b7bba32f9dfd0e2ecb7aa23043bf982a.docx
b7bba32f9dfd0e2ecb7aa23043bf982a.docx
com/alat-ukur-waterpass-dan-theodolit
(http://mymindmyown.blogspot.com/2013/02/waterpass.html)
TUGAS PRAKTEK UKUR TANAH
1. Gambar Waterpass
6. Terdapat bagian untuk sentering pada waterpass, yaitu dengan menyeimbangkan nivo kotak
dengan menggunakan sekrup A,B,C agar instrumen terletak tepat pada titik pengukuran.
7. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk mengukur beda tinggi, maka pada alat ukur
waterpass hanya terdapat bacaan vertikal. Namun seiring berjalannya waktu, waterpass
terbaru telah dilengkapi bacaan horizontal pada kiapnya sehingga juga bisa untuk mengukur
jarak dan sudut.
(http://aryadhani.blogspot.com/2012/03/alat-ukur-waterpas-dalam-ilmu-
ukur.html)
awal......................................... (II. p)
b. Waterpas tertutup : 0 (II. q)
Keterangan gambar :
A dan B : titik di atas permukaan bumi yang akan diukur
beda
tingginya
a dan b : bacaan atau tinggi garis mendatar di titik A dan B
Ha dan Hb : ketinggian titik A dan B di atas bidang referensi
hAB : beda tinggi antara titik A dan B
Bagian-Bagian Dari Waterpass
Ada berbagai macam peralatan sipat datar yang dugunakan dalam
pengukuran, antara lain sebagai berikut :
1. Waterpass
Waterpass ini dipasangkan di atas kaki tiga dan pandangan dilakukan
melalui teropong. Ada beberapa macam bagian-bagian dari waterpass, antara lain:
a. Lup
Lensa yang bisa disetel menjadi alat pengamat melakukan pembidikan. Lup
tersebut diputar agar salib sumbu bidik berada dalam fokus.
b. Teropong
Tabung yang menjaga agar semua lensa dan gigi fokus berada pada
posisinya yang benar.
b. Penahan sinar
Sebuah tudung metal atau plastik yang dipasang di atas lensa obyektif untuk
melindungi lensa tersebut dari kerusakan dan untuk mengurangi silau pada waktu
level digunakan.
c. Tombol fokus
Sebuah tombol pengatur yang memfokuskan level sacara internal terhadap
target yang dikehendaki.
d. Piringan horizontal
e. Sekrup-sekrup level
Sekrup-sekrup pengatur yang dipaki untuk mendatangkan level.
g. Alas
Alas tipis berukuran 3 x 8 yang mengikat alat pada tripod.
h. Unting-unting, kait dan rantai
Kait dan rantai ditempatkan tepat di tengah-tengah di bawah level,
tempat unting-unting digantung bila sudut pandang akan diputar.
i. Sumbu yang dapat digeser-geser
Sebuah alat yang dimaksudkan untuk memungkinkan ditempatkannya
sumbu alat tepat di atas suatu titik tertentu.
j. Nama dan nomor seri plat.
k. Sekrup tengensial horizontal.
Sebuah sekrup pengatur untuk memperkirakan kelurusan antara salib sumbu
bidik dan sasaran bidang horizontal.
l. Tabung nivo.
Sebuah tabung gelas bergraduasi yang berisi cairan yang sejajar dengan
garis bidik teropong.
2. Kaki tiga
Kaki tiga digunakan untuk menyangga alas waterpass dan menjaganya tetap
stabil selama pengamatan. Kaki tiga ini mempunyai dua baut yaitu baut pertama
digunakan untuk menentukan sambungan kaki dengan kepala sedangkan baut
kedua digunakan untuk penyetelan kekerasan penggerak engsel antara kaki tiga
dengan kepalanya.
3. Mistar ukur / rambu ukur
Mistar ukur adalah sebuah pita ukur yang ditopang vertikal dan digunakan
untuk mengukur jarak vertikal antara garis bidik dan sebuah titik tertentu yang
berada di atas atau di bawah garis bidik tadi.
Rambu ini terbuat dari bahan kayu atau aluminium. Panjangnya 3 meter (ada
yang 4 dan 5 meter). Yang penting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya
harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping
itu cara memegangnya harus benar-benar tegak (vertikal).
Hagameter adalah alat untuk mengukur tinggi pohon. Sebenarnya alat ini dapat pula
difungsikan untuk mengukur tinggi apa saja, termasuk kelerengan.
Kecenderungan pengukuran tinggi pohon dengan Hagameter selama ini pada posisi
relatif datar. Bagaimana cara penggunaannya pada kondisi lapangan yang relatif
tidak datar. Permasalahan ini sering dan berulang-ulang ditujukan kepada kami.
Saya katakan kalau ada yang lebih mudah dan praktis, kenapa pilih yang susah !.
Keterangan :
B1 = jendela ; B2 = pisir
P = batang skala dengan pemutar P
S = skala pada batang
J = jarum skala
K = Pengunci (K1 = buka; K2 = tutup)
L = lubang penggantung tali
Panjang total batang-skala sekitar 14 cm atau 5,5 inchi. Sekitar 11,5 cm (4,5 inchi)
yang dimanfaatkan untuk penulisan skala. Batang-skala tersebut bersisi 6 yang
terdiri dari 6 skala ukur yaitu 5 skala ukur derajat/jarak dan 1 skala ukur persen.
Kelima skala ukur derajat/jarak terdiri dari 1 skala Britis (inchi/feet) dan 4 skala
matriks (meter/derajat).
Rumusan dasarnya didasarkan pada rumus tangen dengan ilustrasi pengukuran
segitiga-samasisi.
Batang-skala Hagameter diilustrasikan sebagai berikut.
Memperh
atikan skala ukur yang ada dapat dibagi dua bagian yaitu skala derajat (a e) dan
skala persen (f).
b. Buka kunci K1 (tekan) agar jarum bergerak bebas. Kemudian arahkan Haga ke
batang pohon (A = pangkal batang, B = setinggi mata dan C = tajuk). Pengertian
tajuk disini dapat berupa puncak tajuk (ujung batang), pada diameter tertentu atau
pada bebas cabang. Setelah pembidikan tepat di titik A atau B atau C tutup kunci K2
(tekan). Catat hasil pembacaan yang ditunjukkan jarum skala saat pembidikan titik A
atau B atau C.
1. Fungsikan alat penunjuk arah tinggi, dengan memutar tombol untuk berbagai jarak pohon
dari pengukuran ( bisa 10, 15, 20m dll ).
2. Atur posisi pembidik dengan jarak antara pembidik dengan pohon yang akan di ukur sesuai
dengan skala jarak yang digunakan.
3. Buka kunci jarum penunjuk dengan menekan knop / tombol.
4. Lakukan pembidik melaluhi visir ke pangkal pohon kemudian kunci dengan menekan
tombol / knop.
5. Baca dan catat skala yang ditunjukkan jarum.
6. Lakukan bidikan ke ujung pohon yang di inginkan ( puncak / cabang pertama ), kunci jarum
penunjuk dengan menekan knop / tombol.
7. Baca dan catat skala yang di tunjukkan jarum.
Tinggi pohon adalah :
1. Jika posisi pembidik dan pohon berada di lapangan datar, maka tinggi pohon adalah
penjumlahan hasil bidikan ke pangkal dan ujung pohon.
2. Jika posisi bidik berada di atas posisi pohon, maka tinggi pohon adalah pengurangan
penjumlahan hasil bidikan ke pangkal dan ujung pohon
3. Jika posisi bidik berada di bawah posisi pohon maka tinggi pohon adalah pengurangan hasil
bidikan keatas ujung pohon dengan hasil bidikan ke pangkal pohon.
(http://frekajourney.blogspot.com/2011/11/ilmu-medan-peta-kompas.html)
b. system waktu
System ini membagi lingkaran menjadi 24 jam dimana
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
c. system artileri
Mil. Satuan ukuran lain, yang mil (disingkat), digunakan terutama
diartileri, tank, meriam dan mortir. Para mil mengungkapkan ukuran sudutterbentuk
ketika sebuah lingkaran dibagi menjadi 6.400 sudut, dengan titik dari sudut di
pusat lingkaran. Suatu hubungan dapat dibangun antara derajat danmils. Sebuah
lingkaran sama dengan 6400 mils dibagi dengan 360 derajat, atau17,78 mil per derajat. Untuk
mengkonversi derajat ke mils, kalikan derajat dengan 17,78.
360 derajat = 6400 mil
b. Utara magnetic
Arah ke kutub utara magnet, seperti yang ditunjukkan oleh jarum utara dicari dari instrumen
magnetik. Pembacaan magnetik diperoleh dengan instrumen magnetis, seperti kompas Lensatic dan
M2. Kutub magnetic tidak berhimpit dengan poros bumi jaraknya berselisih sejauh 1400 mil sebelah
selatan kutub utara bumi utara magnetic kita gunakan sebagai dasar untuk menentukan besar sudut
derajat secara mendatar. Bagian utara magnetik biasanya dilambangkan dengan garis diakhiri dengan
setengah dari sebuah mata panah (Gambar 6-1 ).
c. Utara pada peta (grid north) . Bagian utara yang didirikan dengan menggunakan garis grid
vertikal pada peta yang menjadi sumbu peta . "arah utara peta tidak berhimpit dengan utara
sebenarnya sehingga terdapat selisih yang disebut ikhtilap peta. Sudut ikhtilap peta tergantung pada
dari lokasi peta . bias sebelah barat atau timur utara sebenarnya Grid utara mungkin dilambangkan
dengan huruf atau GN huruf "y
2. Kompas Silva
Kompas ini sudah dilengkapi busur drajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah
karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik kompas ini agak kurang
B. PROTACTOR
Ada beberapa jenis protractors penuh lingkaran, setengah lingkaran, persegi, dan persegi panjang
( Gambar 6-5 ). Semua dari mereka membagi lingkaran menjadi satuan ukuran sudut, dan masing-
masing memiliki skala sekitar tepi luar dan tanda indeks. Tanda Indeks adalah pusat lingkaran busur
dari mana semua arah diukur.
Gambar 6-5. Jenis protractors.
a. Para busur derajat militer, GTA 5-2-12, berisi dua skala: satu dalam derajat (skala batin) dan satu di
mils (skala luar). Busur derajat ini merupakan lingkaran azimut. Skala derajat lulus 0-360 derajat,
masing-masing tanda centang pada skala mewakili derajat satu derajat. Sebuah baris 0-180 derajat
disebut garis dasar busur derajat. Dimana garis dasar berpotongan dengan garis horizontal, antara 90
dan 270 derajat, adalah indeks atau pusat busur derajat ( Gambar 6-6 ).
Gambar 6-6. Militer busur derajat.
b. Bila menggunakan busur derajat, garis dasar selalu paralel berorientasi ke saluran jaringan utara-
selatan. Para 0 - tanda atau 360-derajat selalu ke arah atas atau utara pada peta dan tanda adalah 90
ke kanan.
(1) Untuk menentukan azimuth grid-
(A) Buatlah garis yang menghubungkan dua titik (A dan B).
(B) Tempat indeks dari busur derajat pada titik di mana garis yang ditarik melintasi garis (utara-
selatan) grid vertikal.
(C) Menjaga indeks pada titik ini, sejajarkan 0 - untuk 180-derajat dari garis busur derajat pada garis
kotak vertikal.
(D) Baca nilai sudut dari skala, ini adalah jaringan azimut dari titik A ke titik B (Gambar 6-4 ).
(2) Untuk menggambarkan suatu azimut dari titik yang diketahui pada peta ( Gambar 6-7 ) -
(A) Mengkonversi azimut dari magnetik ke grid, jika perlu.
(B) Tempatkan busur derajat pada peta dengan tanda indeks pada pusat massa dari titik dikenal dan
garis dasar sejajar dengan garis kotak utara-selatan.
(C) Buatlah tanda di peta di azimut yang diinginkan.
(D) Hapus busur derajat dan menggambar garis yang menghubungkan titik dikenal dan tanda di
peta. Ini adalah arah kotak garis (azimuth).
CATATAN: Ketika mengukur suatu azimut, membaca selalu dengan derajat terdekat
atau 10 mils. Jarak tidak mengubah azimut diukur secara akurat.
Gambar . Merencanakan azimut pada peta.
c. Untuk mendapatkan pembacaan yang akurat dengan busur derajat (untuk
tingkat terdekat atau 10 mils), ada dua teknik untuk memeriksa bahwa garis
dasar busur derajat sejajar dengan garis kotak utara-selatan.
(1) Tempatkan indeks busur derajat mana garis azimuth memotong garis
kotak utara-selatan, menyelaraskan garis dasar busur derajat langsung di
atas perpotongan dari garis azimut dengan garis jaringan utara-
selatan. Pengguna harus dapat menentukan apakah pembacaan azimuth
awal benar.
(2) Pengguna harus kembali membaca azimut antara azimuth dan utara-
selatan garis grid untuk memeriksa azimuth awal.
(3) Perhatikan bahwa busur derajat dipotong pada kedua bagian atas dan
bawah oleh garis utara-selatan jaringan yang sama. Menghitung jumlah
derajat dari tanda 0 derajat di atas busur derajat ke saluran jaringan utara-
selatan dan kemudian menghitung jumlah derajat dari tanda 180-derajat di
bagian bawah busur derajat ke saluran jaringan yang sama. Jika kedua
jumlah yang sama, busur derajat benar selaras.
C. PETA
A. PENGERTIAN PETA
Sejumlah informasi/data dari suatu daerah tertentu (sebagian dari permukaan fisik bumi) yang
disajikan dalam bentuk grafis 2 dimensi (bidang datar) dengan perbandingan tertentu (skala).........
KLASIFIKASI PETA
Tidak ada klasifikasi Peta yang bersifat universal. Secara garis besar, Peta dapat dibedakan
berdasarkan skala, pada bentuk penyajiannya isi atau informasi utama pada Peta dan kegunaan dari
Peta tersebut.
Berdasarkan Skala Peta
Peta Topografi: Atau Peta detail dengan skala lebih kecil, diantaranya 1:10.000 sampai
dengan 1:100.000.
Peta Geografi: Atau Peta Ikhtisar dengan skala lebih kecil dari 1:100.000.
Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta
Peta yang menyajikan bayangan dari permukaan bumi dalam bentuk grafis atau garis.
Bayangan dari permukaan bumi disajikan dalam bentuk bayangan Fotografis, hasil dari suatu
pemotretan Udara.
Suatu Peta yang data-datanya (Nomor titik, Koordinat Horisontal dan Vertikal) tersimpan
dalam media Komputer.
Peta yang menyajikan informasi dari semua unsur yang terdapat dipermukaan Bumi, baik
unsur alam maupun unsur buatan manusia.
Peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan Bumi sesuai dengan tema Peta
yang bersangkutan, dan umumnya mempunyai hubungan tertentu dengan informasi
topografi.
Chart
Suatu Peta untuk kegunaan yang bersifat khusus, dalam hal ini data-data yang disajikan
berhubungan dengan keperluan Khusus.
Berdasarkan Kegunaan Peta
Peta Referensi atau Peta Serbaguna, Peta yang dijadikan dasar dari perencanaan
pengembangan nasional dan regional, dan umumnya diproduksi pada satu seri Peta. Jenis
dari Peta referensi diantaranya adalah:
Peta Planimetris, Peta yang hanya menyajikan posisi horisontal dari unsur-unsur
dipermukaan bumi tanpa menyajikan data ketinggian.
Peta Topografi, Peta yang menggambarkan tidak saja detail planimetris dari unsur-unsur
dipermukaan bumi, tetapi juga menggambarkan bentuk Peta Topografi.
PETA TEMATIK
Adalah Peta yang menyajikan data/informasi sebagian permukaan fisik bumi sehubungan
dengan tema tertentu (bersifat khusus). Dalam pembuatan Peta Tematik, diperlukan dua elemen
penting, yaitu Peta dasar serta data/informasi spesifik yang akan disajikan.
Contoh dari Peta Tematik:
Peta Geologi.
Peta Jalan.
Peta Pariwisata.
PETA TOPOGRAFI
Peta yang dipergunakan dalam Navigasi Darat adalah Peta Topografi yang dipandang paling
lengkap dalam penyajian informasinya. Perkataan Topografi berasal dari bahasa Yunani dan terdiri
dari dua kata yaitu: TOPO = Lapangan,GRAFOS = Penjelasan tertulis, jadi Topografi berarti
penjelasan tertulis tentang lapangan.
Peta Topografi sering juga disebut sebagai Peta yang bersifat umum, karena alam
penyajiannya tidak ada satu unsurpun yang lebih dipentingkan atau dengan perkataan lain, semua
unsur pada Peta Topografi diperlakukan sama. Dengan kata lain definisi dari Peta Topografi adalah:
... Peta yang menyajikan data dan informasi keadaan lapangan secara menyeluruh (sifatnya
umum), baik itu unsur alam (sungai, gunung, danau, laut, dll) maupun unsur buatan (jalan,
jembatan, perkampungan, bendungan, dll) dengan garis bayangan ketinggian (garis kontur
ketinggian) dalam perbandingan tertentu (skala)...
Dalam lembaran Peta Topografi ada beberapa informasi ditepi Peta sebagai penunjang
dalam pembacaan Peta yang harus diketahui oleh seorang Navigator.
Angka latin untuk penomoran kolom tiap satu bagian derajat 20 x 20 (skala 1:100.000).
Angka romawi untuk penomoran baris tiap 20. x 20. (skala 1:100.000).
Hurup/abjad latin besar untuk pembagian lembar/sheet Peta tiap 10 x 10 (skala 1:50.000).
Empat angka pertama mewakili daerah seluas 1 x 130 dipetakan dengan skala 1 : 250.000.
Empat angka pertama ditambah satu angka daerah seluas 30 x 30 yaitu menunjukan skala 1
: 100.000.
Empat angka pertama ditambah dua angka daerah seluas 15 x 15 yaitu menunjukan skala
1 : 50.000.
Empat angka pertama ditambah tiga angka daerah seluas 7,5 x 7,5 yaitu menunjukan skala
1 : 25.000.
Contoh : Peta Bekasi nomor Peta 1209-531
1209 : skala 1 : 250.000
1209-5 : skala 1 : 100.000
1209-53 : skala 1 : 50.000
1209-531 : skala 1 : 25.000
4. Legenda Peta
Menerangkan simbol-simbol yang tergambar pada Peta baik unsur alam maupun buatan
(gunung, sawah, jalan, kampung, titik trianggulasi, titik ketinggian, dll).
Bentuk serta ukuran dari simbol-simbol ini tidak dipengaruhi oleh skala (generalisasi), contoh
simbol dalam legenda.
6. Skala Peta
Menerangkan perbandingan antara jarak di Peta dengan jarak sebenarnya dilapangan.
Ada beberapa jenis skala Peta yang tercantum yaitu Skala Numeris, Skala Grafis, dan Skala
Pernyataan.
Skala Numeris , yaitu skala Peta yang disajikan dalam bentuk nomor/angka seperti 1:50.000,
artinya setiap perbandingan 1 cm di peta sebanding dengan 50.000cm = 500m = 0,5km
dilapangan.
Skala Grafis , yaitu skala Peta yang disajikan dalam bentuk grafis garis. Skala grafis ini
berfungsi untuk mengantisipasi dari pemuaian atau pengerutan pada bahan kertas Peta yang
digunakan, yang disebabkan oleh pengaruh panas dari alat pencetak atau pengaruh dari
suhu udara, sehingga dapat diketahui pergeseran akibat perubahan tersebut.
Skala Pernyataan , yaitu skala Peta yang dalam penyajiannya menggunakan suatu pernyataan.
Contoh : 1 inch to 1 miles
Cara ini banyak digunakan dalam bentuk chart, serta Peta-peta yang dibuat oleh Negara-
negara persemakmuran Inggris.
CARA MENG HITUNG SKALA
Interval Kontur secara Sistematis tertulis sbb :
JP
Jawab : SP =
JD
JD = SP x JD
= 4 cm x 25.000 = 100.000 cm
Jadi Jarak Datar = 1 Km
7. Sistim Koordinat
Yaitu sistim untuk memudahkan dalam menentukan posisi suatu titik/tempat dipeta, sistim
koordinat Peta ini disajikan dalam bentuk grid (garis pembantu sistim koordinat).
Ada dua sistim koordinat yang disajikan didalam Peta Topografi wilayah Indonesia yaitu:
Ada dua sistim koordinat yang disajikan didalam Peta Topografi wilayah Indonesia yaitu:
Sistim Koordinat Graticule (geografis), yaitu sistim koordinat yang menggunakan proyeksi
polynder grid yang digunakan adalah grid dengan satuan lingkaran, lintang (), dan bujur ().
Contoh : koordinat Kuningan (065856 LS ; 1082834 BT)
Sistim Koordinat UTM, yaitu sistim koordinat yang menggunakan grid UTM (Universal Transverse
Mecator) dalam salib sumbu cartesian(absis dan ordinat). Satuan yang dipakai dalam sistim ini
adalah meter.
Contoh : koordinat Kuningan 221134(absis) ; 9227466(ordinat).
Sistim koordinat UTM inilah yang biasanya lebih mudah dipakai dalam kegiatan Navigasi Darat,
karena menggunakan grid dalam satuan jarak yaitu meter.
Pada pelaksanaannya untuk mempermudah dalam proses mencari dan menghitung
digunakan sistim lokal yaitu sistim yang berdiri sendiri tidak bersifat umum, sistim ini biasanya
digunakan pada Peta latihan.
Beberapa cara sistim koordinat lokal yaitu:
Cara 6 angka (Puluh ribuan, Ribuan, dan Ratusan).
Contoh : koordinat Kuningan 211;275
Cara 8 angka (Puluh ribuan, Ribuan, Ratusan, dan Puluhan).
Contoh : koordinat Kuningan 2113;2747
MAP SYMBOLS
Yang dimaksud adalah tanda-tanda yang termuat didalam peta dengan bentuk-bentuk
tertentu serta mempunyai arti tertentu, sehingga memudahkan pengguna peta untuk dapat
mempergunakannya.
Contoh :
Jalan Aspal, jalan tanah, jalan setapak, titik Ketinggian, puncak gunung, sungai, bangunan,
perkampungan perkebunan, sawah, dll
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas)
Kompas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk surat kabar di Indonesia dengan nama yang sama, lihat Kompas (surat kabar).
Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang
bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan
arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata anginyang ditunjuknya
adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka
kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan
maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih
berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di Cina dan diuraikan
dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan, orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum
yang mengambang dan jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan
kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson, 1st Baron
Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam
arsitektur kapal.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara
magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah
kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang
digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk
menentukan utara sejati.
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan
oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per
tahun ke arah barat laut.
Kompas, si penunjuk arah.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Jenis kompas
2 Lihat pula
3 Referensi
Jenis kompas[sunting]
Kompas dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompas analog dan kompas digital.
Kompas analog[sunting]
Kompas analog adalah kompas yang biasa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kompas
yang dipakai ketika acara pramuka. Sedangkan kompas digital merupakan kompas yang telah
menggunakan proses digitalisasi. Dengan kata lain cara kerja kompas ini menggunakan komputerisasi.
Kompas digital[sunting]
Diciptakannya kompas digital bertujuan untuk melengkapi kebutuhan robotika yang semakin canggih.
Dunia robotika ini sangat membutuhkan alat navigasi yang efektif dan efisien. Sementara itu alat sistem
navigasi yang tersedia di pasaran harganya mahal. Sedangkan kompas sendiri merupakan sebuah alat
sistem navigasi yang efektif dengan harga lebih murah. oleh karena itu kompas digital diharapkan bisa
mensubstitusi alat sistem navigasi pada robot.
Kompas-kompas digital yang ada di pasaran banyak macamnya. Di antaranya yaitu CMPS03 Magnetic
Compass buatan Devantech Ltd. CMPS03 yang berukuran 4 x 4 cm ini menggunakan sensor medan
magnet Philips KMZ51 yang cukup sensitif untuk mendeteksi medan magnet bumi. Kompas digital ini
cukup supplai tegangan sebesar 5 Vdc dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata angin
dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara (0), Timur (90), Selatan (180) dan Barat (270).
Ada dua cara untuk menperoleh informasi arah dari kompas digital ini yaitu dengan membaca sinyal PWM
(Pulse Width Modulation) pada pin 4 atau dengan membaca data interface I2C pada pin 2 dan 3. Sinyal
PWM adalah sebuah sinyal yang telah dimodulasi lebar pulsanya. Pada CMPS03, lebar pulsa positif
merepresentasikan sudut arah. Lebar pulsa bervariasi antara 1mS (00) sampai 36.99mS (359.90). Dengan
kata lain lebar pulsa berubah sebesar 100uS setiap derajatnya. Sinyal akan low selama 65mS di antara
pulsa, sehingga total periodanya adalah 65mS + lebar pulsa positif (antara 66mS sampai 102mS). Pulsa
tersebut dihasilkan oleh timer 16 bit di dalam prosesornya, yang memberikan resolusi 1uS.
Selain PWM, CMPS03 juga dilengkapi dengan interface I2C yang dapat digunakan untuk membaca data
arah dalam bentuk data serial. Pada mode 8 bit, arah utara ditunjukkan dengan data 255 dengan resolusi
1,40625 derajat/bit. Pada mode 16 bit, arah utara ditunjukkan dengan data 65535 sehingga resolusinya
menjadi 0,0055 derajat/bit.
Dari berbagai macam kompas digital di atas dapat diketahui bahwa kompas digital CMPS03 merupakan
kompas digital yang paling bagus. Walaupun kompas ini paling bagus karena gambarannya bisa
ditampilkan dalam layar LCD karakter, namun kompas ini tidak bisa digunakan oleh semua jenis robot. Hal
ini dikarenakan setiap robot mempunyai kebutuhan atas sistem navigasi berupa kompas digital yang beda
antar robot satu dengan robot lainnya. Ada kemungkinan jenis robot A membutuhkan kompas digital jenis
B, dan ada kemungkinan bahwa kompas satu tidak bisa tersubstitusikan oleh kompas lainnya.
(http://sylvesterunila.blogspot.com/2011/06/ilmu-ukur-tanah-dan-pemetaan-
wilayah.html)
URUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2009
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu ukur tanah disebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara
menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manuia (mencakup seni
Bentuk bumi merupakan pusat perhatian dan kajian dari bidang ilmu ukur tanah. Bumi
pada dasarnya berbentuk sangat tidak beraturan terbukti dengan adanya pegunungan
dan jurang-jurang. Ilmu ukur tanah atau plan surveying dibatasi pada cakupan
wilayah yang relatif sempit yaitu sekitar antara 0.5 derajat x 5.5 derajat atau 55
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif
atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam
memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Ukur tanah atau dikenal pula dengan sebutan ukur wilayah (Surveying) termasuk di
dalamnya pengukuran lahan pertanian adalah bidang ilmu praktis dari ilmu geodesi.
Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di
atas atau pada perkukaan bumi. Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan
sebenarnya dilapangan. Produk yang sesuai dengan definisi terakhir adalah peta
peta topografi pada dasarnya adalah melakukan pengukuran jarak dan sudut. Oleh
karena itu pekerjaan utama dalam ukur tanah adalah mengukur jarak dan sudut dan
berdasarkan ini pula, maka alat-alat ukur tanah adalah alat-alat yang dipersiapkan
Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong
modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari sederhana cara
menggunakannya dan sederhana komponen alatnya. Alat-alat ini ada yang tergolong
lapangan. Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung,
sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat ukur. Alat lapangan yang dapat
A. Meteran
Meteran, sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji dalam bentuk
pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita
ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol,
Roll meter merupakan alat ukur yang berbentuk lempengan pelat tipis yang dapat
digulung. Karena roll meter ini tipis dan panjang maka dapat digunakan untuk
mengukur bidang yang melingkar. Roll meter ini terdiri dari bermacam-macam ukuran
yaitu 3 m, 5 m, 10 m.
Kegunaan
Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur
jarak atau panjang. Kegunaan lain yang juga pada dasarnya adalah melakukan
horizontal maupun sudut vertikal atau lereng, (2) membuat sudut siku-siku,
Spesifikasi Alat
Ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet, yard)
(3) Daya muai, yaitu tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara
(4) Daya regang, yaitu perubahan panjang akibat tegangan atau tarikan
(5) Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada meteran ada yang
dinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak
Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran, yang dibedakan
Jenis Meteran
Meteran ini terbuat dari kain linen dan ayaman kawat halus dari tembaga atau
kuningan.
Sifat alat ini adalah :
- Fleksibel
- Mudah rusak
(2). Pita Ukur Baja (Steel tape), terbuat dari bahan baja
- Agak kaku
- Tahan lama
- Tahan air
(3). Pita Ukur Baja Aloy (Steel alloy), terbuat dari campuran baja dan nikel.Sifat
- Hampir tidak dipengaruhi suhu, pemuaianya hanya 1/3 dari meteran baja, jadi alat
Cara Menggunakan
Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup dengan merentangkan meteran ini
dari ujung satu ke ujung lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk hasil
yang lebih akurat cara menggunkan alat ini sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
b. Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik yang
pertama
c. Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik
meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka
B. Kompas
Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran berskala.
Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnit yang ditengahnya
terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat
bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan.
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk
magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat.
Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang
navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat.
Apabila digunakan bersama-sama denganjam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat
dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan
membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara
magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah utara-selatan
(jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi).
Tetapi perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah
Secara fisik, kompas terdiri atas : a) Badan, yaitu tempat komponen-komponen kompas
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk
arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai
kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas
variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir
yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
Utara (disingkat U atau N)
Selatan (disingkat S)
Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan
Kegunaan
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi.
Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung
logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-
benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.
Kegunaan utama atau yang umum dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin
terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan. Kegunaan lain
yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau selatan adalah (1) penentuan
arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh besarnya
sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan,
bergerak searah jarum jam sampai di arah yang dimaksud, (2) mengukur sudut
horizontal (3) membuat sudut siku-siku.(4) untuk menentukan letak orientasi. (5) mencari
Spesifikasi Alat
(1). Jarum magnit yang digunakan sebagai patokan mengarah ke utara atau selatan
(2). Satuan skala ukuran sudut yang digunakan derajat atau grid
Jenis Kompas
(1). Kompas tangan, yaitu kompas yang pada saat digunakan cukup
(2). Kompas statif, yaitu kompas yang pada saat digunakan perlu dipasang
pada kaki tiga atau statif. Salah satu contoh kompas ini adalah kompas
Cara Menggunakan
b. Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas.
Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah
a. Kompas yang sudah dipasang di atas statif didirikan diatas titik awal/pengamatan
b. Atur agar kompas dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas.
Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah
c. Arahkan alat bidik/visir ke arah yang dituju. Baca angka skala lingkaran yang
Ini merupakan keahlian yang mudah, dan juga merupakan hal penting pada penggunaan
kompas. sbb:
Putar peta sampai garis utara pada peta (bisa ditemukan dua garis lurus berujung
panah yang menunjukan utara magnetik atau bagian atas dari abjad yang terdapat di
Sekarang peta sudah terorientasi pada medan. Ini membuatnya lebih mudah dibaca.
Menghitung bearing
Setiap arah bisa dinyatakan sebagai sudut yang terhubung dengan utara. Pada militer
ini disebut "Azimuth" dan bearing dinyatakan sebagai jumlah derajat. Orienteer
menggambil jalan keluar yang gampang, dengan mensetting sudut pada kompasnya dan
menjaga jarum kompasnya, dan ini membuat mereka tetap bergerak pada arah yang
benar. Instruksi langkah-langkah mudah cara mengeset bearing ada pada dasar kompas
type baseplate adalah:Letakan kompas diatas peta penunjuk arah mengarah kearah
tujuan kita. Putar rumah kompas sehingga tanda panahnya yang terdapat pada dasar
plastiknya paralel dengan panah yang tegambar pada peta (pastikan mata anak
panahnya mengarah ke utara bukan selatan). Pisahkan kompas dengan peta dan
pengganglah peta didepan kita jadi dengan begitu arah perjalanan kita terbentang
didepan kita. Putarlah tubuh sehingga jarum kompas tepat pada tanda panah didasar
rumah kompas. Pilihlah sebuah objek jelas didepan kita yang terletak dijalur
perjalanan kita, ulangi prose ini(cara ini kita bisa memutari rintangan dan tetap
oleh jumlah titik stasiun. Pengaruh dari baja atau besi yang melingkupi kompas,
kesalahan (Stevens, 1965). Memiringkan kompas dengan sudut terlalu besar, dapat
menyebabkan card kompas menjadi lekat dan tidak dapat berputar. Sehingga pembacaan
kompas pada stasiun yang lebih tinggi dari yang lain, akan menghasilkan kesalahan.
Dengan Suunto dan kompas prismatik Mark III, kemiringan maksimum untuk pembacaan
yang presisi adalah 15.Listrik dapat menyebabkan medan magnet. Garis tenaga listrik
Bagian utama dari alat ini adalah teropong sebagai alat pembidik dan nivo sebagai
alat yang menunjukkan kondisi mendatar dan pada pengoperasiannya cukup dipegang
dengan tangan
Kegunaan
Alat ini dapat digunakan untuk :
(1) memperoleh pandangan mendatar atau titik-titik yang sama tingginga dengan
ketinggian teropong.
Spesifikasi Alat
Alat ini selain dibedakan dari kelengkapan alatnya juga dibedakan dari ketelitian
Jenis Alat
Ada beberapa jenis yang tergolong kedalam alat pendatar tangan ini, antara
lain :
Alat ini hanya terdiri dari teropong yang didalamnya terdapat benang silang dan
Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengan lingkaran, seperti
Alat ini seperti abney level, tetapi lingkaran skalanya ada di dalam alat, sehingga
alat ini tidak terlihat bentuk teropongnya tetapi menyerupai kotak pipih seperti
korek api
Abney level dan Sunto level umumnya dikenal sebagai alat untuk mengukur lereng atau
kemiringan lahan
Cara Menggunakan
Cara menggunakan antara teropong pendatar tangan biasa dengan abeny level dan sunto
awal
- Bidikan ke sasaran, atur agar gelembung nivo tepat di benang silang mendatar,
seperti terlihat pada Gambar 1.3. (Bila dimaksudkan untum menentukan beda tinggi,
maka di titik yang dibidik atau titik sasaran dipasang rambu ukur, sehingga
- Alat dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal
- Bidikan ke rambu ukur yang dipasang di titik berikutnya/titik yang akan dibidik,
D. Odometer
Odometer merupakan alat sederhana berupa roda yang dapat digelindingkan pada
tongkat pengangannya, seperti pada Gambar 1.5. Yang paling sederhana pada rodanya
dipasang per yang pada setiap putaran akan menyentuh pengangan alat dan
mengeluarkan bunyi. Pada alat yang lebih maju pada pengangannya dipasang alat
hitung putaran (Counter) atau bahkan alat yang langsung menyatakan jarak yang
Kegunaan
Spesifikasi Alat
Jenis Alat
Seperti telah dikemukaan di atas jenis alat ini hanya dibedakan dari kelengkapan
alatnya, ada yang hanya sekedar bunyi pada setiap puaran dan bunyi itu dihitung
secara manual, ada yang hitungannya dicacat pada alat hitung jumlah putarannya dan
Cara Menggunakan
Cara menggunakan alat ini reatif mudah, yaitu :
(1) Letakan alat di ujung satu dari objek yang akan diukur
(2) Gelindingkan rodanya menuju ujung lain dari objek yang akan diukur (Bila jarak
lurus yang diinginkan, maka arahnya harus lurus, tepi bila harus belok-belok
mengukuti bentuk objek yang diukur seperti jalan atau saluran, maka jalurnya harus
(4) Menghitung jarak, yaitu sama dengan jumlah putaran kali lingkaran roda
Kegunaan
Kegunaan alat ini hampir sama dengan teropong pendatar tangan, yaitu dapat
digunakan untuk :
(2). Menentukan beda tinggi antara dua titik/tempat yang perbedaannya tidak terlalu
besar
(3). Menentukan kemiringan atau lereng antara dua titik/tempat yang relative landai
Jenis Alat
(1). Jangka A
Alat ini terbuat dari reng kayu atau bambu yang dibuat menyerupai huruf A, dengan
panjang kaki-kakinya yang sama. Pada bagian yang melintang dari huruf A tersebut
terlihat pada
Alat ini terbuat dari dua buah tabung kaca yang dihubungkan dengan pipa atau berupa
tabung pipa U terbuat dari kaca atau slang pastik transparan yang dipasang di atas
Dengan prinsip archimides air di kedua kaki sama tinggi, maka diperoleh garis bidik
yang mendatar
transparan, sehingga permukaan air yang ada di dalamnya dapat terlihat dan sudah
dapat dipastikan bila diatur dengan baik sehingga tidak ada gelembung udara di
dalamnya, perkukaan air di kedua ujung selang tersebut mempunyai ketinggian yang
sama.
Cara Menggunakan
(1). Jangka A
b. Kaki yang satu lagi diatur atau digeser-geser ke tempat yang lebih tinggi atau
lebih rendah, sehingga benang unting-unting tepat berada di tengah palang mendatar
jangka A nya.
(Bila hal ini sudah dicapai berarti ketinggian titik di kaki kedua sama dengan di
kaki ke satu)
c. Putar kaki kesatu menuju titik pengukuran berikutnya dan atur seperti pada
langkah b di atas.
(2). Pipa U
c. Baca angka pada rambu yang dibidik. Bacaan tersebut menunjukkan ketinggian garis
bidik di titik tersebut yang mempunyai ketinggian yang sama dengan ketinggian garis
telah diisi air dan diatur jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya dan
c. Atur permukaan air di kedua ujung slang sampai stabil. Bila hal ini telah
dicapai berarti ketinggian lokasi yang tepat dengan permukaan air di kedua ujung
Merawat dan memeriksa alat merupakan dua kegiatan yang tidak kalah
a. agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama
b. agar alat dapat digunakan dengan lancar tidak terjadi hambatan, seperti
pemeriksaan terhadap alat tersebut apakah masih laik atau tidak untuk
digunakan. Dari hasil pemeriksaan akan diketahui selain laik atau tidaknya
Meteran
- Seluruh atau sebagian skala angkanya sudah tidak terlihat jelas atau terhapus
- Ujung awal meteran sudah terputus, sehingga awal meteran tidal angka nol lagi
Kompas
- Jarum magnit sudak tidak dapat bergerak secara bebas lagi di Porosnya. Hal ini
dapat terjadi karena porosnya rusak atau cairan yang tadinya ada di dalam kompas
Odometer
- Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya
tidak keluar atau tidak ada
- Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang
Abney level
- Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya
- Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang
Sunto level
- Nivonya rusak
PERISTILAHAN/ GLOSSARY
Nivo adalah bejana gelas tertutup yang pada satu sisinya cenbung, berisi cairan
(biasanya ether) hampir penuh,sehingga ada bagian sisa berupa gelembung udaranya
(uap ether)
Nivo kotak adalah nivo dimana bejananya berbentuk kotak atau lingkaran dan sisi
cembungnya berasa di bagian atas, sehingga dalam keadaan mendatar gelembungnya akan
Nivo U adalah nivo tabung yang diatur dengan cermin sedemikian rupa, sehingga bila
Garis nivo adalah garis khayal yang menyinggung gelembung udara yang ada di dalam
nivo. Garis nivo ini mendatar seandainya gelembung nivo berada di bagian atas sisi
kaca baian cembungnya dan pada posisi mendatar inilah menjadi pengertian umum garis
nivo.
Garis bidik adalah garis pandangan mata kita melalui lubang teropong terus ke
Benang diafragma adalah dua buah benang atau goresan silang pada diafragma
membentuk salib sumbu yang berada di dalam sebuah teleskop , yang satu tegak
disebut benang diafragma tegak dan yang satu lagi mendatar disebut benang diafragma
mendatar.
Diafragma adalah bidang berupa lempeng kaca, dimana bayangan dari benda yang berada
Benang stadia adalah dua buah benang atau goresan pada diafragma yang jaraknya sama
dan sejajar dengan benang diafragma mendatar
Teleskop adalah teropong yang di dalamnya terdapat lensa objektif dan lensa okuler,
sehingga dapat melihat benda jauh serta seringkali dilengkapi dengan benang
Mendirikan alat atau dengan istilah setup adalah memasang dan mengatur alat ukur,
seperti waterpas atau teodolit yang dipasang pada kaki tiga diatas sebuah titik
Membidikan alat adalah menepatkan garis bidik atau benang diafragma tegak dan
KLINOMETER
A. Cara Pembuatan
Alat dan bahannya meliputi:
1. Busur
2. Tali benang/senar
3. Pipa yang terbuat dari plastik, paralon, besi atau bambu
4. Bandul dari kayu atau besi
B. Langkah Pembuatan
1. Pasangkan busur dengan pipa, caranya bisa ditempelkan dengan lem atau
diikat dengan tali.
2. Letakkan tali dan bandul di tengah-tengah pipa searah sudut 0 derajat.
3. Untuk memudahkan penggunaan klinometer, klinometer dapat diberi
pegangan dari kayu atau besi agar bisa berdiri tegak.
C. Cara Penggunaan
Konsep matematika yang digunakan bisa dua macam yaitu kesebangunan
dua segitiga dan nilai tangen dari suatu sudut. Tapi di sini hanya akan dibahas
penggunaan konsep nilai tangen dari suatu sudut.
D. Contoh Penggunaan
Misal tinggi benda yang akan diukur adalah tinggi pohon:
Jika tali bandul menunjuk pada posisi 40 0, maka besar sudut elevasinya
500 (penyiku dari 400).
3. Untuk menentukan tinggi pohon juga diperlukan pengukuran tinggi mata
(dalam hal ini sama dengan tinggi meja 0, jarak antara si pengukur dan pohon
yang dicari tingginya). Misal jarak antara pengukur dengan pohon = 40 m dan
besar sudut elevasi = 300.
4. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi pohon
yang dicari melalui pengukuran dengan skala. Guru dapat meminta siswa untuk
menggambar hasil-hasil pengukuran diatas selembar kertas.
Misal dalam menggambarkan jarak antara si pengukur dengan pohon
digunakan skala sebagai berikut: 5 m (jarak sebenarnya) dapat diwakili 8 cm
( pada gambar).
Selanjutnya dengan menggunakan busur derajat, siswa diminta
menggambarkan sudut elevasi sebesar 150 melalui titik A.
Tinggi sebagian pohon yaitu y dapat dicari dengan jalan menarik garis
tegak lurus melalui titik D, sampai memotong perpanjangan sinar yang
membentuk sudut elevasi. Gambar yang diminta adalah sebagai berikut:
Y dapat diukur dengan menggunakan penggaris biasa. Jika y = 2,2 cm,
maka panjang y sebenarnya = 2,2 x 500 cm = 1100 cm = 11 m.
Tinggi pohon seluruhnya adalah seluruhnya adalah: panjang y + tinggi
meja, misal tinggi meja = 0,75 m atau 75 cm, maka tinggi pohon seluruhnya =
11 m + 0,75 m = 11,75 m.
http://su-hrman.blogspot.com/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-dengan-
klinometer.html
Penggunaan klinometer untuk mengukur tinggi benda, dapat diilustrasikan sebagai berikut
Cara Menggunakan :
1. letakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata
2. arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
3. ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)
4. ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
5. ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur kitinggiannya ( FG)
6. tinggi pengamat AF=DG
7. jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat dirumuskan
Contoh ;
Seorang anak ingin mengukur sebuah pohon, jarak anak dengan pohon 6 meter, tinggi anak 1,5
meter. Setelah diteropong, jarak mata pengamat dengan benang pemberat 3 cm, jarak mata
pengamat dengan titik sumbu busur 5 cm, jarak titik sumbu busur dengan tinggi mata pengamat 4 cm,
jika skala yang digunakan 1: 100 cm. Berapa tinggi pohon tersebut ?
Pembahasan
jika dijabarkan sebagai berikut
Jawab ;
Teringat jaman SMP kelas 2 berarti sekitar tahun 1999, saya rajin sekali untuk ikut ekstrakulikuler pramuka yang
secara hanya satu-satunya ekstrakulikuler yang mampu hidup dan bertahan rada lama di sekolah saya waktu itu.
Nah, suatu minggu kami dan pemuda di daerah pembina pramuka mengadakan perjalanan edukasi ke gunung di
daerah Sidoharjo Wonogiri. Salah satu mata acara dalam perjalanan itu adalah mengukur tinggi pohon cemara,
dengan cara apapun boleh. Karena kami masih anget-angetnya mendapat pelajaran kesebangunan di kelas
matematika maka kami gunakan saja klinometer.
Klinometer merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi yang dibentuk antara garis
datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak
(ujung) suatu obyek. Pada terapannya, alat ini dapat digunakan pada pekerjaan pengukuran tinggi (atau
panjang) suatu obyek dengan memanfaatkan sudut elevasi.
Gambarnya adalah sebagai berikut.
Ok, selamat mecoba keahlian kalian menggunakan alat sederhana ini. Bagaimana cara membuatnya? Stay tune
di duritajam.web.id. Akan ada artikel yang membahasnya.