2.1 Osteoartritis
sendi dengan tanda dan gejala berhubungan dengan rusaknya integritas kartilago
artikuler (Sharma, 2011). Patogenesis OA saat ini diyakini tidak hanya proses
degeneratif saja namun juga melibatkan berbagai unsur dalam proses inflamasi
Oleh karenanya manifestasi klinis OA tidak hanya nyeri, namun juga kekakuan
pada OA merupakan proses 'wear and tear' atau penggunaan yang lama
7
Pada proses degeneratif tidak terdapat kesesuaian antara
sendi maupun nyeri periartikuler seperti ligamen, tendon, bursa dan otot.
fisisk dengan pemanasan, terapi latihan dan obat (analgesik atau OAINS)
inflamasi baik akut atau kronik. Salah satu konsep inflamasi akut adalah
8
"angry" sinovium yang ditandai oleh edema dan peningkatan
akibat trauma atau proses inflamasi. Inisiasi proses ini akan mengakibatkan
matrix metalloproteinase (MMPs) dan nitric oxide (NO) (Pelletier et al, 2000).
sintesis aktivator dan petanda biokimia kerusakan rawan sendi (COMP) serta
sebagai mediator inflamasi (AMR, 2000). Melihat peran IL-1 pada mekanisme
kerusakan rawan sendi, maka hambatan terhadap sitokin tersebut diyakini dapat
9
mengurangi atau menghambat proses patologi OA lebih lanjut. Diacerein dan
metabolit aktifnya rhein merupakan obat lain yang dipakai untuk mengatasi rasa
paling sering dimulai dengan kerusakan pada kartilago artikular karena trauma
atau cedera lain, beban sendi berlebih pada obesitas atau alasan lain, atau
2007).
kartilago lebih lanjut. Setelah fase hipertrofi, terjadi peningkatan sintesis matriks
inflamasi yang hadir dalam OA (IL-1 dan TNF-). Kondrosit juga mengalami
apoptosis, kemungkinan sebagai akibat dari induksi sintase nitrit oksida dan
produksi metabolit beracun. Hal ini membuat lebih sedikit kondrosit untuk
10
subkondral yang berdekatan dengan kartilago artikular juga mengalami
pergantian tulang yang lebih cepat dengan peningkatan aktivitas osteoklast dan
pada akhirnya hilangnya kartilago berakibat pada rasa sakit dan deformitas sendi
(Bronner, 2007).
menyebabkan neri serta cacat sendi. Sisa tulang rawan melembutkan dan
(eburnation). Sedikit bersifat lebih rapuh, hasil tulang kaku dengan penurunan
Formasi tulang baru (osteofit) yang timbul dari faktor-faktor lokal dan humoral
muncul pada tepi sendi, jauh dari area destruksi kartilago. Perubahan inflamasi
lokal terjadi pada kapsul sendi dan sinovium. Sinovium diinfiltrasi dengan sel T,
dan kompleks imun muncul. Kristal atau pecahan kartilago pada cairan sinovial
TNF-, dan oksida nitrat dalam cairan sinovial. Inflamasi mengakibatkan efusi
dan penebalan sinovial. Rasa sakit dari OA muncul dari aktivasi ujung saraf
nosiseptif dalam sendi oleh iritasi mekanik dan kimia Nyeri OA dapat terjadi
akibat distensi dari kapsul sinovial oleh peningkatan cairan sendi; mikrofraktur,
2007).
11
2.1.3 Petanda Biokimia Kerusakan Rawan Sendi pada OA
kemudian lepas ke cairan sendi, darah dan urin, sehingga dapat dideteksi (Ross,
2006).
Gambar 2.1. Komponen Utama Matriks Kartilago dan Proses Pergantian Sel
(Sumber : Garnero et al, 2007)
serum dan CTX-II urin (Ross, 2006). Asam hialuronat (HA) disintesis oleh
banyak sel-sel skeletal, sel sinovial pada permukaan sendi serta merupakan
gesekan dari sendi. Pada sinovitis, sintesis asam hialuronat serum terstimulasi
12
oleh sitokin proinflamasi seperti IL-1 dan TGF-. Oleh karena itu peningkatan
asam hialuronat pada pasien arthritis adalah indikasi sinovitis pada orang dengan
fungsi hati yang baik, karena asam hialuroat serum dibersihkan dari sirkulasi
oleh hati. Studi mendapatkan bahwa asam hialuronat serum mempunyai nilai
prediksi untuk penyempitan celah sendi pada radiologi (Sharif et al, 2006).
Asam hialuronat serum juga dapat memprediksi kerusakan global pada pasien
dengan OA yang bukan hanya kehilangan tulang rawan (Bruyere et al, 2006).
Kadarnya tujuh kali lebih tinggi dibandingkan dengan normal pada pasien
artritis reumatoid dan dua kali lebih tinggi pada pasien OA (Goldgerg et al,
yang terjadi pada sendi. Dari penelitian yang dilakukan oleh Elliot dkk,
hadir sebagai suatu terobosan dalam bidang petanda biokimia untuk OA bahwa
rawan yang irreversibel. Antibodi yang mengenali fragmen kolagen tipe II yang
berbeda telah dikembangkan. Salah satu dari proses primer penyakit OA adalah
degradasi kolagen tipe II yang sangat spesifik serta dijumpai secara berlebihan
pada jaringan tulang rawan. Selain itu kolagen tipe II terlihat pada nucleus
13
pulposus dan annulus fibrosus pada diskus spinalis. Pengukuran degradasi
fragmen kolagen tipe II dapat menjadi marker yang spesifik terhadap adanya
degradasi tulang rawan yang terjadi baik pada sinovial persendian maupun pada
Gambar 2.3. Fragmen Kolagen Tipe II (CTX-II) Urin Sebagai Petanda Biokimia Spesifik
Degradasi Kartilago
(Sumber : Garnero et al, 2007)
14
Petanda biokimia CTX-II pertama kali ditemukan oleh Eyre, pada studi
Studi yang dilakukan oleh Jung dkk, menunjukkan peningkatan CTX-II pada
CTX-II yang lebih tinggi hingga tiga kali lipat (572 ng/mmol), dibanding kontrol
adanya hubungan dengan tingkat destruksi sendi. Penelitian oleh Reijiman dkk,
progresifitas penyakit berdasarkan studi kohort terhadap 237 lutut dan 123
panggul dengan OA selama lebih dari 6 tahun (Reijman et al, 2004). Pada
memprediksi kehilangan ketebalan dari tulang rawan medial tibia (p=0,03) dan
lateral tibia (p=0,001). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara CTX-II dengan kehilangan dari ketebalan rawan sendi (Bruyere et al,
yang paling baik untuk menilai progresifitas penyakit artritis. Petanda biokimia
15
2.2 Diacerein
adalah bentuk asetilasi dari rhein dan merupakan obat oral yang telah
diacerein yang aktif adalah anthraquinon yang dijumpai pada tanaman cassia.
et al, 2007).
16
Dan garamnya, terdiri dari :
basa atau alkali tanah klorit dan alkali tanah hipoklorit, dalam pelarut
17
(b) Menggantikan kelompok pelindung Pr dengan kelompok asetil dan
dengan lipopolisakarida (LPS) yang menstimulasi makrofag dan sel sinovial dan
(Arthrodar, 2006).
bersama dengan OAINS (Legendre et al, 2003). Diacerein juga mempunyai efek
diclofenac serta piroxicam dalam mengurangi nyeri dan profil keamanan yang
effect. Symptom modifying effect, suatu studi membuktikan hal tersebut dan
mendapatkan diacerein memiliki efek lambat dalam mengatasi nyeri OA, namun
terbukti terdapat carryover effect setelah obat dihentikan (Felson et al, 2005).
Structure modifying effect, obat ini diujicobakan pada OA koksae untuk melihat
18
apakah ada efek perbaikan pada cacat struktural. Dougados dan kawan-kawan
kebutuhan untuk tindakan operatif berupa total hip replacement (Dougados et al,
2001).
jaringan ikat, juga merupakan unsur utama cairan synovial. Wharton's jelly tali
pusat, badan vitreus mata, kartilago dan jaringan ikat longgar. Sifatnya menahan
air dalam jumlah besar dan mengisi ruangan sehingga menjadi bantalan atau
pelumas struktur lain. Asam hialuronat terdiri atas unit rantai disakarida
Asam hialuronat (HA) adalah komponen penting dari kedua tulang rawan
Asam hialuronat (HA) mudah berikatan dengan air, hal ini penting untuk
pertukaran bahan antar sel jaringan dan plasma darah. Asam hialuronat
19
dihidrolisis oleh enzim hialuronidase, yang mengurangi viskositas bahan
tersebut. Sinovium adalah membran sel tipis yang melapisi kapsul
mengartikulasikan sendi (Smith & Ghosh, 1987).
Tulang rawan hialin, yang paling umum dari tulang rawan, meliputi permukaan
mengartikulasikan tulang pada sendi sinovial (Poole et al, 2001).
20
memproduksi peningkatan kadar sitokin inflamasi dan enzim degradatif
yang dapat mempercepat degradasi kartilago.
Hasil OA dari interaksi yang rumit dari biomekanik, trauma sendi, gaya
hidup, genetik, dan kesehatan fisik secara keseluruhan. Terlepas dari bagaimana
itu dimulai, osteoarthritis adalah penyakit Cascading (Pritzker, 2003):
21
Sel sinovial meradang menghasilkan sitokin inflamasi dan enzim
degradatif yang mempercepat kerusakan sendi, termasuk tulang rawan dan
tulang subchondral. HA sintesis oleh synoviocytes menurun, dan HA yang
disintesis memiliki berat molekul rendah, mengorbankan kemampuannya
untuk berinteraksi dengan reseptor permukaan sel.
In vitro dan in vivo telah menunjukkan bahwa berat molekul tinggi
eksogen asam hialuronat (HA) dapat mengganggu cascade osteoarthritic
oleh downregulating produksi sitokin inflamasi dan enzim, memulihkan
produksi asli HA, dan memperlambat perkembangan OA. Efek ini telah
terbukti menjadi tergantung pada konsentrasi dan berat molekul.
22
Studi praklinis menunjukkan bahwa ada berat molekul optimal (MW) dari HA
diperlukan untuk merangsang produksi HA asli (Smith et al, 2001).
Banyak obat yang sudah digunakan untuk OA lutut tetapi sulit dilakukan
pengobatan merupakan hasil akhir yang harus selalu dapat dinilai. Berkaitan
23
hanya melihat ketebalan kartilago dan lesi yang terjadi di kartilago, tanpa bisa
menilai progresifitas kerusakan yang sedang terjadi. Penilaian lebar celah sendi
progresifitas dan hasil akhir suatu penyakit, diperlukan suatu marker yang
mengukur dan mengevaluasi proses biologik yang noral, proses patologik atau
diharapkan dapat :
mendatang.
24
diukur pada baseline. Setelah 3 bulan didapatkan hasil terjadi peningkatan CTX-
medial dan tibia lateral setelah 1 tahun. Analisis regresi multipel juga
prediksi keparan OA. Dari penelitian ini, Bruyere dkk menyimpulkan bahwa
asam hialuronat serum atau perubahan CTX-II urin dapat menentukan pasien
2006).
yang paling baik untuk menilai progresifitas penyakit artritis. Petanda biokimia
(Young Min et al, 2007). Penggunaan kombinasi petanda biokimia lebih baik
2007).
Nilai petanda biokimia yang diukur di dalam darah atau urin (karena
degeneratif pada lutut, panggul, tangan dan diskus lumbalis berpengaruh secara
25
independen dan additif terhadap kadar CTX-II dalam urin secara jelas sebagai
ilustrasi pengaruh tubuh secara total terhadap kadar sistemik. Pengaruh potensial
proses penuaan. Proses penjernihan marker di dalam ginjal dan hati sebelum
mencapai suatu kadar yang tetap dalam darah dan urin bervariasi pada masing-
imobilisasi sendi, dan latihan fisik. Kadar petanda biokimia dalam darah dan
urin bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status menopause, etnik, serta
faktor-faktor resiko OA itu sendiri seperti indeks massa tubuh (IMT) (Garnero,
2007).
26