Anda di halaman 1dari 33

SISTEM KONGRUENSI LINIER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan

Dosen Pengampu : Dr. Agus Maman Abadi

Disusun Oleh :

Kelompok 7 (PPs P. MAT A 2016)

1. Wan Denny P. Putra 16709251010


2. Bayu Adhiwibowo 16709251014
3. Konstantinus Denny P. M. 16709251020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

A. SISTEM KONGRUENSI LINEAR


Sistem kongruensi linear n variabel adalah gabungan dari n kongruensi
linear bermodulo sama yang masing-masing-masing memuat paling banyak
n variabel.

Penyelesaian sistem kongruensi linear dapat dilakukan dengan


substitusi, eliminasi, atau dengan menggunakan matriks dan determinan.
Marilah kita mulai pembahasan tentang sistem kongruensi linier ini, yaitu
kita akan mencari semua bilangan bulat x dan y sehingga :

3x + 4y 5 (mod 13)

2x + 5y 7 (mod 13)

Kita akan menggunakan cara eliminasi untuk menentukan nilai x dan y.


Untuk mengeliminasi y, kita mengalikan perkongruenan pertama dengan 5,
dan perkongruenan kedua dengan 4, sehingga menjadi:

15x + 20y 25 (mod 13)

8x + 20y 28 (mod 13) _

7x -3 (mod 13)

Karena 2 adalah invers dari 7 (mod 13), maka kita mengalikan kedua ruas
dengan 2.

2. 7x -2. 3 (mod 13)

x 7 (mod 13)

Seperti cara di atas, untuk mengeliminasi x, kita mengalikan


perkongruenan pertama dengan 2, dan perkongruenan kedua dengan 3,
sehingga menjadi:

6x + 8y 10 (mod 13)

6x + 15y 21 (mod 13) _


7y 11 (mod 13)

Kita mengalikan kedua ruas dengan 2, sehingga menjadi:

2.7y 2.11 (mod 13)

y 9 (mod 13)

solusi untuk (x, y) adalah:

x 7 (mod 13) dan y 9 (mod 13)

Selesaian x dan y yang diperoleh dapat diperiksa kebenarannya dengan


mensubstitusi kannya ke dalam masing-masing kongruensi linier.

3.7 + 4.9 = 57 5 (mod 13)

2.7 + 5.9 = 59 7 (mod 13)

Sehingga, solusi dari Sistem Perkongruenan di atas adalah semua pasangan

(x, y) dimana x 7 (mod 13), dan y 9 (mod 13).

Teorema 4.16 (Rosen, 2011 : 179) Ditentukan a, b, c, d, e, f, m

, dan ad bc sehingga (, m) 1 . Sistem kongruensi linier :

ax by e(mod m)
cx dy f (mod m)

mempunyai suatu selesaian tunggal yaitu :

x 1 de bf mod m
y 1 af ce mod m

dimana 1 adalah inverse dari modulo m .


bukti :

Jika y akan dieliminasi, maka kongruensi pertama dikalikan d dan kongruensi


kedua dikalikan b , sehingga diperoleh :

adx + bdy de (mod m)

bcx + bdy bf (mod m)

Jika kongruensi pertama dikurangi kongruensi kedua, maka diperoleh :

(ad bc)x (de bf) (mod m) atau x (de bf) (mod m)

Sehingga

1 x 1 (de bf) (mod m)

Karena 1 1 (mod m), maka diperoleh x 1 (de bf) (mod m)

Selanjutnya, jika x akan dieliminasi, maka kongruensi pertama


dikalikan c dan

kongruensi kedua dikalikan a , sehingga diperoleh :

acx + bcy ce (mod m)

acx + ady af (mod m)

Jika kongruensi kedua dikurangi kongruensi pertama, maka diperoleh :

(ad bc)y (af ce) (mod m) atau y (af ce) (mod m)

Sehingga

1 y 1 (af ce) (mod m)

Karena 1 1 (mod m), maka diperoleh y 1 (af ce) (mod m).

(TAMBAH Pengecekan rossen hal 180)

Contoh :
Selesaikan sistem kongruensi linier :

4x 7y 6 (mod 17)

5x + 2y 9 (mod 17)

Jawab :

= 4.2 (-7)(5) = 43 9 (mod 17) dan 1 = 2 , sebab 1 = 18 1


(mod 17)

Dengan demikian x 1 (de bf) (mod m) 2 (2.6 + 7.9) (mod 17) 14


(mod 17)

dan y 1 (af ce) (mod m) 2 (4.9 5.6) (mod 17) 12 (mod 17)

Pemeriksaan :

Jika x = 14 dan y = 12 disubstitusikan pada masing-masing kongruensi


diperoleh :

4x 7y = 56 84 = 28 6 (mod 17) , dan

5x + 2y = 5.14 + 2.12 = 70 + 24 = 94 9 (mod 17)

Untuk menyelesaikan sistem kongruensi linier 3 variabel atau lebih


dengan cara eliminasi memerlukan langkah-langkah yang lebih panjang
karena tahapan memperoleh x melalui eliminasi variabel-variabel yang
lain. Cara menyelesaikan sistem kongruensi linier n variabel yang relatif
mudah adalah dengan menggunakan aljabar linier, yaitu persamaan matriks.

Definisi (Rosen, 2011 : 180) Ditentukan A dan B adalah matriks-matriks


berukuran n x k dengan unsur-unsur bulat, aij merupakan unsur A pada
baris ke i kolom ke j , dan b ij merupakan unsur B pada baris ke - i kolom ke
-j. A disebut kongruen dengan B modulo m jika aij bij (mod m) untuk
semua pasangan (i,j) dengan 1 i n dan 1 j k , ditulis A B (mod m)

Contoh 6.20 :

34 46 8 7
(a) (mod 13)
29 3
23 10

20 5 39 1 5 4
(b)
15
7 58
1
0 2 (mod 7)
62 12 41 1 5 6

Teorema 4.17. (Rosen, 2011 : 181) Jika A dan B adalah matriks-matriks


berukuran n x k , A B (mod m) , dan C adalah suatu matriks berukuran k
x p , D adalah suatu matriks berukuran p x n , semuanya dengan unsur-
unsur bulat, maka AC BC (mod m) dan DA DB (mod m)

bukti :

Misalkan unsur-unsur A adalah aij , unsur-unsur B adalah bij dengan 1


i n dan 1 j k , dan unsur-unsur C adalah c ij dengan 1 j k dan 1
j p.

Unsur AC dan BC pada baris ke i kolom ke j berturut-turut adalah :

q q

aik ckj dan


k 1
b
k 1
ik c kj , 1 i n dan 1 j p

Diketahui bahwa A B (mod m) , maka sesuai definisi (Rosen, 2011 :


180) , aik bik (mod m) untuk semua i dan k, yaitu :

q q

aik c kj =
k 1
b
k 1
ik c kj , 1 i p dan 1 j r

Akibatnya, AC BC (mod m).

Dengan jalan yang sama, buktikan DA DB (mod m).


Contoh 6.22 :

9 12 1
Diketahui : A dan B keduanya berukuran 3 x 2 ,

A = 13 10
dan B = 5
20 7 4

4
2
7

2 4 6 1 7 1
7
C berukuran 2 x 4, D berukuran 2 x 3 , C = dan D =
5 3 2 4 1

4
0

9 12 78 72 78 93 6
1
10
2 4 6
AC = 13 98 83
7
5 = 76 82 4
3 2
20 7 75 101 134 69 3

0 6 5
2 2 3 (mod 8)
5 6 5
1 4 22 16 14 29 6 0
1
2 19
2 4 6
BC = 5
7
5 = 20 26 34 4 2
4 3 2 43 3
7 37 38 53 5

6 5

2 3 (mod 8)

6 5

9 12
4 58 2
10
7 1 13 28 4
DA = = (mod
0 18 2
4 9 1
1 20
7

8)

1 4
4 58 2
2
7 1 5 28 4
DB = = (mod 8)
0 18 2
4 9 2
1 4
7

Perhatikan bahwa AC BC (mod 8) dan DA DB (mod 8).

Marilah sekarang kita lihat cara memperoleh penyelesaian sistem


kongruensi linier dengan menggunakan persamaan matriks, suatu cara yang
serupa dengan cara memperoleh penyelesaian sistem persamaan linier di
dalam aljabar (linier).

Secara umum, suatu sistem kongruensi linier dapat dinyatakan sebagai :

a11x1 + a12x2 + + a1nxn b1 (mod m)

a21x1 + a22x2 + + a2nxn b2 (mod m)

. . . .

. . . .

. . . .

an1x1 + an2x2 + + annxn bn (mod m)


Dalam bentuk persamaan matriks, sistem kongruensi linier ini dapat ditulis
dengan :

AX B (mod m)

dimana :

x1
a1n
x
a11
a
a12 .
.
.
.
.
. a 2 n
2

.
21 a 22
. . .
A=
. . .
, X= , dan
. . .

.

a n1 an2 . . .
a nn .

x n

b

b2
.
B=
.
.

bn
(2) Definisi (Rosen, 2011 : 182) Jika A dan A-1 adalah matriks-matriks
dengan unsur-unsur bilangan bulat, dan berukuran n x n , serta A-1A A A-1
1 (mod m), dengan :

1 0 0
0
. . .
0
1 . . .
. . . . . .
I=
. . . . . .
. . . . . .

0 0 . . . 1

adalah matriks identitas berderajat n , maka A-1 disebut invers matriks A


modulo m .

Teorema 4.18 (Rosen, 2011 : 182) Diketahui suatu matriks :

a b
A=
d
c

dengan unsur-unsur bilangan bulat, = det A = ad bc , dan ( ,m) = 1.


Maka invers matriks A modulo m adalah :

d b
A-1 = -1
a
c

dengan -1 adalah inversi modulo m.

bukti :

Untuk membuktikan A-1 adalah inversi A modulo m, kita harus


membuktikan bahwa AA-1 A-1A (mod m)

a b d b ad bc 0
AA-1 -1 -1
d a ad bc
c c 0

0 1 0 1 0
-1 1
1
0 0
0 1

(mod m)

Dengan jalan yang sama, dapat dibuktikan bahwa A-1A I (mod m) .

Contoh 6.25 :

3 4
Diketahui A = , dengan demikian = 3.5 4.2 = 7
5
2

Inversi dari = 7 modulo 13 adalah -1 = 2 sebab -1 = 7.2 = 14 1


(mod 13)

5 4 10 8 10 5
Jadi inversi A adalah A-1 = 2 =
3 6 6
4 9
2

(mod 13)

Selanjutnya, seperti uraian yang telah kita pelajari dalam aljabar linier,
terutama pada

topik matriks dan determinan, kita mengenal dan memahami tentang


matriks adjoit dan

dan rumusan mencari inversi matriks dengan menggunakan matriks adjoit


dan determinan. Secara rinci Anda dipersilahkan membaca ulang materi-
materi itu, termasuk di antaranya minor dan kofaktor.

Definisi (Rosen, 2011 : 183) Ditentukan A adalah suatu matriks berukuran


n x n. Adjoint dari matriks A, ditulis adj A, adalah suatu matriks berukuran
n x n yang unsur - unsurnya adalah ji dimana ij sama dengan (-1)i+j
dikalikan determinan suatu matriks yang diperoleh dengan menghapus
semua unsur A pada baris ke i dan kolom ke j.
Teorema 6.27 (Rosen, 2011 : 183) Jika A adalah suatu matriks berukuran
n x n dan A bukan matriks nol , maka

A (adj A) = I

buktikan (lihat di buku-buku aljabar linier)

Teorema 6.28 (Rosen, 2011 : 183) Jika A adalah suatu matriks


berukuran n x n dan semua unsur-unsurnya adalah bilangan bulat, serta
m adalah bilangan bulat positif sehingga ( ,m) = 1, maka inversi dari
A adalah :

A-1 = -1 (adj A)

bukti :

Karena ( ,m) = 1 , maka 0, dan sesuai teorema 4.9 , A (adj A) = I

Selanjutnya, dari ( ,m) = 1 dapat ditentukan bahwa mempunyai


inverse -1

modulo m, sehingga :

A ( -1) (adj A) A (adj A) -1 = ( I) -1 -1 I I (mod


m) , dan

-1 (adj A) A -1 (adj A . A ) -1 I I (mod m)

Jadi -1 (adj A) adalah inversi A, atau A-1 = -1 (adj A).

Contoh 6.29 :

2 5 6
Diketahui A =
2
0 1 ,
1 2 3

Mencari determinan A, salah satuya dengan menggunakan metode sarus


2 5 61 5
2 0 12 0 (0 5 24) (30 4 0) 5
1 2 31 2

= -5 , ( ,7) =1, dan 4 adalah invers dari = -5 (mod 7)

Menentukan adj A yaitu dengan menggunakan metode kofaktor

K ij ( 1) i j M ij (1) i j det( M ij )

0 1
k11 ( 1)11 (0 2) 2
2 3

2 1
k12 (1)1 2 (6 1) 5
1 3

2 0
k13 ( 1)1 3 40 4
1 2

5 6
k 21 ( 1) 21 (15 12) 3
2 3

2 6
k 22 ( 1) 2 2 66 0
1 3

2 5
k 23 ( 1) 2 3 (4 5) 1
1 2

5 6
k 31 ( 1) 31 50 5
0 1

2 6
k 32 ( 1) 3 2 ( 2 12) 10
2 1

2 5
k 33 ( 1) 3 3 0 10 10
2 0

2 3 5
AdjA 5 0 10
4 1 10
2 3 5 8 12 20
5 20
40
A = (adj A) = 4
-1 -1
0 10 = 0
4 1 10 16 4 40

6 2 6

1
0 5 (mod 7)
2 4 2

Pemeriksaan :

2 5 6 6 2 6 29 28 49
-1
AA =
2
0 1
1
0 5 =
14
8 14
1 2 3 2 4 2 14 14 22

1 0 0

0
1 0 (mod 7)
0 0 1

Sekarang kita dapat menggunakan inverse A modulo m untuk


menyelesaikan suatu kongruensi linier :

A X B (mod m)

dimana ( ,m) = 1.

Berdasarkan teorema 4.10, karena ( ,m) = 1, maka A mempunyai invers,


misalnya A-1

sehingga jika kedua ruas A X B (mod m) dikalikan A-1 diperoleh :

A-1 (A X) = A-1 B (mod m)

(A-1 A) X = A-1 B (mod m)

I X = A-1 B (mod m)

X = A-1 B (mod m)

Dengan demikian selesaian kongruensi linier adalah X = A-1 B (mod m).


Contoh 6.30 :

Selesaikan sistem kongruensi linear :

2x + 5y + 6z 3 (mod 7)

2x + z 4 (mod 7)

x + 2y + 3z 1 (mod 7)

Jawab :

x 3
2
2
5 6
1
y 4

0 (mod 7)
1 2 3

z 1

x 3
2
2
5 6
1

, X = y
4

A= 0 , dan B =
1 2 3

z 1
6 2 6
-1
A =
1
0 5
2 4 2
3 32 4
6
1
2 6
5
4 = 8
1


X = A-1 B = 0 (mod
2 4 2

1 24 3
7)

LATIHAN 4.5 (Rosen, 2011 : 185)


1. Cari solusi setiap kongruensi linear tersebut :
a.

Jawab :
Cara 1:

Cara 2 :
Eliminasi x

Eliminasi y
Jadi, solusinya :
dan

b.
Jawab :

Tidak memiliki solusi


2. Temukan solusi setiap system perkongruensian linear tersebut :
a.

Jawab :

Jadi solusi system perkongruenan tersebut adalah :


dan

b.
Jawab :

Jadi solusi system perkongruenan linear tersebut adalah :


dan
3. Apa sajakah kemungkinan banyaknya solusi inkongruen dari sistem
kongruensi linear :

Dimana p adalah bilangan prima dan

Jawab :
Kemungkinannya adalah :
1. Tidak memiliki penyelesaian
2. Memiliki tepat 1 penyelesaian
3. Memiliki sejumlah p penyelesaian inkongruen

4. Tentukan matriks C sedemikian sehingga

dan semua entri dari C adalah bilangan bulat tak negatif kurang dari 5

Jawab :

5. Dengan menggunakan induksi matematika, buktikan bahwa jika dan

adalah matriks dengan entri-entri bilangan bulat sehingga

, maka , untuk setiap

Bukti :
Untuk , jelas bahwa berlaku. (berdasarkan asumsi
awal)

Diasumsikan berlaku untuk , yaitu .

Akan dibuktikan bahwa formula tersebut juga berlaku untuk ,


yaitu .

Terbukti bahwa formula tersebut berlaku untuk .

Berdasarkan prinsip induksi matematika terbukti bahwa jika dan adalah

matriks dengan entri-entri bilangan bulat sehingga ,

maka , untuk setiap

6. Tunjukkan bahwa adalah involutory modulo 26.

Maka dengan kita mengalikan ,

Maka jika

,menghasilkan matrik I.

Maka matrik A merupakan involutory modulo 26

7. Setuju atau tidak setujukah jika A adalah involutory matrik berukuran 2 x 2


modulo m, kemudian det A 1 (mod m).
Tidak setuju. karena yang dapat menghasilkan det A 1 (mod m) adalah

dengan , yang akan menghasilkan

. Sedangakan matrik A bukan matrix I.


8. Tentukan invers modulo 5 pada masing- masing matrik.

a.
b.

c.

9. Tentukan invers modulo 7 Tentukan invers modulo 7 untuk matriks-matriks


berikut ini

a.

b.

c.

Jawab :
a. ~
b2 b 1 ~
b3 +b2

~
2b2 b3
~
2b1 + b2

~
mod 7 ~
4 b1 Mod 7
4 b1 Mod 7

~
3 b2 mod 7

Jadi, mod 7

b.
~
b3-b2
~
b1-b3

~
b2-b1 ~
b3-b2 ~
b1+b3

~
2b2+3b3 ~
mod 7
2 b2 Mod 7

~
3 b3 Mod 7

Jadi,

c.
~b -b
1 4
~b -b
2 3

~
b3-b1 ~
b4-b2

~
b4-2b3
~

3b1-b4

~
3b3+2b4
~
3b2+b3

~
mod 7
5 b1 Mod 7 5 b3 Mod 7

~
5 b2 Mod 7
~
2 b4 Mod 7

Jadi, mod 7

10. Dengan menggunakan hasil yang diperoleh pada nomor 9, tentukan solusi
dari :
a.

b.

c.

Jawab :

a.

Diketahui bahwa invers dari matriks adalah , maka


Diperoleh solusi :

b.

Diketahui invers dari matriks adalah , maka

Diperoleh solusi :

c.

Diketahui invers dari matriks adalah , maka

Diperoleh solusi :

11. Berapa banyak solusi inkongruen yang dimiliki oleh masing-masing sistem
kongruensi berikut ini ?
a.

b.

c.

d.
Jawab :

a.

b2 2b1 b 1 b2
~ ~
Diperoleh :

Subtitusikan pers (1) ke pers (2) sehingga diperoleh :

Untuk diperoleh solusi

Untuk diperoleh solusi

Untuk diperoleh solusi

Untuk diperoleh solusi

Untuk diperoleh solusi

Jadi, terdapat 5 buah solusi inkongruen.


b. (1)

..(2)
......(3)
Dari persamaan 1 dan 3, dengan menggunakan eliminasi maka diperoleh

3y 2 (mod 5)

2.2 y 2.2 (mod 5)

y 4 (mod 5)

Misalkan ambil nilai z = 0, 1, 2, 3, dan 4, dengan y 4 (mod 5) maka


nilai x dapat di peroleh yaitu 3, 0, 2, 4, dan 1. Hal ini merupakan 5 solusi
yang kongruen.

Bukti:

Untuk z = 0 dan y 4 (mod 5),

Subtitusi z dan y pada persamaan pertama, maka

2 x 3( 4(mod 5) 0 3(mod 5)

2 x 2(mod 5) 3(mod 5)

2 x 3(mod 5) 2(mod 5)

2 x 1(mod 5)

3.2 x 3.1(mod 5)

x 3(mod 5) ,

Sehingga di peroleh x = 3,

Dengan proses penyelesaian yang sama untuk z = 1, 2, 3, dan 4.

c. ..(1)


.(2)

.(3)
Jawab
Dari persamaan 1 dan 2, dengan eliminasi x

3 x 6 y 12 z 1(mod 5) -

5 y 9 z 0(mod 5)

5 y 9 z 0(mod 5) ..(4)

Dari persamaan 1 dan 3 , dengan elimunasi x maka diperoleh persamaan

12 x 4 y 9 z 4(mod 5)

12 x +9y +6z 4 (mod 5)-

5 y 3 z 0(mod 5) .(5)

Dari persamaan 4 dan 5,

5 y 9 x 0(mod 5)

5 y 3 z 0(mod 5) +

12 z 0(mod 5)

z 0(mod 5) ...(6)

Subtitusi persmaan 6 pada persamaan 4, maka diperoleh

5 y 9.0(mod 5) 0(mod 5)

5 y 0(mod 5)

y 0(mod 5) .(7)

Subtitusi persamaan 6 dan 7 pada persamaan 1, maka diperoleh


3 x 0(mod 5) 0(mod 5) 1(mod 5)

3 x 1(mod 5)

x 2(mod 5)

Jadi salah satu solusi kongruen yaitu x 2(mod 5) , y 0(mod 5) , dan


z 0(mod 5) dari 5 nilai yang mungkin untuk z.

1 1
Atau dengan matriks koefisien x dan y adalah , yang memiliki
2 4

penentu 2 0 (mod 5), dapat menemukan solusi yang unik dalam x dan y
untuk salah satu dari 5 nilai yang mungkin untuk z. Oleh karena itu, ada 5
solusi kongruen.

e. (1)


(2)

(3)

Jawab

Dari persamaan 1 dan 2, dengan eliminasi z maka diperoleh

x y 0(mod 5)
.(4)
Dari persamaan 1 dan 3,
2

4 x 2 y 2 z 2(mod 5)

3 x y 1(mod 5)

(5)
Dari persamaan 4 dan 5, eliminasi y

x y 0(mod 5)

3 x y 1(mod 5) +

4 x 1(mod 5)
4.4 x 4.1(mod 5)
x 4(mod 5)

Subtitusi x 4(mod 5) pada persamaan 4

y 4(mod 5)
y 4(mod 5)

Nilai x dan y disubtitusi pada persamaan 1, maka di peroleh

2.4(mod 5) 4(mod 5) z 1(mod 5)


z 4(mod 5)

Jadi hanya ada 1 solusi inkongruen yaitu x y z 4(mod 5)

Atau denga menentukan determinan dari persamaan 1, 2, dan 3.


Dengan menggunakan metode sarus, maka diperoleh

2 1 12 1
1 2 11 2 (8 1 1) (2 2 2) 4
1 1 21 1

karena determinan dari matriks koefisien adalah 4 0 (mod 5), maka


hanay ada 1 solusi inkongruen

12. Develop an analogue of cramers rule for solving systems of n linear


congruences in unknowns.

jawab

Aturan cramers akan dapat digunakan untuk congruences seperti untuk


sistem persamaan. Determinan dari matriks koefisien, yaitu harus relatif
prima terhadap modulus.

13. Develop an analogue of Gaussian elimination to solve systems of n linear


congruences in unknowns (where m and n may differ).
A magic square is a square array of integers with the property that the sum of
the integers in row or in a column is always the same. In this exercise, we
present a method for producing magi squares.
Jawab

Dalam eliminasi Gauss, operasi utama adalah untuk mengurangi kelipatan


satu persamaan atau baris dari yang lain, dalam rangka untuk menempatkan
sebuah 0 di tempat yang diinginkan. Mengingat bahwa sebuah entri harus
diubah menjadi 0 dengan mengurangi kelipatan dari n, kita lanjutkan sebagai
berikut: membiarkan n menjadi kebalikan untuk n (mod k). Kemudian
m ( nm)n 0 , dan eliminasi untuk bilangan real. Jika n tidak ada, dan satu

tidak bisa menukar baris untuk mendapatkan b dibalik, maka sistem ini
underdetermined.

14. Show that the n2 integers are put into the n2 positions of an

squart without putting two integers in the same position, if the integer k

is placed in the I th row an jth column, where

and and f are integers with


Jawab
Misalkan k dan l bilangan bulat dalam kisaran 0, 1, , dan

menganggap bahwa k dan l dimasukkan ke dalam posisi (i, j). Kemudian

dikurangkan ke

yang

dapat dipecahkan . Koefisien matriks adalah ,


dengan determinan , yang relatif prima terhadap n. Oleh karena itu,

sistem tersebut memiliki solusi modulo n yang unik, dan solusi ini jelas (0, 0).

Dengan demikian kita memiliki and .

Kongruensi terakhir ini, bersama dengan fakta bahwa ,

menyiratkan bahwa . kemudian, karena diperoleh

, seperti yang diinginkan.


15. Show that a magic square is produce in exercise 14 if

Jawab:
Misalkan , dimana . Kemudian x dan y harus

memenuhi persamaan dhiopanthine ), jika k adalah

di baris ke-i. Kemudian juga merupakan solusi untuk

setiap bilanga bulat t. Seprti halya no 14. Ada solusi n positif yang

menghasilkan nilai k antara 0 dan n2. Diberikan s,

merupakan nilai-nilai t yang memberikan solusi. Kemudian jumlah dari baris

ke- I adalah , yang

independen dari i.

Daftar Pustaka

Niven, I., Zuckerman, H.S., dan Montgomery, H.L. (1991). An Introduction to


The Theory of Numbers. New York : John Wiley & Sons.

Redmond, D. (1996). Number Theory. New York : Marcel Dekker.


Rosen, K.H. (2011). Elementary Number Theory And Its Applications.
Massachusetts : Addison-Wesley.

Anda mungkin juga menyukai