Tahun Ke 1 Dari Rencana 1 Tahun
Tahun Ke 1 Dari Rencana 1 Tahun
Tahun Ke 1 Dari Rencana 1 Tahun
Team Pengusul:
1
DESEMBER 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : Efektivitas Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Pengobatan ARV Pada ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya Kartasura
1. Ketua Penelitian
a. Nama Lengkap : Martini Listrikawati, S.Kep., Ns.
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Jabatan Struktural : -
d. Jabatan fungsional : Dosen
e. Fakultas/jurusan : Ilmu Keperawatan
Pusat Penelitian : P3M STIKES AISYIYAH SURAKARTA
Alamat : Jln. Ki Hajar Dewantara 10 Kentingan, Jebres,
Surakarta
Telpon/Faks : (0271) 631141/631142
Alamat rumah :Tegal Rejo B No 11 Rt 04 Rw 04, Kartasura,
Sukoharjo.
Telpon/faks/e-mail : 085647544460
2. Anggota peneliti 1
a. Nama Lengkap : Hermawati, S.Kep.
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Jabatan Struktural : Pembantu Ketua 2
d. Jabatan fungsional : Dosen
e. Fakultas/jurusan : D3 Keperawatan
Pusat Penelitian : P3M STIKES AISYIYAH SURAKARTA
Alamat : Jln. Ki Hajar Dewantara 10 Kentingan, Jebres,
Surakarta
Telpon/Faks : (0271) 631141/631142
Alamat rumah :
Telpon/faks/e-mail : 0816383171
3. Anggota peneliti 2
a. Nama Lengkap : Ika Silvitasari, S.Kep., Ns.
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Jabatan Struktural : Koordinator Profesi Ners
d. Jabatan fungsional :Dosen
e. Fakultas/jurusan : Ilmu Keperawatan
Pusat Penelitian : P3M STIKES AISYIYAH SURAKARTA
Alamat : Jln. Ki Hajar Dewantara 10 Kentingan, Jebres,
Surakarta
Telpon/Faks : (0271) 631141/631142
Alamat rumah : Nglembu Rt 03 Rw 07, Panjangrejo, Pundong,
Bantul, Yk.
Telpon/faks/e-mail : 081328835536
4. Jangka waktu penelitian : 3 bulan
5. Pembiayaan
a. Jumlah biaya yang diajukan ke STIKES : Rp.2.462.000.00,-
b. Jumlah biaya dari luar : Rp. 462.000,-
2
NIK: 46.11.06 NIK:
83.03.11
Menyetujui,
Ketua P3M STIKES Aisyiyah Surakarta
(Indarwati, SKM., M.Kes)
NIK: 07.04.93
RINGKASAN
3
PRAKATA
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaporkan
kemajuan penelitian dosen stikes aisyiyah surakarta yang
berjudul Efektivitas dukungan keluarga terhadap kepatuhan
pengobatan ARV pada penderita HIV-AIDS di komunitas sebaya
solo plus kartasura yang diajukan dalam memenuhi Tri Darma
Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kemajuan
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun.
Penyusunan laporan ini banyak mendapat dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak berupa saran, motivasi maupun bimbingan,
oleh karena itu perkenankan saya sebagai penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Mulyaningsih, S. Kep, Ns, M. Kep, selaku ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta.
2. Ibu Tri Susilowati, S. Kep, Ns, M. Kep, selaku ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
KesehatanAisyiyah Surakarta.
3. Ibu Indarwati, SKM., M.Kes, selaku ketua P3M di Sekolah Tinggi
Ilmu KesehatanAisyiyah Surakarta.
4. Bpk. Agus yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
studi pendahuluan dan penelitian di komunitas sebaya solo
plus kartasura
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kemajuan penelitian ini.
Semoga laporan kemajuan ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
4
Wassalamualaikum Wr. Wb
Surakarta,Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ...................................................................................
1
LEMBAR
PENGESAHAN .........................................................................
2
RINGKASAN ...
3
PRAKATA
4
DAFTAR
ISI ................................................................................................
5
DAFTAR
TABEL ........................................................................................
6
DAFTAR
GAMBAR .....................................................................................
7
DAFTAR LAMPIRAN .....
8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..
9
1.2 Rumusan Masalah .
10
5
1.3 Luaran Penelitian...
10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Dukungan
keluarga.. 10
2.2 Rujukan HIV-AIDS.......
12
2.3 Kepatuhan.
16
2.3 Terapi
Atiretoviral.............................
17
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENE;ITIAN
3.1 Tujuan
Penelitian............................... 20
3.2 Manfaat
Penelitian............................. 20
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jalanya Penelitian
............................. 21
4.2 Seleksi Lokasi dan Tehnik Pengambilan
Sampel...................... 21
4.3 Rancangan Penelitian
............................ 22
4.4 Alat Pengumpul Data
............................ 22
4.5 Analisis Data .
............................ 22
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN.....................
23
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .......................
31
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .......................
32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian
Tugas
Loogbook Kegiatan Harian
Surat Ijin Penelitian
Surat Balasan Penelitian
Surat ijin uji validitas
Kuisioner
Hasil SPSS uji validitas
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit HIV AIDS merupakan golongan penyakit
yang mematikan di dunia khususnya Indonesia. Penyakit ini
merambah dari kalangan kelas ningrat sampai dengan
anak jalanan. Kasus HIV AIDS di Indonesia yang dilaporkan
oleh Direktorat Jendral Communicable Disease (CDC) &
Environmental Health (EH) Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia pada 1 januari 2012 sampai dengan 31
desember 2012 sebanyak 21.511 kasus untuk HIV dan
AIDS 5.686 kasus serta kematian akibat HIV AIDS tercatat
dari 1 april 1987s/d 31 desember 2012 sebanyak 8.235
kasus (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2012).
Pravelensi kasus HIV AIDS yang tinggi menjadi
permasalah yang pelik di masyarakat. Berbagai upaya
dilakukan oleh berbagai komponen agar penularan HIV
AIDS dapat diminimalisir. Masyarakat sendiri masih
menganggap penderita HIV AIDS harus dikucilkan dari
lingkungan. Beban fisik maupun psikologi berdampak
terhadap kelangsungan hidup penderita HIV AIDS.
10
Pengobatan setelah terjadi pajanan infeksi HIV pada
seseorang adalah terapi Antiretroviral, yang berarti
mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV
adalah retrovirus maka obat ini disebut sebagai obat
Antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh virus itu, namun
hanya dapat memperlambat laju pertumbuhan virus,
begitu juga penyakit HIV. (Spiritia,2006:403)
11
menerus secara patuh. (Komisi Penanggulangan AIDS,
2007)
12
ARV beranggotakan 50 orang sedang yang aktif hanya 40
orang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka bisa
dirumuskan permasalahan: Bagaimana Efektivitas
Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Pengobatan ARV
pada Penderita HIV AIDS
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Komunitas Sebaya
Memberikan informasi kepada komuniras sebaya solo
plus kartasura mengenai efektivitas dukungan keluarga
terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada penderita
HIV-AIDS di RSUD komunitas sebaya
2. Manfaat bagi penderita HIV-AIDS
Sebagai masukan dalam pemberian asuhan
keperawatan dalam rangka meningkatkan derajad
kesehatan, mengetahui efektivitas dukungan keluarga
serta meningkatkan kepatuhan terapi pengobatan ARV
penderita HIV-AIDS.
3. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman langsung bagi penulis
dalam melaksanakan penelitian serta mengaplikasikan
berbagai konsep dan teori dalam memberikan
perkuliahan kepada mahasiswa.
4. Manfaat bagi peneliti lain
13
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi
dasar oleh peneliti lain dalam melaksanakan penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan efektivitas dukungan
keluarga serta meningkatkan kepatuhan terapi
pengobatan ARV penderita HIV-AIDS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Dukungan Keluarga
14
A. Definisi
Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb (1983)
dalam Zainudin (2002) yaitu informasi verbal, sasaran,
bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh
orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan
sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang dapat
memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada
tingkah laku penerimaannya. Dalam hal ini orang yang
merasa memperoleh dukungan sosial, secara emosional
merasa lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan
yang menyenangkan pada dirinya. Menurut Sarason (1983)
dalam Zainudin (2002). Dukungan keluarga adalah
keberatan, kesedihan, kepedulian dari orang-orang yang
dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita,
pandangan yang samajuga dikemukakan oleh Cobb (2002)
mendefinisikan dukungan keluarga sebagai adanya
kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong
orang dengan sikap menerima kondinya, dukungan
keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun
kelompok.
15
cinta dan kasih saying antara anggota keluarga, antar
kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar
keluarga yang harmonis (Soetjiningsih, 1995). Hubungan
kasih sayang dalam kelaurga merupakan suatu rumah
tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh
rasa kasih sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki
tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong,
kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian
dan damai dalam rumah tangga (Soetjiningsih, 1995).
16
e. Fungsi perawatan kesehatan : untuk merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan
17
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit
atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri
karena cacat atau usianya terlalu muda. Perawatan
ini dapat dilakukan dirumah apabila keluarga
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama atau kepelayanan kesehatan
untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi.
18
validator identitas anggota. Terjadi lewat ungkapan
hormat (penghargan) positif untuk penderita kusta,
persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu
dan perbandingan positif penderita kusta dengan
penderita lainnya seperti orang-orang yang kurang
mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah
harga diri) (Marlyn, 1998).
19
efek negatif dari stres yang berat. Dukungan
keluarga yang baik seseorang dapat mengurangi
stres misalnya dengan menyibukkan diri. Dukungan
keluarga yang positif sebanding dibawah intensitas
stres yang tinggi dan rendah, misalnya seseorang
dengan dukungan keluarga tinggi dapat memiliki
harga diri yang lebih tinggi sehingga tidak mudah
terserang stres. Peran keluarga mempunyai
pengaruh yang sangat tinggi dalam harga diri,
sebuah keluarga yang memiliki harga diri yang
rendah akan tidak mempunyai kemampuan dalam
membangun harga diri anggota keluarganya dengan
baik, keluarga akan memberikan umpan balik yang
negatif dan berulang-ulang akan merusak harga diri
bagi penderita, harga dirinya akan terganggu jika
kemampuannya menyelesaikan masalahnya tidak
adekuat. Akhirnya penderita mempunyai pandangan
negatif terhadap penyakitnya dan kemampuan
bersosialisasi dengan lingkungannya (Anonimus,
2011).
20
mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris
dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.
2. HIV AIDS
A. Definisi
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah satu jenis
virus yang menyerang sel darah putih/ kekebalan (Sudoyo,
Aru.w., dkk. 2009).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV (Djauzi dan
Djoerban, 2003).
B. Etiologi
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV masuk dalam
golongan virus retro yang disebut human
immunodeficiency virus. Virus ini diketemukan oleh
Montagner, seorang ilmuwan dari perancis (Institute
Pasteur Paris, 1983), yang mengisolasi virus dari seorang
penderita dengan gejala limfadenopati, sehingga saat itu
21
dinamakan (LAV) atau Lymphadenophathy Associated Virus
(Sudoyo, Aru.w., dkk. 2009).
C. Epidemiologi HIV/AIDS
22
periode itu berasal dari kelompok homoseksual, kemudian
jumlah kasus HIV/AIDS semakin meningkat dan sejak
pertengahan tahun 1999 mulai terlihat peningkatan tajam
terutama disebabkan karena penularan melalui narkoba
suntik. Sampai dengan akhir Maret 2005 tercatat 6789
kasus HIV/AIDS yang dilaporkan, jumlah itu masih sangat
jauh dari jumlah sebenarnya. Departemen Kesehatan RI
pada tahun 2002 memperkirakan jumlah penduduk
Indonesia yang terinfeksi HIV adalah antara 90.000 sampai
130.000 orang. (Zubari Djoerban, 2006)
D. Patofisiologi
23
kemudian meninggal. Perjalanan penyakit tersebut
menunjukkan gambaran penyakit kronis, sesuai dengan
perusakan sistem tubuh yang juga bertahap. (Zubari
Djoerban, 2006)
E. Manifestasi Klinis
24
d) Kandidiasis oral
e) Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir
f) Terinfeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis)
Dengan atau penampilan klinis derajad 3 : berbaring
ditempat tidur, <50% sehari dalam 1 bulan terakhir.
4) Stadium IV
a) HIV wasting sindrome
b) Pneumonia pneumokistik karinii
c) Infeksi toksoplasmosis di otak
d) Diare karena cryptosporidiosis > 1 bulan
e) Mengalami infeksi citomegalovirus
f) Infeksi herpes simpleks, maupun mukokutaneus >
1bulan
g) Infeksi mikosis (histoplasmosis, coccidioidomycosis)
h) Kandidiasis esofagus, trakhea, bronkus, maupun paru
i) Infeksi mikobakteriosis athypical
j) Sepsis
k) Tuberkulosis ektrapulmoner
l) Limfoma maligna
m) Sarkoma kaposi
n) Enselopati HIV
Dengan penampilan klinis derajad 4 : berada ditempat
tidur, > 50% setiap hari dalam bulan-bulan terakhir.
F. Pemeriksaan Hiv-Aids
1) Anamnesa
Riwayat medis yang perlu ditanyakan :
25
a) Kapan dan dimana diagnosis terinfeksi HIV
ditegakkan
b) Siapa yang diperkirakan sebagai sumber penularan
c) Keluhan dan gejala yang dialami akhir-akhir ini
d) Riwayat medis di masa lalu, keluhan, diagnosis dan
terapi yang telah diberikan
e) Keluhan maupun terapi TB sebelumnya
f) Riwayat kemungkinan penyakit menular seksual
g) Riwayat kehamilan
h) Riwayat terapi ARV sebelumnya
i) Riwayat kontak seksual dan kebiasaan sosial
2) Pemeriksaan fisik
a) Pengkukuran berat badan
b) Pemeriksaan kulit : herpes zoster, sarkoma kaposis,
dermatitis HIV
c) Mukosa Orofaring : kandidiasis, sarkoma kaposiss
d) Pemeriksaan jantung dan paru
e) Pemeriksaan abdomen, terutama kemungkinan
adanya perbesaran hati dan limpa
f) Pemeriksaan neurologis, psikiatrik dan
muskuloskeletal : status mental, defist motorik dan
sensorik
g) Pemriksaan fundus optik : retinitis, papil edem
h) Pemeriksaan genitourinarius
3) Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan esensial
b) Serologi HIV
c) Hitung limfosit CD4+, atau hitung limfosit total
d) Pemeriksaan darah lengkap dan profil kimia klinis
e) Tes kehamilan atas dugaan
26
f) HIV-RNA viral load
4) Pemeriksaan tambahan atas indikasi
a) Foto thoraks
b) Urin untuk pemeriksaan rutin dan mikroskopik
c) Pemriksaan serologi hepatitis virus B dan C
d) Toksoplasmosis, infeksi virus sitomegalo
e) Histoplasmosis, kandidiasis, kriptokokus
f) dan lain-lain yang diperlukan.
G. PENATALAKSANAAN
2) Penatalaksanaan Khusus
Karena penyebabnya adalah virus, maka pemberian
antiretroviral therapy (ART) perlu diberikan secara
kombinasi. Terhadap infeksi oportunistik dan malignasi,
terapi disesuaikan dengan manifestasinya.
Prinsip Dasar Penatalaksanaan Penderita HIV dan AIDS
a) Menurunkan angka kesakitan akibat HIV, dan angka
kematian akibat AIDS
b) Meningkatkan kualitas hidup penderita
27
c) Mempertahankan serta memulihkan status imun
penderita
d) Menekan serta menghambat replikasi HIV semaksimal
mungkin (<50 kopi/ml) dan dipertahankan dalam kadar
rendah tersebut selama mungkin
Pada tahun 2003 WHO memberikan panduan ART, yaitu :
a) Kapan mulai terapi ART
b) Berapa lama pemberian dan kemudian muncul efek
toksik ARV
c) Penyediaan obat rejiman lini pertama dan lini kedua
d) Pertimbangan penggantian akibat toksisitas atau
switching terapi akibat kegagalan
e) Strategi monitoring terapi
Pada perkembangan lebih lanjut panduan WHO 2005-2006
semakin dilengkapi dengan beberapa pertimbangan :
a) Pilihan regimen lini ke dua
b) Beberapa pertimbangan pemberian ART pada situasi
khusus seperti koinfeksi (TB, hepatitis virus), pengguna
narkotik intravena dan kehamilan
c) Pertimbangan terhadap potensi efek samping ART dan
kepatuhan
d) Strategi kepatuhan
3. Terapi Antiretroviral
A. Definisi
Terapi antiretroviral (ARV) berarti mengobati infeksi HIV
dengan obat-obatan. Obat tersebut (yang disebut ARV)
tidak membunuh virus itu, namun dapat memperlambat
pertumbuhan virus, waktu pertumbuhan virus diperlambat,
28
begitu juga penyakit HIV. Karena HIV adalah retrovirus,
obat-obat ini biasa disebut sebgai terapi antiretroviral
(ARV) (Spiritia, 2008).
Pemberian terapi antiretroviral tidak dapat diberikan begitu
saja namun mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu :
kemampuan, kesanggupan pengobatan jangka panjang,
resistensi obat, efek samping, jangkauan memperoleh
obat, saat yang tepat untuk memulai terapi.
Tersedianya obat antiretroviral (ARV) penatalaksanaan HIV
di Indonesia mengalami perubahan yang dramatis. Obat
ARV bekerja langsung menghambat replikasi HIV, bila
diberikan secara kombinasi akan dapat mengurangi jumlah
virus berkisar 1000.000 kopi/ml. Terapi ARV kombinasi
secara teratur dan berkesinambungan diharapkan dapat
menurunkan jumlah virus menjadi 50 kopi/ml, bila terapi
kombinasi diteruskan 2 tahun dan seterusnya diharapkan
jumlah virus akan semakin turun menjadi sekitar 5 kopi/ml.
Jumlah terendah tersebut harus tetap dipertahankan
melalui pemberian ARV berkesinambungan. Sisa virus
tersebut diharapkan dapat dieliminasi oleh sistem
kekebalan tubuh, maka upaya memperkokoh status imun
melalui dukungan nutrisi berbasis mikronutrien sangat
diperlukan oleh tubuh ODHA dengan mengendalikan asas
eliminasi.
29
perbaikan kualitas hidup, dan pengurangan morbiditas dan
mortalitas HIV. (Silvia Anderson, 2006)
30
CD4+ lebih dari 350 sel/mm 3 dan viral load kurang dari
100.000 kopi/ml. (Zubari Djoerban, 2006)
31
kali sehari, atau 400 perifer, mual, diare,
mg 1 kali sehari asidosis lactat dengan
< 60 kg :125 mg 2 hepatic stenosis
kali sehari, atau 250
mg 1 kali sehari
Lamivudin (3TC) 150 mg 2 kali sehari, Tokisisitas minimal,
atau < 50 kg : 2 asidosis laktat dengan
mg / kg BB bid hepatic stenosis
Stavudine (d4T) >60 kg : 40 mg 2 Pankreatitis, neuropati
kali sehari perifer, asidosis laktat
<60 kg : 30 mg 2 dengan hepatic
kali sehari stenosis, lipoartrophy
Zidovudine 300 mg 2 kali sehari, Anemia, neutropeni,
(ZDV,AZT) atau dalam bentuk intoleransi
kombinasi ZDV/3TC gastrointestinal, sakit
300mg/150 mg 2 kepala, insomnia,
kali sehari miopati, asidosis
laktat dengan hepatic
steatosis
Nevirapine (NVP) 200 mg 1 kali untuk Rash kulit, sindrom
14 hari, yang diikuti steven-johnson,
oleh 200 mg 2 kali peningkatan kadar
sehari serum transaminase,
hepatitis
600 mg 1 kali sehari, Keluhan mengenai
diberikan malam CNS : dizziness,
hari somnolen, insomnia,
confusion, halusinasi,
agitasi
Peningkatan kadar
serum transaminase,
rash kulit
32
Nasronudin dan Maramis (2007).
33
yang mengandung kesalahan-kesalahan kecil ini menjadi
banyak. Perubahan kecil di dalam komposisi genetic sel
disebut mutasi. Mutasi sering terjadi pada HIV karena
cepatnya proses replikasi sel berlangsung dan ketidak
hadirannya mekanisme untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan ini. (Spiritia. 2007)
34
yang sering terjadi, yang banyak berpengaruh pada
pasiennya yang menjalani terapi antiretroviral.
1) Genotypic Testing
Tes ini meneliti HIV yang ada di dalam darah pasien dan
memeriksa apakah telah terjadi mutasi. Jika dokter
mengetahui bahwa mutasi genetik tertentu telah
terjadi, maka ia bisa mengetahui virus telah menjadi
resisten terhadap obat ARV yang mana atau jenis obat
ARV yang mana secara spesifik. Jenis tes ini cepat
hasilnya dan terjangkau harganya (di negara maju).
2) Pheonotypic Testing
35
ini dipakai pada tahap dini pengembangan sebuah obat
itu dibolehkan dikonsumsi oleh manusia. Tes ini lambat
prosesnya dan mahal harganya sehingga hanya sedikit
orang yang bisa memanfaatkannya.
36
menjadi predictor terkuat terjadinya komplikasi HIV. Jumlah
CD4+ yang menurun diasosiasikan sebagai perbaikan yang
lambat dalam terapi, meski pada kenyataannya pasien
yang memulai terapi pada saat CD4+ rendah, akan
menunjukkan perbaikan yang lambat. Namun jumlah CD4+
di bawah 100 sel/mm3 menunjukkan resiko yang signifikan
untuk terjadinya penyakit HIV yang progresif. Maka,
kegagalan imunologik.
4. Kepatuhan
A. Definisi
37
2) Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan
hilangnya gejala akibat terapi.
38
c) Kesalahan dalam hal pembacaan etiket
2) Kualitas Interaksi
39
1) Penyakit pasien
2) Individu pasien
3) Sikap dokter
5) Lingkungan pengobatan
F. Akibat Ketidakpatuhan
2) Terjadinya resistensi
3) Keracunan
40
4) Langsung bertanya kepada pasien mengenai
kepatuhannya terhadap pengobatan.
2) Dukungan sosial
41
3) Perilaku sehat
4) Pemberian informasi
5. Kerangka Konsep
BENAR CARA
42
KEPATUHAN TIDAK TERJADI
DUKUNGAN BENAR OBAT PENGONATAN ARV REISTENSI ARV,
KELUARGA TIDAK ADA
INFEKSI
BENAR CARA OPORTUNISTIK,
KETIDAKPATUHAN BERAT BADAN
BENAR WAKTU PENGONATAN ARV MENINGKAT,
CD4+
MENINGKAT
BENAR ORANG
Keterangan :
: Ada hubungan
6. Defenisi Operasional
43
No Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasiona Ukur
l
44
benar cara, 95%
benar
waktu) yang
diberikan
oleh
professional
kesehatan.
7. Hipotesis
Adapun hipotesis dari efektivitas dukungan keluarga terhadap
kepatuhan pengobatan antiretroviral (ARV) pada pasien ODHA
Kelompok Dukungan Sebaya di Kartasura pada tahun 2013
adalah sebagai berikut :
Ha = Ada efektivitas dukungan keluarga terhadap
kepatuhan pengobatan antiretroviral (ARV) pada pasien
Kelompok Dukungan Sebaya di Kartasura pada tahun 2013.
45
BAB III METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelompok Dukungan Sebaya di
Kartasura.
3. Populasi dan Sampel
A. Populasi
46
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
C. Kriteria Sampel
A. Data primer
47
maka dipersilahkan untuk menandatangani lembar
persetujuan.
kepada peneliti.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti
diperoleh dari Kelompok Dukungan Sebaya di Kartasura
untuk melengkapi data penelitian. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh dari jumlah pasien HIV/AIDS dan sudah
atau sedang mendapatkan ARV dan yang aktif dalam
pertemuan Kelompok Dukungan Sebaya di Kartasura.
48
pengaruh sebuah varibael bebas (independen) terhadap
variabel terikat (dependen).
N Jenis Bulan
o Kegiatan
Mare Apr Mei Juni-Juli Sep okt Nov De
t il t s
1 Persiapan
Penelusuran v
dan
perjalanan
Studi v
Pendahuluan
Penyusunan v
Proposal
Pengiriman V
49
Proposal
Pembuatan v
kuesioner
Uji Validitas
Pengolahan Uji v
Validitas &
Realibilitas
2 Pelaksanana
n
Training v
Enumerator
Penyebaran v
Kuesiner
Pengolahan v
data
Analisa Data v
Penarikan V
Kesimpulan
3 Finishing
Penyusunan v
laporan
Seminar Hasil v
Publikasi V
B. Biaya Penelitian
50
Sebagai rincian biaya pelaksanaan penelitian dapat dilihat
pada tabel 1 sedangkan justifikasi anggaran biaya penelitian
dapat dilihat pada lampiran 2.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
Komunitas Sebaya Solo Plus adalah suatu komunitas
dibawah yayasan swadaya PT Mitra Alam Surakarta.
Komunitas ini bergerak dalam bidang sosial salah satunya
adalah memfasilitasi komunitas ODHA. Komunitas ini
terletak di daerah desa Kranggan Kartasura, Sukoharjo.
2. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. USIA RESPONDEN
Usia responden dapat dilihat pada diagram berikut :
51
USIA
1
18-30
13
30-50
> 50 th
26
52
JENIS KELAMIN
Laki-Laki
21 19
Perempuan
PENDIDIKAN
20
20
15 11 Frekuensi
10
5
4
5
0
SD SLTP SLTA D3
53
Gambar. 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pendidikan Responden ODHA di Komunitas Sebaya Solo Plus
Berdasarkan Diagram 5.3 diatas menunjukkan sebagian
besar responden dengan pendidikan SLTA adalah 20
responden (50%) dan sebagian kecil responden
berpendidkan SD adalah 4 responden (10%).
d. PEKERJAAN
Pekerjaan responden dapat dilihat pada diagram berikut :
PEKERJAAN
29
30
25
Frekuensi
20
11
15
10
5
0
Bekerja Tidak Bekerja
e. SISA OBAT
Responden yang memiliki sisa obat dapat dilihat pada
diagram berikut :
54
SISA OBAT
32
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober November 2013
dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden yang sudah
sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui efektivitas dukungan keluarga terhadap
kepatuhan pengobatan ARV pada penderita HIV-AIDS di
Komunitas Sebaya Kartasura.
55
Efektivitas pada penderita HIV-AIDS dapat dilihat pada diagram
berikut :
DUKUNGAN
31%
69%
Total 32 8 40
56
Diagram 5.7 Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Kepatuhan pada Pasien HIV-AIDS di
RSUD Dr. Moewardi
KEPATUHAN
31%
69%
57
Tabel 5.1 Efektivitas Dukungan keluarga terhadap Kepatuhan
Pengobatan ARV pada Penderita HIV-AIDS Komunitas
Sebaya Kartasura
Efektifit Kepatuhan 95% CI
as
Dukung Tidak Tota x2 Asym
Patu P Low Upp
an patu l p.Sig
keluarg h er er
h
a
Dukung
30 4 34
an
Tidak
Dukung 2 4 6 0,0 23,50 6,69 82,4
9,608
00 0 8 54
an
Total 32 8 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,20.
b. Computed only for a 2x2 table
chi square didapatkan 9.608 > 3,841 dan
nilai (0,000) < p tabel sebesar 5% (0,05)
58
Berdasarkan tabel 5.1 tersebut dapat diketahui responden
yang menyatakan dukungan keluarga efektif sebanyak 53
responden didistribusikan dengan 47 responden patuh
dan 6 responden tidak patuh. Sedangkan 24 responden
menyatakan dukungan keluarga tidak efektif
didistribusikan dengan 6 responden patuh dan 18
responden tidak patuh.
Uji hipotesis menggunakan chi square didapatkan hasil
x 2 h itung pvalue
sebesar 31,224 dan nilai sebesar 0,000.
2 2
Hasil x h itung (31,224) lebih besar dari x tabel pada
pvalue
df (derajat kebebasan) 1 sebesar 3,841 dan nilai
Ho Ha
demikian, ditolak dan diterima yang berarti
PEMBAHASAN
Efektivitas Dukungan keluarga pada penderita HIV-AIDS
Komunitas Sebaya Kartasura.
59
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan dukungan keluarga efektif, hal
ini disebabkan karena konseling yang diberikan oleh
dukungan keluarga perlu untuk membantu pasien
mencari jalan keluar dari kesulitan yang mungkin timbul
dari pemberian terapi dan mempengaruhi kepatuhan.
Dukungan keluarga dapat mempengaruhi tingkat
kepatuhan, sejalan dengan pendapat (Patih, 2009)
bahwa dukungan keluarga adalah bentuk kerelawanan
seseorang, pada suatu kegiatan yang berorientasi pada
berdaya-nya seseorang dalam hidupnya, atau untuk
menolong seseorang agar dapat menolong dirinya
sendiri. Nasronudin dan Maramis (2007) bahwa adanya
dukungan keluarga diharapkan kebutuhan informasi
yang akurat dan tepat dapat dicapai, sehingga proses
pikir, perasaan dan perilaku dapat diarahkan pada
perilaku yang lebih sehat. Hal ini sejalan dengan
Rantucci (2007) bahwa konseling yang dilakukan oleh
dukungan keluarga bertujuan untuk mendidik pasien
sehingga pengetahuan pasien terhadap obat akan
meningkat dan hal ini mendorong pada perubahan
perilaku. Ketidakefektifan dukungan keluarga untuk
memberikan konseling dikarenakan adanya beberapa
perilaku non verbal dan verbal yang tidak efektif yang
dilakukan oleh konselor (Sofyan S. Willis. 2004).
Dukungan keluarga yang tidak kompeten/mampu untuk
memberikan informasi dan edukasi akan mempengaruhi
sikap dan perubahan perilaku pasien untuk
mengkonsusmsi obat ARV (Nasronudin dan Maramis,
2007).
60
Kepatuhan Penderita HIV-AIDS Komunitas Sebaya
Kartasura.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar
responden patuh terhadap terapi antiretroviral.
Perbedaan tingkat kepatuhan disebabkan beberapa
faktor, yaitu : pendidikan, akomodasi, modifikasi
lingkungan dan sosial, perubahan model terapi dan
peningkatan interaksi profesioanal antara pasien dengan
profesional dapat berbentuk konseling dengan dukungan
keluarga (Niven, 2002). Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yuyun Yuniar ( 2012 ) yang menyatakan
bahwa Meningkatkan keterlibatan keluarga, KDS, LSM
dan tenaga kesehatan untuk memotivasi pasien dengan
HIV-AIDS agar hidup lebih berkualitas dan minum ARV
secara teratur.
Kepatuhan adalah perilaku pasien dalam minum obat
secara benar tentang dosis, frekuensi dan waktunya
(Kozier et.al, 2010). Pendapat Nursalam & Kurniawati
(2007) bahwa kepatuhan sangat penting karena bila
tidak mencapai konsentrasi optimal dalam darah maka
akan memungkinkan berkembangnya resistensi,
meminum dosis obat tepat waktu dan meminumnya
secara benar penting untuk mencegah resistensi. Tidak
semua penderita HIV-AIDS patuh untuk meminum obat,
hal ini dikerenakan lupa atau telat minum obat,
penderita tidak meminum sesuai dosis walaupun
responden selalu minum tepat waktu, namun dosis dan
cara yang benar merupakan faktor penting keberhasilan
terapi antiretroviral. Keberhasilan terapi antiretroviral
dibutuhkan kepatuhan yang tinggi sehingga terapi yang
61
dilakukan berhasil sesuai dengan harapan dan membuat
hidup penderita lebih lama. Hal ini dapat dilihat dari
kondisi kesehatan penderita yang semakin membaik dan
jumlah CD4 yang meningkat.
Kepatuhan dapat mempengaruhi kesembuhan pasien.
Hal ini didukung oleh penelitian Aji, H (2010) bahwa
faktor-faktor yang paling kuat mempengaruhi kepatuhan
adalah pengetahuan pasien mengenai terapi
antiretroviral, efek samping obat dan ketersediaan obat.
Seorang penderita HIV-AIDS beresiko meninggal dunia
dan terkena penyakit oportunistis apabila tidak
meminum antiretroviral secara rutin.
62
dengan memberikan informasi tentang antiretroviral
sehingga dapat mengubah perilaku pasien menjadi lebih
baik untuk mendapatkan kesehatan tubuh yang optimal.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi
chi-square menunjukkan adanya hubungan efektivitas
dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengobatan ARV
pada penderita HIV-AIDS Komunitas Sebaya Kartasura.
Dimana semakin efektif dukungan keluarga maka
penderita akan semakin patuh untuk meminum
antiretroviral.
KETERBATASAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai
berikut :
a. Peneliti mempunyai kesulitan dalam menyebarkan
kuisioner yaitu ada beberapa responden yang tidak
kooperatif dan tidak mau mengisi kuisioner yang telah
diberikan. Untuk menyikapi hal tersebut, peneliti
dibantu perawat setempat supaya percaya. Namun
peneliti tidak memaksakan kehendak.
b. Tidak semua responden dapat memahami apa itu
antiretroviral dan CD4 sehingga responden harus
didampingi ketika mengisi kuisioner.
c. Penderita HIV-AIDS ada yang tidak percaya diri dan
malu untuk diajak komunikasi dan ada rasa takut saat
diminta mengisi kuisioner.
63
BAB. 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Penelitian yang kami lakukan saat ini hampir selesai .
Penelitian ini sudah sampai tahap laporan akhir, namun kami
mempunyai rencana untuk melakukan seminar hasil dan
publikasi dan target yang akan kami capai di akhir bulan
desember semua tahapan dapat kami selesaikan.
64
c. Bagi Peneliti Lain
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukanpenelitian
dengan desain dan variabel lebih banyak lagi sehingga
mampu mengetahui faktor-fakto r lain yang mempengaruhi
kepatuhan terapi antiretroviral.
DAFTAR PUSTAKA
65
Mansjoer A dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga
Jilid Dua, Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
66
ALL.rff.Semarang. Fakultas psikologis Universitas Katolik Soegi
Japranata. Tanggal 15 Desember 2011. Jam 13.45
LAMPIRAN 1
67
Organisasi Tim Peneliti/ Pelaksana dan Pembagian Tugas
Alokasi
N Nama/NID Instansi Bidang Uraian tugas
Waktu
o N Asal Ilmu (Jam/Mingg
)
1 Ika STIKES Keperawa 7 a. Survei untuk analisis
Silvitasari, Aisyiyah tan jam/mingg situasi/studi pendahuluan
S. Kep.,Ns. Surakart u b. Bersama anggota
a menyusun proposal
penelitian
c. Persiapan penelitian
d. Bertanggungjawab atas
pelaksanaan penelitian
e. Pelaksanaan penelitian
f. Seminar hasil
2 Hermawati STIKES Keperawa 7 a. Survei untuk analisis
, S.Kep. Aisyiyah tan jam/mingg situasi/ studi
Surakart u pendahuluan
a b. Mengurus surat perizinan
c. Bersama ketuan
menyusun proposal
penelitian
d. Persiapan penelitian
e. Pelaksanaan penelitian
f. Jika ketua berhalangan,
menggantikan
tanggungjawab atas
pelaksanaan penelitian
68
LAMPIRAN 2
69
LAMPIRAN 3
70
LAMPIRAN 4
71
LAMPIRAN 5
72
KUISIONER
Dengan hormat,
Saya Ika Silvitasari, selaku ketua peneliti dan Dosen Pendidik dari
STIKES Aisyiayah Surakarta Program Studi Ilmu Keperawatan,
bermaksud akan mengadakan penelitian untuk memperoleh
informasi tentang :
Ika Silvitasari
73
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH
SURAKARTA
Jl. Kapulogo 03 Pajang Laweyan, Surakarta
Telp. (0271) 711270
Kode :
*)diisi oleh peneliti
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
74
(..................................)
Kode :
A.Identitas Responden *)diisi oleh peneliti
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Tidak tamat SD SLTA
SD Akademi/ Sarjana
SLTP
Pekerjaan :
Tidak bekerja
Bekerja (..............................)
Status tinggal :
Sendiri Saudara
Keluarga Teman
.............
KUISIONER
75
4. Dalam memilih jawaban, anda hanya cukup memilih satu
jawaban dalam setiap pertanyaan.
N Pertanyaan Ya Tidak
o
1 Saat konsultasi saya merasa nyaman dan
kerahasiaan saya dijaga oleh
dokter/perawat/relawan
2 Saya mendapatkan konsultasi tentang
penyakit (pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, perjalanan penyakit, tingkatan
penyakit, komplikasi, dan penatalaksanaan)
dari dokter/perawat/relawan
3 Saya mendapatkan informasi kapan waktu
yang tepat untuk mendapatkan obat ARV dari
dokter/perawat/relawan saat konsultasi
4 Setiap saya konsultasi obat saya selalu
dipantau jumlahnya oleh dokter/perawat/
relawan
5 Saya mendapatkan informasi dari
dokter/perawat/ relawan tentang efek
samping obat yang saya minum
6 Saya mendapatkan informasi tentang cara
penggunaan obat dari dokter/perawat/
relawan
7 Saya mendapatkan dukungan moril dari
dokter/perawat/relawan untuk teratur minum
obat
8 Saya mendapatkan informasi dari
dokter/perawat/relawan saat konsultasi
76
tentang akibat jika saya tidak minum obat
secara teratur
9 Saya diberikan penjelasan oleh
dokter/perawat/relawan tentang manfaat
minum obat secara teratur
1 Saya mendapatkan saran dari
0 dokter/perawat/relawan untuk menggunakan
jam dan menyalakan alarm
1 Saya mendapatkan saran dari
1 dokter/perawat/relawan untuk memantau
CD4 setiap 6 bulan sekali
Total
N Pertanyaan Ya Tidak
o
1 Saya merasa senang dapat melakukan
pengobatan antiretroviral
2 Saya selalu minum ARV sesuai dengan
dosis yang dianjurkan oleh
dokter/perawat/relawan
3 Saya selalu minum ARV sesuai dengan
frekuensi yang dianjurkan oleh
dokter/perawat/relawan
4 Saya selalu minum obat ARV pada
waktu/jam yang sama setiap
hari/perawat/relawan
5 Meskipun banyak efek samping yang
ditimbulkan, namun saya tetap minum
ARV sesuai dosis.
6 Saya paham resiko jika tidak patuh
minum ARV
7 Saya selalu membawa obat kemanapun
77
saya pergi
8 Walaupun banyak obat ARV yang harus
saya minum, saya tidak bosan dan
tetap minum obat sesuai dosis
9 Karena sudah terbiasa minum ARV,
maka saya sudah hafal frekuensi minum
obat setiap hari
1 Saya biasanya memakai jam atau HP
0 yang berisi alarm yang bisa diatur agar
berbunyi setiap waktunya minum obat
1 Saya memeriksakan/test laboratorium
1 CD4 secara teratur setiap 6 bulan
Total
LAMPIRAN 6
Uji Validitas
Notes
23-SEPT-2013
Output Created
19:23:43
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working
30
Data File
Missing Value Definition of Missing User-defined missing
Handling values are treated as
missing.
78
Statistics are based
Cases Used on all cases with valid
data.
FREQUENCIES
VARIABLES=KEPATUH
AN EFEKTIF
Syntax
/STATISTICS=MINIMU
M MAXIMUM MEAN
MEDIAN MODE
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:00.05
Resources
Elapsed Time 00:00:00.05
[DataSet0]
Statistics
KEPATUHA EFEKTIF
N
Valid 30 30
N
Missing 0 0
Mean 10.47 10.53
Median 11.00 11.00
Mode 11 11
Minimum 7 7
Maximum 11 11
Frequency Table
KEPATUHAN
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid 7 2 6.7 6.7 6.7
8 1 3.3 3.3 10.0
9 1 3.3 3.3 13.3
10 3 10.0 10.0 23.3
79
11 23 76.7 76.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
EFEKTIF
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
7 2 6.7 6.7 6.7
8 1 3.3 3.3 10.0
9 1 3.3 3.3 13.3
Valid
10 1 3.3 3.3 16.7
11 25 83.3 83.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
80
Correlations
skortotal
item1 Pearson .604**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30
item2 Pearson .420*
Correlation
Sig. (2-tailed) .021
N 30
item3 Pearson .511**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004
N 30
item4 Pearson .612**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30
item5 Pearson .420*
Correlation
Sig. (2-tailed) .021
N 30
item6 Pearson .598**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30
item7 Pearson .511**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004
N 30
item8 Pearson .604**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30
81
HASIL UJI RELIABILITAS
INSTRUMEN VARIABEL DUKUNGAN KELUARGA
82
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.722 11
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
item1 .93 .254 30
item2 .97 .183 30
item3 .93 .254 30
item4 .87 .346 30
item5 .97 .183 30
item6 .90 .305 30
item7 .93 .254 30
item8 .93 .254 30
item9 .93 .254 30
item10 .97 .183 30
item11 .90 .305 30
83
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item1 9.30 1.734 .475 .686
item2 9.27 1.926 .308 .711
item3 9.30 1.803 .364 .702
item4 9.37 1.620 .428 .694
item5 9.27 1.926 .308 .711
item6 9.33 1.678 .436 .691
item7 9.30 1.803 .364 .702
item8 9.30 1.734 .475 .686
item9 9.30 1.872 .258 .718
item10 9.27 1.926 .308 .711
item11 9.33 1.747 .342 .708
Scale Statistics
Std. N of
Mean Variance Deviation Items
10.23 2.116 1.455 11
84
HASIL UJI VALIDITAS
INSTRUMEN VARIABEL KEPATUHAN
85
Correlations
skortotal
item1 Pearson .575**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001
N 30
item2 Pearson .541**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002
N 30
item3 Pearson .377*
Correlation
Sig. (2-tailed) .040
N 30
item4 Pearson .677**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30
item5 Pearson .541**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002
N 30
item6 Pearson .461*
Correlation
Sig. (2-tailed) .010
N 30
item7 Pearson .444*
Correlation
Sig. (2-tailed) .014
N 30
item8 Pearson .541**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002
N 30
86
HASIL UJI RELIABILITAS
INSTRUMEN VARIABEL KEPATUHAN
87
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.721 11
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
item1 .90 .305 30
item2 .93 .254 30
item3 .90 .305 30
item4 .87 .346 30
item5 .93 .254 30
item6 .93 .254 30
item7 .87 .346 30
item8 .93 .254 30
item9 .93 .254 30
item10 .90 .305 30
item11 .80 .407 30
88
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item1 9.00 2.414 .436 .691
item2 8.97 2.516 .423 .695
item3 9.00 2.621 .209 .724
item4 9.03 2.240 .542 .672
item5 8.97 2.516 .423 .695
item6 8.97 2.585 .333 .706
item7 9.03 2.516 .260 .720
item8 8.97 2.516 .423 .695
item9 8.97 2.654 .245 .717
item10 9.00 2.552 .283 .714
item11 9.10 2.162 .496 .679
Scale Statistics
Std. N of
Mean Variance Deviation Items
9.90 2.921 1.709 11
89
LAMPIRAN 8
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
DUKUNGAN 77 100.0 0 .0% 77 100.0%
KELUARGA * %
KEPATUHAN
90
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi- 31.224 1 .000
a
Square
Continuity 28.326 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 31.120 1 .000
Fisher's Exact .000 .000
Test
Linear-by-Linear 30.818 1 .000
Association
N of Valid Cases 77
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 7,48.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 23.500 6.698 82.454
DUKUNGAN
KELUARGA (EFEKTIF /
TIDAK EFEKTIF)
For cohort 3.547 1.762 7.140
KEPATUHAN = PATUH
For cohort .151 .069 .332
KEPATUHAN = TIDAK
PATUH
N of Valid Cases 77
91
92