) Melakukan Persiapan Lingkungan dan Pengadaan Tanah.
Fase ini sangat penting karena akan menentukan proses selanjutnya
berdasarkan jenis pendanaan yang digunakan. Setiap jenis pendanaan
memiliki mekanisme yang berbeda-beda.
Kegiatan dalam Fase Pra-Pelaksanaan :
- Menentukan dan Mempersiapkan Pendanaan APLN/ APBN/ Loan
- Membuat Tender Document dan melaksanakan pengadaan
- Mempersiapkan proses perizinan dan pengadaan Tanah
- Dll
Output Fase Pra-Pelaksanaan :
- Surat Kuasa Investasi (APLN)
- DIPA APBN
d. Fase Pelaksanaan.
e. Fase Penyelesaian.
Monitoring and
Controlling processes
Planning
Initiating Closing
Processes
Executing
Dan 1 area lain yang mengintegrasikan area utama dan area pendukung.
Komunikasi proyek merupakan salah satu dari 10 Knowledge Area yang menjadi
faktor penting dalam keberhasilan pengelolaan proyek.
Governance atau tata kelola dari komunikasi proyek akan dijelaskan pada bab
berikutnya.
Berikut ini matrix antara 5 tahap pengelolaan proyek dan Knowledge Area.
Tabel 1.1 Matrix Antara 5 Tahapan Pengelolaan Proyek Dan Knowledge Area
Step 1:
Identifikas seluruh stakeholders proyek yang potensial dan terkait langsung
maupun tidak langsung dengan keegiatan proyek.
Step 3:
Lakukan assessment terhadap stakeholder kunci yang acapkali memberikan
reaksi atau respon dalam berbagai situasi.
3.1 Pendahuluan
Dalam illustrasi ini, pelaksanaan di lapangan dapat berakibat fatal jika aspek
perencanaan dan komunikasi tidak berlangsung dengan baik.
Berikut ini disampaikan illustrasi lain tentang pentingnya komunikasi antar
stakeholder.
Persyaratan Umum:
- Struktur Organisasi
- Organisasi proyek dan keterkaitan tanggung jawab stakeholder
- Diciplines, departements, dan spesialis yang terlibat didalam proyek
- Logistics dari berapa orang yang akan terlibat di proyek dan lokasi mana?
- Kebutuhan informasi internal, (e.g., communicating across organizations)
- Kebutuhan informasi eksternal (e.g., communicating with the media or
contractors)
- Informasi Stakeholder
- Rumus Jalur komunikasi :n(n-1)/2
Jalur Komunikasi
Digunakan untuk mencari jumlah jalur komunikasi dengan stakeholders.
Formula : (N X (N 1)) / 2
N = number of people
Example :
- Anda sebagai Manajer Proyek memiliki 3 stakeholder dan satu
stakeholder telah ditambahkan. Berapa jalur komunikasi sebagai
tambahannya?
- Jawab : Sebelumnya 6, menjadi 10, berarti perlu tambahan 4 jalur
komunikasi.
2. Push communication
- Mengirimkan ke stakeholder tertentu yang membutuhkan informasi
spesifik
Dalam kegiatan rapat formal, terdapat beberapa kiat atau teknik agar rapat
dapat berlangsung dengan optimal dan seluruh peserta rapat terpenuhi harapan /
targetnya.
1. Tidak memonopoli,
2. seorang pemimpin rapat harus dapat memberikan waktu yang berimbang
kepada peserta lain dalam menyampaikan gagasannya. Pemimpin rapat
yang memonopoli diskusi maka berdampak pada tidak tergalinya
permasalahan yang ada di lapangan dan diraaskan oleh stakeholder.
3. Tidak memberi komentar dan mimik yang tidak simpati
4. Pimpinan rapat hendaknya selalu dapat memancarkan antusiasme dan
mengapresiasi setiap pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain.
Berikan jawaban atau penjelasan yang tidak berpotensi menjadi debat
kosong.
5. Tidak mengumpat
6. Hindari kata-kata yang bernada mempersalahkan pihak lain.
7. Terkendali
8. Dapat selalu mengendalikan waktu, isi rapat dan arah dari rapat sesuai
tujuan semula.
9. Tidak melawan
10. Tidak menyampaikan argumentasi yang berlebihan sehingga dapat
mengesankan ketidaksetujuan yang terkesan melawan main-stream.
11. Berbicara seperti seorang PR
1. Membuka rapat
- Memberikan salam
- Menjelaskan maksud dan tujuan rapat, Hal ini bertujuan agar anggota
tahu dari awal apa yang ingin dicapai dari rapat tersebut dan mengapa
rapat itu diadakan.
Harus dipastikan bahwa semua agenda yang akan disajikan dalam rapat
dapat dilaksanakan dengan baik dan terstruktur. Selain itu pastikan juga setiap
anggota tahu bahwa setiap agenda atau kegiatan yang dilakukan memiliki
batasan waktu.
Salah satu tujuan umum rapat adalah untuk mengambil sebuah keputusan
atau penyelesaian sebuah masalah. Untuk itu kita sebagai pemimpin rapat harus
memastikan bahwa setiap anggota rapat memperoleh hak yang sama untuk
berpendapat.
Hal yang paling umum terjadi dalam rapat adalah munculnya satu atau
beberapa pihak yang mendominasi diskusi. Hal ini sering kali membuat pemimpin
rapat kerepotan, terlebih jika orang yang mendominasi diskusi adalah orang
yang dianggap memiliki kompetensi atau wewenang tertentu. Ini jelas harus
dikendalikan. Sebagai pemimpin kita harus tahu kapan kita menghentikan
seseorang dalam berbicara kalau dirasa ia ingin mendominasi. Dalam hal ini
keberanian dan ketegasan sangat diperlukan.
Supaya Anda tidak berat dalam memimpin diskusi, pastikan Anda sudah
menjelaskan waktu yang diberikan kepada tiap orang dalam berpendapat dan
berapa kali mereka memiliki kesempatan berpendapat. Jadi seandainya ada
yang berbicara bertele-tele atau ingin mendominasi Anda bisa memotong karena
alasan waktu dan mengalihkan ke anggota lain dengan alasan batasan
berpendapatnya sudah habis. Ini jelas lebih baik. Selain orang dipaksa untuk
disiplin waktu mereka juga dipaksa untuk berpendapat secara efisien karena jika
tidak mereka malah bisa kehilangan kesempatan berpendapat.
Jika sudah final maka pemimpin rapat harus membuat keputusan dan
memaparkan hasil keputusan yang diambil dalam rapat. Setiap keputusan yang
diambil, pastikan adalah keputusan yang paling baik dan bijak untuk semua
anggota. Supaya tidak menimbulkan ketidakpuasan peserta yang kurang setuju
6. Menutup rapat
Input meliputi :
1. Mengacu pada Project Management Plan (rencana kerja proyek) yang dapat
direpresentasikan melalui PMS (Project Master Schedule)
2. Menggunakan kinerja dan pengukuran proyek berbasis PMO
3. Menygacu pada disbursement plan dan disbursemenet actual berbasis PMO
Output meliputi :
1. Update / pengayaan terhadap OPA (Organizational Professional Assets)
2. Terbitnya change request (permintaan perubahan seperti amandemen /
addendum)
3. Update terhadap project management plan (10 knowledge area dan Project
Master Schedule)
4. Update terhadap dokumentasi proyek
6.3 KURVA - S
Laporan Bulanan :
Kontraktor wajib menyampaikan laporan bulanan kepada owner
Content laporan bulanan minimal mencakup :
- Profile proyek/contract yang mencakup no dan tanggal kontrak
ditandatangani,kontraktor /member of consortium resposibility
- Summary report
- Rincian realisasi pekerjaan yang dilakukan dalam bulan laporan
- Chronological event selama bulan laporan
- Milestones dan realisasinya
- Status drawing yang telah disampaikan, disetujui, ditolak (status A,B,C)
- Status of Quality Assurance-QA/QC
- Shipment schedule dan realisasinya
- Status of vendor/supplier komulatif sampai dengan bulan laporan
- Realisasi penggunaan resources : peralatan, material, tenaga kerja
- Kendala yang dihadapi dalam bulan laporan
- Daftar tenaga kerja asing sesuai rptka form
- Rincian realisasi pembayaran ( dibandingkan dengan harga kontrak
- Progress fisik sesuai format yang disepakati dirinci masing masing
bagian pekerjaan
- S curve dibandingkan original schedule, revised/catchup schedule yang
telah disepakati kedua belah pihak.
- Daftar korespondensi
1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 NAMA PROGRAM
1.3 TUJUAN
1.4 SASARAN
1.5 MANFAAT
1.5.1 MANFAAT BAGI PLN
1.5.2 MANFAAT BAGI MASYARAKAT
2 PERENCANAAN
2.1 NAMA PROGRAM
2.2 RENCANA AKSI AKSI YANG DILAKUKAN KEBUTUHAN SOSIAL,
EKONOMI, LINGKUNGAN, PERMASALAHAN YANG TERJADI
2.2.1 Program CSR PLN Unit Induk Pembangunan VIII
2.2.1.1 Bantuan Pelestarian Alam/Lingkungan
2.2.1.2 Bantuan Pengembangan Prasarana dan Atau Sarana Umum
2.2.1.3 Bantuan Peningkatan Kesehatan
2.2.1.4 Bidang Pendidikan Dan Pelatihan
2.2.1.5 Bantuan Sarana Ibadah