Anda di halaman 1dari 16

BAB III

MELATONIN SEBAGAI NEUROPROTEKTIF PADA PENYAKIT


ALZHEIMER DITINJAU DARI ISLAM

3.1 Pandangan Islam mengenai Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer atau Demensia Alzheimer (AD) merupakan suatu

sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan

deteorisasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi

sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari (AAI, 2003). Sakit disebutkan dalam

Al-Qur'an dengan kata al-maradh, yakni segala sesuatu yang mengakibatkan

manusia melampaui batas keseimbangan atau kewajaran dan mengantarkan

pada gangguan fisik, mental dan bahkan kepada tidak sempurnanya amal

seseorang. Melampaui batas memiliki 2 (dua) arti, yang berarti membawa

implikasi pada gerak berlebihan dan arti lainnya membawa implikasi ke arah

kekurangan (Zuhroni, 2003).

Dalam Islam, apabila seorang muslim mengalami atau mengidap suatu

penyakit, maka sesungguhnya Allah SWT sedang memberikan ia ujian. Suatu

penyakit yang timbul adalah cara Allah SWT untuk menguji keimanan hamba-

Nya (Hawari, 1998). Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya :
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah (2) : 155).

36
Dalam publikasi terbaru Alzheimer Disease International Organization

(ADI), menyebutkan bahwa AD merupakan masalah kesehatan utama di

negara-negara berkembang, sekitar 44 juta orang lanjut usia di dunia menderita

demensia, dan angka ini akan meningkat menjadi 135 juta orang pada tahun

2050 (ADI, 2010). Penyakit Alzheimer (AD) merupakan salah satu bentuk

demensia yang paling sering ditemukan, terutama pada orang berusia 65 tahun

ke atas (Rahmawati, 2006).

Al-Quran menjawab setiap masalah melalui ayatnya. Proses penuaan

yang terjadi pada setiap manusia diterangkan dengan jelas di dalam Al-Qur'an,

sesuai Firman Allah SWT :

Artinya :
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa (QS. Ar-Ruum (30) : 54).

Firman Allah SWT lainnya terdapat dalam :

Artinya :
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan
dia kepada kejadian (nya) (QS. Yasin (36) : 68).

Penyakit sering dialami oleh penderita usia di atas 50 tahun, sehingga

sering kali dikaitkan dengan proses degenerasi atau penuaan. Dan ayat di atas

37
membenarkan apabila seseorang menua, tubuhnya akan mengalami kelemahan

(fisik). Manusia tidak dapat menolak keadaan tersebut, tetapi sebagai manusia

yang dikaruniai akal dan pikiran, dapat melakukan upaya untuk menunda hal

tersebut dengan membiasakan pola hidup sehat, mengonsumsi gizi seimbang

serta melaksanakan ibadah sesuai dengan anjuran agama Islam. Islam sangat

mengutamakan upaya-upaya yang berhubungan dengan peningkatan mutu

kesehatan. Upaya peningkatan mutu kesehatan dapat dilakukan dengan dua (2)

cara, yaitu mencegah agar tidak terkena penyakit dan mencegah agar penyakit

tidak bertambah berat dengan berobat (Yahya, 2003).

Dalam Islam, terdapat lima tujuan syariat, yaitu menjaga agama (hifzh al-

Din), jiwa (hifzh al-Nafs), keturunan (hifzh al-Nasl), akal (hifzh al-'Aql), dan

harta (hifzh al-Mal). Dilihat dari tingkat kepentingan dalam menjaga syariat

tersebut dibagi tiga peringkat, yakni Dlaruriyah (sejenis kebutuhan primer),

Hajjiyah (sejenis kebutuhan sekunder), Tahsiniyyah (sejenis kebutuhan tersier).

Dalam kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pokok berupa makanan untuk

mempertahankan hidup dan berobat saat sakit, menjaga kesehatan merupakan

kewajiban dalam memelihara jiwa peringkat Dlaruriyah (Zuhroni, 2010).

3.2 Pandangan Islam mengenai Menjaga Kesehatan

Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani dan rohani. Sebagai

mukallaf, diwajibkan untuk memperhatikan dan menjaga kesehatan diri.

Menurut ulama, terdapat sepuluh hal yang wajib dilakukan seorang muslim

dalam menjaga kesehatannya, yaitu : dalam hal makan, minum, gerak, diam,

tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan,

dan mengatur anggota badan (Zuhroni, 2003).

38
3.2.1 Mengatur Pola Makan dan Minum

Dalam ilmu kesehatan atau gizi, disebutkan bahwa makanan adalah unsur

penting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam

menyebutkan makan makanan yang halalan dan thayyiban. Al-Qur'an berpesan

agar manusia memperhatikan apa yang dimakannya (Zuhroni, 2003), seperti

dalam ayat berikut :

Artinya :
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya...
(QS. 'Abasa (80) : 24).

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, surat-surat dalam

Al-Qur'an selalu menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, antara lain

disebutkan :

Artinya :
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena
sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS. Al-Baqarah
(2):168).

Dalam ayat lain dinyatakan :

Artinya :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu,... (QS. Al-Maidah (5) : 88).

39
Menurut syariat Islam, kehalalan suatu jenis makanan atau minuman

ditentukan oleh 4 hal, yaitu dari segi zat, sifat, cara perolehan, dan akibat yang

ditimbulkan jika mengonsumsinya. Sebagian ulama menyatakan, tiga hal yang

pertama termasuk kategori halal, dan yang terakhir dikategorikan thayyib.

Halal berarti sesuai berdasarkan ketentuan syar'i, dan makanan thayyib berarti

makanan yang baik dan bergizi. Hal ini menunjukkan bahwa sifat halal dan

thayyib tidak dapat dipisahkan dan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi

dalam mengonsumsi makanan. Selain itu juga, Islam menekankan agar makan

dan minum dengan kadar yang proporsional, tidak boros dan berlebihan (wala

tusrifu), seperti ditegaskan dalam ayat :

Artinya :
... makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS. Al-A'raf (7) : 31).

Anjuran tidak boros dan berlebihan, wala tusrifu ini berlaku dalam semua

bidang kehidupan bahkan menyangkut fenomena psikosomatik. Hal-hal yang

dilakukan berlebihan akan mengundang mudharat. Tidak berlebihan memiliki

pengertian yang dalam dan luas, sehingga 'Ali Ibn Husain mengatakan : "Allah

menempatkan semua obat dalam separuh perut ini". Perut, dikatakan Nabi

adalah 'rumah' segala penyakit dan menjaga pola makanan adalah permulaan

pengobatan. Banyak pakar medis mengakui kebenaran pernyataan Nabi ini.

Mereka sepakat mengatakan bahwa perut (lambung) merupakan pangkal

kesehatan dan sekaligus sebagai sumber penyakit (Zuhroni, 2003).

40
3.2.2 Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Artinya :
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (QS. Al-An'am (6) : 96).

Ayat di atas menunjukkan bahwa malam berfungsi untuk mencari

ketenangan, yaitu dengan beristirahat di dalamnya. Sedangkan pagi dan siang

harus dimanfaatkan untuk melakukan segala bentuk aktivitas, termasuk di

dalamnya mencari karunia Allah (Zain, 2011). Hal ini sesuai firman Allah

SWT :

Artinya :
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-
Nya (pada siang hari) an agar kamu bersyukur kepada-Nya (QS. Al-Qashas
(28) :73).

Adanya malam dan siang merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri

dan diambil pelajaran dan hikmahnya (Zain, 2011). Firman Allah SWT :

Artinya :
Dia Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang
yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur (QS. Al-
Furqon (25) : 62).

41
Dalam ayat lain dinyatakan :

Artinya :
Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami menjadikan malam
sebagai pakaian, dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan...
(QS. An-Naba (78) : 9-11).

Karena malam sebagai waktu yang sangat tepat untuk istirahat, maka

Allah menjadikan malam gelap. Menurut penelitian bahwa tidur di waktu

malam atau dalam keadaan gelap sangat bermanfaat bagi kesehatan (Zain,

2011). Di antara manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

Pertama : Tidur malam dapat mempekuat ingatan

Para ilmuan seperti Jessica D.Payne dari Universitas Notre dan Elizabeth

A. Kesinger dari Boston College menyatakan bahwa tidur dapat membantu

menggabungkan dan mengorganisir uang ingatan, merapikannya dalam otak,

serta memilih informasi yang paling menonjol. Sehingga bisa membantu

menghasilkan ide-ide baru dan kreatif. Sirkuit neuron ketika sedang tidur akan

teraktivasi, sehingga memori ingatan seseorang akan meningkat (Zain, 2011).

Kedua : Tidur malam dapat meningkatkan sistem kekebalan

Di saat seseorang tidur malam, maka hormon pertumbuhan dan hormon

imunitasnya akan bermunculan. Hormon ini tidak bisa digantikan dengan tidur

siang hari, karena hormon ini hanya muncul pada malam hari. Dengan

demikian, tidur malam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, karena

saat tidur tubuh melakukan detoksifikasi dengan cara menghancurkan

toksintoksin yang ada di tubuh (Zain, 2011).

42
Ketiga : Tidur malam dapat menjadikan balita lebih aktif

Menurut penelitian ahli, bahwa balita di usia satu atau satu setengah

tahun yang waktu tidurnya lebih banyak di malam hari daripada siang hari, dia

akan menjadi lebih baik dalam berbagai bidang kecakapan daripada anak-anak

yang tidak banyak tidur di malam hari. Pertemuan tersebut merupakan hasil

penelitian yang diselenggarakan oleh Universitas Montreal dari Universitas

Minnesota. Disebutkan dalam penelitian tersebut bahwa saat balita tidur

berhubungan dengan fungsi kognitif yang tergantung pada struktur otak yang

berkembang cepat dalam dua tahun pertama kehidupan anak. Untuk tidur

malam masa balita dapat memicu pergerakan aliran efek-efek saraf yang

memiliki implikasi-implikasi terhadap kecakapan eksekutif nantinya.

Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal Child Development (Zain, 2011).

Keempat : Tidur malam dapat menigkatkan hormon melatonin

Hormon melatonin adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar pineal di

dalam otak dan pembentukannya akan dipicu oleh gelap. Kadarnya paling

tinggi ditemukan menjelang pagi hari sekitar jam 02.00-04.00 dan paling

rendah di sore hari. Maka, ketika seseorang tidur di bawah sinar lampu,

produksi hormon melatonin akan semakin berkurang seiring dengan lemah dan

kuatnya sinar lampu tersebut (Zain, 2011). Adapun fungsi hormon melatonin

adalah sebagai berikut :

(1.) Berperan besar terhadap bioritme pengaturan jam tidur tersebut. Oleh

karenanya, orang yang bertambah usianya akan semakin sedikit tidurnya,

karena hormon melatonin ini alamiah akan mengalami penurunan sejalan

43
dengan bertambahnya usia manusia. Biasanya akan mengalami

penurunan yang drastis sekitar usia 40 tahun.

(2.) Manfaat lain melatonin adalah sebagai antioksidan yang larut dalam

lemak dan air, meningkatkan imun tubuh, menimbulkan relaksasi otot

dan membantu meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan.

Zat antioksidan adalah substansi yang dapat menetralisir radikal bebas.

Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif

yang tinggi dan dapat menyerang tubuh. Radikal ebas secara alami ada di

dalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh.

(3.) Melatonin juga berfungsi sebagai antioksidan yang banyak diteliti dalam

fungsi kesehatan jantung, anti kanker, gangguan-gangguan endokrin,

pencegah proses penuaan termasuk juga pemeliharaan fungsi seksual.

(4.) Melatonin juga dapat menghambat peningkatan kolesterol sehingga

mencegah pembentukan endapan plak yang menyumbat dinding

pembuluh darah sehingga baik digunakan untuk menjaga kesehatan

jantung.

(5.) Dalam fungsi kesehatan seksual, melatonin sendiri terkait dengan

peningkatan efek endorfin yang dihasilkan oleh tubuh dalam mengatasi

stres dan rasa sakit. Endorfin sebagai penenang alami ini turut

mengendalikan sensasi kesenangan, kebugaran dan dorongan seks, serta

turut memicu produksi hormon-hormon prolaktin atau oksitosin dalam

produksi ASI.

44
Kelima : Tidur malam dapat memnyembuhkan berbagai penyakit

Terjadinya sakit secara umum adalah akibat kurang istirahat, atau kurang

gizi, atau pikiran dan hati yang tidak tenang serta kurang olah raga. Tidur

malam adalah salah satu pengobatan dari berbagai penyakit, karena dengan

tidur di waktu malam badan bisa istirahat, kekuatan bisa pulih, pikiran menjadi

jernih, dan sistem imun berregenerasi (Zain, 2011).

Keenam: Tidur malam merupakan penentraman dari Allah SWT

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

Artinya :
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu
penentraman daripada-Nya.... (QS. Al-Anfal (8) : 11).

3.2.3 Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan adalah melalui kegiatan

berolahraga. Kata olahraga atau sport (dalam bahasa Inggris), disportorea atau

deportore (dalam bahasa Latin), deporte (dalam bahasa Itali) memiliki arti

penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Olahraga atau

sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri

sambil memelihara jasmaniah. Tujuan utama olahraga adalah untuk

mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan

emosional, efisiensi dari fungsi-fungsi alat tubuh, dan daya ekspresif serta daya

45
kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan cukup akan

meningkatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang

akan mampu beraktivitas dengan baik (Zuhroni, 2003).

Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (bahasa Arab : al-Riyadhah)

termasuk bidang ijtihadiyah. Secara umum hukum melakukannya adalah

mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu

melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan

dengan norma Islami. Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah

yang berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah"duniawi"

atau ijtihadiyah, maka bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya

kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan

umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga (Zuhroni, 2003).

Nash Al-Qur'an yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga,

dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi

kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat :

Artinya :
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperag (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan) (QS. Al-Anfal
(8):60).

46
Nabi sering berolahraga, salah satunya dengan berlatih dan menunggang
kuda. Betapa pentingnya menunggang kuda tersirat dalam surat :

Artinya :
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda
yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang
menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan
menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh (QS. Al-Adiyat (100) : 1-5).
Dari sumber hadits dapat dijumpai berbagai riwayat, adakalanya Nabi

berolahraga, juga seorang muslim dianjurkan untuk berolahraga. Berbagai jenis

olahraga dianjurkan Nabi, seperti renang, memanah, berkuda, anggar, gulat dan

lain-lain. Kepada orang tua, dianjurkan agar mendidik anaknya berlatih dan

membiasakan untuk berolahraga sebagai salah satu cara menjaga kesehatan

(Zuhroni, 2003).

3.3 Pandangan Islam Mengenai Peran Melatonin pada Penyakit Alzheimer

Sifat antioksidan melatonin ini adalah karena antioksidan dapat

menangkap radikal bebas dan memicu ekspresi enzim antioksidan. Melatonin

dapat menyingkirkan radikal hidroksil (OH), hidrogen peroksida (H2O2),

singlet oxygen, asam hipoklorat, anion peroksinitrit (ONOO-) dan atau asam

peroksinitrat (Reiter et al, 2003). Melatonin diketahui dapat berinteraksi

langsung dengan malondialdehyde (MDA) sebagai indikator peroksida lipid,

dan menghindari kerusakan selular karena stres oksidatif. Stres oksidatif ini

terjadi bila ada inflamasi dan kerusakan selular karena produksi sitokim

proinflamasi yang berlebih (Li et al, 2005).

47
Melatonin juga dapat berperan sebagai antiinflamasi karena dapat

mensupresi produksi sitokin proinflamasi dan reactive oxygen species (ROS).

Produksi sitokin proinflamasi, seperti IL-1, IL-6, dan TNF- diinduksi oleh

NFkB yang teraktivasi (Li et al, 2005), transkripsi ini berperan pada aktivasi

sel termasuk sel mikroglia dan pembentukan ROS (Gitto et al, 2004).

Ajaran Islam mengandung suatu kesempurnaan, mencakup semua bidang

kehidupan manusia, termasuk bidang kedokteran. Firman Allah SWT:

Artinya :
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedia sayapnya, melainkan umat (juga) sepertimu. Tiadalah
Kami alpakan sesuatu pun di dalam kitab ini, kemudian kepada Tuhan-lah
mereka dihimpunkan (Q.S. An'am (6): 38).

Menurut Islam, kebolehan berobat dianggap sebagai sesuatu yang

bermanfaat untuk mengurangi atau menghilangkan sakit, mengembalikannya

ke keadaan normal sehingga dapat menunaikan kewajiban dan tugas agama,

karena tidak ada dalil yang melarangnya. Hukum asal berobat adalah ibahah,

bahkan dalam kondisi tertentu sangat dituntut sehingga hukumnya dapat

menjadi sunnah atau wajib. Terbukti bahwa berobat sangat bermanfaat maka

hukumnya diperbolehkan (Zuhroni, 2010). Firman Allah SWT :

Artinya :
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya... (Q.S. Al-Jatsiyah (45): 13).

48
Sesuai dengan hadits Nabi berikut ini :

Artinya :
(Hukum) asal atas sesuatu yang bermanfaat adalah boleh (ibahah).

Hadits Nabi lainnya:

Artinya :
(Hukum) asal atas segala sesuatu yang membahayakan adalah dilarang dan
yang bermanfaat boleh (ibahah).

Ayat Al-Qur'an dan hadits di atas menerangkan bahwa berkat rahmat

serta limpahan rahmat-Nya kepada manusia bahwa semua ciptaan-Nya yang

terbentang di dunia ini, seperti air, pepohonan, barang tambang, tanah,

bebatuan, kendaraan, makanan, minuman, pakaian, berbagai sarana dan

prasarana hidup adalah halal dimanfaatkan oleh manusia, tetapi jika ada nash

khusus yang mengharamkannya akan menjadi haram, jika tidak ada maka

hukumnya halal. Semua tindakan pengobatan terapi kesehatan dan penggunaan

metode pengobatan jika nyata-nyata bermanfaat maka hukumnya boleh, dan

jika membahayakan maka hukumnya haram (Zuhroni, 2010).

Sebuah studi mengunakan melatonin untuk menilai validitas terapi pada

gangguan neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer, menunjukkan

pemberian melatonin sebanyak 50-100 mg per hari memiliki nilai terapi

sebagai neuroprotektor dalam pengobatan penyakit alzheimer dan gangguan

kognitif lainnya (Cardinali et al, 2014).

49
Dalam ajaran Islam, hal-hal yang berhubungan dengan mencari obat,

membuat obat, mendeteksi penyakit, dan belajar tentang ilmu yang

berhubungan dengan pengobatan, antara lain, tersirat dalam pernyataan Nabi :

Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali juga
menurunkan obatnya, mengetahuinya orang yang tidak mempunyai
pengetahuan tidak mengetahuinya (HR. Ahmad dari Ibnu Mas'ud).

Hadits tersebut didukung oleh firman Allah SWT, sebagai berikut :

Artinya :
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan mu
dan penyembuh penyakit- penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang- orang beriman (Q.S. Yunus (10): 57).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, disamping bernilai sebagai

tuntunan spiritual syar'i, berbagai keterangan dalam Al-Quran dan hadits Nabi

mengisyaratkan agar mencari inovasi baru dalam bidang pengobatan, mencari

obat dan menelitinya. Dengan demikian dapat dinyatakan, bahwa belajar ilmu

kedokteran dan mencari inovasi baru dalam bidang pengobatan adalah anjuran

agama (Zuhroni, 2010).

Islam juga memperbolehkan jenis obat apa pun dipergunakan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya atau termasuk kelompok yang diharamkan.

50
Semua bahan obat, baik yang cair maupun padat, dari bahan yang berasal dari

nabati atau hewani, sintetik, dan lain-lain, setelah dilakukan penelitian

merupakan bahan obat yang bermanfaat maka hukumnya boleh digunakan

(Zuhroni, 2010).

Para ulama sepakat, berobat atau mengonsumsi obat-obatan untuk

menghilangkan penyakit merupakan bentuk ikhtiar, sebagai manusia hanya

dapat berusaha dan hanya Allah SWT yang dapat menyembuhkan (MUI

Bogor, 2011). Firman Allah SWT :

Artinya:
Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku
(Q.S. As-Syuara (26):80).

Ayat ini menekankan agar orang yang sakit mengupayakan sehat sebagai

anjuran agama, dan bahwa penyembuh yang hakiki adalah Allah SWT. Terapi

melatonin dianggap efektif sebagai neuroprotektor dalam pengobatan penyakit

Alzheimer dan gangguan kognitif lainnya. Karena pengobatan dengan

melatonin terbukti bermanfaat, pemberian melatonin sebagai terapi penyakit

Alzheimer hukumnya halal dan diperbolehkan.

51

Anda mungkin juga menyukai