Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini sebagai pelengkap tugas Perancangan & Aplikasi Sistem Teknik
Industri 1 dengan judul Bag Desk di Universitas Mercu Buana Bekasi jurusan Teknik
Industri.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu, kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa penyusunan laporan ini
takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Dosen Perancangan & Aplikasi Sitem Industri 1 ( PASTI-1 ) kami yaitu Bapak Bayu
Satya Wijaya, ST. MMSI. Yang telah membimbing dan mengarahkan kami demi
melancarkan penyusunan laporan ini.
Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat dan dapat melengkapi tugas
Perancangan & Aplikasi Sistem Teknik industri 1 kami
Bekasi, 2015
Penulis
D AFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Pada era Globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang
terjadi sangatlah berkembang pesat. Sejalan dengan hal tersebut permasalahan yang kita
hadapi juga semakin bermacam-macam yaitu pada bidang sehari-hari, khususnya pada
bidang belajar mengajar dan perkantoran.
1) Bagaimana mendesain tas ransel disertai dengan meja (Bag Desk) yang dapat
digunakan dengan mudah, ringan, unik, efisien, nyaman, murah dan sesuai
dengan kebutuhan masa kini.
2) Bagaimana tas ransel yang disertai meja (Bag Desk) dibuat lebih ergonomis,
tahan lama, tahan air, dan kokoh.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tas ransel disertai dengan meja (Bag Desk) ini adalah
menghilangkan kesalahgunaan dari organ tubuh yang sangat biasa digunakan sebagai alas
dari menulis, alas sebagai laptop dan alas kerja lainnya. Dengan ini kami mendesain hal
yang lebih baru dan juga tidak terlihat murahan, jauh lebih efisien, lebih ergonomis dari pada
tas meja lainnya yang memang sudah ada.
Dalam pembuatan laporan ini, perlu dibatasi masalah untuk pembuatan Bag Desk
sebagai mana fungsi dari tas sesuai dengan kebutuhan masa kini,yang bersifat
futuristik,multifungsi dan ergonomis sehingga memberikan kesan nyaman,dapat digunakan
kapan dan dimanapun kita berada.
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, dan batasan masalah serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini mengemukakan secara singkat teori-teori yang berhubungan dan berkaitan
dengan masalah yang akan di bahas untuk menunjang landasan berfikir dalam proses
pemecahan masalah dan analisa pembahasan, yaitu Mind Mapping dan Brainstorming.
Pada bab ini berisikan secara singkat mengenai metode/pembuatan yang digunakan
atau tahapan dalam pembuatan mind mapping dan brainstorming.
BAB IV Hasil
Pada bab ini berisikan mengenai analisa data yang telah didapatkan terhadap
metode yang digunakan, hasil dan gambar teknik dari Bag Desk serta hasil pengelolahan
data yang telah dilakukan sebelumnya yang berdasarkan landasan teori yang digunakan.
BAB V Penutup
Merupakan bab terakhir ari laporan ini yang berisi kesimpulan dari hasil penulisan
dan saran-saran yang diberikan penulis berkaitan dengan penulisan ini.
Daftar Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan
oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak
sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-
cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara kerja Peta Pikiran adalah menuliskan
tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema
turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan.
Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah
tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari,
pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin.
Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita
ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.
Mind Mapping dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan bantuan
software. Walaupun tidak ada ketentuan yang baku, tetapi ada beberapa hal yang bisa
dijadikan pedoman dalam penyusunan Mind Map, (khususnya untuk Mind Map yang dibuat
secara manual):
Ditinjau dari segi waktu Mind maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu
dalam mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat
menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan
kata lain, Mind maping mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola
pencatatan linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus
langsung dapat dipahami oleh individu.
Mind Map adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind
map memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial
dan jaringan sebagimana otak dirancang, seperti yang secara internal selalu digunakan
otak, dan terhadap mana perlu memberiarkannya membiasakan diri kembali.
2.2 Brainstorming
Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap
bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan
seorang diri.Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berfikir
manusia. Perserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik
dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa
terkecuali. Dalam prosesnya tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik
terhadap suatu ide yang dilontarkan.
Tujuan Brainstorming
Ada aturan dasar dalam brainstorming. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
hambatan sosial antara anggota kelompok, merangsang generasi ide, dan meningkatkan
kreativitas secara keseluruhan kelompok. Aturan tersebut dapat disebutkan juga sebagai
langkah langkah dalam melaksanakan sebuah brainstorming yaitu :
1. Tentukan tempat /ruangan yang nyaman untuk acara brainstorming
2. Agenda acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai
3. Catat/rekam kegiatan brainstorming agar hasilnya dapat dilihat oleh semua hadirin ,
bisa dengan flipchart, whiteboard atau LCD dan komputer
4. Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting
5. Fokus pada kuantitas : Peraturan ini merupakan sarana meningkatkan produksi
ide/gagasan yang berbeda,yang bertujuan untuk memfasilitasi pemecahan masalah
melalui the maxim quantity breedsquality. Asumsinya adalah bahwa semakin besar
jumlah ide yang dihasilkan, semakin besar kesempatan menghasilkan solusi yang
efektif dan radikal.
6. Menahan kritik : Dalam brainstorming, kritik ide yang dihasilkan harus diletakkan
ditahan. Sebaliknya,peserta harus fokus pada memperluas atau menambahkan ide-
ide.
7. Ajukan ide-ide yang tidak biasa : Untuk mendapatkan daftar panjang yang baik dan
ide-ide, perlu didorongadanya gagasan yang tidak biasa.
8. Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan.
9. Gabungkan dan sempurnakan ide : ide yang baik dapat digabungkan untuk
membentuk suatu gagasan yang lebih baik.
10. Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk
mengemukakan ide-idenya pada kesempatan khusus.
11. Kembangkan antusiasme semua orang yang hadir. Ajak semua orang untuk
mengungkapkan setiap pendapatnya, termasuk bahkan orang pendiam yang ada
dikelompok
12. Lakukan rencana aksi untuk merealisasikan ide/gagasan tersebut.
Fungsi Brainstorming
Proses brainstorming ini melalui beberapa tahapan, diantara yang biasa dilakukan
tahapan tersebut adalah sebagai berikut
BAB 3
METODE PENELITIAN
B. Prosedur :
5) Mulai dari tengah untuk menentukan topic sentral ( produk yang akan
dibuat)
6) Tentukan sub topic yang diambil dari komponen topic utama
7) Tentukan atribut atau komponen dari sub topic
8) Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara topic sentral
dengan sub topic, untuk stimulasi visual dapat digunakan warna yang
berbeda antara topic sentral dal tiap-tiap sub topic.
9) Kembangkan mind map sesuai gaya anda sendiri
3.2 BRAINSTORMING
Sebelum membuan BAG DESK, maka dilakukan kegiatan brainstorming. Adapun
langkah-langkah kegiatan brain storming adalah sebagai berikut :
1) Gagasan R. Widi
Gambar 3.2 Gagasan Awal Bag Desk R. Widi
Spesifikasi : bahan tas polyester, bahan papan kayu, dan bahan kaki kayu
Kapasitas : 20 L / 30 Kg
Market : umum
2) Gagasan M. Jufri
Spesifikasi : bahat tas kulit, bahan papan fiber, bahan kaki fiber
Kapasitas : 40 L / 80 Kg
Market : umum
3) Gagasan Refael
Spesifikasi : bahan tas polyester, bahan papan akrilik, bahan kaki stainless
Kapasitas : 60 L / 60 Kg
Market : umum
4) Gagasan Chandra
5) Gagasan Bekti
Gambar 3.6 Gagasan Awal Bag Desk Bekti
Spesifikasi : bahan tas polyester, bahan papan fiber, bahan kaki alumunium
Spesifikasi : 15 L / 20 Kg
Market : pelajar dan pekerja
D. Tanggapan anggota
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Brainstorming
Brainstorming (tukar piker) adalah metode yang kami gunakan untuk menentukan
Design supaya dapat memenuhi spesifikasi produk yang kami inginkan. Brainstorming ini
akan menghasilkan kelebihan dan kekurangan dari design tiap anggota, adapun hasil
brainstorming adalah sebagai berikut :
a) Gagasan R. Widi
Gambar 4.2 Gagasan Awal R. Widi
b) Gagasan M. Jufri
Gambar 4.3 Gagasan Awal M. Jufri
c) Gagasan Refael
Kelebihan : - Ergonomis
- Bahan anti air
- Design trendy
Kekurangan : - Kapasitas kecil
- Ukuran papan maksimal untuk laptop 14 (terbatas)
e) Gagasan Bekti
Gambar 4.6 Gagasan Awal Bekti
f) Hasil Brainstorming
Dari hasil diskusi dari setiap gagasan di atas, kami menyimpulkan rancangan akhir
untuk design BAG DESK adalah sebagai berikut :
BAB 5
Dari kegiatan mind mapping dan brainstorming kami menyimpulkan sebagai berikut :
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan perancangan produk ini
adalah sebagai berikut :
1) Pembuatan design harus lebih banhyak melihat referansi design dari pasar dan
minat konsumen
2) Bahan kaki dan papan harus diperhatikan agar mendapatkan atau dapat digunakan
sesuai dengan beban yang diharapkan.
3) Bahan tas harus memperhatikan dari segi safety dan minat konsumen
4) Anggota kelompok harus belajar dan lebih memahami untuk dapat mengembangkan
produk dari brainstorming.
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map
https://www.xmind.net/
http://idenyaandi.blogspot.co.id/2012/05/brainstorming.html
http://kipstyles.com/mengenal-bahan-atau-material-tas.html
www.grosirtasimportbatam.com
www.tonybuzan.com