Menunjukkan garis besar tanggung jawab auditor dalam memastikan bahwa manajemen telah
secara benar mengidentifikasi transaksi pihak terkait dan membuat pengungkapan yang cukup
terkait transaksi tersebut.
Tujuan dari auditor memastikan transaksi perusahaan dengan pihak terkait adalah untuk
memastikan bahwa auditor melaksanakan desain prosedur audit yang memiliki bukti audit yang
cukup dan sesuai.
ISA 550 yang telah di re-draft dan revisi menyatakan bahwa risiko terjadinya material
misstatement lebih tinggi ketika pihak terkait terlibat, terutama saat pihak terkait :
1. Beroperasi melalui struktur yang kompleks
2. Sangat bergantung pada kontrol internal yang mana tidak cukup untuk mengidentifikasi
transaksi yang cukup untuk diungkapkan pada laporan keuagan
3. Tidak memiliki nilai moneter atau masuk ke dalam dengan persyaratan yang abnormal
Masalah yang melekat (inherent) mengenai pengungkapan pihak terkait berhubungan dengan
subjective nature dari pihak terkait tersebut.
Risiko tidak terungkapnya transaksi dengan pihak terkait tidak terdeteksi tinggi saat :
1. Transaksinya tanpa biaya
2. Transaksinya tidak nyata bagi auditor
3. Transaksinya dengan pihak yang mana auditor tidak mengekspektasikan pihak tersebut
merupakan pihak terkait
4. Manajemen secara aktif sengaja menutupi transaksi tersebut
5. Manajemen tidak mengetahui hubungan dengan seluruh pihak terkait
Auditor harus memastikan bahwa seluruh pihak terkait yang teridentifikasi telah
diungkapkan secara sesuai dalam laporan keuangan. IAS 24 mengharuskan pengungkapan
sebagai berikut :
1. Deskripsi hubungan
2. Deskripsi transaksi
3. Besaran transaksi yang terlibat
4. Elemen lain dari transaksi yang dibutuhkan untuk dipahami dalam laporan keuangan
5. Saldo transaksi saat reporting date
6. Nilai hutang yang dihapuskan terkait atau dari pihak terkait
Auditor harus mendapatkan representasi tertulis dari manajemen dan TCWG mengenai
pengungkapan pihak terkait. Terutama, kelengkapan informasi mengenai identifikasi pihak terkait
dan kecukupan pengungkapan pihak terkait pada laporan keuangan perusahaan. Auditor juga harus
memparhatikan Ultimate Controlling Party, yang mana biasanya sulit teridentifikasi terlebih lagi
saat perusahaan yang di audit bersifat multinasional.
Tujuan dari auditor adalah untuk mendapatkan pemahaman terkait hubungan pihak terkait dan
transaksinya secara cukup agar auditor mampu mengurangi risiko fraud yang mungkin terjadi dari
adanya hubungan dengan pihak terkait dan mengkonklusikan apakah laporan keuangan sudah
wajar dan tidak misleading.