Anda di halaman 1dari 3

PERAN PEMUDA MUSLIM : PELOPOR PERUBAHAN HAKIKI

93 tahun berlalu, sejak keruntuhan Khilafah utsmaniyah kaum


muslimin tidak lagi memiliki seorang khalifah, kaum muslimin tidak lagi
memiliki pelindung, kaum muslimin tidak lagi memiliki perisai yang
menjadi tameng peradaban barat masuk dalam kehidupan kaum
muslimin. Perbedaan telah nampak dalam diri kaum muslimin
sememenjak syariat islam tidak lagi diterapkan dalam kehidupan, tidak
hanya itu sistem peradaban barat dengan sistem sekularismenya telah
melanda negeri ini. Namun anehnya, kaum muslimin saat ini tidak
menyadari semua itu seakan akan sistem sekularisme ini telah menjadi
makanan sehari hari yang harus dikonsumsi oleh setiap kaum muslimin.
Generasi kaum muslim telah hilang ditelan peradaban barat, bahkan
kaum muda-para pemuda yang diklaim sebagai agen perubahan kini tidak
lagi nampak dipermukaan, semua hilang ditelan arus globalisasi
mengikuti arus yang telah disusun rapi oleh peradaban barat.

Pemuda dan Sekularisme

tidak ada yang nampak aneh jika kita bertanya pada diri kita
masing-masing, tentang perubahan besar apa yang telah dilakukan oleh
pemuda saat ini, semua pasti akan kompak mengatakan tidak ada,
ya...... itulah jawaban yang harus di pertontonkan, ketika melihat
generasi muslim muda yang kian terpuruk dengan arus pergaulan bebas :
pacaran, mengkonsumsi narkoba, mabuk-mabukan, aborsi dll. Sekali lagi
tidak ada yang nampak aneh bukan?

Lalu, siapa yang harus disalahkan? apakah para pemudanya yang


harus disalahkan ? apakah kedua ibu bapaknya yang harus disalahkan?
apakah guru guru disekolah yang harus disalahkan? ataukah teman
teman sepergaulanya yang harus di salahkan? bahkan bisa jadi
lingkungan tempatnya bergaul yang harus disalahkan.

Siapa yang bersalah atas semua kejadian ini, siapa yang harus
menanggung beban dosa atas kesalahan kaum muda saat ini. Begitu
istimewanya kaum muda sampai sampai diberi gelar Agen of change.
Agen perubahan, siapa sangka tulang punggung peradaban saat ini ada di
pundak para pemuda. Apakah ini ungakapan Agen of change yang
diberikan kepada pemuda ini sangat berlebihan, jawabanya adalah tidak
karena sejarah telah berada disisi kita, sejarah telah berkisah bahwa
perubahan selalu dipelopori oleh para pemuda semenjak masa kenabian
hingga diera Kapitalisme-Demokrasi. Di zaman kenabian kita telah
membaca kisah sosok Usamah bin Zaid diumur 18 tahun Rasulullah
telah mengangkatnya menjadi panglima perang untuk melawan pasukan
romawi, Imam syafii sosok Ulama yang hadir dari keluarga yatim
namun dapat menyelesaikan hafalan Al-quran diumur 7 tahun,
Muhammad Al-Fatih diumur 21 Tahun telah diangkat menjadi Gubernur.

Lalu dimana letak kesalahan pemuda di era ini, letak kesalahanya


terdapat pada taraf berfikir. Taraf berfikir para pemuda saat ini telah
merosot jauh turun kebawah, tolak ukur berfikir mereka hanya sebatas
kesenangan di depan mata. Tujuan akhir hanyalah soal bagaimana agar
mereka bisa bekerja, lalu siapa yang harus disalahkan?, saat ini yang
harus menanggung beban ini adalah sistem. Sistem sekularisme dan para
pengembanya yang harus menanggung beban ini.

Pemisahan agama dengan kehidupanlah yang telah menjadikan


para pemuda saat ini jauh dari taraf berfikir islam, mulai dari sistem
pendidikan, sistem pergaulan, sistem ekonomi, sistem sosial semua telah
dijauhkan dari islam. Semua hal ini bisa terlihat dari kenyataan yang ada
saat ini, tidak adanya generasi emas yang muncul kepermukaan.

Kembali kepada Islam





Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Tidak ada cara lain untuk mengembalikan generasi muda sebagai pelopor
perubahan hakiki, selain dengan menerapkan kembali syariat islam dalam tatanan
kehidupan. Sejarah banyak berkisah ketika syariat islam diterapkan banyak pemuda
pemuda istimewa, ilmuwan ilmuwan muda lahir dari tatanan aturan syariat islam. Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa pemisahan agama dengan kehidupan telah menjadikan
generasi muda kian terpuruk arus kemerosotan yang sangat parah. Oleh karena itu, satu
satunya jalan untuk mengembalikan identitas pemuda muslim saat ini adalah dengan
mengembalikan syariat islam secara kaffah.

Anda mungkin juga menyukai