Studi Perencanaan Jaringan Irigasi Dan Pola Operasi Embung Kokok Koak Daerah Irigasi Kokok Koak Lombok Timur Silvi Prabawanti 115060400111063 PDF
Studi Perencanaan Jaringan Irigasi Dan Pola Operasi Embung Kokok Koak Daerah Irigasi Kokok Koak Lombok Timur Silvi Prabawanti 115060400111063 PDF
JURNAL
Disusun oleh :
SILVI PRABAWANTI
tm\{- I 1506040011 1063-64
JURNAL
Disusun oleh :
SNVI PRABAWAI{TI
I{rM. 1 15060400I I 1063-64
ABSTRAK
Ketersediaan air, kebutuhan air dan bagaimana cara membagi air yang ada tersebut
sejauh mungkin adil dan merata agar semua tanaman dapat tumbuh dengan baik sangat
diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi. Pada studi ini disarankan alternatif VII
sebagai alternatif terbaik dari 10 alternatif pola tata tanam, karena memiliki nilai NFR
rerata terkecil sebesar 0.28 lt/detik/ha yang menghasilkan kebutuhan air irigasi sebesar
294833.707 m3. Dari pola tata tanam tersebut, dapat diketahui luas lahan yang dicapai dan
sistem pemberian air pada setiap keandalan dengan melakukan simulasi pola operasi
embung dengan debit andalan 97.3 %, 80 %, 75.3 %, 50.7 % dan 26.0 % dengan
kegagalan tampungan kurang dari 20 %. Dan sebagai dasar untuk perencanaan saluran
irigasi, kantong lumpur, bangunan ukur dan bangunan bagi sadap.
Kata kunci: Kebutuhan air irigasi, pola operasi, kantong lumpur, bangunan ukur dan
bangunan sadap.
ABSTRACT
The availability of water, the water requirement and how to divide the water as far
as possible a fair and equitable so that all plants can grow well is needed to increase
production. In this study suggested alternative VII as the best alternative of 10 alternative
cropping patterns, because it has the smallest average NFR value 0.28 lt / s / ha which
produces irrigation water requirements of 294833,707 m3. From that cropping pattern, it
can be known that the land area is achieved and water delivery systems on each reliability
by simulating the pattern of reservoir operations with debit mainstay of 97.3%, 80%,
75.3%, 50.7% and 26.0% with the storage failure less than 20%. And as a basis for
planning of irrigation canals, settling basin, measuring structure and tapping structure.
8 Perhitungan debit
Kondisi lahan
Debit aliran Metode Basic Years Q97.3 ,Q80 ,Q75.3 ,Q50.7
sampai April periode I, karena pada bulan
9
andalan
Pola Operasi
sungai
Kebutuhan air Menggunakan persamaan
dan Q26
Pola Operasi
tersebut memiliki curah hujan diatas
Embung irigasi kontinuitas dengan kondisi Embung
Debit andalan batas curah hujan rerata.
Data teknis
10 Perhitungan
dimensi saluran
Debit air irigasi
yang mengalir
Rumus Manning, pintu
sorong dan ambang lebar
Dimensi saluran
irigasi, kantong
Dari hasil perhitungan NFR pada
dan bangunan
pelengkap
lumpur dan
bangunan pelengkap 10 alternatif pola tata tanam, didapatkan
alternatif VII yang memiliki nilai NFR
Sumber: Hasil Analisa. paling kecil.
4.5.2. Uji Ketidakadaan Trend Rangkaian
Data Debit Inflow
Pengujian ini diperlukan karena
berkaitan dengan model stokastik yang
dipakai untuk optimasi, dimana salah satu
ciri dari model stokastik adalah
mempunyai kecenderungan atau trend.