Gambaran Klinis
1. Sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti diabetes malitus, infeksi traktus urinarius,
batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi, Lupus Eritomatosus Sistemik (LES),dll.
2. Sindrom uremia yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual,muntah, nokturia,
kelebihan volume cairan (volume overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost,
perikarditis, kejang-kejang sampai koma.4
3. Gejala komplikasinya antara lain hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung,
asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, khlorida).
Gambaran Laboratorium
Gambaran Radiologis
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang
masih mendekati normal, dimana diagnosis secara noninvasif tidak bisa ditegakkan. Pemeriksaan
histopatologi ini bertujuan untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis, dan
mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan. Biopsi ginjal indikasi kontra dilakukan pada
keadaan dimana ukuran ginjal sudah mengecil (cintracted kidney), ginjal polikistik, hipertensi
yang tidak terkendali, infeksi perinefrik, gangguan pembekuan darah, gagal nafas, dan obesitas.1
2.8 Penatalaksanaan
Waktu yang paling tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya penurunann
GFR, sehingga perburukan fungsi ginjal tidak terjadi. Pada ukuran ginjal yang masih normal
secara USG, biopsy, dan pemeriksaan histopatologi ginjal dapat menetukan indikasi yang tepat
terhadap terapi spesifik. Sebaliknya, bila GFR sudah menurun sampai 20-30% dari normal,
terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak bermanfaat.
Penting sekali untuk mengikuti dan mencatat kecepatan penurunan GFR pada pasien gagal ginjal
kronik. Hal ini untuk mengetahui kondisi komorbid yang dapat memperburuk keadaan pasien.
Faktor-faktor komorbid ini antara lain, gangguan keseimbangan cairan, hipertensi yang tidak
terkontrol, infeksi traktu urinarius, obstruksi traktus urinarius, obat-obat nefrotoksik, bahkan
radiokontras, atau peningkatan aktivitas penyakit dasarnya.
Faktor utama penyebab perburukan ginjal adalah terjadinya hiperfiltrasi glomerulus. Cara
penting untuk mengurangi hiperfiltrasi glomerulus adalah pembatasan asupan protein
Terapi Nonfarmakologis1,6:
Tabel 6. Pembatasan Asupan Protein dan Fosfat pada Penyakit Ginjal Kronik1
LFG Fosfat
Asupan protein g/kg/hari
ml/menit g/kg/hari
>60 tidak dianjurkan Tidak dibatasi
25-60 0,6-0,8/kg/hari 10 g
0,6-0,8/kg/hari atau tambahan 0,3 g
5-25 10 g
asam amino esensial atau asam keton
0,8/kg/hari(=1 gr protein /g proteinuria
<60 (sindrom
atau 0,3 g/kg tambahan asam amino 9g
nefrotik)
esensial atau asam keton.
1. Pengaturan asupan kalori: 35 kal/kgBB ideal/hari
2. Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari kalori total dan mengandung jumlah yang sama
antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh
3. Pengaturan asupan karbohidrat: 50-60% dari kalori total
4. Garam (NaCl): 2-3 gram/hari
5. Kalium: 40-70 mEq/kgBB/hari
6. Fosfor: 5-10 mg/kgBB/hari. Pasien HD :17 mg/hari
7. Kalsium: 1400-1600 mg/hari
8. Besi: 10-18mg/hari
9. Magnesium: 200-300 mg/hari
10. Asam folat pasien HD: 5mg
11. Air: jumlah urin 24 jam + 500ml (insensible water loss)