Kata Pengantar
Salam sejawat,
Salam hormat
Editor .
SAMBUTAN KETUA PB POGI
PERKUMPUL.<\N OBSTETRf,DAN Glr'EKOLOGI INDO~ESIA
H'iDQNESWVSOCfETYOF.OBSTETRICSA:VD GlWECOLOGI'
S(K!\TAAII.'I! :L. TA.V.NI KlM!A NO.
TL;(+t:I)-Z1 ll~~
~0. J>'l\ii.~TAI'USI\T
@)I I
~~ .
~AX: (62)o21o3i ' t13.$
S.W.I.: 11Q9Qini.IO.ntU<I
!ssalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. WE8SilE: -P<9"'1d
Salam Sejahtera.
--
'S~UI-WitwtNaf
......
-~~
~
StiR4T KtPUTUSA.'i
..
w.. ~-WMI!It
ditemukan berbagai jenis antibiotik dengan kemampuan dan kegunaan yang ..........
Je.~.......-
~~ !E.NTANG
PA.'\'DUAK A.~"TlBIOTIK f'ROFlLAKSlS
spesifik. Keadaan ini makin membahagiakan kalangan medis dalam
mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi.
Akan tetapi kemudahan untuk mendapatkan antibiotik dan pemberian
----
--~~{tiii)MI;
-~
--
,~-~
PADA PEMBEDAHA.'l OBSTETRl GINEKOLOGI :.1013
PERKUMPUL~\1 OBSTETRI D.<\.t'l G!}.'EKOLOOI!NDONES L~,
wfW-""'~
tntla--
~--e.'I!M
Mer.jmbapg 1. &hwa Pe;l.;umpulan Obsteui dao Oinekologi llldonesia
berkewajiban membina d;n rneng$\\'JSi peogama.lan profesi
para aoggotanya u."l!Uk menjamin rerseleoggaranya pe!ayanan
..........
--
terhadap semua antibiotik yang ada.
,_..........
~ -~
~ ~ kedolaerao. yang bennuru.
Sejawat sekalian, dengan dikeluarkannya "Panduan Antibiotik
- ....
c--~ 2. Bahv.-a IUI!uk men ujudkan hal tcrsebut Per.kump\llan Obstetri
Profilaksis pada Pembedahan Obstetri dan Ginekologi" oleh PB POGJ -~
~- d1111 Gic.ekologi. Indonesia berkewajiban (OOI)'cdiakan
diharapkan sejawat- sejawat SpOG mempunyai pemahaman dan pengertian ......
~~
~
Panduan ixlgi pam anggoUinya demi mening.~tkan mutu
dalam menggunakan antibiotik secara bijak. ..,..................
~~
pelayMan .
--~
r..,""' ..__
Kepada Pokja lnfeksi Saluran Reproduksi, khususnya dr. Hari Paraton, tc~Gt<Mf
SpOG - Ketua Pokja; Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas ~-
tersusunnya panduan ini.
Mudah-mudahan apa yang kita harapkan akan selalu dikabulkan oleh --
:::::::--
~
..........
- - .......
"~! fliU'!If
~
... ..,.__
Mcnrngat ; J. Anggaran Dasar Perl.:wnpulan Obstet:i dan Gin~kologi
Indonesia 2012 Bab f1l posal 8 ll)'llt1 dan. 2.
Tuhan Yang Maha Esa.
--
.,~
:2. Anggaran Da>ar Pcrkumpulan Obstetri dan Oinekologi
--
....,..,._l~
~
lndonesia201 2 Bab ill Po.ssl hyat 1, 2, 4 da!J 5.
~~~
!f.t~Wf l""""'
Jl>. ----~ 3. -~ Rumah Tangga PcrkumpulM Obstetri dao
~
~~
Ginekologi Indonesia 2012 Bab Ill pasal 9 a~at 3.
~-......~.. ~
S;_il a m Sejawat
..........
--
u.euH:AA
~ ~
........... tmt~
~~ :\tE~tUTUSl(A~
-- ...
i'!)lt :tr.t~-..
ii iii
PER.KmfPULAN OBSTETRI D."-.~ GINEKOJ,QGI lNDONESIA
JNDO:\ 'ESIAN SOCiETY OF OBS7:.FTRJCS AND GYNECOLOGY
sex!I ETAAIA"T'. .L. TNI~oN KMA NO ~o. J.AJ<o~RTAPUSAT
TE~ (62!-<13'4:!11.!4
@)
m
I ..I
:~:,
Reviewer
FAA: (-&Z)-Z1-3i' t 1U
ii-W.r..: F<>Q li:""o.oti.!O
WEBSITE.. w.w. !X19- r l::
--
co~"u.u !l"~u
WC'. m-f IOU~ r Prof.DR. Ariawan Soejoenoes.dr. SpOG
..
-.;..ColoiJ,oO'...
.r....r,.....,w.......,., 2. Mewajiokan Saruan Organisasi POOl untuk mematuhi da."l
,...... ~~~
~
menerapbn Panduan t~sebut .
...M...,._,.,_.-,,.,_,_-., Prof. Endy M . Moegni. dr.SpOG
<~'noMo
---......
-u-.~~"""""''
'"""'~
!1/fit""'!'lll~
...,.._~~~~~
'-!f.o.llliN!IIII'VI'IN,_
3. Sura! Kep1:rusan ini bcrlaJ..."U mulai ta.,ggal ditat~~p.l;an, da.,
apabila di kemudian i:ari tetdl!p!lt kekeliroan akun dilaku..n
perbaii;an sebagaimena mest, nya.
Prof.DR. Kuntaman dr. M.Kes.SpMK.
........_ ...................,'-""'
, .. ~ ........~!l.!'f~
.,...
.....
._
_
. . . . - " \...............""""..... f~
.... ,..~
tO.,~'miiiGtUU..'1o
liioo.'-0*"'
I
Ditmpb.n di: Jakarta
Usman Hadi.dr.PhD.SpPD
Budi Prasetya.dr.SpOG
_
Pada tangglll: 14 Agusrus 2013
I"""""'' CW'IIIIWM
............. Mariyatul Qibtiyah . Apt. SpFRS
--
--
~
_........
{QI$,t,.., . . (l(iii'J
--
.....
'*"4 .... ~ . . . .
~ .............
~~ ~~~;~Jf!t
--
-
--
.......
,.,....
-~''""''WOWJ'
dr. J'\urdadi Saleh. SpOO,
Kctua Umum
:If:~.
j
~~
~"~
f*'C:fil( ~ ......,
-- ":~"!JIIi
..........,,......,.
----_
'hO'~
..,...... ..
o~~ A~.It1
Sai!Daa Kepurll.l&ll W ~bamptikM kept:do;
I. KcM 0..."-.n Pmimbengtn l'OGI
2. Pam KC1\l.a Ho"'!""llll d&tl ?o~ja POCil
3. p.,.. Kct POGl C..b.ulg
-- -
C_lr,d_
.......... --.-.
-- ........
~
..............
....,..,......_..........,.....,..
"""... ~
........
J .. . ,....O!I@oo
.... ~it
~' ~
~I:JIJ$t.tl.
Editor
--
..........,,_,~(
~. . . tmll:~
~.,...
----
--
"'IIIII~
~ .....
...........
.- Pic---~
............
..--
Uhilt;tt~
.__ Ha ri Paraton.dr.SpOG
iv v
DAFTAR lSI ...
:!.-
PANDUAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA
PEMBEDAHAN OBSTETRI -GINEKOLOGI
Kata pengantar
Sambutan ketua PB POGI
1. Latar Belakang 1
2. Batasan profilaksis 3
Tujuan 3
3.
4.
Panduan antibiotik
Masa Berlaku
3
4
PANDUAN
5. Keuntungan penggunaan antibiotik profilaksis 4 ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
6. lndikasi penggunan antibiotik profilaksis 4 PADA PEMBEDAHAN
7. Pembagian kelas operasi 4
8. Pembagian status fisik penderita berdasarkan Skor ASA
OBSTETRI - GINEKOLOGI
5
9. Kemungkinan Kejadian IDO 5
10. Kasus operasi tersering di Obstetri Ginekologi 6
11. Cara pemberian antibiotik profilaksis 6
12.1 Pemilihan antibiotik 6
Lampiran 14
vi vii
Panduan Antibiotik Prafilaksis poda Pembedahan Obstetri Ginekologi
,.
1. Latar Belakang .t<
bisa diatasi oleh antibiotik golongan sefalosforin generasi I ~ Sehingga masa kedepan apa b;i.la panduan ini dapat
IV. Golongan meropenem digunakan untuk mengatasi infe~si dilaksanakan secara baik oleh praktisi klinis pada umumnya
akibat ESBL, namun banyak penelitian melaporkan telah serta khususnya ternan sejawat OBGIN, maka diharapkan
muncul strain Enterobacteriaceae dengan NOM-type I yang POGI dapat menjadi pelopor gerakan penanggulangan
sudah kebal terhadap golongan meropenem (ASHP 2000; munculnya mikroba resisten dengan penggunaan antibiotik
Paterson 2006; Kumarasamy 2010). secara bijak dan konsisten di Indonesia.
.
lnfeksi daerah operasi (IDO) merupakan komplikasi bedah
yang insidensinya mencapai 5%. I DO dapat menyebabkan
bertambahnya lama rawat dan biaya yang harus dikeluarkan 2. Batasan profilaksis
oleh pasien. Penggunaan antibiotik profilaksis menurut aturan Pemberian antibiotik sebelum, saat dan setelah operasi
tertentu diharapkan dapat menghindarkan pasien dari infeksi pada kasus secara klinis tidak didapatkan tanda- tanda nyata
infeksi. Diharapkan pada saat operasi jaringan target sudah
pasca pembedahan serta meminimalkan kemungkinan
merigandung kadar antibiotik tertentu yang efektif untuk
munculnya mikroba resisten dengan jalan menentukan
me~gh;;nbat pertumbuhan/kolonisasi mikroba pada daerah
penggunaan antibiotik tepat indikasi, dosis, tepat waktu serta operasi (SIGN 2008).
jenis yang masih dapat mengendalikan mikroba- mikroba pad a
daerah target. Selain pemberian - antibiotik profilaksis, tidak
kalah pentingnya adalah peningkatan kualitas sarana
penunjang memadai pada pelayanan operasi sehingga
Tujuan
pendekatan aseptik (standard precaution) dapat terlaksana
Tujuan pemberian antibiotik profilaksis pada kasus
dengan baik dan optimal (ACOG 2009; Eyk et al. 2010).
pembedahan (SIGN 2008; Eyk 2010; Eyk 2012)
Dari penelitian AMRIN Study fase I di RSUD Dr. Soetomo a. Mencegah komplikasi infeksi daerah operasi (IDO),
Surabaya dan RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2001-2002 dengan menghambat terjadinya kolonisasi di daerah
didapatkan temuan pemakaian antibiotik sebesar lebih dari operasi.
90% digunakan di bagian pembedahan, dimana 76% tidak ada b. Menurunkan morbiditas dan mortalitas pasca
indikasi pemberian antibiotik, 20% tidak diketahui maksud operasi
pemberiannya, termasuk juga 50% tidak ada indikasi c. Menekan munculnya mikroba resisten
pemberian antibiotik pad a prosedure operasi (Hadi 2013). ' ill---~ ------=
Panduan penggunaan antibiotik profilaksis diharapkan 3. Panduan antibiotik profilaksis terdiri dari:
sangat berguna bagi para dokter untuk memahami pentingnya a. Cara identifikasi kasus yang tidak atau memerlukan
pemakaian antibiotik secara tidak rasional, membantu b. Cara menentukan jenis antibiotik sesuai dengan
2 3
Panduan Antibiatik Profi/aksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekologi Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekologi
4 5
Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekologi Panduan Antibiatik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Gineko/ogi
10. Kasus operasi terse ring di obstetri ginekologi h. Antibiotik profilaksis sebai f nya tidak digunakan
Seksio cesarea, histerektomi dan adneksektomi untuk kepentingan terapi (Eyk N et al 2008; ACOG
merupakan kasus operasi terbanyak di bidang obstetri 2009; Eyk N 2010)
ginekologi, apabila pemakaian antibiotik profilaksis dapat
12.2 Dosis, rute dan waktu pemberian antibiotik profilaksis
dikendalikan pada operasi tersebut maka kontribusi pada
Antibiotik profilaksis diberikan dosis tunggal sebelum
penurunan penggunaan antibiotik akan tampak nyata
operasi. Penetapan sefazolin dengan dosis 1000 mg atau
sehingga diharapkan dapat menekan munculnya mikroba
2000 mg tergantung dengan berat badan pasien . Pemberian
resisten pada penderita .
antibiotik parenteral atau oral pasca operasi tidak
diperlukan.
11. Cara pemberian antibiotik profilaksis
Konsentrasi puncak (tmaxJ harus segera dicapai dalam
Beberapa
adalah pemilihan
prinsip
yang
penggunaan
tepat,
antibiotik
didapatkan
profilaksis
konsentrasi
waktu singkat sehingga pemberian intravena merupakan ....
pilihan . yapg tepat. Golongan sefalosforin, dilakukan dilusi
antibiotik cukup dalam jaringan pada saat mulai dan selama
dalam larutan normal salin minimal 100ml diberikan secara
operasi berlangsung.
i.v. drip dalam waktu 15-30 menit. Pemberian antibiotik
profilaksis 15-60 menit sebelum insisi, secara praktis
12.1 Pemilihan antibiotik
diberikan saat induksi anestesi di kamar operasi. Pada seksio
a. Spektrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi
cesarea, pemberian setelah klem tali pusat tidak dianjurkan
b. Toksisitas rendah
karena berpotensi peningkatan risiko IDO (Costantine et a/.
c. Berpotensi menekan perkembangan bakteri
2008; Cartmill 2009).
(kolonisasi)
d. Retensi dalam tubuh sekitar 3 jam.
e. Mudah didapat dan harga terjangkau
f. Pilihan antibiotik
a. pertama Sefalosforin generasi I sefazolin
(cephazolin) 1-2 g. (1-A)
"There is strong evidence that antibiotic prophylaxis for
cesarean delivery that is given before skin incision,
b. Pilihan lain: Metronidasol 500mg + gentamisin
rather than after cord clamping, decreases the incidence
1.5-3 mg/kgbb) ofpostpartum endometritis and total infectious
g. Seksio Cesarea tidak direkomendasikan pemberian morbidities, without affecting neonatal outcomes "
amoksisilin asam klavulanat karena adanya beberapa (Costantine et al. 2009)
laporan Necrotizing Entero Colitis pada bayi baru
lahir. (ACOG 2003)
6 7
Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Gineko/ogi Panduan Antibiotik Profi/aksis pada Pembedahon Obstetri-Gineko/ogi
8 9
Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekologi Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Gineko/ogi
d. dokter operator bertanggung jawab pada antibiotik ' Panduan Umum Penggunaan Antjb iotik yang diterbitkan
profilaksis, pemberiannya bisa dilaksanakan oleh Kemenkes 2011 merupakan acuan pembuatan panduan ini
perawat kamar operasi atau tim anestesi. diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya pada
e. Antibiotik diberikan secara drip dalam 15-30 men it pelayanan obstetri ginekologi pada berbaga i jenjang
f. segera setelah antibiotik profilaksis diberikan, pelayanan.
mencatat pada lembar Rekam Medis jenis obat, POGI melalui tangan-tangan profesional sejawat
rute, dosis, waktu, nama jelas dokter (boleh semuanya diharapkan dapat memicu dan memacu
singkatan resmi) contoh : tgl, 23/10/13. jam 09.00. pemahaman penggunaan antibiotik profilaksis secara bijak,
AB-profilaksis/sefazolin 1000mg/i.v-drip. dr. ABC. dengan demikian ditingkat nasional konsumsi penggunaan
SpOG) antibiotik berangsur angsur akan semakin terkendali, dan
terjadinya mikroba resisten dapat ditekan serendah mungkin.
10 11
Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekologi Panduan Antibiotik Profi/aksis pada Pembedahan Obstetri-Gineko/ogi
12 13
Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Gineko/ogi Panduan Antibiotik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekologi
..
Prosedur I operasi B BK I AB
~ EVIDENCE 18. Lampiran 2.
I I LEVEL
j Sefazolin .1
+ + 1-A
+ - 1-A
+ - 11-D
+ - 1-A
Sefazolin termasuk golongan sefalosforin kolitis pseudomembran, terkait
+ + 1-A
+ + - 1-A generasi I, aktif melawan bakteri gram
positif aerob serta gram negatif.
dengan munculnya resistensi pada C.
diffici/e
+ - 1-E Tidak terbukti menyebabkan kelainan risiko kandidiasis oral atau vagina
+ - 111-B bawaan jan in. gangguan ginjal
kejang, dapat terjadi apabila diberikan
Histerektomi total Laparoskopi. + + 111-B
Histerektomi supra servikal + - Cara kerja: -
Merupakan jenis antibiotik bakterisidal,
dalam dosis tinggi pada penderita
Adneksektomi Laparoskopi + -I+ 1-E gagal ginjal
Adhesiolisis + -I+ 1-E bekerja dengan mengikat penicillin
+ - 1-E binding protein yang berada di membran
sitoplasma.
Dosis :
Rekanalisasi tuba
----------
+ + I=A Pada pasien dewasa digunakan dosis 1-2
Sefaloporin menghambat sintesis dinding gram disesuaikan dengan berat b'adan
B = Bersih, BK = Bersih/Kontaminasi AB=Antibiotik sel serta pembelahan dan perkembangan diberikan secara intravena drip selama 15-
AB- (+)= diberikan antibiotik; (-) = tidak diberikan antibiotik kuman. 30 menit
14 15
Panduan Antibiatik Profilaksis pada Pembedahan Obstetri-Ginekalagi
,.
L
19. lampiran 3
Evidence level
Evidence obtained from at least one properly
I
designed randomized controlled trial
Evidence obtained from well-designed controlled
11-1
trials without randomization.
Evidence obtained from well-designed cohort or
11-2 case-control analytic studies, preferably from more
than one center or research group.
Evidence obtained from multiple time series with or
without the intervention. Dramatic results in
11 -3
uncontrolled experiments also could be regarded as
this type of evidence.
Opinions of respected authorities, based on clinical
Ill experience, descriptive studies, or reports of expert
committees
Recomendation Grade
16