F AK U LTAS K E D O K T E R AN
Disusun Oleh :
DANI HERMAWAN SAPUTRA
110.2009.067
1
ABSTRAK
PROFIL PERUBAHAN IMUNOPATOLOGIK PADA TONSIL DAN
SERUM PENDERITA TONSILITIS KRONIK DITINJAU DARI
KEDOKTERAN DAN ISLAM
Tonsil sebagai sumber infeksi (focal infection) dapat menyebabkan reaksi atau gangguan
fungsi pada organ lain. Hal ini dapat terjadi karena kripti tonsil dapat menyimpan bakteri.
Tonsil yang terpajan infeksi bakteri dan virus dapat menjadi sumber autoantibodi terhadap
sejumlah sistem organ. Tonsil terpapar oleh mikroorganisme yang masuk melalui saluran
nafas dan saluran cerna. Skripsi ini menerangkan profil perubahan imunopatologik pada
tonsil dan serum penderita tonsilitis kronik ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Menurut ilmu kedokteran, awal proses respon imun terjadi ketika antigen memasuki
orofaring mengenai epitel kripti yang merupakan kompartemen tonsil pertama sebagai barier
imunologis. Tonsilitis kronis merupakan radang berulang pada tonsil yang dapat disebabkan
oleh infeksi grup A streptokokus hemolitikus, pneumokokus, stafilokokus dan hemofilus
influenza. Anti streptolisin titer O (ASTO) merupakan tes darah yang dilakukan untuk
mengukur antibodi terhadap streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri streptokokus. Titer
ASTO meningkat pada 75-80% kasus tonsilitis kronik.
Berdasarkan perspektif Islam, kesehatan merupakan rahmat dan nikmat Allah SWT yang
sangat besar nilainya, oleh karena itu menjadi kewajiban setiap manusia untuk menjaganya.
Rasulullah SAW meminta kepada sahabat dan umatnya untuk berobat ketika sakit. Berobat
adalah usaha untuk menyembuhkan penyakit dengan tujuan agar badan sehat kembali, serta
mencegah penyakit tidak menular pada orang lain apabila penyakit itu tergolong menular.
Dianjurkan bagi seluruh manusia untuk berikhtiar melakukan pengobatan terhadap
permasalahan kesehatan yang dimilikinya. Menurut pandangan Islam, pemeriksaan serum
pada hukumnya diperbolehkan.
Oleh karena itu, ilmu kedokteran dan Islam sependapat bahwa pemeriksaan serum pada
penderita tonsilitis kronik sangat dianjurkan.
2
PERNYATAAN PERSETUJUAN
3
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui dan telah dipertahankan di hadapan Komisi Penguji
Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4
KATA PEGANTAR
5
8. Kepada Karina Dian Permata Sari, Edo Pramana Putra, Buyung Berli,
Briantara Bagus Hariyanto, Ardhial Dewantoro, Elfa Rizky, Fezza
Uktolseja, Cecep Saeful Huda, Imam Suleman, Faisal D. Brawijaya,
Istiadi Mukharam, Ananda Indrawan Prabowo, Isnan Wahyudi,
Bahrun, Baharudin Wahyu Usman, Arie Ramdhani, Wahyu
Sholekhudin, Ardyansyah, Deny Oktriana P., Irma Annisaa, Diaz
Randanil, Norman Yuda Mahendra, serta keluarga dan seluruh sahabat
serta teman-teman penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan semangat, dukungan dan inspirasi bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga penyusunan ini dapat lebih baik sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Penulis
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. i
ABSTRAK... ii
LEMBAR PENGESAHAN........ iii
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI. vii
DAFTAR GAMBAR......... ix
DAFTAR TABEL. x
DAFTAR SINGKATAN... xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Permasalahan. 5
1.3 Tujuan 5
1.3.1 Tujuan Umum. 5
1.3.2 Tujuan Khusus 5
1.4 Manfaat.. 6
43
8
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR TABEL
10
DAFTAR SINGKATAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, B.T., Hoffman, H.T., dan Trask, D.K. (2007). Pharyngitis and
Tonsilitis. In: Harrist J.P., Weisman, M.H., Editors. Head and Neck
Manifestations of Systemic Disease. New York: Informa Healthcare;
p.493-509.
Baradaranfar, M.H., Dodangeh, F., Zahir, S.T., Atar, M. (2007). Humoral and
Celular Immunity Parameters in Children Before and After
Adenotonsilectomy. Acta Medica Iranica; 45(5): 345-50.
Boies, A.H. (2002). Boies, Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Bull, T.R. (2003). Color Atlas of ENT Diagnosis 4th Edition. New York:
Thieme Press.
Dhingra, P.L. (2007). Disease of Ear Nose and Throat 4 th Ed. New Delhi,
India: Elseiver; (4): 129-35.
Goldstein, N.A., Fatima, M., Campbell, T.F., and Rosenfeld, R.M. (2002).
Child Behavior and Quality of Life Before and After Tonsillectomy
and Adenoidectomy. Arch Oto HNS; 128(7): 770-5.
12
Health Technology Assessment (2004). Tonsilektomi pada Anak dan Dewasa.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kereiakes, T. J. (2001). Indication for UPPP in Snoring and Sleep Apneu. In:
Pensak M.L., Editors. Controversies in Otolaryngology. New York:
Thieme Press; p. 57-63.
MUI Bogor (2011, 11 Juli). Obat dan Pengobatan dalam Perspektif Hukum
Islam. Diunduh dari http://www.mui-bogor.org pada tanggal 20
Desember 2015.
Nave, H., Gebert, A., dan Pabst, M. (2010). Morphology and Immunology of
the Human Palatine Tonsil. Anat Embryol; 204: 367-73.
Soepardi, E.A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., dan Restuti, R.D. (2007). Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher
Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Tom, L.W.C. dan Jacobs, I.N. (2002). Diseases of the Oral Cavity,
Oropharynx and Nasopharynx. In: Snow JB Editor. Ballenger's
Manual of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery. London: BC
Decker; 7: 110-21.
13
Ugras, S., Kutluhan, A. (2008). Chronic Tonsillitis Can Be Diagnosed with
Histopathologic Findings. Turkey: Eur J Gen Med; 5(2): 95-103.
14