Anda di halaman 1dari 1

FORMULIR PENDAFTARAN ZAKAT & PEMOTONGAN GAJI

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap Bismillahirrohmaanirrohiim, saya yang bertanda tangan dibawah ini


menyatakan berniat dan bersedia membayar Zakat / Infaq melalui Lembaga Amil Zakat Baitul
Amin (LAZBA) PT. Kitadin Tandung Mayang dengan ketentuan sebagai berikut :
1. A. ZAKAT
(*) Dipotong dari Pendapatan tiap bulan saya sebesar atau senilai Rp __________________
B. INFAQ
Nominal tertentu, Rp ___________________ (seikhlasnya)
2. Atas Zakat dan atau Infaq tersebut diatas saya memberi hak kepada HR Dept (Payroll) PT.
Kitadin Tandung Mayang melakukan pemotongan tiap bulannya atas pendapatan saya tersebut.
3. Jangka waktu keikutsertaan
Keikutsertaan saya mulai bulan ________________________ apabila saya menghendaki untuk
menghentikan pembayaran zakat tersebut diatas akan memberitahukan kepada LAZ Baitul
Amin PT. Kitadin Tandung Mayang.

Demikian pendaftaran diri saya, semoga zakat / infaq yang saya bayarkan ini dapat diberdayakan
oleh LAZ Baitul Amin PT. Kitadin Tandung Mayang dan dapat disalurkan kepada yang berhak
menerimanya sesuai dengan Syariat Islam.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Tandung Mayang,
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

Refal Ganesha __________________


(Payroll) (Karyawan yang bersangkutan)
Mengetahui,

_________________
(Atasan yang bersangkutan)

IDENTITAS LENGKAP MUZAKKI


Nama : Nomor Anggota:
NIK :
Departement :
Telp. / HP :
Nb: Lembaga menerima zakat , infak dan shodaqoh yang langsung di setor secara cash

(*) Perhitungan Zakat


Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut dua cara:
1.Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor secara langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan.
Metode ini lebih tepat dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp
STRUKTUR
3.000.000 tiap bulannya, TAKMIR
maka wajib membayar MASJID
zakat sebesar: AL HIDAYAH
2,5% X 3.000.000=Rp 75.000 per bulan atau Rp 900.000 per
tahun.
2.Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini
lebih adil diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,-
dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar : 2,5% X
(1.500.000-1.000.000)=Rp 12.500 per bulan atau Rp 150.000,- per tahun.

Anda mungkin juga menyukai